Monday, September 30, 2013

ROUHANI DAN HUDAIBIYAH

Tidak mudah memang memilih jalan "tidak populer", meski hal itu mengandung hikmah yang luar biasa besar. Lihat saja bagaimana Nabi Muhammad dicerca oleh sahabat Umar bin Khattab setelah menandatangani Perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang musrik Quraisy Mekkah. Umar dan teman-temannya yang lain menganggap Nabi telah mengkhianati perjuangan dengan membiarkan orang-orang Quraisy "menghinakan" umat Islam dengan menandatangani perjanjian tersebut.

Secara lahiriah perjanjian itu memang merugikan kaum muslimin. Di dalamnya disebutkan larangan umat Islam untuk menunaikan ibadah umroh ke Mekkah tahun itu serta perintah untuk mengembalikan orang-orang Mekkah yang membelot ke Madinah, sementara untuk orang-orang Islam yang membelot ke Mekkah tidak dikembalikan.

Namun di sinilah perbedaan Nabi Muhammad dengan Umar bin Khattab dalam hal kecerdasan. Nabi mampu "melihat jauh ke depan" dibandingkan Umar yang hanya mampu melihat teks di atas kertas. Orang-orang Mekkah yang membelot dan dikembalikan Nabi, ternyata menolak kembali ke kotanya dan memilih tinggal di luar kota. Kekecewaannya kepada orang-orang Mekkah membuat mereka memilih menjadi penyamun yang mengganggu khalifah-khalifah dagang Mekkah. Akhirnya orang-orang Mekkah meminta Nabi Muhammad untuk membatalkan perjanjian tersebut. Para pembelot itu pun tinggal kembali di Mekkah dan berubah menjadi para da'i yang mengajarkan Islam kepada penduduk kota dan dalam waktu singkat, sebagian penduduk Mekkah pun berpindah keyakinan menjadi pemeluk Islam.

Demikian pula dengan apa yang dialami Presiden Iran Hassan Rouhani seusai mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Amerika Barack Obama, hari Jumat lalu (26/9). Setelah kembali ke negerinya Rouhani mengalami peristiwa yang mengejutkannya. Sekelompok warga Iran yang tidak menyukai tindakan Rouhani dengan Barack Obama itu telah melemparinya dengan sepatu. 

Sebagian kaum fanatik Iran menganggap Rouhani telah berkhianat terhadap bangsa Iran dan itulah salah satu masalah yang harus dihadapi Rouhani sebagaimana Nabi Muhammad dulu menghadapi Umar dan teman-temannya.

Lalu apa makna dari peristiwa tersebut sehingga orang-orang fanatik Iran begitu marah kepada Rouhani seperti marahnya Umar bin Khattab kepada Nabi hingga terucap kata-kata yang mempertanyakan kenabian Rosulullah?

Para pengamat politik internasional sebagaimana juga semua orang yang berakal sehat akan menganggap pembicaraan telepon antara Obama dengan Rouhani merupakan salah satu "tonggak bersejarah" di era modern. Selama berpuluh tahun pertikaian antara Amerika dan Iran telah menjadi perhatian utama masyarakat dunia dan dunia bisa mengukur bagaimana konflik ini akan berakhir jika tidak dihentikan dengan perundingan damai antara kedua negara, yaitu kehancuran total kawasan Timur Tengah.

Memang hanya baru berbentuk pembicaraan langsung via telepon selama 15 menit, namun tanpa itu dunia tidak melihat harapan lain melainkan perang besar-besaran yang merugikan seluruh umat manusia. Dengan pembicaraan telepon itu dunia kini memiliki harapan cerah tentang perdamaian di Timur Tengah.

Namun orang-orang fanatik yang berfikiran dangkal hanya bisa melihat perdamaian melalui penghancuran terhadap lawan. Prospek perdamaian yang ditunjukkan Obama dengan Rouhani justru dianggap mereka sebagai "langkah mundur". Dan orang seperti itulah yang telah melempari Rouhani dengan sepatu sebagaimana dahulu Umar memarahi Nabi Muhammad.


BAGAIMANA PEMBICARAAN ITU TERJADI?

Sejak putusnya hubungan antara Amerika dengan Iran paska Revolusi Iran tahun 1979, Amerika dan Iran saling menganggap masing-masing sebagai musuh besar yang harus dienyahkan. Maka selama 34 tahun tidak pernah terjadi pembicaraan antara pemimpin kedua negara. Sebaliknya saling kecam dan ancam adalah kebiasaan mereka. Maka ketika muncul kabar terjadinya komunikasi telepon antara Presiden Amerika dan Iran, saya (blogger) dan pastinya semua pengamat internasional sangat terkejut. Selanjutnya muncullah keingin-tahuan tentang bagaimana peristiwa yang monumental itu bisa terjadi.

Obama, harus diakui, adalah fihak yang memulai itikad baik penghentian konflik Iran-Amerika dengan pernyataannya beberapa tahun lalu tentang kesediaan membuka pembicaraan langsung dengan Iran, meski masih disertai ancaman serangan militer.

Dan terjadilah even Sidang Umum PBB di New York dimana para pemimpin dunia berkumpul. Obama pun menyampaikan pesan kepada delegasi Iran untuk mengajak pertemuan dengan Presiden Iran. Namun Rouhani menganggap pertemuan langsung masih terlalu sensitif, tidak saja bagi publik dan kelompok-kelompok garis keras Amerika, maupun rakyat Iran sendiri. Maka pada Hari Jumat (27/9) Rouhani mengusulkan pembicaraan telefon dengan Obama sebelum meninggalkan Amerika, yang disetujui Obama. Pembicaraan keduanya pun berlangsung antara pukul 14.30 hingga 14.45 waktu New York.

Beberapa sumber yang dekat dengan Rouhani menginformasikan bahwa pihak Amerika mulai menginformasikan keinginan pertemuan Obama dengan Rouhani setelah berlangsungnya pertemuan antara Menlu Amerika John Kerry dengan Menlu Iran Mohammad Javad Zarif pada hari Kamis (26/9).

Berbicara kepada wartawan seusai pembicaraan kedua pemimpin negara, Barack Obama mengatakan bahwa mereka berdua telah sepakat untuk mempersiapkan dengan segera pembicaraan lanjutan untuk menemukan kesepakatan tentang program nuklir Iran yang menjadi alasan pengisolasian Iran oleh negara-negara barat.

“Meski saya percaya akan ada banyak hambatan penting untuk bergerak maju dan mencapai keberhasilan, saya percaya kita bisa meraih solusi komprehensif," kata Obama di Gedung Putih usai perbicaraan telepon.

Sementara Rouhani dalam akun Twitter-nya menyebutkan bahwa dalam pembicaraan tersebut ia menyapa Obama dengan bahasa Inggris “Have a Nice Day!” dan Obama pun meresponnya dengan bahasa Parsi “Thank you. Khodahafez (goodbye).”

Rouhani menyebutkan antara keduanya telah "mengekspresikan saling kemauan politik untuk memecahkan isu nuklir dengan segera." Dampak positif pembicaraan tersebut langsung terasa pada tingkat harga minyak dunia yang turun pada hari itu (Jumat 27/9).

"Pembicaraan telepon itu adalah tonggak sejarah yang sangat penting," kata Yasmin Alem, analis politik senior dari Atlantic Council’s South Asia Center, menanggapi peristiwa itu. Sebaliknya sebuah situs milik kaum fundamentalis Iran menganggap hal itu sebagai "aneh dan tidak berguna."


REF:
"Obama, Iran’s Rouhani hold historic phone call"; Jeff Mason & Louis Charbonneau; Reuters; 28 September 2013

Sunday, September 29, 2013

MARI BERIKLAN SEMBARI BERDERMA

Ingin beriklan secara efektif dan efisien sekaligus menjadi pendonor tetap sebuah media independen pencari kebenaran?

Sebagaimana data di sini, blog ini setiap harinya mendapat kunjungan ribuan pengunjung dan terus bertambah angkanya dari waktu ke waktu (data terakhir antara 6.000 hingga 7.000 kunjungan per-hari). Sebagian besar dari pengunjung adalah mereka yang tinggal di kota-kota besar di Indonesia, berasal dari kalangan menengah dan menengah-atas pengakses internet, dan lebih penting lagi adalah calon pelanggan, mitra bisnis potensial, atau bahkan konstituen Anda.

Sebagian pengunjung adalah orang-orang yang tidak sepemahaman dengan blogger, seperti terlihat dalam komentar berikut:

"Wahai pejuang.......bom sahid, coba targetkan orang pemilik blog ini................."

Namun lebih banyak lagi yang menganggap blog ini telah memberikan banyak manfaat, sebagaimana terlihat dari komentar berikut:

",,blog ini sangat ber manfaat untuk mengungkap kebenaran,,, teman2 fb saya,,udah pada tau tentang blog ini,,,,maju terus bang ADI,,,salam perdamaian,,,dalam mengungkap kebenaran."

Tidak mudah untuk mengelola blog ini hingga eksis seperti sekarang. Selama 5 tahun lebih, sendirian, blogger harus menjaga blog ini tetap "update" dengan perkembangan nasional dan internasional. Rata-rata setiap hari setidaknya blogger harus mempostingkan satu tulisan hingga tidak terasa jumlah postingan blog ini telah mencapai ribuan. Untuk mendapatkan bahan-bahan tulisan biasanya blogger harus ke warnet terdekat atau lebih jauh lagi ke hotspot area terdekat. Kemudian bahan-bahan itu diolah di rumah dengan komputer pribadi yang sudah ketinggalan jaman dan sudah harus di-"update".

Untuk itulah, demi mendukung blog ini tetap eksis, blogger ingin menawarkan kepada pengunjung setia untuk menjadi pemasang iklan promosi di blog ini dan sekaligus menjadi donatur blog independen pencari kebenaran ini.

Karena keterbatasan, saat ini blog ini hanya menawarkan bentuk iklan berupa gambar dan teks statis serta iklan berupa tulisan feature. Namun di masa mendatang tidak tertutup kemungkinan akan ditambah lagi dengan iklan animasi.

Bagi yang berminat silakan hubungi kami ke alamat e-mail blogger: adizss@yahoo.co.id.

Saturday, September 28, 2013

ISRAEL DAN TAKFIRI KINI TINGGAL BERDUA

“Pada akhirnya Rusia dan Irani serta Syria telah memenangkan peperangan ini dan kita menjadi pecundangnya, dan saya sangat khawatir dengan apa yang akan terjadi di Iran” (US Senator Lindsey Graham)

----------------------------

Koran terkemuka Amerika The New York Times cukup tepat menggambarkan Israel sebagai "kekuatan gila perang" yang kini sendirian, setelah sekutunya, Amerika, mulai membuka dialog damai dengan Iran. Kesalahannya hanya sedikit, yaitu bahwa Israel masih memiliki teman-teman setia, yaitu orang-orang takfiri, al qaida, salafi, wahabi, arab badui, ekstremis sunni, mujahilin Syria penggorok leher dan pemakan bangkai, para pelaku jihad seks, Ali Imron dan Imam Samudra Cs, arrahmah.com, tanyasyiah.com, muslim suffer, dan manusia-manusia sejenisnya.

Dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB di New York, Selasa lalu (24/9) Presiden Amerika Barack Obama menyatakan bahwa Amerika kini membuka pintu diplomasi bagi Iran, yang disusul kemudian dengan laporan-laporan mengenai terjadinya pembicaraan langsung antara Obama dengan Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sela sidang umum PBB. Ini merupakan langkah sangat maju mengingat telah lebih dari 30 tahun tidak pernah terjadi momen seperti itu seiring dengan putusnya hubungan diplomatik kedua negara paska terjadinya Revolusi Islam Iran tahun 1979.

"Saya percaya bahwa jika kita bisa menyelesaikan isu program nuklir Iran, yang bisa menjadi langkah maju bagi jalan panjang hubungan yang berbeda, yang didasarkan pada saling menguntungkan dan saling menghargai," kata Obama di depan PBB.

Beberapa saat kemudian, Presiden Iran Hassan Rouhani menggunakan kesempatan pidato pertamanya di depan Sidang Umum PBB untuk menyampaikan kepada dunia, termasuk Amerika, bahwa Iran siap untuk melanjutkan perundingan tentang program nuklirnya secara transparan dan menyeluruh.

