Wednesday, August 31, 2016

Bravo Indonesia, Sekali Lagi Gagalkan Skenario Jahat Neoliberalisme-Zionisme

Indonesian Free Press -- Pemerintah melalui Dirjen Pajak akhirnya memberikan penjelasan kepada publik tentang pelaksanaan program 'tax amnesty' untuk meredam kemarahan publik tentang implementasi program tersebut yang dianggap melenceng dari kepatutan. Di antara penjelasan itu adalah bahwa masyarakat dengan penghasilan kurang dari Rp4,5 juta per-bulan dibebaskan dari program tersebut, dan harta benda yang berasal dari warisan tidak dikenakan pajak.

Mengapa lagi-lagi pemerintah melakukan 'blunder', sebagaimana pengangkatan warga negara Amerika Arcandra Tahar menjadi menteri ESDM? Setelah mendapatkan reaksi publik, baru meralat kebijakannya? Apakah memang semuanya disengaja? Berharap publik tidak bereaksi, dan agenda 'jahat' mereka pun berjalan mulus? IFP percaya bahwa demikianlah halnya.

Bukankah kecenderungan negara-negara yang dikuasai regim neoliberlisme adalah sama: keuangan negara yang dikorup, hutang luar negeri untuk menutupi defisit anggaran, pemotongan anggaran,  dan akhirnya rakyat dicekik dengan pajak? Terlalu na'if untuk tidak percaya bahwa tujuan tax amnesty sebenarnya memang untuk mencekik rakyat demi keuntungan para pemodal asing.

Sekali lagi, selamat kepada rakyat Indonesia yang berhasil menggagalkan skenario jahat jongos-jongos neoliberalisme-zionisme internasional, setelah sebelumnya menggagalkan pengangkatan Arcandra Tahar.

Di negara-negara lain, skenario-skenario jahat itu bebas melenggang tanpa perlawanan hingga akhirnya negara bangkrut dan rakyat semakin dalam terjerumus dalam perbudakan tanpa sadar. Di Inggris, jabatan Gubernur Bank Sentral yang sangat strategis dipegang oleh warga asing (Kanada). Di Ukraina, gubernur, menteri bahkan Direktur BUMN juga dipegang oleh orang-orang asing (putra Wapres Amerika Joe Biden diangkat menjadi direktur BUMN migas). Di Yunani, rakyat masih saja percaya pada regim sosialis yang terbukti mengkhianati janjinya untuk keluar dari jeratan hutang Uni Eropa dan IMF yang telah membuat negara itu bangkrut.

Blog ini telah berkali-kali meramalkan bahwa Indonesia bakal menjadi awal keruntuhan regim neoliberalisme-zionisme global. Ini bukan tanpa alasan. Indonesia adalah pelopor gerakan kemerdekaan negara-negara dunia dari penjajahan kolonialisme barat. Indonesia adalah satu-satunya bangsa di dunia yang berhasil mengalahkan kekuatan-kekuatan jahat internasional: imperalisme bangsa Mongol di abad pertengahan, kolonialisme negara-negara barat, dan komunisme. Dan lebih khusus lagi, Indonesia adalah bangsa yang telah dipilih Allah untuk menerima 'kebenaran' Islam.

Jauh dari pusat perkembangan Islam di Timur Tengah, tanpa pertumpahan darah dan tanpa menggunakan missi terorganisir sebuah negara, puluhan juta penduduk yang tersebar dari Sabang hingga Merauke yang berbeda-beda suku dan budayanya, secara serempat memilik Islam sebagai agamanya. Ini adalah sebuah keajaiban sejarah.

Skenario jahat tax amnesty yang gagal karena perlawanan publik, memaksa Presiden Jokowi untuk 'cuci tangan' dengan menyalahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Setelah ada gugatan tax amnesty di MK oleh Muhammadiyah, Jokowi melalui Seskab Pramono Anung baru bersuara dan mempertanyakan ke Menteri Keuangan Sri Mulyani,” kata pengamat politik Ahmad Yazid seperti dilaporkan situs Suaranasional, Selasa (30 Agustus).

“Ini nampaknya Jokowi mau cuci tangan saja setelah muncul keresahan dari masyarakat,” tambah Yazid.

Menurut Yazid, pemerintah Jokowi akan malu jika gugatan Muhammadiyah tentang tax amnesty di MK dikabulkan.

“Kalau sampai kalah, Jokowi akan malu dihadapan rakyat. Makanya sebelum malu mengopinikan kesalahan ada di Menteri Keuangan,” jelas Yazid.

Seiring skenario menyalahkan Sri Mulyani, Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa amnesti pajak adalah fasilitas khusus yang ditujukan bagi para pengemplang pajak yang selama ini menyembunyikan aset. Kebijakan ini tidak seharusnya meresahkan rakyat kecil dan wajib pajak patuh karena sebenarnya bukan mereka sasarannya.

“Bukan yang sudah tertib membayar pajak, malah kemudian dikejar-kejar. Atau juga yang katakanlah asetnya kecil, tetapi karena kealpaan, kelupaan, kemudian mereka sekarang mumpung ada kesempatan dan mereka deklarasikan, ikut tax amnesty, itu yang dikejar-kejar,” ujar Pramono kepada wartawan di Istana Negara, Senin (29 Agustus)

Selain gugatan PP Muhammadiyah ke Mahkamah Konstitusi terkait tax amnesty, berikut adalah salah satu perlawanan publik terhadap skenario tax amnesty yang dimuat di sejumlah media online:


Surat Terbuka Prof. Dr. Anwar Nasution untuk Jokowi, Perihal Tax Amnesty

Mantan Deputi Senior Gubernur Bank Indonesia 1999-2004 Anwar Nasution, memberikan penjelasan tentang pengaruh negatif dari kebijakan tax amnesty atau pengampunan pajak, yang mana sampai saat ini masyrakat umum masih bingung yang pada akhirnya mereka berkesimpulan bahwa seolah-olah pemerintah malah memeras rakyat, berikut dikutip oleh beritaislam24h.com.

Bapak Joko Widodo yang saya hormati. Izinkan saya kembali menulis surat terbuka kepada Bapak, kali ini saya mau mengadu soal pengampunan pajak (tax amnesty). Harap maklum, sebab sampai sekarang masih banyak rakyat yang bingung dan akhirnya berkesimpulan: "Lho, pemerintah kok malah memeras rakyat."

Saya tahu, Bapak berjuang agar RUU Pengampunan Pajak disetujui DPR menjadi UU dan sekarang sudah berlaku, tentunya bertujuan untuk mengapitalisasi "potensi luar biasa" yang beberapa waktu lalu masih tersembunyi, bahkan sengaja disembunyikan oleh sejumlah kalangan, terutama para pengusaha kita.

Maafkan kami Pak Jokowi jika selama ini kami salah menafsirkan UU tersebut. Kami menganggap UU Pengampunan Pajak hanya dikhususkan bagi upaya memulangkan dana-dana milik orang Indonesia (pengusaha) yang bertahun-tahun parkir (diendapkan) di luar negeri.

Saya tidak tahu persis, informasi yang selama ini disebarluaskan lewat media massa dan media sosial (medsos) menyangkut dana milik orang Indonesia di Singapura benar atau tidak? Disebut-sebut, "harta" berupa uang milik "kita" yang ada di negeri itu mencapai Rp 11.000 triliun!

Jika benar, bayangkan jumlahnya dua kali APBN kita. Sungguh spektakuler. Jumlah itu belum termasuk "uang warga negara Indonesia" yang tersimpan di negara-negara lain, seperti Amerika, Swiss, dan negara Eropa lainnya.

Kami membayangkan betapa dahsyatnya Indonesia jika Bapak sukses mengembalikan belasan dan (mungkin) puluhan ribu triliun rupiah dana milik orang-orang kaya yang selama ini digandakan di luar negeri. Bisa dipakai untuk membangun rumah sakit dan sekolah, bisa untuk mempercepat pembangunan jalan tol, bendungan, irigasi dan sebagainya.

Oleh sebab itulah saya bisa maklumi jika masyarakat Indonesia mengait-ngaitkan kasus sakitnya Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong saat ia sedang berpidato beberapa hari lalu karena ia panik Bapak memberlakukan tax amnesty yang berkonsekuensi uang milik orang Indonesia yang tersimpan di negerinya berbondong-bondong kembali ke Indonesia dan Singapura terancam bangkrut. Kalau tidak bangkrut, ya megap-megap.

Bapak Jokowi yang saya hormati, karena bapak begitu berani mengambil keputusan.

Dugaan kami rupanya salah. Pemerintahan yang Bapak pimpin ternyata tidak hanya fokus kepada 20 persen dana milik orang kaya Indonesia yang berada di luar negeri dan dalam negeri, tetapi juga 80 persen rakyat Indonesia yang tak sesen pun punya simpanan di luar negeri. Ya, negara kok malah “ngrusuhi” kami.

Benar, Pak, sebagai warga negara yang berusaha baik, selayaknya kami membayar pajak. Kami tidak ingin ngemplang pajak. Itu sudah kami lakukan. Kami bayar pajak bumi dan bangunan (PBB). Kami juga rutin membayar pajak kendaraan bermotor. Kami yang bekerja sebagai karyawan juga sudah membayar pajak penghasilan. Mendapat honor yang tak seberapa pun kami dipajaki. Bahkan saat kami makan di restoran juga bayar pajak. Belum lagi ketika kami membeli barang yang dianggap mewah. Tabungan kami di bank juga terus berkurang karena dipotong pajak.

Maafkan kami Pak, ketika tim Bapak melakukan sosialisasi tax amnesty ke berbagai daerah dan banyak televisi memberitakan soal pengampunan pajak, sebagian besar di antara kami berpendapat: "Ah, itu bukan urusanku."

Oleh sebab itulah saya – dan mudah-mudahan Bapak juga – maklum jika di lapangan kemudian muncul banyak kasus. Saya tidak tahu persis informasi yang disebarluaskan rakyat Bapak melalui media sosial belakangan ini tentang nasib seorang pensiunan yang akan patuh pada kebijakan tax amnesty benar atau tidak? Saya sih berharap tidak benar. Tapi, jika benar, kasihan betul pensiunan itu.

Melalui surat terbuka ini izinkan saya informasikan “fakta” di atas kepada Bapak. Begini, Pak. Belum lama ini ada seorang pensiunan yang akan mengurus tax amnesty di Kantor Pajak Pratama Bekasi. Orang tersebut setibanya di kantor pajak lantas menemui petugas "help desk" Tax Amnesty.

Ia ke kantor pajak lantaran merasa punya rumah dan tanah sawah di Pati, tapi tidak pernah dilaporkan dalam form data isian SPT PPh tahunannya.

Ia mengaku mendapat nomor antrean 50, sementara yang dilayani petugas “help desk” baru orang yang mendapat nomor antrean 38. Saat giliran nomor 47, ia melihat yang maju seorang laki-laki berusia 74 tahun, pensiunan tentara.

Setelah ditanya NPWP-nya, petugas “help desk” lantas menjelaskan apa-apa saja yang sudah dilaporkan dalam SPT PPh 2015. Sang bapak yang telah lanjut usia itu membenarkan data yang disebut petugas pajak.

Purnawirawan tersebut saat bertugas di beberapa kota, sempat membeli tanah, kebun/dadah dan sawah serta rumah yang ditempati oleh saudaranya agar terawat. Semua sertifikat atas namanya.

Sekarang ini penghasilan sang purnawirawan hanya Rp 1.580.000 per bulan, ditambah hasil panen sekitar Rp 2.600.000 per tiga atau empat bulan. Kebun ditanami pohon apa saja dan hasilnya dipakai oleh yang ia percaya menjaga kebunnya. Setahun sekali ia dikirimi buah atau makanan hasil kebunnya. Sebuah kehidupan yang cukup untuk menyenangkan di hari tua.

"Aset" sang purnawirawan rupanya ingin dilaporkan ke negara, karena selama ini ia tidak paham soal pajak dan merasa sudah menjadi warga negara yang baik karena sudah membayar PBB dan pajak-pajak lain.

Petugas “help desk” Tax Amnesty pun menghitung aset sang bapak tua. Ada tanah, rumah di daerah, ditambah satu mobil dan dua sepeda motor yang dibeli tahun 2013 dan 2014 yang belum dimasukkan dalam kolom harta yang dimiliki pada SPT 2015. Lalu dari petugas pajak keluarlah angka Rp 4,7 miliar! Wow!

Mendengar angka tersebut, sang bapak bukannya senang, tapi malah sedih. Rona wajahnya berubah, matanya terbelalak. Kemudian oleh petugas “help desk”, diberitahukan bahwa kewajiban bapak berusia 74 tahun atas harta yang diikutkan dalam program tax amnesty yang sedang ramai dibicarakan itu adalah 2 persen dari nilai harta yang belum atau tidak dimasukkan dalam lampiran SPT PPh terakhir. Lalu muncullah nilai pajak terutang sebesar Rp 94 juta!

Wow! Sang bapak itu lagi-lagi kaget. Badannya lunglai. Ia menangis. Mungkin dia berpikir dari mana mendapatkan uang sebesar itu? Niatnya mau minta ampun, kok malah bonyok.

Bapak Jokowi yang saya hormati. Ini komentar yang mungkin tidak enak Bapak dengar: "Mengapa pemerintah kok memeras pensiunan seperti saya ini begitu rupa. Apa makna perjuangan dan tugas-tugas negara yang sudah saya lakukan selama ini?"

Dalam pilpres tahun 2014 lalu, saya memilih Bapak. Konsekuensinya saya harus mendukung setiap kebijakan Bapak. Tapi, khusus untuk program pengampunan pajak, khususnya yang menyangkut rakyat kecil seperti kami, mohonlah diberi kebijakan khusus. Kami jangan dikejar-kejar.

Ada baiknya Bapak mempertimbangkan berbagai masukan yang diungkapkan banyak orang pandai, seperti praktisi PR Christovita Wiloto. Dalam opininya yang dilontarkan di Facebook, ia mengatakan, untuk menarik dana-dana Indonesia di luar negeri masuk ke Indonesia, sebaiknya Bapak menggunakan strategi Pareto, yaitu 20:80.

Bapak disarankan fokus dan prioritaskan seluruh energi pada 20 persen WNI atau perusahaan Indonesia yang menguasai 80 persen total dana Indonesia di luar negeri, dan bukan sebaliknya. Jika ini yang dilakukan, hasilnya pasti dahsyat!

Tanpa bermaksud menggurui, ada baiknya Bapak coba konsep Pareto dalam melaksanakan tax amnesty.

Bapak Jokowi yang budiman, mohon ditinjau ulang masalah tax amnesty ini.

Dendalah setinggi2mya wajib pajak yg memang memanipulasi pajaknya dan Bebaskan denda bagi yg sdh membayar pajak dgn benar.

Jika hanya kesalahan administrasi krn tdk mencantumkan harta dari hasil kerja kami yg sdh kena pajak, mohon diampuni... !! ***

Tuesday, August 30, 2016

Amerika Marah Turki Kerjasama dengan ISIS Perangi Kurdi

Indonesian Free Press -- Amerika menyatakan kegusaran atas aksi Turki menyerang kelompok Kurdi di Suriah timur laut. Amerika menyebutnya sebagai 'pertempuran yang tidak bisa diterima'. Hal ini bersamaan dengan tuduhan sejumlah pihak, terutama kelompok Kurdi, bahwa Turki 'bersandiwara' dengan ISIS.

"Kami ingin semuanya jelas bahwa kami melihat pertempuran ini, di wilayah dimana ISIS tidak berada, adalah tidak bisa diterima dan menjadi masalah yang serius," kicau Brett McGurk, utusan khusus Presiden Amerika untuk koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin Amerika, di akun resmi Twitter seperti dilaporkan Veterans Today kemarin (29 Agustus).

"Kami menyerukan semua pihak bersenjata untuk berhenti... Amerika aktif memfasilitasi penghentian konflik dan menyatukan fokus kepada ISIS, yang masih menjadi ancaman membahayakan," tambahnya, mengulang pernyataan Departemen Pertahanan Amerika yang menyebut tindakan Turki telah menyimpang dari fokus untuk memerangi ISIS dan bahkan memungkinkan kelompok itu menjadi semakin kuat.

Sebelumnya, dalam konperensi pers hari Senin (29 Agustus) Menhan Amerika Ashton Carter menyerukan Turki untuk mengkonsentrasikan serangan kepada kelompok ISIS, bukan kelompok pemberontak moderat Suriah (Syrian Defense Forces) yang didukung Amerika.

“Kami menyerukan Turki untuk tetap fokus memerangi ISIL dan tidak menyerang Syrian Defense Forces, dan kami telah menjalin sejumlah kontak dalam beberapa hari terakhir,” kata Carter kepada wartawan.

Namun Turki bereaksi keras atas kecaman itu. Menteri Urusan Uni Eropa Omer Celik, mengatakan bahwa tidak ada yang boleh mendikte Turki tentang kelompok teroris yang harus diperangi.

“Tidak ada yang berhak mengatakan kepada kami organisasi teroris mana yang boleh diperangi dan yang mana yang harus dihindari," kata Celik dalam konperensi pers di Ankara, seperti dilansir Reuters.

Sementara Menlu Turki Mevlut Cavusoglu mengeluarkan ancaman keras kepada kelompok Kurdi Suriah (YPG) untuk menarik diri segera ke sebelah timur Sungai Eufrat, atau akan menghadapi serangan Turki.

“YPG harus segera menyeberang ke sebelah timur Sungai Eufrat seperti janji mereka kepada Amerika dan seperti janji mereka. Jika tidak, mereka akan menjadi sasaran," kata Cavusoglu seperti dilansir Associated Press.

Ankara telah lama menyatakan kekhawatiran bahwa kelompok Kurdi akan menguasai banyak wilayah utara Suriah dan bersama kelompok Kurdi Turki (PKK) akan membentuk negara Kurdi di perbatasan Turki.

Amerika sendiri telah mengingatkan kelompok Syria Democratic Forces (SDF), yang sebagian besar anggotanya juga orang-orang Kurdi, untuk tidak menyeberangi Sungai Eufrat seperti dikhawatirkan Turki. Namun kelompok YPG diketahui telah melanggar pesan tersebut.

Pada 24 Agustus Turki melancarkan offensif ke wilayah timur laut Suriah dengan sandi ‘Tameng Eufrat’. Dengan dalih menyerang ISIS, Turki juga membom wilayah-wilayah YPG.

YPG dan SDF mengecam serangan Turki yang telah menimbulkan korban sipil. Sementara YPG menyebut hal itu sebagai bagian dari rencana Turki untuk menindas orang-orang Kurdi.

Pemerintah Suriah dan Rusia, yang menurut sejumlah pengamat, telah mengetahui rencana serangan Turki dan tidak menentang rencana itu, juga mengecam serangan Turki. Suriah menyebutnya sebagai 'pelanggaran nyata kedaulatan Suriah', sementara Rusia menyatakan 'kekhawatiran yang mendalam'.


Bekerjasama dengan ISIS
Kelompok politik Kurdi-Suriah Democratic Union Party (PYD) menuduh Turki bekerjasama dengan ISIS untuk merebut kota Jarablus di Suriah timur-laut.

Abd Salam Muhammad Ali, pejabat PYD di Rusia mengatakan kepada media setempat Vzglyad bahwa pasukan Turki memasuki Jarablus tanpa perlawanan dari ISIS.

“Berdasarkan fakta cepatnya pembebasan kota ini berlangsung, saya percaya bahwa itu adalah sebuah sandiwara. Para militan ISIS mencukur jenggotanya dan seketika menjadi orang-orang ‘moderates,'” kata Ali, seraya menyebut Turki telah melanggar kedaulatan Suriah.

Hal yang sama dikatakan pemimpin Kurdi lainnya di Moskow, Rodi Osman.

“Jika ISIS bukan sekutunya Erdogan, bisakan pasukan Turki dan Free Syrian Army menguasai Jarablus dalam hitungan jam? Amerika dan negara-negara lain harus mengetahui rencana rahasia Erdogan. Sementara kami tetap dengan strategi kami memerangi ISIS dan memeranginya sampai akhir. Masyarakat internasional harus mengetahui yang sebenarnya. Selama Erdogan hidup, ISIS tidak akan kemana-mana,” kata Osman.

Osman menyebut langkah Turki dipicu oleh kemenangan kelompok Syrian Democratic Forces (SDF) yang berhasil merebut kota Manbij dari ISIS pada 12 Agustus lalu. Turki bermaksud menjadikan wilayah utara Suriah sebagai wilayah yang dikontrolnya, namun hal itu tidak akan dibiarkan oleh orang-orang Kurdi.

"Kami tidak akan membiarkan Turki menjadikan Suriah utara sebagai Siprus kedua. Turki tidak berhak menyeberang wilayah Suriah dan turut campur urusan internal Suriah," kata Osman.(ca)

Iran Pasang S-300 di Reaktor Nuklir Fordo dan Radar Canggih

Indonesian Free Press -- Iran memasang sistem pertahanan udara canggih buatan Rusia S-300 di dekat fasilitas nuklir Fordo, kantor berita Iran melaporkan, Minggu (28 Agustus). Pada saat yang hampir bersamaan Iran juga memasang sistem radar canggih yang terbukti mampu mendeteksi drone Amerika yang menyusup dan mengusir pergi.

Seperti dilaporkan AFP dan Times of Israel kemarin (29 Agustus), Iran merilis video yang menunjukkan pemasangan sistem pertahanan S-300 di Fordo, di samping sistem pertahanan udara lainnya yang sudah ada.

"Hari ini langit Iran adalah yang paling aman di kawasan," kata Komandan Pertahanan Udara Iran Jendral Farzad Esmaili kepada media Iran IRIB, menambahkan bahwa perlindungan terhadap fasilitas nuklir Iran adalah hal yang paling penting.

Pernyataan itu hanya berselang beberapa jam setelah pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei berpidato di hadapan para komandan angkatan udara termasuk Esmaili, dimana ia menekankan bahwa kekuatan militer Iran hanyalah untuk pertahanan.

“Penolakan terus-menerus dan pernyataan berlebih-lebihan tentang S-300 di Fordo adalah contoh dari kejahatan musuh. S-300 adalah senjata pertahanan bukan senjata untuk menyerang, namun Amerika berupaya sekuat tenaga untuk mencegah Iran memilikinya," tambah Ayatollah Ali Khamenei.

Sementara itu reaktor nuklir Fordo yang dibangun di bawah pegunungan di dekat kota Qom, telah menghentikan proses pengayaan uranium sejak Januari lalu sebagai implementasi perjanjian nuklir Iran dengan negara-negara berpengaru di dunia. Iran telah menghentikan 19.000 mesin pengaya uranium dan hanya mempertahankan 5.000 mesin untuk keperluan riset.