Rouhani mendesak Obama untuk menolak tekanan-tekanan dari "kekuatan gila perang" jika ingin menjalankan hubungan "perbedaaan" dengan Iran. Rouhani juga meyakinkan dunia bahwa Iran sama sekali tidak menginginkan senjata nuklir karena dianggap bertentangan dengan nilai-nilai etika dan agama.

"Senjata nuklir dan senjata-senjata pemusnah massal lainnya tidak memiliki tempat dalam doktrin pertahanan dan keamanan Iran, serta bertentangan dengan keyakinan agama dan etika kami," kata Rouhani.

Pada saat pidato Rouhani, delegasi Israel meninggalkan ruang sidang atas perintah PM Benjamin Netanyahu yang sekali lagi menuduh Iran berniat untuk memiliki senjata nuklir.

“Kami tidak akan dibodohi oleh penilaian setengah-setengah yang hanya memberikan perlindungan bagi ambisi senjata nuklir Iran," kata Netanyahu di Tel Aviv beberapa saat sebelum pidato Rouhani. “Dan dunia seharusnya juga tidak bisa dibodohi," tambahnya.

Para analis politik internasional menganggap sikap keras Israel tersebut membuat Israel justru semakin ditinggalkan sekutu-sekutunya yang ingin melakukan penyelesaian diplomatik dengan Iran.

“Sangat membayahakan bagi Israel untuk dipandang sebagai satu-satunya "penggila perang", kata Dan Gillerman, mantan dubes Israel untuk PBB, kepada New York Times.

Sementara Dan Meridor, seorang mantan menteri Israel mengatakan bahwa Israel harus "berbicara dengan nada positif" tentang presiden baru Iran Hassan Rouhani.

Selama ini Amerika, Israel dan negara-negara barat terus menuduh Iran tengah berupaya untuk membuat senjata nuklir di balik program energi nuklir yang dikembangkannya. Iran menolak tuduhan-tuduhan itu semua dan meyakinkan bahwa Iran adalah anggota badan atom internasional (IAEA) yang memiliki hak untuk mengembangkan nuklir untuk memenuhi kebutuhan energi dan hal-hal bersifat damai lainnya.


PEMBICARAAN LANGSUNG OBAMA-ROUHANI

Sementara itu Sidang Umum PBB yang baru saja berlangsung di New York mencatat sejarah baru dengan adanya pembicaraan langsung via telephon antara Obama dengan Rouhani yang berlangsung hari Jumat (27/9). Usai pembicaraan itu Obama langsung menyatakan antusiasmenya untuk menyelesaikan permasalah diplomatik antara kedua negara.

"Saya baru saja mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Republik Islam Iran Rouhani. Kami berdua membicarakan upaya-upaya kami yang tengah berlangsung untuk meraih kesepakatan tentang program nuklir Iran," kata Obama kepada pers, Jumat (27/9).

Menyebut pembicaraan langsung tersebut sebagai "kesempatan penting bagi kebijakan luar negari Amerika", Obama mengatakan keyakinannya bahwa kedua negara bisa meraih solusi yang komprehensif. Namun pernyataan terpenting Obama adalah pengakuannya bahwa Iran memiliki hak untuk mengembangkan energi nuklir untuk keperluan damai.

"Saya telah meyakinkan (Presiden Iran) bahwa kami menghormati hak rakyat Iran untuk mendapatkan energi nuklir untuk keperluan damai dalam hal Iran memenuhi kewajiban-kewajibannya. Jadi penelitian-penelitian yang dilakukan harus berjalan transpran dan bisa diverifikasi," kata Obama sembari menyatakan keyakinannya bahwa perkembangan yang terjadi akan bisa mengakhiri sanksi ekonomi yang kini tengah berlaku terhadap Iran.

Presiden Iran Hassan Rouhani sendiri telah mengkonfirmasi adanya pembicaraan langsung tersebut melalui pesan-pesan yang disampaikannya melalui situs jejaring sosial Twitter.

Pernyataan Obama itu terjadi sehari setelah diadakannya pertemuan antara 5 anggota tetap DK PBB (Inggris, Perancis, China, Russia, Amerika) ditambah Jerman dengan Iran, di markas besar PBB di New York, membicarakan program nuklir Iran.

Sebelumnya menlu Amerika John Kerry juga telah mengadakan pertemuan langsung dengan menlu Iran Mohammad Javad Zarif, yang oleh Kerry disebut sebagai sesuatu yang "konstruktif" dimana Iran telah memberikan semua pilihan tentang program nuklirnya.

"Kami sepakat untuk mencoba melanjutkan proses yang akan mencoba membuat sesuatu yang kongkrit dan menemukan jalan untuk menjawab semua pertanyaan tentang program nuklir Iran," kata John Kerry.

Pertemuan berikutnya antara Iran dengan anggota-anggota tetap DK PBB plus Jerman (P5+1) dijadwalkan akan dilangsungkan di Jenewa tgl 15 dan 16 Oktober mendatang.


KEMENANGAN IRAN


“Rakyat di seluruh dunia telah muak dengan peperangan, kekerasan dan ekstrimisme. Mereka menginginkan perubahan dari status quo. Dalam beberapa tahun suara-suara dominan  berulangkali terdengar, "solusi militer ada di atas meja". Terhadap hal ini saya mengatakan dengan jelas dan keras bahwa "perdamaian kini ada dalam jangkauan"."

Demikian sebagian bunyi pidato Presiden Iran Hassan Rouhani di depan Sidang Umum PBB, Jumat (27/9). Pidato itu, oleh analis politik internasional Finian Cunningham, dianggap sebagai penanda yang sangat jelas bahwa Iran dengan konsisten telah menjalankan diplomasi damai di tengah-tengah berbagai ancaman dan hujatan Amerika dan sekutu-sekutunya. Dan kini Iran muncul sebagai pemenang, setelah Amerika akhirnya mengulurkan tangannya kepada Iran.

Militer Amerika masih menjadi ancaman dunia, khususnya di tengah-tengah ancaman krisis kolapsnya ekonomi dunia. Namun rakyat Iran kini mendapatkan sekutu baru, yaitu masyarakat dunia yang kini bisa dengan jelas melihat siapa musuh dunia, yaitu sistem elit global yang korup dan destruktif.

“Militerisme dan sumber-sumber kekerasan lain untuk menundukkan negara-negara lain merupakan contoh-contoh kegagalan pendekatan lama di dalam situasi dunia yang baru."

Itu juga pidato Rouhani yang oleh Cunningham dianggap menunjukkan bahwa Iran telah berhasil menampilkan diri sebagai negara damai yang tidak mengancam negara manapun, yang memiliki keinginan untuk bergabung dengan negara-negara dunia lainnya mewujudkan perdamaian dunia, termasuk dengan menghancurkan semua senjata pemusnah massal.



REF:
"Israel the only ‘warmonger’ as Obama pledges diplomacy with Iran"; Press TV; 25 September 2013
"Obama says talks with Rouhani shows possibility of moving forward"; Press TV; 27 September 2013

Mengalihkan Mata Dunia dari Tunisia ke Iran*

Oleh: Aisyah Fadiya - De Ngaden Awak Bisa

Berita tentang lowongan pekerjaan ‘bersenang-senang’ untuk wanita-wanita di Iran saya temukan berkali-kali di berbagai situs. Sebenarnya upaya-upaya fitnah terhadap Iran dan Syi’ah walau sudah dibantah dan dibuktikan berkali-kali ketidak-akuratannya, tetap saja ada sekelompok kaum yang gemar menyebarkan berita-berita yang dimanipulasi yang melahirkan perdebatan dan caci maki disana-sini yang akhirnya merenggangkan bahkan memecah belah ukhuwah Islamiyah. 

Tentu ada tujuannya di balik ini. Sebenarnya  berita yang diterbitkan saat ini (berselang beberapa waktu dari kehebohan jihad sex wanita Tunisia yang pulang dalam kondisi hamil) adalah berita lawas yang dimuat di RT versi bahasa Arab tahun lalu. Saya menyimpulkan, mengalihkan tatapan mata dunia dari Tunisia menuju Iran adalah motif dari propaganda yang kini sangat gencar. Tentunya sebagai muslim yang diperintahkan untuk ‘meneliti keabsahan sebuah berita’ menjadi wajib untuk kita menanyakan kepada ahlinya bukan?

*****

Pertama, saya tampilkan berita versi mereka
Hanya di Iran...
Sebuah perusahaan mempekerjakan perempuan untuk "Jihad Seks" !

Ya, hanya di Iran... kaum wanita mendapatkan pekerjaan yang aneh.

Keterangan pekerjaan:
Kami memerlukan wanita dalam rentang umur 12-35 tahun bagi membantu Mujahidin Syiah dalam peperangan di Syria.
Bekerja hanya untuk 25 hari saja.

Gaji:
1) 5 jam: 50 dollar (50,000 toman)
2) 1 hari: 75 dollar (75,000 toman)
3) 2 hari: 100 dollar (100,000 toman)
4) 3 hari: 150 dollar (150,000 toman)
5) 4 hingga 10 hari: 300 dollar (300,000 toman)

Dan bagi mereka yang masih GADIS dan untuk kali pertama maka bayarannya 150 dollar.

Jadi, dapat anda lihat sendiri bahwa mereka, orang-orang Syiah, tidak pernah menghormati Islam dan wanita. Wanita sungguh rendah nilainya di mata mereka.
Berita ini bisa di cek di media-media pendukung oposisi Suriah.

*****

Sumbernya, seperti yang mereka sebutkan adalah dari RT
Link:  http://goo.gl/yDA6Fp
Sebenarnya saya pribadi agak tidak percaya jika RT (Russia Today) memuat berita ini yang mungkin saja akan menjatuhkan nama Iran (walau saya yakin Iran sudah kebal dengan segala propaganda ) sementara Iran adalah sekutu Rusia. Untuk hal ini saya tidak ingin berspekulasi, dan saya fokuskan saja kepada berita tersebut.

Awal berita, dikatakan bahwa berita ini dimuat dalam harian "Al Watan", bahwa  Yayasan Astan Quds Razavi lah yang membuka ‘lowongan pekerjaan’ tersebut. Namun hal ini tidak dicantumkan dalam media-media tanah air, untuk itu saya ajak "readers" untuk berkunjung ke Astan Quds Razavi di: http://goo.gl/VLh5VA atau versi bahasa Inggrisnya di : http://news.aqr.ir/en

Saya akan sangat senang jika "readers" berkunjung ke AQR, situs yang menyajikan Iran dan Syi’ah dari dekat. Bahkan mereka memuat nama salah satu Imam Syi’ah di halaman ‘home’ yaitu Imam Reza as. Beliau lebih terkenal dengan nama Imam ‘Ali ar-Ridha, imam kedelapan. Rasanya memalukan sekali membawa-bawa nama Ahlul Bait as untuk menyiarkan hal-hal yang tidak senonoh, dan silahkan Anda cari sendiri berita pengumuman lowongan pekerjaan itu di situs resminya, ada atau tidak?

Kembali ke jihad al-nikah  yang menghebohkan tersebut, dari awal tahun pun beritanya sudah santer terdengar, dan fatwa yang dirilis oleh ulama-ulama penyulut isu sekterian juga bisa didapat di "youtube" dan disiarkan oleh banyak media. Wanita-wanita yang pergi ke Suriah, orang tua yang menangis ditinggal anaknya ‘berjihad’,  termasuk ulama lain yang mengutuk jihad aneh tersebut juga bisa didapatkan dengan mudah. Lalu kemudian wanita-wanita tersebut pulang kampung dalam kondisi hamil, dan dikonfirmasi langsung oleh menteri (Tunisia) (mohon dicatat , beritanya dari menteri yang merupakan aparatur negara dan bukan sembarang orang). Peristiwa ini ada bukti-bukti otentik yang tidak bisa dibantah lagi.

Bagaimana dengan ‘lowongan pekerjaan’ di Iran tersebut, adakah bukti otentik?

Jika ada tolong tunjukkan kepada saya karena saya tidak menemukannya.
Jika tidak ada, maka tunjukkan kepada saya bukti harian "Al-Watan" yang menuliskan kabar tersebut. Jika tidak ada, maka saya berlepas diri dari siapapun yang hanya bisa menduga, hanya bisa menuduh, hanya bisa berprasangka tanpa memiliki bukti yang valid. Khayalan mungkin ampuh untuk menyenangkan diri sendiri, tapi percayalah berhujjah dengan khayalan hanya dilakukan oleh orang-orang yang sangat putus asa.

Apakah terlalu putus asa dengan kondisi oposisi di  Suriah saat ini?