Namun Iran tetap melanjutkan program pengembangan rudal ballistiknya. Mesti tidak dilarang oleh perjanjian nuklir, resolusi PBB menghendaki Iran untuk membatasi diri dari pengembangan rudal ballistik selama delapan tahun.


Radar Canggih Iran Sukses Deteksi Drone Mata-Mata

Sementara itu Iran juga telah menggelar sistem radar canggih buatan domestik, ‘Nazir’. Radar ini dirancang untuk mendeteksi obyek-obyek siluman, termasuk pesawat-pesawat generasi ke-lima. Demikian seperti laporan FARS, 29 Agustus.

Komandan pangkalan udara Khatam ol-Anbia Brigadir Jendral Farzad Esmayeeli kepada pers mengatakan, Senin (29 Agustus): "Sistem radar Nazir telah beroperasi dan sejak saat ini tidak ada obyek-obyek pengelak radar yang bisa memasuki udara Iran tanpa permisi.”

“Radar ini khusus dibuat untuk mendeteksi obyek-obyek terbang kecil serta MQ1, RQ4 dan pesawat U2 aircrafts, mendeteksi dan melacak rudal-rudal jelajah dan ballistik, dan lebih penting lagi pesawat-pesawat siluman," tambahnya.

Radar ini pun langsung membuktikan kecanggihannya dengan mendeteksi drone mata-mata Amerika. Seperti dilaporkan Reuters, 29 Agustus, sebuah drone Amerika yang memasuki udara Iran dari wilayah Afghanistan berhasil dideteksi dan diusir pergi.

“Pertahanan udara Iran mendeteksi dan memperingatkan sebuah drone Amerika di wilayah Iran timur. Drone ini datang dari Afghanistan. Drone itu kemudian meninggalkan wilayah Iran,” tulis laporan tersebut.

Menanggapi insiden ini, admin thetruthseeker.co.uk menulis: "Ini bukanlah kebetulan bahwa insiden ini terjadi sehari setelah Iran mengumumkan telah menggelar S-300 di Fordo, juga tidak lama setelah Iran mengumumkan beroperasinya sistem radar buatan lokal. Jadi, drone Amerika itu tidak bisa diragukan lagi tengah menjalankan misi untuk menguji kecanggihan sistem pertahanan baru Iran."(ca)

Sunday, August 28, 2016

Cina dan Rusia Bangun Senjata Penghancur Kapal Induk Amerika

Indonesian Free Press -- Tanda-tanda bahwa keseimbangan militer dunia telah berubah menjauhi dominasi Amerika semakin terlihat jelas dari perkembangan berikut ini. Cina kini tengah mengembangkan armada kapal perang penghancur kapal induk (carrier killer), sementara Rusia pun mengembangkan rudal jelajah hipersonik yang memiliki kemampuan yang sama.

Kantor berita Sputnik News melaporkan, 18 Agustus lalu, bahwa Cina tengah membangun armada kapal destroyer peluru kendali Type 052D Luyang yang dijuluki sebagai 'Carrier Killer' atau 'China’s Aegis”. Tambahan kekuatan baru ini diperkirakan akan semakin memperkuat pengaruh Cina di kawasan, pada saat Cina terlibat ketegangan dengan Amerika dan negara-negara Asia sekutu Amerika.

Dilaporkan setidaknya 11 'Carrier Killer' Cina akan ditempatkan di wilayah konflik di Laut Cina Selatan. Bersama dengan kapal induk Liaoning kapal-kapal perang ini mampu memblokir seluruh kawasan dari semua kekuatan lawan termasuk Amerika. Kekuatan utama kapal penghancur (destroyer) Cina ini adalah rudal jelajah jarak jauh berkecepatan hingga 3.000 km per-jam yang mampu menenggelamkan kapal induk Amerika.

Semakin menambah kecut Amerika adalah bahwa selain armada kapal penghancur kapal induk itu, Cina juga diketahui tengah membangun kapal induk buatan sendiri. Seperti dilaporkan Sputnik News, Cina melakukan pembangunan kapal induknya di Dalian Shipyard. Ini akan menjadi kapal induk kedua Cina dan yang pertama dibuat di dalam negeri, karena kapal induk pertama adalah buatan Rusia yang dimodifikasi sendiri.

"Gambar-gambar itu menunjukkan bahwa pembangunan kapal induk Type 001A CV telah hampir selesai, setelah penambahan bagian haluan dan sejumlah komponen eksterior lainnya. Sebagai tambahan, para analis menganggap bagian ini telah selesai karena dua area fabrikasi yang berkaitan dengan 'dry dock' telah bersih dari material," tulis laporan tersebut.


Rudal Jelajah Hipersonik Rusia

Sementara itu Rusia juga tengah mengujicoba senjata barunya yang dirancang mampu menghancurkan seluruh armada kapal induk Amerika. Seperti dilaporkan Veterans Today, 28 Agustus, Rusia baru saja selesai melakukan ujicoba rudal stratospheric bagi pesawat-pesawat pembom Rusia. Senjata ini mampu menghancurkan sasaran pada jarak hingga 1.000 km.

"Rudal ini hampir tidak mungkin dicegah oleh semua sistem pertahanan lawan. Setelah diluncurkan, rudal X-32 akan melesat hingga ketinggian 40 kilometer dan mencapai lapisan stratosphere sebelum menukik tajam ke sasaran," tulis laporan itu.

Dengan kecepatan lebih dari 5.000 km/jam, rudal ini dirancang untuk menghancurkan semua kapal, fasilitas radar dan pusat komando lawan. Dilengkapi dengan sistem navigasi berbasis GLONASS (GPS versi Rusia), rudal ini memiliki akurasi sangat tinggi.

Rudal baru ini adalah pengembangan dari rudal sebelumnya X-22, yang diluncurkan dari pesawat pembom strategis supersonik Tu-22M3 dan Tu-22M2.

Rusia diperkirakan masih mempertahankan jumlah armada pembom yang dijuluki, yaitu lebih dari 10 resimen. Pakar sejarah militer Dmitry Boltenkov mengatakan bahwa setiap resimen pembom Tu-22M memiliki 20 pesawat dengan kemampuan meluncurkan 40 hingga 60 rudal X-22. Kuantitas serangan seperti ini hampir dipastikan mampu menghancurkan sebuah armada kapal Amerika yang dipimpin kapal induk (carrier strike group). Amerika sendiri memiliki sekitar 10 kapal induk.

Proyek pengembangan X-32 telah dimulai pada tahun 1990, namun ujicoba pertama baru dilakukan 10 tahun lalu.

Sebagai tambahan, Rusia juga tengah mengembangkan kapal selam generasi ke-5 bernama 'Husky'. Sementara pendahulunya saja sudah dianggap sebagai kapal selam 'siluman', kapal selam baru ini hampir dipastikan tidak terdeteksi oleh musuh. Kapal selam baru ini akan dilengkapi dengan rudal hipersonik “Zircon”.(ca)

Pesawat-Pesawat Tempur Cina akan Gempur Pemberontak Suriah

Indonesian Free Press -- Pesawat-pesawat tempur Cina akan bergabung dengan Rusia melancarkan serangan terhadap kelompok pemberontak Suriah. Kantor berita Iran FARS News melaporkan kemarin (27 Agustus).

"Sumber-sumber media massa menyebutkan bahwa delegasi militer Cina  dalam kunjungan ke Damaskus menawarkan pengiriman sejumlah pesawat tempur ke Suriah untuk mengintensifkan perang melawan teroris di Suriah," tulis laporan itu.

"Pesawat-pesawat tempur Cina kemungkinan akan menyerang posisi-posisi kelompok Jeish al-Islami al-Turkistani yang sebanyak 3.000 lebih anggotanya berasal dari Uighur-Cina,” tambah laporan itu mengutip pernyataan pakar inteligen Amerika.

Sebelumnya pada bulan ini, Beijing dan Damascus telah sepakat untuk melakukan kerjasama pemberiana bantuan kemanusiaan oleh Cina kepada Suriah. Selain itu juga disepakati pengiriman instruktur-instruktur militer Cina untuk membantu Suriah.

Direktur Kantor Kerjasama Militer Cina, Guan Youfei, memimpin delegasi Cina dalam kunjungan ke Suriah. Dalam pertemuan dengan para pejabat militer Suriah, Guan menekankan sikap konsisten Cina untuk mencari solusi politik dalam penyelesaian konflik Suriah, dan kini Cina memutuskan untuk menjalin hubungan militer lebih dekat dengan Suriah.

Tahun lalu juga muncul sejumlah laporan tentang pengiriman penasihat-penasihat militer Cina ke Suriah.(ca)

Saturday, August 27, 2016

Presiden Harus Orang Indonesia Asli

Indonesian Free Press -- Khawatir warga keturunan jadi presiden RI, Ketua Dewan Sabang-Merauke Circle Syahganda Nainggolan meminta bunyi pasal 6 ayat (1) UUD 1945 sebelum diamandemen dibalikan kembali.

Pasal 6 ayat (1) merupakan aturan mengenai syarat bagi seseorang yang ingin mencalonkan menjadi presiden RI.

Sebelum diamandemen pasal tersebut berbunyi, Presiden ialah orang Indonesia asli. Setelah terjadi amandemen kata 'orang Indonesia asli' diganti menjadi Calon Presiden dan calon Wakil Presiden harus seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Atas amandemen tersebut maka terbuka warga negara berketurunan Cina, Arab, India, dan keturunan bangsa-bangsa lainnya di dunia, serta agama apapun untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

"Identitas menjadi hal yang penting karena ada dunia dalam dunia, seperti medsos, vitulaisasi dan lain-nya. Bangsa Indonesia adalah terdiri dari suku-suku, yang berkumpul melakukan sumpah pemuda dan proklamasi Indonesia. Pasal 6 UUD 1945 harus dikembalikan," tegas Syahganda saat diskusi 'Nasionalisme dan Masalah Dwikewarganegaraan di Indonesia' di Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Hal senada juga disampaikan oleh Dosen Universitas Pertahanan M Dahrin La Ode bahwa syarat terbentuknya negara harus ada rakyat. Rakyat, menurutnya, dibagi dua yakni orang pribumi dan orang non pribumi sehingga seharusnya pribumi yang menjadi penguasa di Indonesia.

"Hubungan politik adalah struktual yakni penguasa dan dikuasai, Indonesia terbentuk menjadi negara karena adanya rakyat kedudukan orang pribumi harus lebih tinggi dibandingkan dengan orang non pribumi. Maka, kita harus kembalikan pasal 6 UUD 1945 sebelum diamandemen," tegasnya.

Dalam perubahan ketiga UUD 1945 syarat orang Indonesia asli bagi calon Presiden RI dihapuskan dan diganti menjadi cukup seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya. Artinya sejak perubahan ketiga UUD 1945 tersebut telah dibuka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang hendak mencalonkan diri sebagai calon Presiden dan calon Wakil Presiden, yang penting sang calon adalah seorang warga negara Indonesia sejak kelahirannya, tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri, tidak pernah mengkhianati negara, serta mampu secara rohani dan jasmani.

Peluang konstitusional tersebut terbuka warga negara berketurunan Cina, Arab, India, dan keturunan bangsa-bangsa lainnya di dunia, serta agama apapun untuk menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.(ts/POSMETRO INFO)

Media Iran dan Rusia Sebut Suriah Tembak Jatuh Jet Israel

Indonesian Free Press -- Media Iran FARS News dan media Rusia Sputnik News melaporkan penembakan jatuh pesawat tempur Israel oleh militer Suriah.

FARS News melaporkan, Sabtu (20 Agustus), insiden penembakan itu terjadi hari Jumat (19 Agustus) di Al-Quneitra, Suriah selatan. Pesawat Israel itu ditembak saat tengah melakukan aksi militer di wilayah udara Suriah dengan menyerang pangkalan militer Suriah di Khan Al-Shei, Provinsi Damaskus dan di Al-Quneitra. Sebelumnya pada hari yang sama Israel juga menyerang Dataran Golan.

Pangkalan militer Suriah yang diserang Israel itu tengah dalam pengepungan pemberontak dari kelompok Ajnad al-Sham dan Jeish al-Islam.

Tidak ada keterangan lebih rinci tentang jenis pesawat yang ditembak tersebut dan nasib pilot Israel serta pesawatnya. Hanya disebutkan pesawat itu menerobos wilayah Suriah melalui Dataran Golan pada Kamis malam (18 Agustus).

Laporan itu juga tidak menyebutkan jenis rudal yang berhasil menjatuhkan pesawat Israel itu. Laporan hanya menyebutkan kemungkinan rudal itu adalah SAM-5 yang ditempatkan di pangkalan militer Divisi 150 Suriah di Suweida. Juga tidak disebutkan pernyataan otoritas Suriah dan Israel tentang insiden ini.

Laporan ini diulang oleh Sputnik News dua hari kemudian (Senin 22 Agustus). Veterans Today juga memberitakan insiden ini hari ini (27 Agustus).(ca)

Friday, August 26, 2016

Iran Kembali Usir Kapal Perang Amerika

Indonesian Free Press -- Kapal-kapal patroli cepat Iran mengusir sebuah kapal destroyer Amerika setelah melalui aksi pengejaran berkecepatan tinggi. Demikian media-media internasional melaporkan minggu ini.

USNI News melaporkan, Rabu (24 Agustus) kapal destroyer peluru-kendali USS Nitze (DDG-94) diikuti dan 'diganggu' oleh empat kapal patroli cepat Iran di Teluk Parsi pada hari Selasa (23 Agustus).

"Destroyer itu tengah berada di perairan Selat Hormuz ketika empat kapal patroli berkecepatan tinggi Pengawal Revolusi Iran mendekati kapal tanpa memberikan respon atas peringatan yang diberikan oleh USS Nitze," tulis USNI News dalam laporannya.
 .
Menurut laporan itu, keempat kapal patroli Iran itu melakukan aksi yang 'tidak profesional' dan 'berbahaya', dengan senjata mengarah ke kapal Amerika.

"Awak USS Nitze berkali-kali berusaha membuat kontak dengan kapal-kapal patroli itu dan menembakkan sepuluh tembakan peringatan serta mengeluarkan bunyi peniup kapal, namun tidak memberikan efek apapun," tulis laporan itu lagi mengutip pernyataan Jubir Kemenhan Amerika, Rabu malam.

Dua dari empat kapal patroli itu bahkan mendekat hingga jarak sekitar 100 meter dari kapal Amerika.

USS Nitze tengah melakukan patroli bersama kapal destroyer USS Mason (DDG-87) di perairan yang sama ketika insiden ini terjadi. Kedua kapal adalah bagian dari satuan Eisenhower Carrier Strike Group, gugus tugas yang dipimpin oleh kapal induk USS Dwight D. Eisenhower (CVN-69). Satuan ini bertugas untuk memerangi ISIS di Irak dan Suriah. Pada akhir JUni lalu kapal perang lain dari gugus tugas ini, USS San Jacinto (CG-56) juga mengalami insiden serupa dengan kapal perang Rusia di Laut Mediterrania.

Sementara itu Veterans Today pada hari Sabtu (20 Agustus) juga melaporkan sebuah kapal perang Amerika diusir pergi oleh kapal Iran setelah mendapat peringatan keras.

"Kapal perang Amerika itu mendekati kapal perang Iran secara provokatif, melanggar standar internasional pelayaran dari kapal patroli Shahid Mousayee dan perairan Iran di Teluk Parsia," tulis laporan itu.

"Kapal perang itu kemudian mendapat peringatan keras dari kapal Iran dan dengan cepat mengubah arahnya, kembali ke perairan internasional," tambah laporan itu tanpa menyebutkan identitas kapal Amerika tersebut.

Pada 12 Januari lalu Angkatan Laut Tentara Pengawal Revolusi Iran (IRGC) menahan dua boat bersenjata Amerika beserta 10 awaknya setelah mereka tanpa sengaja menerobos wilayah Iran di Teluk Parsi. Aksi Iran ini mendapat pujian para pengamat karena berani menangkap boat militer Amerika. Mereka semua dibebaskan sehari kemudian, disebut-sebut setelah Amerika membayar $500 juta kepada Iran.

Dua minggu setelah insiden itu Komandan AL IRGC Rear Admiral Ali Fadavi mengatakan bahwa para awak kapal Amerika merasa harus lebih berhati-hati setiap kali melintasi perairan di dekat wilayah Iran karena Iran tidak pernah ragu untuk melakukan tindakan tegas.

“Orang-orang Amerika kini mengalami ketegangan psikologis setiap melintasi Selat Hormuz,” kata Admiral Fadavi sambil tersenyum dalam wawancara dengan televisi Iran.

Ia menyebutkan bahwa kapal-kapal patroli cepat Iran jauh lebih cepat daripada kapal-kapal Amerika hingga dua kali lipat. Dalam waktu dekat kecepatan tersebut bahkan akan meningkat menjadi tiga kali lipat.(ca)

Rusia Perluas Pangkalan Udara Khmeimim di Suriah

Indonesian Free Press -- Rusia dikabarkan akan memperluas pangkalan udaranya di Khmeimim, Latakia, Suriah, sehingga mampu menampung pesawat-pesawat besar hingga senjata nuklir. Demikian kantor berita Iran, FARS News melaporkan, Minggu (20 Agustus), mengutip laporan sejumlah media Rusia.

Media Rusia Izvestia seperti dilaporkan FARS News, menyebutkan bahwa pangkalan udara Khmeimim, akan ditingkatkan 'secara substansial' sehingga memungkinkan dilakukan penggelaran pesawat-pesawat besar dalam waktu dekat mendatang. Sementara media Rusia lainnya, RIA Novosti, melaporkan bahwa Rusia tidak akan menempatkan senjata nuklir secara permanen di pangkalan itu.

Untuk keamanan, pangkalan udara ini akan dikelilingi dengan sistem pertahanan yang tangguh demi menangkal serangan para teroris. Sistem pengendali lalu-lintas udara canggih juga akan ditempatkan  di pangkalan ini, selain fasilitas untuk ribuan personil militer yang bakal ditempatkan di sini.

Sumber Kemenhan Rusia mengatakan kepada Izvestia bahwa, meski rencana pengembangan pangkalan udara ini telah disusun sejak tahun 2015, kesepakatan dengan pemerintah Suriah baru ditandatangani 18 Agustus lalu. Dalam perjanjian kedua negara disepakati bahwa Suriah mengijinkan Rusia untuk mengembangkan pangkalan udara Khmeimim sesuai kebutuhan Rusia, tanpa dikenakan biaya sewa, dan bebas dari jurisdiksi pemerintah Suriah.

Para pakar Rusia percaya kehadiran militer Rusia yang kuat di Suriah akan menguntungkan kawasan, meski hal ini ditentang Amerika dan negara-negara Arab sekutunya. Menurut sejumlah sumber, 'cetak biru' pengembangan pangkalan udara Khmeimim mencakup 'loading dock' untuk pesawat angkut raksasa Antonov An-124 Ruslan.

“Ketika angkatan udara Rusia pertama kali tiba di Suriah, moral pasukan Suriah tengah hancur. Dukungan Rusia telah mengembalikan moral dan kemampuan mereka. Rusia sadar bahwa tanpa langkah seperti ini ancaman terorisme dalam skala luas akan menjadi realitas," kata Franz Klintsevich, senator Rusia dan ketua komisi perthanan dan keamanan parlemen Rusia kepada media Rusia.

“Kita harus berbuat sesuatu, meski kita gagal menemukan jalan keluar bersama negara-negara barat. Itulah sebabnya kami memperkuat hubungan dengan para pemain regional Suriah, Iran dan Irak,” tambahnya.

Lebih jauh ia menyebutkan bahwa Khmeimim akan menjadi pangkalan bagi pasukan Rusia dengan kondisi yang sesuai.

“Para tentara kita akan tinggal dengan kepercayaan diri. Angkatan udara akan diperkuat sesuai kebutuhan di masa mendatang berdasarkan kesepakatan antara Rusia dan Suriah,” tambah Klintsevich lagi.

Lebih jauh Klintsevich menyebutkan bahwa untuk sementara senjata-senjata nuklir dan pembom berat tidak akan ditempatkan di pangkalan itu secara permanen, karena melanggar peraturan internasional.(ca)

Skandal Menjijikkan Putri Qatar

Indonesian Free Press -- Saya pertama kali mendengar kabar ini pada tanggal 21 Agustus di situs Veterans Today, namun saya belum memutuskan untuk menuliskan skandal ini di blog ini karena tidak menemukan sumber pertamanya, yaitu situs media Financial Times, yang telah menghapus berita ini.

Namun, setelah bertemu seorang teman lama, seorang perwira menengah-atas (Kolonel) TNI yang dekat dengan kalangan inteligen yang meyakinkan saya bahwa kabar ini valid, maka saya putuskan untuk menulisnya di blog ini.

"Motifnya adalah sakit hati seorang intel Inggris," kata teman saya itu, menyebutkan bahwa kegiatan pesta seks oleh Putri Qatar ini telah berlangsung lama. Selama ini kegiatan ini diatur oleh seorang intel Inggris dengan imbalan menggiurkan. Namun kemudian Putri Qatar tersebut memberikan kepercayaan kepada intel Inggris yang lain. Karena sakit hati, intel pertama kemudian membocorkan kegiatan ini kepada wartawan 'Financial Times', dan beritanya menjadi viral di media-media online, meski kemudian Financial Times' menghapusnya, diduga karena tekanan pemerintah Qatar dan Inggris.

Seperti dilaporkan Veterans Today, para polisi Inggris terkejut mendapati seorang putri kerajaan Qatar tengah melakukan kegiatan seksual bersama tujuh orang di apartemennya di London. Ketika polisi mendobrak kamarnya, putri tersebut tengah melakukan pesta seks dengan tiga laki-laki Eropa, sementara empat laki-laki lainnya tengah menunggu giliran di luar kamar.

Awalnya polisi mengintai seorang 'terduga' pelaku kegiatan prostitusi ilegal yang ternyata membawa mereka ke apartemen milik putri tersebut. Kepada polisi orang itu menyebutkan bahwa putri tersebut bernama Sheikha Salwa, putri kandung dari mantan Perdana Menteri Qatar Hamad bin Jassim bin Jabor Al Thani. Melalui seorang perantara Putri Salwa memintanya membawa serta enam laki-laki dengan 'kualitas fisik khusus' yang berpengalaman melakukan aksi seks bersama-sama dengan imbalan menarik. Kepadanya Putri Salwa meminta untuk tetap berada di dalam apartemen hingga semua orang pergi, untuk menjaganya dari aksi-aksi kekerasan seperti telah terjadi sebelumnya.

Menurut laporan itu, Putri Salwa mengaku kepada petugas polisi bahwa yang dilakukannya bukanlah prostitusi melainkan membayar orang profesional yang tidak melanggar hukum Inggris. Namun polisi mengatakan bahwa yang dilakukannya adalah tindakan kriminal karena membayar orang-orang dengan catatan kriminal atau membayar orang untuk melakukan kegiatan prostitusi.