* Dari blog Aisyah Fadiya. Tulisan asli bisa dilihat di sini: http://aisyah-fadiya.blogspot.com/2013/09/mengalihkan-mata-dunia-dari-tunisia-ke.html

Catatan blog ini:
Saya sudah berkali-kali mencoba mencari artikel asli tentang jihad seks ala Iran tersebut di atas di situs Russia Today. Ternyata yang ada adalah tentang seks jihad para mujahilin Syria dengan wanita-wanita salafi idiot Tunisia.

AGEN BARAT DALAM SERANGAN MALL KENYA

Dalam semua serangan terorisme pasti ada jejak zionis internasional di dalamnya. Inilah keyakinan saya sejak bertahun-tahun lalu, sebagaimana keyakinan aktor Hollywood Mel Gibson bahwa orang-orang yahudi berada di belakang semua peperangan di dunia. (Dalam satu insiden yang menjadi pemberitaan media-media massa, Mel Gibson ditangkap oleh polisi karena mengemudi dalam keadaan mabuk. Saat itu mulutnya terus nerocos kepada polisi-polisi yang menangkapnya bahwa "Orang-orang yahudi berada di belakang semua peperangan di dunia".

Demikian pula halnya dengan peristiwa penyerangan Mall Westgate di ibukota Kenya Nairobi yang masih berlangsung hingga saat ini. Menurut pernyataan Menlu Kenya Amina Mohamed kepada para wartawan hari Senin lalu (23/9), setidaknya 2 orang Amerika dan seorang Inggris terlibat sebagai pemimpin kelompok teroris dalam serangan tersebut. Pernyataan tersebut tentu bukan klaim yang asal-asalan karena dikatakan langsung oleh seorang pejabat tinggi Kenya. Apalagi dengan adanya banyak kesaksian yang beredar di media-media massa bahwa "orang-orang kulit putih berbahasa Inggris" menjadi komandan para teroris.

Meski kelompok "Al Shabbab" yang bertanggungjawab atas serangan itu membantah keterangan menlu Kenya tersebut, para saksi mata meyakinkan telah melihat beberapa orang kulit putih, dan yang paling menonjol adalah seorang wanita yang diduga kuat adalah "teroris" asal Inggris bernama Samantha Lewthwaite. Oleh media-media massa Kenya Samantha dijuluki sebagai "janda putih". Hal itu tidak lain adalah karena Samantha adalah janda dari Jermaine Lindsay, terduga "teroris" dalam serangan bom bunuh diri "London Bombing 7/7".

Koran Kenya The Star dalam laporannya baru-baru ini melaporkan keterangan para saksi mata yang di antaranya mengatakan, “Wajahnya tertutup namun ia memiliki tangan dan tubuh wanita. Ia tidak membawa senjata namun membawa tas besar yang melilit pinggangnya." Menurut saksi tersebut sang wanita itu memberikan perintah-perintah dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan penerjemah dan dituruti para teroris lainnya.

"Wanita itu tidak bersenjata, namun setelah ia memberikan perintah orang-orang itupun melakukan pembunuhan-pembunuhan," kata seorang saksi

"Sudah pasti ia adalah wanita, yang kami ketahui dari suaranya," kata saksi lainnya yang dikutip The Stars.

Saksi lainnya, aparat keamanan Kenya yang menyaksikan rekaman CCTV insiden serangan itu mengatakan kepada The Stars bahwa seorang wanita berkulit terang atau putih berada di antara para teroris.

Jauh sebelum serangan di Mall Westgate tersebut aparat keamanan Kenya sudah mengendus keberadaan Lewthwaite di satu tempat di Afrika Timur. Aparat keamanan Kenya bahkan telah memerintahkan penangkapan terhadapnya karena keteraitannya dengan sebuah rencana serangan teroris. Karier terorisme-nya memiliki kesamaan dengan para teroris kulit putih lainnya yang berasal dari negara-negara barat. Berasal dari Aylesbury, Buckinghamshire, Lewthwaite berpindah keyakinan ke Islam pada umur 17 tahun untuk kemudian menikah dengan Jermaine Lindsay sebelum yang bersangkutan meledakkan dirinya dalam serangan bom di London tgl 7 Juli 2005.

Keterlibatannya dalam dunia terorisme sangat mengejutkan orang-orang yang mengenalnya sejak kecil. Menurut Raj Khan, yang mengenal keluarga Lewthwaite saat tinggal di Aylesbury, Lewthwaite hanyalah gadis kebanyakan yang tidak memiliki keistimewaan tertentu, terutama dalam hal kepercayaan diri. Bahkan sebelum terjadinya pemboman di London, Khan tidak melihat perubahan yang berarti dalam diri Lewthwaite.

"Ia bukan gadis yang kuat, dan karenanya saya sangat heran bahwa ia bisa menjadi pimpinan sebuah kelompok teroris internasional," kata Khan kepada koran Inggris Daily Mail baru-baru ini.

Keterkaitan Lewthwaite dengan pemboman London semakin menguatkan kecurigaan para pencari kebenaran ("truthers") bahwa peristiwa serangan di Kenya adalah "kerjaan lain" kepentingan zionis internasional. "London Bombing" merupakan ikon kedua setelah "WTC 911" sebagai operasi inteligen "false flag" yang dilakukan zionis internasional.

Saya (blogger) sebenarnya lebih menyukai teori bahwa Lewthwaite telah "tertipu" oleh ajaran-ajaran ekstremisme Islam yang menghalalkan aksi-aksi terorisme sebagai jihad, sebagaimana para pelaku Pemboman Bali. Namun sayang, saya lebih mempercayai bahwa Lewthwaite adalah agen rahasia Inggris yang disusupkan ke dalam kelompok-kelompok ekstremis Islam. Namun tidak peduli di antara kedua teori itu, Lewthwaite adalah agen kepentingan zionis internaisonal, sebagaimana Imam Samudra dan Ali Imron Cs pelaku Bom Bali, atau para mujahilin yang kini tengah memerangi pemerintah Syria.

Serangan-serangan dan aksi-aksi terorisme yang marak terjadi di berbagai belahan dunia dengan berbagai pernik-pernik industri pendukungnya: media massa, pengamat terorisme, satuan-satuan dan lembaga-lembaga baru anti-terorisme dll, merupakan bagian dari kampanye global "perang terorisme" yang diproklamirkan George "Dubya" Bush paska serangan "WTC 911" tahun 2001. Kampanye ini telah terbuka sejelas-jelasnya sebagai alat kepentingan zionis/kapitalis internasional alias para "penguasa kegelapan". Sebagian saham Mall Westgate dimiliki oleh orang-orang yahudi. Setidaknya dengan aksi di Kenya tersebut para zionis kembali bisa meyakinkan para idiot di dunia bahwa orang-orang Islam adalah jahat dan orang-orang yahudi selalu menjadi korban kejahatan.



REF:
"The White Widow"; Rixon Stewart; THETRUTHSEEKER, 25 September 2013

Friday, September 27, 2013

CERITA DARI MALULA

Malula adalah sebuah desa kuno yang mayoritas dihuni oleh orang-orang Kristen Orthodok dan Katholik. Dianggap sebagai simbol kekristenan Syria, inilah desa dimana bahasa Aramic, bahasa yang digunakan Yesus (Nabi Isa AS) sehari-hari, masih digunakan oleh penduduknya baik yang beragama Kristen maupun Islam. Karana itu pulalah maka Unesco kini tengah mempertimbangkannya untuk menjadi salah satu "Warisan Dunia".

Melihat kehidupan sehari-hari orang-orang Kristen Orthodok yang saleh, Anda mungkin mengira mereka sebagai orang Islam. Para wanitanya berjilbab dan laki-lakinya berpenutup kepala dan berbaju longgar. Mereka sembahyang dengan rukuk dan sujud. Mereka berpuasa 40 hari. Mereka bersunat dan mengharamkan babi. Mereka juga berwudhu sebelum sembahyang. Injil yang mereka baca juga berhuruf Arab. Mereka marah jika dituduh meniru orang-orang Islam karena menganggap apa yang mereka lakukan itu telah dilakukan nenek moyang mereka jauh sebelum kedatangan Islam. Mereka memegang teguh 10 perintah Tuhan yang diberikan kepada Nabi Musa, seperti larangan mencuri, berzinah dan berbohong.

Saya (blogger) bahkan pernah membaca salah satu ayat dalam Injil yang menyebutkan bahwa nabi Isa AS (Yesus) memerintahkan ummatnya untuk mengatakan "Jika Tuhan Menghendaki" (Insya Allah dalam Islam) jika hendak berjanji. Maka saya percaya dengan klaim mereka.

Tahun 2005 yang lalu saya berkenalan dengan seorang pendeta Kristen Orthodok Syria yang saya undang untuk menjadi salah seorang narasumber acara diskusi Novel "The Da Vinci Code" yang saya "organize" di Kota Medan. Dalam acara diskusi yang berlangsung panas di antaranya dengan seorang Kristolog IAIN Sumut, sang pendeta akhirnya mengakui bahwa Yesus bukanlah Tuhan. Ternyata perbedaan pandangan tersebut hanyalah mengenai penafsiran kata "Anak Tuhan" di dalam Injil yang bahkan oleh orang-orang yahudi sendiri yang mengerti benar makna kata "Anak Tuhan" itu (karena Yesus dan Injil sebenarnya diturunkan kepada orang-orang yahudi) menganggapnya sebagai sebuah metamorfosa belaka untuk menyebutkan orang-orang yang dicintai Tuhannya. Adapun dalam hal ibadah, sebenarnya hampir tidak ada perbedaan mendasar antara Islam dan Kristen "murni".

Dan orang-orang itulah yang kini tengah mengalami penderitaan di Malula akibat konflik bersenjata yang melanda negeri yang dahulu aman dan tenteram itu.

“Dahulu kami hidup damai, namun kini mereka (pemberontak) ingin menyingkirkan kami orang-orang Kristen dari negeri ini. Kami berdoa agar Tuhan mengalahkan mereka dan menendang mereka keluar," kata Antoinette Taaleb, warga Kristen Malula kepada wartawan "Russia Today" baru-baru ini.

Antoinette mempunyai 3 anggota keluarga yang tewas dibunuh para muhahilin Syria. Diperkirakan ratusan warga Malula telah tewas oleh kebiadaban para mujahilin, tidak saja orang-orang Krisen namun juga orang-orang Islam. Sebagian besar lainnya yang jumlahnya mencapai ribuan orang, terpaksa meninggalkan kota dan menjadi pengungsi. Selain pembunuhan dan penculikan bermotif mendapat uang tebusan, para mujahilin juga memaksa orang-orang Kristen untuk berpindah keyakinan.

Baru-baru ini beredar gambar seorang wanita separoh baya penganut Kristen yang diikuat tangan dan kakinya di tiang sebuah bangunan di pinggir jalan. Ia tampak telah tewas atau pingsan. Di dekat kakinya terdapat tulisan yang memerintahkan orang-orang yang lewat untuk memukuli atau melemparinya dengan batu. Kesalahannya adalah karena ia menolak untuk berpindah keyakinan.

Saat ini Malula menjadi salah satu "titik api" dalam konflik Syria. Sejak pemberontak menyerang kota ini awal September lalu, berkali-kali penguasaan kota ini telah berpindah tangan dari tentara pemerintah ke pemberontak atau sebaliknya. Saat ini sebagian besar kota telah dikuasai pasukan pemerintah, namun usaha untuk membersihkan kota ini dari para pemberontak mengalami kesulitan karena kondisi kota yang dikelilingi tebing-tebing tinggi yang memiliki ribuan gua. Para penembak jitu pemberontak menggunakan gua-gua itu sebagai tempat persembunyian sembari menebar terror terhadap tentara dan penduduk kota.

"Jika mereka mengklaim memerangi Assad, apakah Assad tinggal di Malula? Tujuan mereka bukan Assad, melainkan mendirikan khilafah di seluruh Timur Tengah dengan bantuan negara-negara asing. Mereka telah menghancurkan negara-negara dan rakyat di kawasan ini. Ini bukan tentang regim (Bashar al Assad). Saya telah tinggal selama 40 tahun dengan aman, kini "pergantian regim" hanya tujuan kecil dari tujuan-tujuan mereka lainnya.”