Menurut laporan itu kedutaan besar Qatar menawarkan imbalan sebesar $50 juta kepada Financial Times untuk mencegah laporan itu muncul ke publik, namun ditolak.

Laporan Financial Times juga disertai dengan foto-foto erotis yang diambil dari iPad Putri Salwa.

Sebelumnya, seperti juga dilaporkan di blog ini, beberapa putri kerajaan Saudi Arabia juga terlibat kegiatan seksual dengan perwira-perwira militer Israel. Baik Qatar maupun Saudi dikenal sebagai 'patron' dari semua gerakan wahabi di dunia.(ca)

Thursday, August 25, 2016

Video : AS Tak Terima Kapal Perangnya Dikejar Kapal IRGC Iran

Pihak  Gedung Putih Amerika Serikat (AS) mengatakan, tindakan pencegatan dan pengejaran yang dilakukan oleh kapal perang perusak USS Nitze oleh empat kapal milik Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) di Selat Hormuz tidak bisa diterima. Demikian disampaikan oleh juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, pada hari Kamis (25/08).

Kapal-kapal milik IRGC pada hari Selasa (23/08) telah mencegat dan mengejar kapal USS Nitze dengan kecepatan tinggi dan hanya berjarak sekitar 300 yard atau sekitar 274 meter. Menurut Pejabat dari Pentagon saat berbicara dengan nama anonim itu menyebutkan bahwa manuver kapal-kapal Iran sebagai insiden “tidak aman dan tidak profesional”.

“Tidak jelas apa maksud dari kapal Iran itu, tapi perilaku ini tidak dapat diterima,” kata Earnest kepada wartawan.

”Jenis-jenis tindakan seperti ini memiliki potensi meningkatkan ketegangan yang semestinya tidak perlu,” lanjut Earnest, seperti dikutip dari Sputniknews, Jumat (26/8/2016).


http://kichen-set.blogspot.com/


Akibat pencegatan dan pengejaran tersebut, kapal perang AS mengubah jalur untuk mengindari insiden berbahaya. AS menegaskan kapal perangnya berlayar di peraian internasional di Selat Hormuz.

Namun, IRGC curiga terhadap aktivitas militer AS di dekat perbatasan Iran. Pasukan Iran telah dikerahkan dalam latihan perang yang kerap digelar di kawasan Teluk. Tampak dalam sebuah video bahwa kapal perang AS dikejar oleh kapal perang milik pasukan garda Revolusi Iran.

Insiden laut antara AS dan Iran pernah terjadi pada bulan Januari lalu, dimana IRGC telah menahan 10 pelaut AS dengan dua kapal patrolinya yang memasuki wilayah perairan Iran secara ilegal. Namun, 10 pelaut AS itu kemudian dibebaskan 15 jam kemudian karena para pelaut itu mengakui kesalahannya.

Ayo Menyumbang untuk Blog Ini

Seruan kami kepada para pengunjung setia blog ini untuk memberikan donasinya tempo hari, ternyata kurang mendapatkan respon yang semestinya. Oleh karena itulah kami ingin mengulangi lagi seruan itu.

'To the point' saja, menulis berita dan apalagi opini, membutuhkan keahlian yang tidak dimiliki orang kebanyakan. Seorang wartawan tidak saja membutuhkan keahlian menulis, namun juga 'kecerdasan' untuk mengolah informasi-informasi menjadi berita yang menarik. Bila beritanya tentang peristiwa luar negeri, ia juga membutuhkan kemampuan untuk memahami bahasa asing.

Di sisi lain, seorang penulis opini membutuhkan keahlian yang lebih tinggi lagi, karena ia juga harus mampu menganalisa berita-berita, peristiwa-peristiwa, fenomena-fenomena sosial-politik-ekonomi, kemudian memberikan kesimpulan atas semua hal itu. Itulah sebabnya media-media massa bersedia membayar mahal untuk mendapatkan tulisan opini yang berkualitas. Bahkan di masyarakat Indonesia, menulis opini di mesia massa menjadi sebuah tolak ukur kecerdasan seseorang. Dan alhamdulillah, kami sebagai pemilik dan pengelola blog, termasuk orang-orang yang pernah diberi kesempatan menulis opini di berbagai media, termasuk media-media nasional.

Tulisan-tulisan di blog ini sebagian besar adalah berita dan opini yang tentunya, dalam tingkat tertentu, memiliki nilai tersediri. Apalagi karena sebagian berita dan opini tersebut berbeda dengan apa yang diberikan oleh media-media mapan, yang hanya membela kepentingan 'penguasa kemapanan'.

Sehubungan dengan kondisi yang tengah kami hadapi dan karena tidak adanya dukungan finansial dari siapapun kepada blog ini, kami menghimbau kepada para pengunjung setia blog ini, untuk menunjukkan dukungan dan apresiasinya kepada blog ini dengan memberikan donasi sesuai kemampuan ke rekening berikut:

Rek. No. 106-00-0430519-2, Bank Mandiri, A/N Cahyono Adi.

Demikian seruan ini kami sampaikan, semoga difahami dan dimaklumi. ***

Sistem Radar, Lindungi Rusia dari Serangan Rudal Balistik

Sistem Radar, Lindungi Rusia dari Serangan Rudal Balistik
Menteri Pertahanan Rusia mengumumkan, dua sistem radar yang dipasang oleh militer negara ini di Kaliningrad menghadap ke Laut Baltik, melindungi Rusia dari serangan rudal-rudal balistik.

YJC (24/8) melaporkan, Sergei Shoigu, Menhan Rusia dalam pertemuan dengan komandan-komandan senior militer negara itu mengatakan, informasi-informasi cepat dan akurat yang disampaikan sistem-sistem radar Rusia terkait segala bentuk peluncuran rudal balistik, merupakan salah satu faktor terpenting yang menjamin keamanan nasioal negara ini.


DESAIN RUMAH MINIMALIS


Sergei Shoigu menambahkan, sistem peringatan cepat Rusia mengamati situasi di kawasan dan operasi peluncuran rudal-rudal balistik dalam setiap kondisi dan tempat.

Menhan Rusia menuturkan, dua sistem radar yang ditempatkan di Irkutsk dan Kaliningrad pada tahun 2014, menjalankan tugasnya dengan baik terutama dalam pengamatan dan pelacakan rudal-rudal balistik di wilayah-wilayah jangkauannya.

Wednesday, August 24, 2016

Turki Menginvasi Suriah, Rusia Intensifkan Operasi Militer

Indonesian Free Press -- Hari Rabu kemarin (24 Agustus) militer Turki yang diikuti oleh sekitar 1.500 personil kelompok Free Syrian Army (FSA) menyerbu wilayah Jarablus, Suriah timur laut. Operasi ini didukung oleh pesawat-pesawat udara koalisi pimpinan Amerika.

Sejak Rabu pagi artileri Turki menembaki posisi-posisi kelompok ISIS di wilayah itu. Kemudian pasukan khusus Turki yang didukung kavaleri dan infantri bergerak maju sekitar pukul empat sore.

Para pejabat Turki, sebagaimana dilaporkan Veterans Today, mengatakan bahwa operasi ini hanyalah awal dari operasi besar-besaran untuk merebut Jarablus dari kelompok ISIS. Mereka menyebut operasi ini untuk 'membersihkan perbatasan Turki dari keberadaan teroris, menjaga keamanan dan mendukung integritas wilayah Suriah'.

Ini merupakan bentuk komitmen Turki untuk menghancurkan ISIS sebagaimana disepakati dalam pertemuan Presiden Erdogan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow, 8 Agustus lalu. Namun para pengamat juga menyebut ada agenda lainnya selain itu, yaitu mencegah pembentukan negara Kurdi di Suriah utara. Suriah sendiri tidak terlalu berkeberatan dengan hal ini, karena juga tidak menghendaki Suriah terpecah dengan terbentuknya negara baru di wilayahnya.

Di sisi lain, pertempuran masih berlangsung sengit di wilayah Aleppo. Pada hari Selasa (23 Agustus), kelompok-kelompok pemberontak yang bersatu dalam kelompok Jaish al-Fateh menggelar serangan intensif untuk merebut perbukitan strategis Um Alqara di selatan Aleppo yang baru saja direbut militer Suriah.

Bukit ini sangat strategis karena memberikan daya tembak yang baik bagi artileri Suriah ke wilayah Ramouseh dan Khan Tuman yang menjadi rebutan antara kedua kelompok yang bertikai. Menguasai bukit ini berarti juga pengepungan terhadap para pemberontak yang berada di Aleppo timur berlaku efektif kembali, setelah para pemberontak sempat membobol kepungan itu beberapa waktu lalu.

Serangan pemberontak menghadapi perlawanan seru dari pasukan Suriah, Hizbollah dan milisi pro-pemerintah yang didukung pesawat-pesawat udara Suriah dan Rusia. Akibatnya Jaish al-Fatah harus mengakui kehilangan 11 komandan lapangannya dalam pertempuran ini.

Pasukan Suriah dan Hezbollah juga menyerbu Jaish al-Fatah di akademi militer di barat-daya Aleppo. Pasukan pemerintah memasuki kawasan itu pada 23 Agustus dan sehari kemudian pertempuran sengit berlangsung di kawasan itu.


Rusia Minta Irak Bersihkan Jalur Penerbangan di Irak Utara

Sementara itu demi mengintensifkan serangan ke Suriah, militer Rusia meminta pemerintah Irak untuk membersihkan wilayah Irak utara dari semua penerbangan. Di wilayah ini terdapat bandara Erbil dan Sulaimaniyah dimana penerbangan yang melalui kedua bandara ini bisa menjadi hambatan bagi penerbangan pesawat-pesawat pembom Rusia yang melakukan operasi militer di Suriah.

Mengutip laporan Itartas, Veterans Today melaporkan kemarin bahwa pemerintah Rusia mengumumkan rencana offensif besar-besaran ke Suriah dengan sandi “Pervasive Destruction”. Dalam operasi ini Rusia akan mengerahkan 69 pesawat tempur Sukhoi, 160m pembom Tupolev hingga kapal-kapal perang di Laut Tengah.

Minggu lalu otoritas Irak melarang penerbangan di wilayah utara Irak ketika Rusia melancarkan operasi intensif ke Suriah. Serangan udara Rusia semakin efektif setelah Iran mengijinkan penggunaan pangkalan udara Hamedan di Iran tengah dalam operasi militer Rusia ke Suriah.(ca)

Kini Militer Rusia Dilengkapi Senjata Laser

 Kini Militer Rusia Dilengkapi Senjata-senjata Laser
Deputi Menteri Pertahanan Rusia urusan persenjataan mengatakan, militer Rusia sekarang sudah dipersenjatai dengan senjata-senjata laser.

Kantor berita RIA Novosti (4/8) melaporkan, Deputi Menhan Rusia menuturkan, setelah menerima persenjataan laser, mulai saat ini militer Rusia mampu melancarkan serangan non-ledakan, merusak dan melumpuhkan target-target elektronik maupun non-elektronik musuh.


DESAIN RUMAH MINIMALIS


Yuri Borisov, Deputi Menhan Rusia menambahkan, ini bukan hal yang eksotik lagi dan jenis senjata itu sudah tidak dalam tahap eksperimen, kami sudah menggunakan beberapa prototipe senjata laser tersebut.

Rusia sejak sekitar satu dekade lalu sudah memulai rekonstruksi dan memperkuat Angkatan Bersenjatanya.

Berdasarkan keterangan Kemenhan Rusia, senjata-senjata laser negara itu bukan saja bisa melumpuhkan radar-radar musuh untuk beberapa lama, juga dapat merusak setiap bagian elektronik instalasi militer musuh secara total. - ParsToday

Monday, August 22, 2016

Pasukan Yaman Tembak Jatuh Helikopter Apache Saudi di Najran

Pasukan Yaman Tembak Jatuh Helikopter Apache Saudi di Najran
Tentara Yaman dan pejuang Ansarullah terus menambah kemenangan mereka terhadap pasukan pro Saudi di Yaman, dan menimbulkan kerugian besar pada perangkat keras militer mereka, termasuk sebuah helikopter Apache buatan AS.

“Sistem pertahanan udara Yaman menghancurkan sebuah helikopter Apache di wilayah Najran,” ungkap FNA mengutip laporan berita dari sumber yang tidak disebutkan namanya pada Senin, (22/08) kemarin.

Belum ada rincian lebih lanjut mengenai insiden tersebut.

Sebelumnya pada hari Senin, seorang komandan senior Yaman mengumumkan bahwa tentara dan pasukan rakyat Yaman menimbulkan korban besar dalam pasukan pro-Saudi di provinsi Ma’rib, Ta’iz dan al-Jawf.

“Lebih dari 20 pasukan pro-Saudi tewas dalam penyergapan dari tentara Yaman dan pasukan rakyat,” kata Komandan Senior Ansarulla,h Ali al-Houthi, kepada FNA. - ArrahmahNews

Skenario Cadangan untuk Archandra Tahar

Indonesian Free Press -- James Jesus Angleton, mantan kepala kontra-inteligen CIA selama 30 tahun mengatakan bahwa inteligen biasa membuat 'cerita di dalam cerita' dimana setiap cerita dilengkapi dengan bukti bukti dan konstruksi cerita yang nampak logis, demi menyembunyikan suatu kebenaran. Hal ini bisa berguna untuk beberapa keperluan, seperti mendiskreditkan seseorang atau lembaga yang dianggap menjadi penghalang. Atau untuk menjadi pengalih perhatian dari masalah yang sebenarnya. ("Is the Saudi 9/11 Story Part Of The Deception?"; Paul Craig Roberts.org; 22 Juli 2016)

Mengambil pelajaran dari hal itu, maka bisa disimpulkan pula bahwa dalam setiap operasi inteligen selalu disertakan rencana cadangan untuk mengantisipasi kegagalan operasi sebenarnya. Dalam setiap rencana cadangan ini, seperti dikatakan Jesus Angleton, selalu dilengkapi bukti bukti dan konstruksi cerita yang nampak logis, yang fungsinya sbb adalah mengurangi dampak kerugian akibat gagalnya operasi inteligen, dan bila memungkinkan menciptakan kondisi baru yang memungkinkan diulangi kembali rencana operasi inteligen.

Hal ini ternyata tampak cukup jelas dalam kasus Archandra Tahar, warga negara Amerika yang diangkat 'Presiden' jokowi sebagai Menteri ESDM. Setelah ketahuan publik bahwa pengangkatannya sebagai menteri telah melanggar sejumlah hukum sekaligus seperti UU Kewarganegaraan Negara, UU Kementrian Negara dan UU Imigrasi, jabatan Chandra pun dicopot.

Namun persoalan tidak berhenti sampai di situ, karena kemudian muncul wacana untuk mengembalikan jabatan Chandra, sehingga menambah kecurigaan publik tentang motif jahat di balik pengangkatan Chandra. Apalagi setelah publik mengetahui bahwa Chandra, dalam kedudukannya sebagai menteri meski hanya 20 hari, telah mengeluarkan kebijakan strategis yang melawan hukum, yaitu memberikan ijin ekspor konsentrat emas kepada PT Freeport. Padahal hal itu melanggar UU Minerba yang melarang eksport konsentrat terhadap semua hasil tambang.

Presiden jokowi sendiri tanpa rasa sungkan sedikitpun terkait skandal pengangkatan Chandra dan ijin ekspor Freeport yang kontroversial, tetap menempatkan Chandra pada posisi terhormat dengan berada di lingkaran dalam istana.

Ketika status kewarganegaraan Chandra terbongkar dan memicu kemarahan publik atas terjadinya pelanggaran UU Kementrian Negara yang dengan tegas melarang warga negara asing menjadi menteri, beberapa pembantu dekat "Presiden" jokowi seolah pasang badan membela pengangkatan Chandra, di antaranya Luhut Panjaitan dan Hendro Priyono. Namun, pembelaan-pembelaan tersebut, di hadapan pelanggaran-pelanggaran undang-undang yang sangat gamblang, justru menimbulkan kecurigaan publik.

Tidak terkecuali Effendi Simbolon, anggota parlemen dari F-PDIP yang sudah lama bersikap oposan terhadap pemerintahan jokowi. Dalam acara diskusi di TVOne dengan Hendro Priyono, Effendi mendamprat Hendro yang dianggap 'buta hukum' dengan membela terjadinya pelanggaran hukum atas pengangkatan Chandra.

Media-media dan tokoh-tokoh 'pelacur' dalam 'rencana cadangan' untuk mengembalikan posisi Chandra menjadi menteri ESDM, kemudian berusaha menciptakan opini bahwa Chandra adalah manusia yang sempurna. Salah satu alasan yang ditonjolkan mereka adalah kedatangan Chandra ke kantor KPK, tidak lama setelah dilantik Presiden jokowi. Hal ini, disebut-sebut mereka, adalah bukti komitmen Chandra untuk menghancurkan mafia migas. Mereka menyebutkan bahwa Chandra telah mengumpulkan bukti-bukti kejahatan mafia migas dan berniat melaporkannya ke KPK. Karena itulah maka mafia migas, yang dilindungi oleh para politisi seperti Jusuf Kalla dan Megawati Soekarnoputri, menekan jokowi untuk melengserkan Chandra.

Bila kita sedikit cerdas, tentu tidak akan termakan oleh 'framing' yang dibuat oleh para 'pelacur' tersebut. Jika memang Chandra benar-benar berniat menghapuskan mafia migas dan ia telah memiliki bukti-buktinya, mengapa sampai sekarang bukti-bukti itu tidak diberikan ke KPK atau lembaga penyidik lainnya. Dan jika jokowi benar-benar komitmen memerangi korupsi, mengapa ia tidak turut mendorong dilakukannya upaya hukum yang serius untuk memberantas mafia migas setelah adanya upaya Chandra tersebut?

Karena itu bisa disimpulkan bahwa kedatangan Chandra ke kantor KPK tempo hari hanyalah sebuah 'skenario cadangan' untuk menciptakan 'cerita di balik cerita' bahwa Chandra adalah orang yang ideal untuk menjabat sebagai Menteri ESDM.

Archandra Tahar telah berbohong dua kali. Pertama saat dilantik sebagai menteri ketika dirinya masih memegang 'passport' Amerika, dan kedua saat ia mengunjungi Gedung KPK. Dan semuanya itu atas 'restu' jokowi.(ca)

JANGAN ASAL NJEPLAK...

Indonesian Free Pess -- Saya selalu menyukai status-status Bambang Tri di Facebook. Menurut saya sebagian besar tulisan-tulisannya itu sangat informatif. Saya tidak peduli dengan kontroversi yang melingkupi dirinya yang membuatnya banyak dimusuhi orang, mulai dri para jokower hingga pendukung Prabowo seperti Jonru.

Bagi saya, apa yang telah diberikan oleh Bambang Tri jauh lebih bernilai dibandingkan kontroversi yang melingkupinya. Bravo Bambang Tri. Semoga Tuhan memberkati.

Berikut ini adalah salah satu status Bambang Tri di Facebook.

---------------------------------

NGGAK USAH NGOMONG PAK HARTO ANTEK AMERIKA....

BUNG KARNO JUGA IYA....LEWAT RED DRIVE PROPOSAL TAHUN 1946......
TANPA BANTUAN AMERIKA.......KOMISI TIGA NEGARA NGGAK BAKAL BELA INDONESIA....AMERIKA, BELGIA, AUSTRALIA...

AMERIKA BANTU INDONESIA MEREBUT IRIAN BARAT......AMERIKA OGAH BELA BELANDA......UNI SOVIET DIPERSILAKAN MEMASOK SENJATA KE INDONESIA....
BUNG KARNO TAHU.......KALAU TERLALU DEKAT DENGAN AMERIKA........NANTI INDONESIA KETULARAN DEMOKRASI AMERIKA......PRESIDEN HANYA BOLEH DUA PERIODE.....
BUNG KARNO MULAI MAIN MATA DENGAN CHINA .......
AMERIKA NGGAK BISA APA-APA.....MEMILIH PERANG DI VIETNAM....PERANG DI GARIS DEPAN.....MELINDUNGI JEPANG......YANG MASIH LEMAH DARI ANCAMAN CHINA.......
DI BAWAH BUNG KARNO......EKONOMI KOCAR-KACIR....
AMERIKA MELIRIK ANGKATAN DARAT.......LEWAT RAND CORPORATION......PAK HARTO TIDAK DIANGGEP......YANG DIGARAP PAK NAS, YANI, DAN SUWARTO (KOMANDAN SESKOAD).
PAK HARTO JADI MALING GENTHIRI......BELAJAR SAMBIL NGUPING......
SETELAH MENGHANCURKAN PKI.....PAK HARTO KASIH FREEPORT KE AMERIKA.......LANGSUNG DIKASIH 500 JUTA DOLLAR DAN 50.000 TON BERAS....
TAPI PAK HARTO MEMBATASI CUMA 30 TAHUN.....SAMPAI 1997.....AMERIKA NGGAK MAU RUGI........NGOMPORIN AMIEN RAIS CS DAN MEGAWATI DAN BENNY MOERDANI UNTUK REFORMASI.......AGAR FREEPORT TIDAK LEPAS.
NAH SELANJUT-NYA TAHU SENDIRI........JOKOWI-LUHUT-JK-MEGA-SBY-HENDRO PRIYONO SUDAH SEPAKAT.................FREEPORT HARUS DIJAGA SELAMA-LAMA-NYA......SUPAYA INDONESIA TETAP MISKIN....DAN HANYA MEREKA YANG KAYA RAYA......TUJUH TURUNAN PULA....
SEMOGA ANDA FAHAM !

Presiden Filipina Ancam Keluar dari PBB, Kecam Amerika

Indonesian Free Press -- Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan kecaman pedas kepada Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Amerika dan mengancam akan membawa negaranya keluar dari keanggotaan PBB. Hal ini terkait dengan kecaman PBB kepada pemerintah Filipina yang telah menghukum mati banyak pengedar obat-obatan terlarang.

"Saya tidak ingin mempermalukan Anda (PBB), namun mungkin kami harus memutuskan untuk memisahkan diri dari PBB," kata Rodrigo Duterte kepada pers, Minggu (21 Agustus).

"Mengapa kami harus mendengar kebodohan ini?" tambahnya berkaitan dengan kecaman PBB kepada Filipina.

"Saya tidak menyinggung mereka. Merekalah yang telah turut campur urusan kami. Anda tidak bisa berjalan begitu saja setelah ngomong jorok kepada sebuah negara," tambahnya.

Lebih jauh, menyebut PBB sebagai 'tidak berguna', Duterte mengatakan bahwa negaranya bisa mengundang Cina, negara-negara Afrika dan negara-negara lainnya untuk membentuk lembaga internasional tandingan. Ia bahkan mengecam PBB atas sejumlah isyu internasional, seperti konflik Suriah.