REF:
"Tales from village-turned-battlefield: Maaloula siege survivors talk"; Russia Today; 20 September 2013

SERUAN BIJAK NASRALLAH KEPADA TURKI DAN SAUDI


"Saya menyeru kepada Saudi Arabia, Turki dan negara-negara Teluk lainnya untuk merevisi sikap mereka. Kalian tidak akan mendapatkan apa-apa dengan mengandalkan kekuatan militer. Buanglah kebencian kalian (pada Hizbollah) dan berfikirlah dengan jernih. Pikirkan kepentingan-kepentingan kalian, kepentingan dan keselamatan kawasan ini."

Demikian seruan yang dikeluarkan pemimpin Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah yang disampaikan melalui televisi pada hari Senin lalu (23/9).

Menurut Nasrallah, Saudi Arabia, Turki dan negara-negara pendukung pemberontakan Syria untuk mengakui bahwa mereka telah mengalami kegagalan untuk menumbangkan pemerintah Syria. Selanjutnya mereka harus bergabung dalam upaya penyelesaian politik untuk mengakhiri konflik berdarah yang telah berlangsung selama 2,5 tahun di Syria.

Dalam pidato pertamanya setelah lebih dari sebulan terakhir ini Nasrallah mengatakan bahwa konflik Syria yang telah menewaskan lebih dari 100 ribu jiwa itu hanya bisa siselesaikan melalui dialog.

Dalam kesempatan itu Nasrallah juga mengecam sikap beberapa tokoh politik dari Aliansi 14 Maret (blog kelompok-kelompok politik yang pro Barat, Saudi dan Turki) yang menyerukan intervensi militer Amerika terhadap Syria. Menurutnya langkah itu hanya akan membawa kehancuran dan Lebanon adalah negara pertama yang terkena dampaknya.

Para politisi Aliansi 14 Maret berkali-kali juga menuduh Hizbollah telah membahayakan keamanan Lebanon dengan melibatkan diri dalam konflik di Syria. Menurut Nasrallah tuduhan itu hanya merupakan "kambing hitam" dari kegagalan Saudi dan negara-negara pendukung pemberontak di Syria.

"Selama lebih dari 2,5 tahun mereka telah menggerahkan berbagai cara dan kekuatan untuk menguasai Syria, dan mereka gagal. Tentu kami adalah orang asing di Syria, namun bagaimana dengan puluhan ribu militan asing yang mereka bawa dari seluruh penjuru dunia ke Syria?

Nasrallah menegaskan bahwa pemerintah Syria telah menunjukkan itikad baiknya untuk membuka dialog dengan para pemberontak. Ia juga menolak tuduhan barat bahwa Hizbollah telah mendapatkan senjata-senjata kimia regim Syria. Menurutnya Hizbollah secara prinsip agama melarang senjata-senjata semacam itu.



REF:
"Nasrallah: Saudi Arabia, Turkey have failed in Syria"; Al-Akhbar; 23 September 2013

Wednesday, September 25, 2013

PENEMBAKAN DC NAVY YARD TERKAIT RENCANA PENANGKAPAN OBAMA?

Sejauh mana Anda mengetahui berbagai peristiwa yang sebenarnya terjadi di berbagai belahan dunia?

Apakah Anda mengetahui bahwa awal bulan Agustus lalu Amerika menembakkan 2 rudal balistik ke Syria untuk memprovokasi seragan Amerika terhadap Syria, namun digagalkan oleh sistem pertahanan udara Rusia? Tahukan Anda bahwa Syria telah menenggelamkan kapal selam dan pesawat tempur Israel sebagai balasan terhadap serangan nuklir taktis (berdaya ledak terbatas dan tidak meninggalkan banyak radio aktif, seperti dalam serangan Bom Bali I) Israel? (Mantan kepala badan inteligen nasional Jendral ZA Maulani dengan tegas mengatakan Bom Bali I adalah serangan nuklir taktis. Ia juga telah menulis buku tentang teori konspirasi yahudi. Tidak lama kemudian beliau meninggal)

Apakah Anda mengetahui bahwa presiden pertama kita Soekarno pernah membuat perjanjian rahasia dengan Presiden Amerika JF Kennedy untuk menjadikan cadangan emas Indonesia sebesar 57.000 ton sebagai penjamin penerbitan mata uang baru Amerika yang diterbitkan sendiri oleh pemerintah, bukan oleh bank sentral milik swasta The Federal Reserve? Atas kesepakan itu pemerintah Amerika diwajibkan membayar bunga sebesar 2,5% per-tahun dari nilai emas itu. Inilah yang menjadi alasan pembunuhan Presiden Kennedy dan pelengseran Soekarno.

Apakah Anda mengetahui bahwa dalam peristiwa Serangan WTC 2001 ada gedung pencakar langit ketiga di kompleks WTC yang runtuh meski tanpa terkena serangan sama sekali? Dan apakah Anda mengetahui bahwa dalam peristiwa itu juga ada 5 orang warga Israel yang belakangan diketahui sebagai agen Mossad, yang ditangkap polisi Amerika ketika sedang bersorak-sorak setelah mengabadikan runtuhnya menara kembar WTC?

Jika atas kedua fakta itu saja Anda tidak mengetahui maka, mohon ma'af, Anda akan diolok-olok oleh para "pencari kebenaran" sebagai "idiot", tidak peduli siapapun Anda.

Dalam peristiwa serangan WTC 2001, ada satu hal aneh lainnya yang tidak akan pernah dilupakan para pencari kebenaran, yaitu televisi BBC menayangkan berita yang menyebutkan runtuhnya Gedung WTC 7 (gedung 47 lantai, salah satu yang tertinggi jika didirikan di Jakarta) 20 menit sebelum gedung itu benar-benar runtuh begitu saja dalam hitungan detik, meski sama sekali tidak terkena serangan.

Inilah yang saya sebut permainan "kejarlah daku kau kutangkap" yang sengaja dimainkan para "penguasa kegelapan" untuk mengolok-olok seluruh umat manusia di muka bumi.

Maka jika Anda mendengar berita-berita seperti "London Bombing", "Madrid Bombing", "Boston Bombing", "Serangan Bombay", "Houla (Syria) Massacre", "Ghouta (Syria) Chemical Weapon", atau "Serangan Mall Kenya" dan lain sebagainya, jangan percaya pada pernyataan pers pemerintah atau analisa pengamat di media-media massa mapan. Sebaliknya Anda harus berfikir bahwa itu adalah operasi "false flag" yang dilakukan "penguasa kegelapan" dengan agenda tersembunyi: umumnya adalah pengalihan perhatian, pencarian alasan untuk melakukan "kebijakan" tertentu, atau membuat masyarakat bingung dan tidak percaya pada tatanan sosial-politik-hukum-ekonomi.

Namun dalam peristiwa penembakan di DC Navy Yard, Washington DC baru-baru ini, saya menemukan motif lain yang menggetarkan saya, yaitu rencana penangkapan Presiden Barack Obama oleh polisi militer Amerika karena tuduhan konspirasi dan pengkhianatan.

Berita-berita dari media-media independen, termasuk Before It’s News tgl 23 September 2013 berjudul "DC Navy Yard Shooting Linked To Obama’s Arrest For Treason??" menyebutkan bahwa pada hari terjadinya peristiwa penembakan tersebut, satu tim NCIS (United States Naval Criminal Investigative Service) dan U.S. Office of the Provost yang berkantor di kompleks Navy Yard Washington DC bermaksud untuk menangkap Barack Obama atas tuduhan konspirasi dengan cara meledakkan bom nuklir di Washington DC untuk memicu perang terhadap Syria.

Mungkin terdengar mengada-ada. Namun bagaimana dengan Serangan WTC 2001 yang menjadi alasan bagi Amerika untuk menyerang Afghanistan dan Irak? Sekali tuduhan dan hujan propaganda sudah dilancarkan dan mesin-mesin perang sudah digerakkan, sangat sulit untuk menariknya kembali.

Seandainya saja rencana tersebut tidak diketahui inteligen militer Amerika, mungkin saja di Syria kini tengah terjadi perang besar yang melibatkan Amerika, Rusia Iran dan sekutu mereka masing-masing.

“Dalam politik tidak ada suatu yang kebetulan. Jika sesuatu terjadi, kita bisa bertaruh bahwa itu semua telah direncanakan," kata Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt bertahun-tahun yang lalu. 

Maka tentu saja klaim pemerintah Amerika bahwa peristiwa penembakan yang menewaskan 13 orang aparat militer "kebetulan" dilakukan oleh seorang warga sipil berkulit hitam adalah kebohongan besar. Di jaman ini pemerintah negara manapun termasuk Indonesia, tampaknya sudah biasa melakukan kebohongan, tapi pemerintah Amerika adalah pembohong terbesar.

The United States Naval Criminal Investigative Service (NCIS) merupakan salah satu lembaga penegak hukum militer Amerika. Penyidikan-penyidikan yang dilakukannya terutama ditujukan pada tindakan kejahatan oleh dan terhadap personil AL dan Marinir. Selain itu tugas lainnya adalah berkaitan dengan masalah keamanan nasional, kontra-inteligen dan kontra-terorisme. Jika seorang personil AL atau marinir terlibat dalam aksi konspirasi atau terorisme yang mengancam keamanan nasional, maka NCIS wajib melakukan tindakan penindakan untuk mencegah aksi tersebut terjadi dan atau menangkap pelakunya jika terlanjur terjadi.

Beberapa hari menjelang peringatan Serangan WTC tgl 11 September lalu NCIS menemukan fakta-fakta yang menunjukkan adanya rencana operasi inteligen "false flag" (melakukan aksi tertentu namun dituduhkan pada pihak lain) berupa ledakan bom nuklir di Washington DC pada saat peringatan ulang tahun Serangan WTC ke 12. Operasi itu konon disetujui oleh Presiden Barack Obama, dan karenanya secara "de jure" ia adalah penanggungjawab tertinggi. Mengetahui rencana tersebut bocor, operasi itupun dihentikan. Namun NCIS bermaksud menindak lanjuti temuan itu dengan langkah lebih serius, yaitu menangkap Barack Obama. Untuk mewujudkan maksud itu NCIS pun melibatkan Office of the Provost.

Di Amerika lembaga bernama Office of the Provost memiliki kewenangan untuk menangkap dan menahan presiden jika ia melanggar sumpah jabatannya atau melakukan tindakan-tindakan kejahatan serius. Jika seorang presiden dianggap telah melakukan pelanggaran serius seperti pengkhianatan terhadap negara atau melakukan aksi dan kebijaksanaan yang merugikan orang banyak, sebuah komite yang disebut Joint Chiefs of Staff yang dipimpin oleh kepala staff gabungan, yang saat ini dipegang oleh Jendral Martin Demsey, mengadakan pertemuan untuk menentukan sikap. Selain para Kastaf AD, AL, AU dan Marinir, kepala Provost Marshall militer juga hadir dalam rapat tersebut.

Harus diingat bahwa sumpah setia yang dilakuan personil militer adalah "mendukung dan membela konstitusi terhadap semua musuh, baik dari luar maupun dari dalam." Maka ketika rapat tersebut memutuskan presiden Obama harus ditahan untuk dimintai pertanggungjawaban, Joint Chiefs of Staff mengirimkan 1 regu pejabat tinggi militer yang dikawal oleh para personil dari polisi militer, provost marshal, dan agen-agen NCIS untuk
menangkap presiden di kantornya. Selanjutnya Kastaf Gabungan akan mengadakan pertemuan dengan Kastaf Gedung Putih, pimpinan Senat, Jaksa Agung dan Menlu. Namun sebelum rencana itu terlaksana, Obama telah mendahului dengan mengirim tim pembunuh.

Yang masih menjadi pertanyaan saya (blogger) adalah, mengapa setelah peristiwa itu terjadi semacam situasi "status quo" antara militer (Joint Chiefs of Staff) yang dipimpin Jendral Demsey dengan Presiden. Semestinya Jendral Demsey langsung mengadakan kudeta dan mengumumkan kondisi darurat perang, atau sebaliknya Presiden Obama langsung mengumumkan pemberhentian Jendral Demsey dan menangkapi para personil yang terlibat dalam rencana penangkapan. Situasi status quo itu tentu menimbulkan berbagai spekulasi.

Namun itu bisa dijelaskan dengan analisa berikut: baik Obama maupun Jendral Demsey tidak ingin terjadi chaos yang bisa dipastikan akan menimbulkan kehancuran yang luar biasa jika masing-masing melakukan tindakan tersebut di atas. Secara diam-diam mereka mengadakan pembicaraan dan memutuskan untuk mengendapkan dan menyembunyikan masalah itu. Toh sebagian besar pejabat militer yang terlibat dalam insiden tersebut telah "tidur selama-lamanya", dan sisanya akan diam setelah mendapat ancaman dan sogokan, sebagaimana dalam kasus penyerangan kapal perang USS Liberty oleh militer Israel tahun 1967 yang menewaskan puluhan personil militer Amerika.