Ini adalah pernyataan keras ke-sekian kalinya dari Duterte terhadap kelompok-kelompok 'mapan' internasional. Belum lama berselang ia menyebut Dubes Amerika di Filipina sebagai 'anak pelacur' dan 'homoseks', sehingga membuat Amerika menuntut penjelasan resmi darinya.

Pernyataan keras Presiden Filipina di kota Davao City ini menyusul pernyataan utusan khusus PBB Agnes Callamard tentang kasus-kasus 'pembunuhan di luar hukum' terkait dengan perdagangan narkoba, yang diduga dilakukan aparat keamanan. Callamard mendesak Filipina untuk menghentikan aksi-aksi tersebut dan mengancam membawa pelakunya ke pengadilan internasional.

Sekitar 900 orang tewas dibunuh oleh pembunuh misterius sejak bulan Mei, ketika Duterte terpilih sebagai Presiden. Sebanyak 665 orang lainnya tewas di tangan aparat keamanan.

Duterte menolak tuduhan itu dan menyebut bahwa aparat hanya menembak sebagai aksi beladiri. Tentang ancaman Callamard untuk memenjarakannya, Duterte mengatakan bahwa dirinya siap mengorbankan nyawanya untuk membela negaranya.(ca)

Turki Persilahkan Rusia Gunakan Pangkalan Incirlik

Turki Persilahkan Rusia Gunakan Pangkalan Incirlik
Perdana Menteri Turki Binali Yildirim mengatakan, Turki tidak akan keberatan jika Rusia ingin menggunakan pangkalan udara Incirlik untuk misi anti-teror terhadap Daesh di Suriah.

Seperti dikutip laman Farsnews, Ahad (21/8/2016), setelah Iran mengizinkan pesawat pembom Rusia lepas landas dari pangkalan udara Nojeh di Hamedan, sekarang pemerintah Turki juga mempersilahkan Rusia menggunakan pangkalan Incirlik untuk kampanye udara terhadap teroris di Suriah.

Menurut Yildirim, meskipun Rusia belum menyampaikan permintaan resmi untuk memanfaatkan fasilitas militer Incirlik, namun negara itu dapat menggunakan wilayah Turki untuk menyerang basis-basis teroris di Suriah.

"Turki membuka pangkalan udara Incirlik untuk melawan teroris Daesh. Mereka sedang digunakan oleh Amerika Serikat dan Qatar. Negara-negara lain mungkin juga ingin menggunakan pangkalan itu termasuk Jerman," kata Yildirim seperti dikutip televisi Russia Today.

"Jika perlu, pangkalan Incirlik dapat dipakai," tegasnya.

Dia juga dengan tegas membantah laporan media yang mengklaim bahwa Moskow telah menekan Ankara untuk penggunaan pangkalan tersebut dan mengatakan informasi itu tidak benar.

Yildirim menyatakan keraguan bahwa Rusia akan benar-benar perlu menggunakan pangkalan udara Turki, mengingat pasukan Rusia sudah memiliki dua pangkalan udara lokal untuk memulai misi di Suriah, di mana mereka sekitar 100-150 kilometer lebih dekat dengan target, jadi Incirlik tidak akan memberikan keuntungan strategis. - ParsToday

Rusia Akan Membentuk Pakta Pertahanan Tandingan NATO

Rusia Akan Membentuk Pakta Pertahanan Tandingan NATO
Ketua Komisi Pertahanan, Parlemen Rusia mengusulkan pembentukan sebuah aliansi militer baru selain Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, yang dianggotai Rusia, Cina, India dan Iran untuk memerangi terorisme.

United Press International (19/8) melaporkan, Vladimir Komoedov, Ketua Komisi Pertahanan Parlemen Rusia, Jumat (19/8) menuturkan, sudah tiba waktunya untuk membentuk sebuah aliansi militer non-NATO untuk memerangi terorisme dengan dianggotai Rusia, Cina, India dan Iran.


KITCHEN SET MINIMALIS MODERN


Ia menambahkan, aliansi ini dapat mengalahkan kelompok-kelompok teroris di kawasan Timur Tengah.

Menurut Vladimir Komoedov, keempat negara ini bukan saja punya kapasitas militer, juga memiliki pengaruh politik yang besar.

Maria Zakharova, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Kamis (18/8) di Moskow mengatakan, perundingan Rusia, Iran dan Turki terkait krisis Suriah dan kawasan, efektif. - ParsToday

Jet Tempur AS dan Suriah Nyaris Bentrok di Suriah

Jet Tempur AS dan Suriah Nyaris Bentrok di Suriah
Jet-jet tempur Amerika Serikat dan Suriah baru-baru ini saling berpapasan dan nyaris bentrok di udara kota Hasakah, Timur Laut Suriah.

IRNA (21/8) melaporkan, pejabat militer Amerika di Pentagon, Ahad (21/8) mengumumkan, Jumat lalu dua unit jet tempur F-22 Amerika, berpapasan dengan dua jet tempur Sukhoi-24, AU Suriah ketika tengah melakukan penerbangan di udara kota Hasakah, Timur Laut Suriah dalam jarak hampir satu mil, dan jet-jet tempur Amerika meyakinkan pesawat Suriah untuk meninggalkan lokasi.

Pejabat tinggi Pentagon itu menambahkan, bertemunya jet tempur Amerika dan Suriah terjadi dua hari setelah dua jet tempur Suriah menyerang markas pasukan Kurdi dukungan Amerika dan memaksa pasukan elit Amerika mundur dari posisi mereka di Utara Suriah.

Menurut keterangan Pentagon, menyusul serangan hari Kamis lalu, patroli udara jet-jet tempur Amerika di wilayah itu ditingkatkan.

Pemerintah Washington mengatakan, dalam insiden itu, pilot kedua jet tempur Amerika berusaha melakukan kontak dengan pesawat Suriah, namun tidak mendapat jawaban.

Koalisi negara-negara Barat-Arab anti-Suriah terutama Amerika dan Arab Saudi sejak lima tahun lalu mengorganisir dan mengerahkan kelompok-kelompok teroris termasuk Daesh dan Front Al Nusra ke Suriah untuk menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad.

Langkah Barat dan Arab itu mengakibatkan pendudukan sejumlah wilayah Suriah dan Irak oleh teroris, pembantaian warga tidak berdosa dan terlantarnya jutaan orang dan hancurnya infrastruktur kedua negara itu. - ParsToday

Presiden Duterte Ajak China dan Afrika Bikin PBB Tandingan

Presiden Duterte Ajak China dan Afrika Bikin PBB Tandingan
Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyampaikan ancaman kalau negaranya akan keluar dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Ancaman ini keluar karena PPB selalu menyampaikan kritik terkait cara pemberantasan narkoba yang dilakukan pemerintah Filipina.

Sejak Duterte terpilih sebagai presiden pada Mei lalu, perang terhadap narkoba gencar dilakukan dan telah merenggut nyawa 1.000 orang. Karena itu, PBB minta Duterte menghentikan metode kontroversialnya mengakhiri perdagangan narkoba.

Tapi Duterte tetap menyatakan perang terhadap narkoba. Pemberantas narkoba akan dilakukan meski harus menembak mati para pengedar dan bandar narkoba di Filipina. Masyarakat juga diminta untuk melawan para bandar.

Karena itu, desakan PBB terhadap Filipina untuk segera mengakhiri pemberantasan narkoba yang justru dengan pembunuhan di luar hukum ditolak tegas. Duterte menyatakan akan tetap melindungi warganya dari cengkeraman narkoba. Dan bila perlu dia harus memutuskan untuk keluar dari PBB.

"Mungkin kita hanya harus memutuskan untuk memisahkan diri dari PBB," kata Duterte seperti dikutip dari SBS.com, Minggu, 21 Agustus 2016.

Duterte juga mengancam akan mengundang China dan beberapa negara di Afrika untuk membentuk organisasi dunia yang baru. Ini agar PBB tidak mencampuri urusan dalam negeri mereka.

"Kalian (PBB) juga tidak pernah melakukan apa pun," kata Duterte seperti dilansur dari Sputnik.

Menurut Duterte, dirinya tidak pernah ditugaskan oleh hukum untuk melindungi para bandar narkoba. Polisi Filipinan akan tetap mengikuti instruksinya untuk menembak mati para bandar narkoba yang melakukan perlawanan. - Viva

Filipina Ancam Keluar dari PBB

Presiden Filipina Rodrigo Duterte
Presiden Filipina Rodrigo Duterte membuat keputusan mengejutkan. Ketika dua ahli hak asasi manusia PBB mengecam bahwa upaya Duterte memerangi narkoba sebagai tindak kejahatan, ia pun dengan penuh emosi menanggapinya dengan ancaman.

"Mungkin kita (Filipina) harus memutuskan untuk memisahkan diri dari PBB," kata Rodrigo Duterte dalam pidato panjangnya berdurasi lebih dari dua jam, Minggu, 21 Agustus 2016 dilansir USA Today.

Duterte memang sempat jadi sorotan sejak terpilih 9 Mei karena ada sekitar 900 terduga pengedar narkoba tewas.

Dia juga mengkritik respons PBB soal konflik Suriah. Mengutip gambar ikon dari seorang anak berdarah di Aleppo sebagai contoh utama. Dia juga mengecam pembunuhan laki-laki hitam di tangan polisi di Amerika Serikat.

"Saya ingin ahli hukum (PBB) untuk datang ke sini dan menghitung angka kematian," katanya.

Dalam kemarahannya, Duterte juga menilai PBB tak sopan. "Jika Anda tidak sopan, lebih baik kami keluar."

Sebelumnya, seorang pejabat senior PBB menuduh Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, melanggar hukum internasional dalam kampanye antinarkoba.

Seribu lebih orang dibunuh di Filipina dalam waktu tiga bulan belakangan karena diduga merupakan pengedar narkoba.

Agnes Callamard -pelapor khusus dalam urusan eksekusi- mengatakan seruan Presiden Duterte untuk membunuh tanpa jalur hukum para tersangka pengedar narkoba sebagai hal yang tidak bertanggung jawab secara ekstrem dan tergolong kriminal. - Viva

Sunday, August 21, 2016

Iran Luncurkan Sistem Pertahanan Udara Bavar 373 yang Dianggap Setingkat dgn S-300

Indonesian Free Press -- Iran meresmikan sistem pertahanan udara Bavar 373 yang oleh para pengamat dianggap setingkat dengan buatan Rusia S-300. Kantor berita AFP melaporkan, kemarin (21 Agustus).

Pemerintah Iran, hari Minggu (21 Agustus), merilis gambar-gambar yang menunjukkan Presiden Rouhani dan Menhan Hossein Dehghan berdiri di dekat sistem persenjataan Bavar 373, yang dibuat Iran selama negara itu menjalani sanksi internasional.

Sistem persenjataan ini didisain untuk menyergap rudal-rudal jelajah, drone, pesawat tempur hingga rudal ballistik, demikian Iran menyebutkan tentang kemampuan rudal ini. Senjata ini dibangun Iran sebagai alternatif kegagalan Iran mendapatkan senjata sejenis buatan Rusia, S-300, karena sanksi PBB atas program nuklir Iran.

Pada tahun 2010 Presiden Rusia Dimitri Medvedev membatalkan pengiriman S-300 ke Iran yang kontraknya ditandatangani tahun 2007. Hal ini karena protes Amerika dan Israel yang memaksa PBB mengeluarkan keputusan melarang penjualan senjata ini ke Iran. Namun pada bulan April 2015 Presiden Rusia Vladimir Putin melanjutkan lagi pengiriman S-300 ke Iran. Nanun hingga saat ini Iran baru menerima sebagian dari sistem persenjataan ini.