Wallahualam.



REF:
"DC Navy Yard Shooting Linked To Obama’s Arrest For Treason??"; N. Morgan; Before It’s News; 22 September 2013

ZIONIS ISRAEL SEMAKIN KETAKUTAN PADA HIZBOLLAH

(RUDAL JARAK JAUH JADIKAN IRAN KEKUATAN BERPENGARUH)


Dari waktu ke waktu kekuatan militer kelompok Hizbollah yang semakin besar semakin mengkhawatirkan Israel. Saat ini Israel memperkirakan kekuatan militer Hizbollah, khususnya dalam segi daya gempur roket dan artilerinya, menempati peringkat 8 di dunia.

"Roket-roket Hizbollah akan menghancurkan Israel dalam perang mendatang," kata Panglima Perang Wilayah Utara Israel Jendral Noam Tayfoon baru-baru ini.

Meski mengklaim Israel telah siap sedia menghadapi perang kapanpun, Jendral Tayfoon menyebutkan bahwa hal itu akan sangat sulit, khususnya karena para tentara Israel tidak memiliki pengalaman berperang di medan Lebanon.

"Hezbollah adalah kelompok yang cerdik dan telah memiliki teknologi canggih, jadi mereka adalah musuh yang berbahaya," kata Jendral Tyfoon.

Terkait dengan hal ini kepala divisi teknologi tentara Israel, Mayjend Coby Barack, menyebutkan bahwa Hezbollah memiliki berbagai senjata yang bisa menghantam sasaran-sasaran dengan tepat seperti pembangkit energi dan pangkalan-pangkalan militer.

"Pusat-pusat logistik militer dan pangkalan-pangkalan laut juga bakal menjadi sasaran," kata Barack.


KEKUATAN IRAN

Sementara itu pejabat militer senior Iran mengklaim bahwa Iran kini telah menjadi negara kuat yang berpengaruh di dunia. Pernyataan tersebut terkait dengan diluncurkannya rudal-rudal jarak jauh Iran yang mampu menjangkau sasaran sejauh 2.000 km hingga mampu menghancurkan Israel dan pangkalan-pangkalan militer Amerika di Timur Tengah.

"Republik Islam Iran, dengan rudal-rudal jarak jauh Qadr dan Sejjil (diambilkan dari nama lumpur kering dari neraka yang menghancurkan bala tentara Yaman yang hendak menghancurkan Ka'bah pada tahun kelahiran Nabi Muhammad S.A.W)-nya, telah berubah menjadi kekuatan yang berpengaruh di dunia internasional,” kata Mayjend Yahya Rahim Safavi, kepada media massa, Minggu (22/9).

Pernyataan tersebut disampaikan di sela-sela acara parade militer memperingati Minggu Pertahanan Suci sebagi peringatan Perang Iran-Irak tahun 1980-1988. Dalam parade itu Iran memamerkan 30 rudal jarak jauh Qadr dan Sejjil.

Jendral Safavi yang juga menjadi penasihat militer Pemimpin Tertinggi Iran itu mengatakan bahwa Iran adalah pendukung keamanan dan perdamaian di kawasan Asia Barat. Ia juga mengkritik kebijakan Amerika yang menerapkan sanksi ekonomi dan politik pada Iran, yang berhasil diatasi Iran berkat kesatuan militer dan pemerintah.



REF:
"Zionist Generals: Hezbollah Rocketry Power Is Eighth in the World"; Al Manar; 21 September 2013
"Iran influential power in international equations"; Press TV; 22 September 2013

Tuesday, September 24, 2013

ALEXA KEMBALI "NGERJAIN" BLOG INI

Blog ini kembali mendapat perlakuan "aneh" dari situs pemeringkat website terpopuler "Alexa". Untuk kedua kalinya blog ini berhasil menembus peringkat top 1 juta. Namun seperti yang pertama, hanya dalam waktu sehari peringkatnya kembali melorot. Semuanya terjadi pada saat angkat kunjungan blog ini terus menanjak.

Seminggu yang lalu saya melihat "Alexa Rank" blog ini berada pada angka 998 ribuan. Sehari kemudian angkanya melonjak lagi menjadi 987 ribuan. Namun hari berikutnya saya terkejut karena angkanya kembali anjlok ke bawah top 1 juta. Dan saat ini angkanya masih sekitar 1.040.000-an untuk peringkat globalnya dan 14.006 untuk peringkat Indonesia.

Ini adalah kali kedua "Alexa Rank" blog ini menembus top 1 juta setelah bulan Juli lalu, yang lagi-lagi hanya bertahan beberapa hari saja. Saya sebenarnya tidak terlalu peduli dengan peringkat ini dibandingkan kenaikan traffik blog ini yang terus menanjak. Sebagaimana terlihat dalam tabel di atas, angka kunjungan blog ini mencapai angka 199 ribuan per-bulan atau lebih dari 6.600 kunjungan per-hari. Padahal pada bulan Juli lalu angkanya masih berkisar antara 4 ribuan dan 5 ribuan kunjungan per-hari. Bahkan jika dibandingkan tahun lalu yang hanya sekitar 1.500-an kunjungan per-hari, kenaikannya sangat signifikan. Namun mengingat "Alexa Rank" masih dianggap sebagai indikator popularitas blog yang paling kredibel, hal ini tentu saja agak mengganggu saya, karena saya masih terobsesi untuk "menjual" blog ini sebagai media promosi. Yang lebih aneh adalah ketika traffik blog ini masih berkisar sekitar 1.500-an kunjungan per-hari (Juli 2012), "traffic rank"-nya sama dengan ketika traffic-nya 4 ribuan kunjungan (Juli 2013).


Dengan tingkat kunjungan yang sekarang saya yakin blog ini semestinya berada di peringkat top 500.000 an.

Tapi biarlah "Alexa" ngerjain saya sebagaimana "Google" yang mengalihkan alamat blog ini ke alamat lain jika seseorang ingin masuk ke blog saya melalui mesin pencari mereka. Nasib blog ini masih lebih baik dibandingkan beberapa blog "pencari kebenaran" lainnya yang hilang begitu saja setelah di-suspend oleh provider blog, atau dirusak oleh hacker musuh kebenaran. Lagi pula bukankah tujuan awal pembuatan blog ini adalah untuk menebarkan kebenaran informasi dan bukan untuk mencari peringkat?

Jadi, silakan terus menikmati tulisan-tulisan di blog ini.




AL AQSA MAKIN TERANCAM DI TENGAH KEKACAUAN UMAT ISLAM

( ISRAEL ANIAYA DIPLOMAT WANITA PERANCIS)

Saat ini, di tengah perhatian umat Islam yang tertuju ke Syria, Mesir, Irak, Pakistan, Afghanistan, Libya, Tunisia, Somalia hingga Kenya yang dilanda berbagai aksi kekerasan, secara pelan namun pasti Israel semakin memperkuat cengkeramannya atas salah satu tempat paling suci umat Islam, yaitu Masjidil Aqsa.

13 tahun yang lalu, ketika tokoh zionis Israel Ariel Sharon memasuki Haram al-Sharif, dimana Masjidil Aqsa berada, seluruh rakyat Palestina marah dan melancarkan aksi intifada yang berlangsung selama bertahun-tahun. Kini orang-orang yahudi bisa memasuki tempat yang sama kapan saja dengan perlindungan negara Israel.

Bersamaan dengan seruan untuk mengikuti pawai massal orang-orang yahudi di Jerussalem menyambut hari raya "Sukkot", parlemen Israel, Knesset, hari Senin (16/9) lalu mengeluarkan keputusan untuk mengijinkan para peziarah yahudi untuk memasuki kawasan Haram al Sharif selama hari raya yang berlangsung selama seminggu.

Pada saat yang bersamaan orang-orang Palestina justru semakin sulit untuk memasuki Masjidil Haram untuk menunaikan ibadah di tempat suci itu. Ini dilakukan Israel dengan cara menambah jumlah pos penjagaan di sekitar Masjidil Haram dan menerapkan pembatasan umur yang ketat kepada penduduk Palestina untuk memasuki Masjidil Aqsa.

Israel tengah berusaha memecah Haram al-Sharif menjadi 2 tempat masing-masing untuk orang-orang yahudi dan orang-orang Islam. Hal yang sama telah berhasil dilakukan di Masjid Ibrahim di Hebron beberapa tahun lalu. Salah satu upaya yang hendak dilakukan Israel adalah membagi waktu ibadah bagi umat Islam dan yahudi: hari-hari tertentu bagi umat Islam dan hari-hari lainnya untuk orang-orang yahudi. Beberapa anggota parlemen Israel bahkan mengusulkan agar orang-orang yahudi diijinkan memasuki Masjidil al-Aqsa setiap saat dari semua pintu.

"Uji coba" pembagian kawasan Masjidil Aqsa sebenarnya telah berhasil dilakukan Israel selama hari raya "Yom Kippur" beberapa waktu lalu, dimana orang-orang Islam yang berusia di bawah 50 tahun dilarang memasuki kawasan Masjidil Aqsa sementara sebagian besar arena itu dibuka sepenuhnya bagi orang-orang yahudi. Semuanya dilakukan tanpa perhatian umat Islam di seluruh dunia yang disibukkan dengan berbagai konflik di negara-negara Islam.


HUBUNGAN EROPA-ISRAEL YANG TENGAH MEMANAS

Berita ini tidak akan ditayangkan oleh Metro TV dan TV One yang mengklaim sebagai TV berita, bahkan TV One memiliki acara "Berita Dunia" pada setiap malam.

Hubungan Israel dengan sekutunya Uni Eropa kini berada dalam situasi panas setelah terjadinya insiden penyerangan oleh tentara Israel terhadap para diplomat Uni Eropa yang tengah menjalankan misi kemanusiaan di Palestina.

Beberapa diplomat Eropa mengeluarkan kecaman terhadap Israel atas insiden tersebut terutama setelah beredarnya gambar-gambar yang memperlihatkan seorang diplomat Perancis, Marion Fesneau-Castaing, yang tergeletak tak berdaya di tanah setelah dianiaya tentara-tentara Israel di Tepi Barat Palestina, Jumat (20/9). Sampai saat ini Israel diam membisu atas aksi biadab tersebut. Insiden tersebut terjadi saat para diplomat Uni Eropa mengorganisir bantuan kemanusiaan kepada warga Palestina yang kehilangan rumah mereka setelah dihancurkan Israel karena dianggap ilegal.

"Para pejabat Uni Eropa telah mengontak Israel menuntut penjelasan serta mengekspresikan keprihatinan mereka pada insiden tersebut," kata kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton dalam pernyataan pers bersama komisioner kemanusiaan Uni Eropa Kristalina Georgieva, kemarin.

Seorang pejabat Uni Eropa yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada BBC Inggris bahwa insiden tersebut sebagai aksi yang "mengejutkan dan kotor".

Konjen Inggris di Jerusalem dalam pernyataannya mengatakan, “prihatin atas berbagai laporan yang menyebutkan militer Israel telah menghalangi masyarakat (korban) untuk mendapatkan bantuan kemanusiaan."

“Kami telah berulangkali memperingatkan Israel tentang keprihatinan kami atas aksi-aksi penghancuran Israel yang kami pandang telah mengakibatkan menimbulkan penderitaan bagi rakyat Palestinians, telah melukai proses perdamaian dan bertentangan dengan hukum kemanusiaan internasional,” tambah jubir Konjen Inggris.

Sementara koordinator kemanusiaan Uni Eropa James Rawley mengingatkan Israel sebagai pegara yang menduduki tentang kewajibannya untuk melindungi rakyat yang berada di wilayah pendudukan.

Pada hari JUmat (20/9) satu truk bantuan kemanusiaan Uni Eropa yang ditujukan bagi penduduk desa-desa yang dihancurkan Israel di pemukiman Khirbet Al-Makhul di Tepi Barat, diserang oleh tentara Israel. Gas air mata pun ditembakkan ke tengah-tengah para diplomat Uni Eropa, aktifis, pekerja dan penduduk Palestina. Diplomat Perancis Marion Fesneau-Castaing yang mencoba mempertahankan barang-barang bantuan dari aksi perampasan tentara Israel, diseret dari atas truk dan dipukuli di atas tanah. Insiden ini kontan mendapat liputan luas media internasional, kecuali media-media massa Indonesia.

Sebelumnya, pada hari Senin (15/9) Israel menghancurkan rumah-rumah dan berbagai fasilitas sosial di pemukiman Palestina di Desa Khirbet Al-Makhul, setelah pengadilan Israel menetapkan pemukiman tersebut sebagai ilegal. Penduduk tetap menempati rumah-rumah mereka yang hancur dan menolak pindah dengan beralasan telah tinggal di tempat tersebut generasi ke generasi.

Insiden tersebut semakin menambah hubungan diplomati Uni Eropa-Israel yang dingin terkait isu pembangunan pemukiman-pemukiman ilegal yahudi di Palestina. Pada bulan Juli lalu Uni Eropa memutuskan menghentikan bantuan keuangan kepada organisasi-organisasi Israel yang beroperasi di wilayah pendudukan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bereaksi keras terhadap langkah tersebut dan menyebutnya sebagai campur tangah terhadap masalah Israel-Palestina. Ia kemudian memerintahkan pelarangan terhadap aksi-aksi kemanusiaan Uni Eropa di Palestina.




REF:
"EU calls for explanations from Israel over diplomat scuffle"; Russia Today; 22 September 2013

"Palestine: Al-Aqsa Faces Biggest Threat Since Occupation of Jerusalem"; MALIK SAMARA; AL AKHBAR; 19 September 2013

Monday, September 23, 2013

HONGARIA BAKAR LADANG JAGUNG GM

Pemerintah Hongaria melakukan tindakan bijaksana namun tegas dengan membakar 500 hektar ladang jagung "termodifikasi secara genetis" (GM, genetically modified). Tindakan ini ditujukan untuk mencegah Hongaria terjerat dalam ketergantungan pangan dan finansial para kapitalis global.

Meski para aktifis lingkungan mengkhawatirkan dampak buruk dari asap yang timbul dari pembakaran besar-besaran itu, namun dengan tindakan tersebut dipastikan akan membebaskan Hongaria dari dampak yang jauh lebih buruk. Mengambil contoh India di mana ribuan petani melakukan bunuh diri setelah terjerat dalam jebakan tanaman kapas GM. Salah satu negara yang melarang tanaman GM adalah Syria yang kini harus menjadi korban konspirasi zionis internasional.

Lajos Bognar, menteri pertanian Hongaria minggu lalu mengumuman bahwa pemerintah telah memerintahkan pembakaran 500 hektar tanaman jagung GM. Sebelumnya pemerintah Hongaria telah menetapkan bahwa penanaman segala jenis tanaman GM sebagai tindakan kejahatan dan selama ini telah membakar ribuan hektar ladang tanaman ini dalam beberapa tahun terakhir. Media-media massa Eropa diam membisu terhadap berita menarik ini sehingga nyaris tidak terdengar kabarnya. Media Brazil berbahasa Portutis "Rede Brasil Atual" adalah media yang pertama kali merilis berita ini.

Saat ini tanaman GM telah dilarang di 27 negara dan 50 negara lainnya mengharuskan pencantuman label "GMO" (genetically modified organism) pada produk-produk tersebut. Di Amerika, dimana perusahaan-perusahaan raksasa penghasil produk-produk GM seperti Monsanto Inc. berasal, produk-produk GM bebas beredar tanpa keharusan mencantumkan label GM. Baru-baru ini bahkan sebanyak 71 senator, atas pengaruh Monsanto dan perusahaan-perusahaan produsen GM lainnya, menolak rancangan undang-undang yang mengijinkan negara-negara bagian untuk membuat aturan sendiri terkait produk-produk GM.

Para senator itu kemudian dikenal sebagai "Monsanto 71", di antaranya adalah Rand Paul dan Ted Cruz, yang berasal dari negara bagian pertanian terbesar Kentucky dan Texas dimana Monsanto berhasil menjerat para petani dalam ketergantungan. Yang mencengangkan adalah bahwa sebagian besar para petani pengguna GM tidak mengetahui dampak buruk produk tersebut karena kampanye massif industri bioteknologi yang mempromosikan produk-produk mereka sebagai produk yang "produktif" yang menjanjikan keuntungan besar. Dalam kenyataannya produk-produk GM tidak hanya mengancam produksi dalam jangka panjang, namun yang lebih membahayakan lagi adalah membuat para petani kehilangan kebebasannya karena tergantung pada produk-produk tersebut.


MONSANTO, DRAKULA KORPORASI GLOBAL

Pembunuhan, pencurian, penipuan dan penindasan adalah kejahatan-kejahatan serius yang sangat dibenci masyarakat dan dilarang keras oleh ajaran-ajaran agama. Namun bagaimana jika semuanya itu dilakukan sekaligus dalam skala yang sangat besar? Mungkin pintu neraka tidak akan cukup besar untuk menerima pendosa yang melakukan hal itu. Sebagaimana pula para pemilik dan direksi Monsanto Inc.

Atas tekanan Bank Dunia dan IMF yang telah membenamkan India dalam jurang hutang, pada tahun 1998 India mengijinkan Monsanto Inc. untuk menjual produk-produknya di India, terutama produk benih kapas GM yang dikenal sebagai Bt Cotton. Inilah awal dari apa yang kemudian dikenal sebagai fenomena "GM Genocide" atau bunuh diri massal para petani India karena produk-produk "genetically modiefied" (modifikasi genetis) Monsanto.

Diperkirakan angka bunuh diri massal petani kapas India akibat Bt Cotton telah mencapai angka seperempat juta jiwa. Pada tahun 2009 saja angkanya sungguh mencengangkan, yaitu mencapai 17.638 jiwa menurut data yang dirilis New York University School of Lawiv. Angka itu berarti satu kematian setiap 1/2 jam. Namun angka yang sebenarnya kemungkinan besar jauh lebih besar lagi karena banyaknya kematian yang tidak dilaporkan.

Motif bunuh diri para petani itu seragam, yaitu melarikan diri dari penderitaan setelah terjerat kemiskinan dan hutang yang tak terbayarkan akibat penggunaan bibit kapas Bt Cotton. Setelah seorang petani kepala keluarga melakukan bunuh diri, biasanya diikuti kemudian oleh anggota keluarga yang ditinggalkan. Cara bunuh diri "favorit" para petani itu adalah dengan menenggak cairan herbisida (pembunuh gulma) merek "Roundup" buatan Monsanto.

Perlu dicatat bahwa angka bunuh diri di kalangan petani adalah yang tertinggi di antara profesi lainnya di seluruh dunia. Di negara maju seperti Inggris pun angka kematian petani akibat bunuh diri mencapai angka 1 orang per-minggu. Namun apa yang terjadi di India sangatlah luar biasa.

India adalah negara petani dimana 60% dari lebih dari 1,1 miliar penduduknya secara langsung maupun tidak langsung tergantung hidupnya pada sektor pertanian. Angka bunuh diri terbesar terjadi di 5 negara bagian atau provinsi yang dikenal dengan julukan "Sabuk Bunuhdiri", yaitu Maharastra, Karnataka, Andhra Pradesh, Madhya Pradesh, dan Chattisgarh. Yang terparah dari kelimanya adalah Maharastra dimana pada tahun 2007 terjadi kasus bunuh diri petani sebanyak 4.238 kasus. Daerah-daerah ini adalah penghasil utama kapas yang merupakan primadona sektor pertanian India dimana bibit kapas Bt Cotton paling banyak digunakan.

Ada beberapa faktor penyebab bunuh diri para petani itu:
1. Berbeda dengan bibit yang telah dikembangkan sendiri oleh petani selama berabad-abad, bibit modifikasi genetis tidak bisa diturunkan sebagai bibit sehingga harus dibeli kembali setiap musim tanam. Biasanya, setelah petani mengalami ketergantungan, bibit baru harus dibeli dengan harga lebih mahal.

2. Bibit modifikasi genetis membutuhkan lebih banyak air dan pupuk. Akibatnya seiring berjalannya waktu, petani dibebani dengan biaya-biaya produksi yang membengkak.

3. Revolusi Hijau yang digalakkan pada tahun 1960-an dan 1970-an yang telah mengubah pola produksi pertanian tradisional ke pola baru yang tergantung pada produk modifikasi genetis dan rentenir.

Pada tahun 1998, di bawah arahan Bank Dunia dan IMF India membuka sektor agribisnisnya bagi serbuan perusahaan-perusahaan agribisnis internasional, memaksa para petani dan perusahaan-perusahaan agribisnis lokal berkompetisi melawan raksasa-raksasa agribisnis internasional seperti Monsanto Inc. yang membanjiri India dengan berbagai produk rekayasa genetis. Namun kemudian diketahui bahwa produk-produk itu menjadi perangkap yang mematikan. Meski awalnya memberikan hasil yang memuaskan, bibit-bibit modifikasi ternyata membutuhkan lebih banyak air dan pupuk. Selain itu bibit modifikasi ternyata tidak bisa diturunkan menjadi bibit baru sehingga para petani mengalami ketergantungan bibit.

Pada tahun 2002 Monsanto muncul dengan produk baru yang diklaimnya sebagai "penyelamat", yaitu Bt cotton. Produk ini dipromosikan secara besar-besaran di India. Selain melibatkan pejabat publik, juga bintang film hingga tokoh-tokoh agama. Monsanto mengklaim bibit kapas tersebut tahan hama dan jauh lebih produktif. Bt cotton mengandung gen bakteria anti bollworm yang merupakan parasit utama biji kapas. Di sisi lain bibit baru ini juga boros air dan pupuk. Kecuali itu bibit baru ini juga mengandung "teknologi pemusnah" yang membuat biji yang dipanen tidak lagi bisa digunakan sebagai bibit untuk musim tanam berikutnya sehingga petani harus membeli bibit baru dari Monsanto.


JEBAKAN HUTANG

Selain membutuhkan air dan pupuk yang lebih tinggi, Bt cotton ternyata juga "menciptakan" hama-hama baru yang memaksa petani menggunakan lebih banyak pestisida hingga 13 kali lebih tinggi dari penggunaan awal. Di sisi lain hasil yang diberikan juga tidak sesuai dengan apa yang digembar-gemborkan. Jika Monsanto mengklaim produknya bisa memberikan hasil 1.500 kg kapas per tahun, yang didapat petani hanya 300 hingga 400 kg per-tahun. Tingginya ongkos produksi dan rendahnya hasil yang diberikan membuat para petani terjerat hutang secara massal.

Media online Perancis, Voltairenet.org mengklaim: "Ketika Monsanto memperkenalkan produk Bt cotton pada tahun 2002, para petani sudah harus menanggung kerugian hingga 1 miliar rupee akibat kegagalan panen. Berbeda dengan janji yang diberikan Monsanto untuk menghasilkan 1.500 kg per-acre, hasil yang diperolah hanya sekitar 200 kg per acre. Dan alih-alih mendapatkan pendapatan 10,000 rupee per acre, para petani justru justru mengalami kerugian 6,400 rupee per acre. Betapa kasihannya para petani itu. Tragedi ini menunjukkan betapa daya tahan para petani miskin tidak sebanding dengan kekuatan monopoli perusahaan-perusahaan global."

Penderitaan para petani kapas India semakin parah dengan anjloknya harga kapas internasional sebagai dampak kebijakan perdagangan global yang didiktekan oleh WTO. Produk-produk bersubsidi dari negara-negara maju membanjiri pasar internasional membuat produk-produk petani miskin yang tak didukung oleh pemerintahnya sendiri tidak mampu bersaing. Jika pada tahun 1994 harga kapas kotor mencapai $1,1 per-pound, pada tahun 2006 harganya merosot menjadi $0,54.

Sebuah studi oleh Research Foundation for Science, Technology and Ecology (RFSTE) menunjukkan bahwa akibat turunnya harga tersebut para petani India mengalami kerugian hingga $26 miliar per-tahunnya.


(BERSAMBUNG TENTANG MONSANTO)

Sunday, September 22, 2013

MOBIL MURAH UNTUK SIAPA?

Saat ini media-media massa Indonesia tengah sibuk mengungkap perseteruan antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat terkait kebijakan mobil murah. Pemprov DKI menganggap kebijakan mobil murah yang tengah digalakkan pemerintah pusat mengancam program penanganan kemacetan yang tengah dijalankan Pemprov DKI karena dipastikan jumlah mobil di Jakarta bakal naik tajam sementara program-program anti-kemacetan yang tengah dijalankan Pemprov DKI masih belum berjalan optimal.