“Kami tidak bermaksud membuat S-300 versi Iran, kami ingin membuat sistem Iran sendiri, dan kami melakukannya,” kata Dehghan kepada kantor berita Iran IRNA, Minggu (21 Agustus).

Sebelumnya dalam kutbah sholat JUmat (19 Agustus), Dehghan mengatakan, "Kekuatan rudal kita telah sampai pada tingkatan mampu menghancurkan seluruh sasaran pada semua jarak.”

Sistem pertahanan udara Bavar 373 menggunakan rudal Sayad 3 yang mulai diujicoba pada bulan September 2014.

Sementara itu Rouhani mengatakan bahwa anggaran belanja Iran telah meningkat lebih dari 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

“Jika kita bisa berdiskusi dengan negara-negara besar di dunia, ini karena kekuatan nasional kita, karena persatuan negara kita," kata Rouhani.

Pada hari yang sama Rouhani juga meluncurkan mesin turbo-jet pertama buatan Iran, yang disebut-sebut mampu menerbangkan pesawat hingga ketinggian 50.000 kaki.

“Republik Islam Iran adalah satu dari hanya delapan negara yang memiliki teknologi ini,” kata Rouhani.

Dehghan menambahkan bahwa Iran kini juga tengah membangun rudal jelajah yang mampu terbang dengan kecepatan supersonik.


Iran Ijinkan Rusia Gunakan Lebih Banyak Pangkalan Udara

Sementara itu kantor berita Cina Xinhua, hari Sabtu (20 Agustus) melaporkan bahwa Iran akan mengijinkan Rusia menggunakan lebih banyak pangkalan udara di Iran untuk melancarkan operasi militer melawan terorisme. Hal itu berdasarkan pernyataan Menhan Iran Hossein Deqhan pada hari yang sama.

"Saat ini penggunaan lebih banyak pangkalan udara untuk Rusia masih di luar agenda, namun jika dibutuhkan, keputusan yang relavan akan diberikan," kata Deqhan kepada Tehran Times, terkait dengan penggunaan pangkalan udara Hamadan oleh Rusia.

Tentang penggunaan pangkalan Hamadan itu, Deqhan menyebutkan bahwa Iran memberikan bantuan ringan berupa perbaikan-perbaikan, namun bisa juga bantuan yang lebih besar. Ia menyebut kerjasama ini sebagai sesuatu yang 'strategis' untuk menjamin keamanan dan perdamaian di kawasan.

Pada hari Selasa (16 Agustus) Rusia melancarkan serangan udara ke Suriah dengan pesawat-pesawat pembom strategis TU-22M3 dan pembom serbaguna Su-34 dari pangkalan udara Hamadan yang terletak di Iran tengah.


Para Diplomat Barat Lakukan Kegiatan Inteligen di Iran
Di sisi lain media independent Veterans Today, hari Minggu (21 Agustus) melaporkan bahwa sejumlah diplomat negara-negara barat melakukan kunjungan ke Provinsi Kermanshah di timur Iran. Hal itu, sebut Veterans Today, dimaksudkan untuk mendapatkan informasi inteligen tentang pangkalan udara Hamedan yang digunakan Rusia dalam operasi militer di Suriah.

"Perjanjian militer Rusia dan Iran bersifat rahasia, namun pemindahan sejumlah besar peralatan militer ke pangkalan udara itu dalam beberapa minggu terakhir telah menarik semua orang sehingga sejumlah diplomat dari Inggris dan Perancis berusaha mengambil sejumlah gambar dan mengumpulkan informasi inteligen (tentang pangkalan udara Hamedan) dengan dalih melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kermanshah. Namun mereka dihentikan oleh aparat keamanan Iran dan dikembalikan ke hotel mereka,” tulis laporan tersebut, mengutip laporan Sputnik News edisi bahasa Persia, Sabtu (20 Agustus).

Sputnik menulis: “Ketika penerbangan pesawat-pesawat pembom Rusia itu menimbulkan kegoncangan, kita bisa menunggu kemungkinan kegoncangn-kegoncangan lainnya yang akan muncul, yang tidak diketahui musuh-musuh Iran”.

“Fakta bahwa pangkalan udara itu berdekatan dengan kota Mosul di Irak, banyak pengamat memperkirakan pangkalan udara Iran itu akan digunakan juga dalam operasi melawan ISIS di Mosul," tambah laporan itu.(ca)


Friday, August 19, 2016

Pangkalan Udara Rusia di Iran Percepat Pembebasan Aleppo

Indonesian Free Press -- Dalam beberapa hari terakhir media-media internasional disibukkan oleh berita tentang serangan udara Rusia di Suriah melalui pangkalan udara Hamadan, Iran. Lebih jauh bahkan dilaporkan bahwa Rusia telah menempatkan sistem pertahanan udara tercanggihnya, S-400 di pangkalan udara itu, lebih cepat dari rencana Iran mengoperasikan sistem pertahanan udara S-300 untuk melawan ancaman Amerika dan Israel.

Editor Veterans Today Jim W. Dean, dalam tulisannya hari Selasa (16 Agustus), menyebut hal ini sebagai ‘Great Tactical Importance’, atau faktor yang sangat penting bagi penyelesaikan konflik Suriah. Sementara Robert Fisk dalam tulisannya di The INdependent menyebut hal ini sebagai 'kemenangan Iran' di Timur Tengah.

"Untuk pertama kalinya dalam sejarah, Iran memiliki Amerika dan Rusia berada di pihaknya (untuk melawan ISIS) dan Turki mengikuti di belakang," tulis Fisk, wartawan senior yang dihormati di INggris.


"Jika kita melihat di map, Anda akan melihat pesawat-pesawat pembom TU-23 yang tinggal landas dari pangkalan udara Hamadan tidak hanya tepat berada di Timur Suriah, jika terbang di atas medan perang Irak dimana bom-bom Rusia dengan mudah dijatuhkan. Pesawat-pesawat pengawal akan lebih mudah menjalankan misinya, dengan jarak tempuh lebih pendek tidak memerlukan pengisian ulang bahan bakar.

Jadi apa yang kita lihat sekarang adalah koalisi (Iran, Rusia, Suriah) tengah dalam persiapan untuk melakukan serangan terakhir terhadap ISIS, tidak hanya jalur suplainya, namun juga pangkalan-pangkalan mereka," tulis Jim W. Dean.

Para pakar politik Iran sendiri menyebut keberadaan pangkalan udara Rusia di Iran sebagai langkah taktis yang bisa mempercepat pembebasan Aleppo yang saat ini menjadi medan perang yang strategis dalam penentuan konflik Suriah.

Ketua Dewan Keamanan Nasional Iran Ali Shamkhani mengatakan kepada kantor berita IRNA News Iran dan Rusia tengah menjalankan kerjasama strategis dengan keberadaan pangkalan udara Rusia di Iran untuk memerangi terorisme. Sedangkan Sabbah Zanganeh, anggota komisi pertahanan parlemen Iran (Majlis) menyebut keberadaan pangkalan udara Rusia di Iran sebagai 'warna baru' kerjasama militer kedua negara.

"Langkah ini akan meningkatkan kecepatan dan akurasi operasi militer melawan teroris di Suriah, dengan memperpendek jarak terbang dan waktu penerbangan yang memberikan kesempatan lebih besar bagi kekuatan udara Rusia," kata Zanganeh kepada Sputnik News.

Pakar politik lainnya, wartawan senior Iran Hassan Khani Zadeh, menyebut perkembangan terbaru ini semakin memperjelas prospek berakhirnya konflik Suriah.

"Melihat fakta bahwa pasukan Suriah telah memblokir kota Aleppo dan dengan signifikan bergerak maju ke utara, kita bisa melihat bahwa jalan bagi berakhirnya krisis Suriah telah lebih jelas terlihat," kata Zadeh.

"Faktor ini (terbentuknya koalisi Iran, Rusia, Turki) dan penempatan pesawat-pesawat pembom Rusia di Iran membuktikan keberhasilan kerjasama stategis Iran-Rusia memerangi terorisme, khususnya di Suriah. Maka penempatan kekuatan udara Rusia di Iran akan segera memberikan dampak yang jelas," tambahnya.(ca)

Cina Pun Libatkan Diri di Suriah

Indonesian Free Press -- Setelah Iran dan Rusia, Cina dikabarkan mulai melibatkan diri dalam konflik Suriah di belakang pemerintahan Bashar al Assad. Namun, konflik diperkirakan masih jauh dari selesai, khususnya dengan prospek terpilihnya Hillary Clinton sebagai presiden Amerika mendatang.

Seperti ditulis Ian Greenhalgh di Veterans Today, 17 Agustus lalu, pemerintah Suriah dan Cina telah menyepakati kerjasama militer berupa pemberian bantuan kemanusiaan Cina ke Suriah dan pemberian latihan oleh instruktur-instruktur militer Cina kepada militer Suriah.

Pejabat militer Cina, Guan Youfei, tiba di Damaskus pada hari Selasa (16 Agustus) dan bertemu Menteri Pertahanan Suriah Fahad Jassim al-Freij, tulis media Cina Xinhua. Dalam pertemuan itu Guan menegaskan bahwa Cina konsisten mendukung solusi diplomatik dalam konflik Suriah dan kini berusaha menjalin hubungan militer lebih dekat dengan Suriah.

“Militer Cina dan Suriah secara tradisional memiliki hubungan yang bersahabat, dan militer Cina ingin memperkuat kerjasama dengan militer Suriah," kata Guan.

Guan dan al-Freij mendiskusikan peningkatan program pelatihan dan berhasil meraih konsesus dalam hal pemberian bantuan kemanusiaan Cina ke Suriah, tulis Xinhua tanpa memberikan rincian lebih jelas.

Lebih jauh, laporan itu juga menyebutkan bahwa selama ini Cina Guan juga bertemu dengan seorang jendral Rusia di Damaskus.

Analis politik Roula Talj mengatakan bahwa China telah terlibat kerjasama secara rahasia dengan Iran dan Rusia di Suriah, dan kini Cina bermaksud membuat kerjasama itu tampak lebih nyata.

“Kita akan melihat lebih banyak keterlibatan Cina, Iran dan  Rusia. Mereka akan lebih intensif memerangi ISIS, khususnya setelah kesepakatan antara Rusia dan Amerika. Saya tidak melihat Amerika berkesempatan untuk menentang keterlibatan koalisi ini (Cina, Rusia, Iran). Presiden dan kandidat presiden Amerika harus mendengarkan suara rakyat mereka. Jadi kinilah saat yang tepat bagi mereka untuk meninggalkan pekerjaan kotor (di Suriah),” kata Roula Talj kepada Russia Today.

“Di mata publik Amerika mereka harus senang bahwa seseorang telah membersihkan kotoran yang mereka buat, khususnya setelah ISIS semakin kuat dari hari ke hari di Eropa,” tambahnya.

Di sisi lain pakar politik Cina, Qin Duo Xu, mengatakan bahwa keterlibatan Cina di Suriah akan memasuki tahap yang signifikan.

“Ada peluang-peluang bahwa kerjasama ini akan meningkat pesat. Setidaknya Cina bisa memberikan dukungan diplomatik bagi kampanye menghancurkan teroris dan kelompok-kelompok militan," kata Xu.

Menurut Xu opini publik di Cina adalah mendukung pemerintah Suriah dan keterlibatan Rusia di Suriah. Setidaknya 100 militan bertempur di pihak pemberontak dalam konflik Suriah.(ca)