Namun dalam konteks politik kita bisa melihat bahwa pertentangan itu terjadi antara pemerintah dengan oposisi PDI Perjuangan, karena gubernur DKI Joko Widodo adalah kader PDIP dan merupakan kandidat kuat capres partai itu dalam pemilu 2014 mendatang. Apalagi dengan ikut campurnya gubernur terpilih Jawa Tengah dari PDIP, Ganjar Pranowo, dalam konflik mobil murah tersebut.

Memiliki mobil murah merupakan kehendak sebagian besar rakyat Indonesia. Demikian pula mengurai kemacetan di ibukota yang telah menjadi masalah klasik. Maka ketika dua aspirasi "positif" itu saling berbenturan kita berhak untuk bertanya-tanya, mengapa sekarang pemerintah pusat terkesan "mamaksa" untuk menggalakkan mobil murah, dan bukan dari sejak dari dulu? Pertanyaan lainnya yang lebih penting adalah mengapa program mobil murah itu hanya melibatkan produsen-produsen otomotif asing?

Ketika Jokowi mempromosikan mobil murah "Esemka" buatan anak-anak SMK yang ternyata tidak kalah kualitasnya dibandingkan mobil-mobil asing, publik Indonesia pun terbuka matanya bahwa bangsa Indonesia mampu memproduksi sendiri mobil berkualitas dengan harga terjangkau. Demam mobil Esemka pun langsung melanda Indonesia hingga dikabarkan produsen mobil ini telah mendapatkan pesanan ribuan unit kendaraan.

Apa yang dilakukan Jokowi tentu saja sangat patut mendapat acungan jempol (jika bukan karena sekedar untuk pencitraan), karena dengan berkembangnya "Esemka" dan mobil-mobil lokal sejenis, Indonesia akan mendapatkan keuntungan ekonomi yang luar biasa besar. Yang pertama tentunya adalah penghematan devisa serta penguatan neraca perdagangan dan pembayaran, karena dengan berkembangnya industri otomotif lokal, impor mobil asing dan bagi hasil keuntungan bisnis mobil kepada investor asing pun berkurang. Selanjutnya adalah penyerapan tenaga kerja yang otomatis menurunkan angka pengangguran. Namun yang terbesar tentu saja adalah "multiplier effect" yang nilainya demikian besar hingga sulit untuk dihitung: berkembangnya industri otomotif lokal akan menyerap sumberdaya manusia dan alam di sekelilingnya sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik.

Namun sejak awal saya sudah terlanjur skeptis dengan itikad baik pemerintah untuk benar-benar meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mengembangkan industri mobil domestik. Dan skeptisme itu kini terbukti dengan adanya program mobil murah pemerintah yang ternyata tidak melibatkan "Esemka" dan industri otomotif lokal yang secara teknis sebenarnya tidak kalah dibandingkan industri otomotif asing.
Anda masih tidak percaya dengan teknologi yang dimiliki bangsa Indonesia? Atau Anda percaya Indonesia tidak bisa mengalahkan industri mobil Malaysia? Anda pasti ketinggalan informasi. Pakar nuklir Indonesia bisa membuat container limbah nuklir yang tahan bocor hingga ribuan tahun. Orang-orang Indonesia pula yang paling banyak berkiprah di industri iptek di Amerika seperti Microsoft, yang mamaksa Bill Gates untuk menyambut langsung kedatangan Presiden SBY saat berkunjung ke Amerika. Jadi hanya membuat mobil seperti mobil Jepang atau Korea, apalagi Malaysia, sebenarnya bukan pekerjaan sulit. Buktinya anak-anak SMK saja bisa membuat mobil secanggih "Esemka".

Atau memang program mobil murah pemerintah itu sengaja dibuat untuk mematikan industri otomotif lokal sebelum terlanjur berkembang?

INI BUKAN TERORISME, IDIOT!(3)

SKANDAL "TERORISME" ALI IMRON DAN GORIS MERE*

Rio Cornelianto

Mari, kami ajak anda sekalian untuk melayangkan ingatan kita masing-masing pada tragedi yang sangat memilukan yaitu peledakan Bom Bali I yang terjadi pada bulan Oktober 2002.

Hampir 300 orang tewas secara mengerikan dan ratusan orang juga menjadi korban luka-luka. Tak sedikit diantara korban luka itu, harus menderita cacat permanen pada fisik mereka masing-masing.

Sehari setelah VONIS dijatuhkan Majelis Hakim pada tahun 2003, Tim Anti Teror POLRI secara resmi meminjam ALI IMRON dari dalam penjara.

Sebelumnya juga yaitu saat proses penyidikan dilakukan yaitu tepatnya tahun 2004 Brigjen Polisi Gories Mere juga membuat sensasi yang sangat rendah dengan cara melakukan proses penyidikan di kafe STARBUCKS.

Skandal “Starbucks” ini membuat pria Flores ini LANGSUNG DICOPOT dari jabatannya sebagai Kepala Satgas Anti Teror Polri.

Ketika itu Kapolri Jenderal Dai Bahtiar mengatakan, Gories telah Mere diberikan koreksi atas tindakannya setelah kasusnya dengan Ali Imron di Kafe Starbucks tersebut.

Singkat kata, ALI IMRON tidak pernah seharipun juga menjalani masa hukumannya di dalam penjara.

Ketika sang waktu berjalan, media massa berhasil membongkar rahasia yang sangat kelam yaitu ALI IMRON (ternyata) dibiayai hidup secara mewah dan berpindah-pindah dari satu apartemen ke apartemen yang lain dan dari satu hotel ke hotel yang lain.

Kalau saja, rakyat Australia – terutama keluarga korban Bom Bali I – mengetahui dan ditanya tentang satu hal ini, bagaimana pendapat mereka ketika Pemerintah Australia menganugerahkan bintang kehormatan kepada Saudara Gories Mere karena dianggap berhasil mengungkap Bom Bali I – tetapi Saudara Gories Mere ini jugalah yang memotori dan menjadi pihak yang paling bertanggung-jawab atas “KEBEBASAN ABSOLUT” atas diri ALI IMRON sampai saat ini ?

Mengapa disebut KEBEBASAN ABSOLUT ?

Ya, karena VONIS (Keputusan) dari Majelis Hakim tidak dijalankan. Fakta bahwa ALI IMRON memutuskan untuk berbelot dan melacurkan dirinya menjadi informan bagi Tim Anti Teror Polri, tidak berarti akan menghapuskan semua rekam jejak perbuatan melawan hukum yang dilakukannya pada tragedi Bom Bali I.
Keberadaan ALI IMRON sebagai informan sesaat ketika Tim Anti Teror POLRI mengungkap kasus Bom Bali I, tidak lantas membuat VONIS (Keputusan) Majelis Hakim yang menjatuhkan hukuman pidana kurungan atau penjara seumur hidup kepada ALI IMRON menjadi batal demi hukum.

Tidak !

Tidak seperti itu pengertian dan kelazimannya.

Hukum adalah hukum.

Hukum tidak bisa ditempatkan di wilayah abu-abu.

Hukum harus secara tegas membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Hukum harus secara tegas dilaksanakan yaitu menjalankan VONIS (Keputusan) dari Majelis Hakim.

Tidak ada Undang Undang, Perpu atau Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang atau aturan hukum apapun di level bawah berikutnya – yang secara tegas mengatakan bahwa jika seorang terdakwa memutuskan untuk menjadi informan bagi Penyidik Kepolisian maka semua perbuatan melawan hukumnya dan keputusan majelis hakim yang dijatuhkan kepadanya menjadi BATAL demi hukum.

Tidak ada satupun pasal dalam UU yang mengatur hal demikian.

Mari, kita mengingat kembali, bagaimana marahnya masyarakat – terutama rakyat Australia – saat mengetahui ALI IMRON dengan enaknya bisa menikmati kelezatan kopi di STARBUCKS bersama Saudara Gories Mere tahun 2004 alias setahun setelah ALI IMRON resmi dinyatakan sebagai TERPIDANA (seperti yang sudah diungkapkan di bagian atas tulisan ini).

Dan mari, saya beritahukan juga kepada anda sekalian, bagaimana mengamuk dan marahnya Perdana Menteri Australia John Howard pada bulan Oktober 2007 lalu saat mengetahui bahwa ALI IMRON dengan enaknya bisa berbuka puasa di rumah Brigjen Surya Darma yang saat itu menjabat sebagai Kepala Densus 88 Anti Teror Polri.

Ketika itu, Ali Imron dan MUBAROQ (Terpidana Kasus Bom Bali I juga tetapi dengan hukuman pidana penjara 20 tahun), ketahuan berada di rumah Kepala Densus 99 Anti Teror Polri untuk makan bersama atau berbuka puasa.

Australia begitu terpukul bahwa terpidana kasus Bom Bali I, bisa sangat enak-enakan hidup di luar penjara seperti itu.

Ketika itu, PM Howard menyebut kalimat, “ABSOLUTELY DISGUSTING” atau benar-benar sangat mengecewakan.

Kabareskrim BHD juga baru tahu kalau PM Australia John Howard marah besar setelah membaca RUNNING TEXT di Metro TV. Sebab RUNNING TEXT itu ditayangkan terus menerus sejak malam takbiran sampai pada hari lebaran (di tahun 2007).

Yang hebatnya lagi, Kabareskrim Polri (ketika itu) Komjen Bambang Hendarso Danuri tidak tahu samasekali bahwa ALI IMRON tidak pernah mendekam di dalam penjara.

Bahkan ketika BHD mencoba menghubungi Saudara Gories Mere dan Surya Darma, tidak ada satupun petinggi Tim Anti Teror Polri ini yang mau menerima dan menjawab telepon Kabareskrim Polri.

Ketika itu, yang bersedia menerima telepon dari Kabareskrim BHD (sekaligus yang mau memberikan informasi terkait ALI IMRON ini hanyalah perwira menengah dengan pangkat KOMBES dalam Tim Anti Teror POLRI).

Jadi sayang sekali, kalau misalnya John Howard, PM Kevin Rudd dan semua rakyat Australia terutama Keluarga Korban Bom Bali I tidak mengetahui bahwa GEMBONG TERORIS ALI IMRON sudah sejak dulu berada diluar penjara alis BEBAS MERDEKA.

Tetapi sudah bertahun-tahun lamanya.

ALI IMRON hidup bebas, mewah dan sangat berkelimpahan atas biaya dari POLISI INDONESIA

Fakta bahwa GEMBONG TERORIS ALI IMRON ini sudah sepantasnya untuk segera dimasukkan ke dalam penjara, menjadi salah satu concern kami sebagai PERS NASIONAL yang peduli pada prinsip-prinsip penegakan hukum dan pemberantasan terorisme.

Tau kah anda bahwa ali imron pernah mengirimkan SMS ke salah satu pimpinan redaksi sebuah media online yang selalu gencar menyuarkan agar ali imron ditangkap karena dilindungi densus 88.

SMS itu berbau SARA, yaitu mengutip ayat injil yaitu mengutip kalimat Tuhan Yesus saat berada di kayu salib, “Ya Bapa, ampunilah mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan”.

SMS dari ALI IMRON ini dikirim melalui Saudara Gories Mere. Kemudian Saudara Gories Mere mem-forward SMS berbau SARA itu ke handphone pimpinan redaksi online tsbt.

Insiden ini langsung dilaporkan oleh pimpinan redaksi online tersebut kepada Kapolri (ketika itu) Jenderal Polisi SUTANTO dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sjamsir Siregar.

Anehnya, Saudara Gories Mere (yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional atau Kalakhar BNN), seakan menerapkan standar ganda.

Dan lihatlah, apa yang terjadi pasca DIPINJAMNYA teroris Ali Imron ?

Tidak ada gunanya samasekali sebab, sejak tahun 2002 atau pasca BOM BALI I … makin banyak sekali peledakan bom di Indonesia ini.

Coba POLRI hitung jumlah peledakan bom di Indonesia periode 2002 – 2010 ini !

Bom JW Marriot I yang terjadi bulan Agustus 2003, Bom Kuningan yang meledak di depan Kedubes Australia bulan September 2004, Bom Bali II yang meledak bulan Oktober 2005 dan Bom JW Marriot II yang meledak bulan Juli 2009.

Seperti itu, kok bangga menjadi pihak yang paling ahli menangani terorisme.

Ahli penanganan terorisme darimana ?

Indonesia kok jadi langganan peledakan bom.

Memalukan sekali !

Untuk apa POLRI sesumbar mengejar, membantai dan menembaki sampai mati teroris A, B dan C.

Wahai POLRI, mengapa kalian melindungi GEMBONG TERORIS paling berbahaya di muka bumi ini yaitu terpidana kasus Bom Bali I bernama ALI IMRON ?

Wahai POLRI, mengapa kalian mengabaikan dan tidak melaksanakan VONIS (Keputusan) Majelis Hakim yang sah keberadaannya di muka hukum yaitu pidana kurungan (penjara) seumur hidup atas diri terpidana ALI IMRON ?

Wahai POLRI, tidakkah kalian sadar bahwa patut dapat diduga kalian melakukan penghinaan terhadap Pengadilan atau CONTEMPT OF COURT karena tindakan membebaskan ALI IMRON dengan cara berpura-pura meminjamnya dari dalam penjara dari mulai tahun 2003 sampai dengan saat ini ?

Wahai POLRI, berlakulah adil dan taat hukum.

Jangan besar mulut dalam penanganan terorisme.

Kembalikan GEMBONG TERORIS paling sadis dan paling berbahaya di muka bumi ini yaitu ALI IMRON ke dalam penjara.



* Keterangan: dicopas dari Facebook

Saturday, September 21, 2013

FENOMENA JIHAD SEK DI SYRIA

Gambar: seorang penari perut yang direkrut pemberontak Syria menjadi penembak jitu sekaligus pelayan seks para mujahilin Syria.



Para ulama Sunni mungkin perlu mempertimbangkan kembali hukum tentang nikah mut'ah setelah melihat fenomena jihad sek yang terjadi di Syria saat ini. Di sana, para wanita dari berbagai negara Islam seperti Tunisia melakukan "kawin kontrak" dengan para mujahilin yang tengah memerangi pemerintah. Namun "kawin kontrak" itu sedemikian ekstrim sehingga seorang wanita itu, yang dengan bangga menyebut apa yang dilakukannya sebagai "jihad seks", bisa melayani kebutuhan seks puluhan orang mujahilin sekaligus.

“Mereka berhubungan dengan 20, 30, dan 100 pemberontak, dan mereka pulang dengan membawa buah dari hubungan seks (hamil) yang diatasnamakan sebagai jihad seks, dan kita hanya diam tak melakukan apapun," kata Mendagri Tunisia Minister Lotfi Ben Jeddo kepada parlemen Tunisia hari Kamis (19/9) perihal munculnya fenomena jihad seks yang dilakukan para wanita Tunisia di Syria.

"Setelah melakukan kontrak seks di sana (Syria) dengan atas nama "jihad al-nikah", mereka pulang dalam keadaan hamil," tambah ben Jeddo lebih jelas lagi.

Ben Jeddo tidak menyebutkan berapa jumlah wanita Tunisia yang pulang dalam keadaan seperti itu, namun banyak pihak menyebutkan angkanya mencapai ratusan.

Kegelisahan itu sebenarnya telah disuarakan oleh mantan Mufti Tunisia Sheikh Othman Battikh pada bulan April lalu dengan mengabarkan adanya 13 wanita "bodoh" Tunisia yang pergi ke Syria untuk melayani kebutuhan seksual para pemberontak di sana. Sang mufti menyebut praktik itu sebagai "pelacuran". Komentarnya itu menimbulkan ketegangan dengan kalangan Islam lainnya di Tunisia hingga mengakibatkan Sheikh Othman diberhentikan dari jabatannya.

“Untuk berjihad di Syria, mereka telah mendorong wanita-wanita untuk pergi ke sana. 13 wanita muda telah dikirim untuk melakukan jihad seksual. Apaan ini? Ini adalah pelacuran," kata sang mufti sebagaimana dikutip media Arab Al Arabiya.

Namun beberapa ulama Sunni menganggap praktik itu sebagai bentuk syah dari "perang suci" atau "jihad". Namun fatwa-fatwa mendukung praktik seperti itu baru muncul setelah terjadinya konflik Syria. Dalam praktiknya seorang "pejuang" boleh mengadakan perjanjian kawin singkat dengan seorang wanita. Singkat di sini berarti dalam hitungan jam atau bahkan menit, sehingga seorang wanita bisa mengadakan kawin kontrak dengan beberapa pejuang dalam sehari. Tidak disebutkan apakah dalam kawin kontrak itu dipenuhi syarat-syarat perkawinan yang diwajibkan dalam hukum Islam, sebagaimana kawin mut'ah, misalnya.

Dalam perkembangannya fatwa-fatwa ulama Sunni, terutama dari kalangan wahabi, bahkan menjadi sangat "liar", seperti bolehnya para mujahilin memperkosa wanita-wanita Syria yang tertawan.

Pada bulan Agustus lalu seorang pejabat keamanan Tunisia, Mostafa Bin Omar mengungkapkan bahwa sebuah "kelompok jihad seks" telah muncul di wilayah barat Tunisia yang dikenal sebagai basisnya para pejuang Al Qaida. Bin Omar mengatakan kepada "Al Arabiya" bahwa kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda, Ansar Shariah, telah menawarkan beberapa gadis bercadar untuk melayani kebutuhan seks para mujahilin.

Bin Jeddo menambahkan bahwa kementrian yang dipimpinnya telah melarang sekitar 6.000 warga Tunisian untuk pergi ke Syria sejak Maret lalu. Di antaranya sebanyak 86 orang ditahan karena dicurigai berusaha membentuk jaringan mujahilin untuk mengirimkan para pemuda Tunisia berperang di Syria. Ia juga mengecam balik para aktifis HAM yang mengkritik kebijakannya tersebut.

“Para pemuda kita ditempatkan di garis depan pertempuran dan diajarkan untuk menyerang dan mencuri desa-desa di Syria," tambah Bin Jeddo.

Para sejarahwan Islam meyakini bahwa praktik kawin mut'ah atau kawin kontrak dibolehkan pada jaman Rosulullah Muhammad S.A.W hingga khalifah Abu Bakar dan baru dilarang pada jaman khalifah Umar bin Khattab. Sejak itu umat Islam terbelah menjadi 2 kelompok dalama menyikapi hal ini. Orang-orang Sunni mengikuti ketetapan Umar dengan mengharamkan praktik itu, namun orang-orang Shiah tetap membolehkannya meski tidak semua orang Shiah adalah pelaku kawin mut'ah, karena sebagaimana poligami yang dibolehkan Islam, praktik kawin mut'ah membutuhkan syarat dan kondisi tertentu yang tidak mudah dipenuhi seseorang. Praktik ini boleh dilakukan misalkan oleh para pejuang yang berperang jauh dari istrinya selama waktu yang lama, atau pelaut yang harus tinggal di lautan selama berbulan-bulan. Adapun dalam penerapannya harus memenuhi syarat-syarat seperti dalam perkawinan biasa seperti ijab kabul, saksi, wali, dan mahar.



REF:
'Sexual jihad': Tunisian women go to Syria to 'relieve' holy warriors, return pregnant"; al Akhbar; 20 September 2013

Friday, September 20, 2013

JAKSA TURKI DAKWA PEMBERONTAK SYRIA GUNAKAN SENJATA KIMIA

Meski ditolak oleh Rusia dan dikecam kalangan analis independen, laporan penyelidikan PBB terhadap panggunaan senjata kimia di Syria tidak bisa dengan tegas menyebutkan pemerintah Syria sebagai pelaku serangan senjata kimia. Justru, berbagai laporan yang menyebutkan pemberontaklah sebagai pelaku serangan, semakin melimpah.

Setelah pengakuan mantan tawanan pemberontak asal Italia dan Belgia yang mengklaim pemberontaklah sebagai pelaku serangan senjata kimia, beberapa media internasional termasuk Russia Today, baru-baru ini melaporkan tentang tuntutan jaksa Turki terhadap para pemberontak Syria terkait kepemilikan senjata kimia gas sarin.

Dalam dakwaan yang dikirim kepada pengadilan di kota Adana di Selatan Turki itu disebutkan bahwa para pemberontak Syria telah memesan dan menerima bahan-bahan kimia berbahaya dari Turki. Tuntutan tersebut merupakan tindak lanjut dari kasus penyitaan tabung-tabung silinder berisi gas sarin milik para anggota kelompok Al Nusra Front (jaringan Al Qaida) di Selatan Turki, tgl 28 Mei lalu.

Menurut laporan berbagai media massa, benda-benda tersebut ditemukan di salah satu rumah yang ditempati anggota Al Nusra Front yang kini tengah menjalani penahanan penyidikan.

Sebanyak 5 warga Turki dan seorang warga Syria bernama Haitam Kassap, telah ditangkap dalam kasus ini. Jaksa penuntut selanjutnya mengajukan tuntutan setebal 132 halaman yang berisi bukti-bukti keterkaitan mereka dengan kelompok-kelompok teroris yang kini tengah berperang di Syria. Dalam dokumen tuntutan disebutkan juga bahwa beberapa kelompok teroris salafi berusaha membuat jaringan untuk melakukan serangan teroris di dalam wilayah Turki. Menurut penyidikan tersebut kelompok al-Nusra Front dan Ahrar al-Sham telah mencoba membeli sejumlah besar gas sarin dan bahan-bahan kimia berbahaya lainnya.

Jaksa percaya para pelaku telah mencoba mendapatkan bahan-bahan kimia itu dari Turki untuk selanjutnya mengirimkannya ke Syria. Berdasarkan sadapan komunikasi yang diperoleh jaksa, diketahui para pemberontak Syria itu mencoba membeli 10 ton bahan-bahan kimia berbahaya.

“Klaim bahwa mereka tidak mengetahui pembuatan gas sarin dari bahan-bahan kimia yang mereka beli itu terbantahkan setelah mereka memberikan kesaksian," tulis dokumen penuntutan tersebut.

Pemerintah Syria sendiri telah memberikan beberapa laporan kepada PBB tentang serangan-serangan senjata kimia oleh pemberontak serta temuan-temuan bahan-bahan kimia berbahaya miliki pemberontak. Namun pemerintah Syria justru mendapat tekanan politik dari Amerika dan sekutu-sekutunya setelah terjadinya peristiwa serangan senjata kimia yang menewaskan lebih dari 1.000 orang di Ghouta, Damaskus, tgl 21 Agustus lalu.

MILITER AS AKUI PEMBERONTAK MILIKI SENJATA KIMIA

Berbeda dengan pernyataan pemerintahnya yang menganggap pemberontak tidak mungkin memiliki senjata kimia, para pejabat militer Amerika mengakui sebaliknya. Beberapa dokumen rahasia militer Amerika yang diperoleh "World Net Daily" baru-baru ini menunjukkan bahwa militer Amerika mengetahui pemberontak Syria memiliki senjata kimia. Dokumen tersebut juga terkait dengan penangkapan para anggota Al Qaida di Turki sebagaimana disebutkan di atas.

"Sebuah dokumen rahasia yang diterima WND menunjukkan bahwa militer Amerika membenarkan bahwa gas sarin yang disita awal tahun ini diperoleh dari anggota kelompok Jabhat al-Nusra Front, kelompok pemberontak Islam paling berpengaruh yang berperang di Syria," tulis "World Net Daily" dalam laporannya berjudul "U.S. Military Confirms Rebels Had Sarin" yang ditulis E Michael Maloof, tgl 12 September lalu.

Dokumen tersebut menunjukkan bahwa gas sarin dari kelompok al-Qaida di Irak telah dipindahkan ke Turki untuk diselundupkan ke Syria. Sebagian senjata-senjata itu diduga kuat telah digunakan dalam serangan terhadap penduduk dan militer Syria di Aleppo bulan Maret lalu. Dokumen yang diberi label "Rahasia/Noforn" (bukan untuk kalangan asing) diperoleh "World Net Daily" hari Selasa (10/9).

Dokumen itu membuka fakta bahwa kelompok-kelompok Al Qaida di Irak telah memiliki kemampuan meracik senjata kimia.

Sebuah sumber militer Amerika mengatakan bahwa Amerika telah melakukan serangkaian penyelidikan termasuk menginterogasi orang-orang yang diduga memiliki kaitan sengan masalah ini, dan terdapat "50 indikasi umum" untuk mengawasi gerak-gerik Al Qaida dan senjata kimianya.

Dokumen tersebut menyebutkan upaya serius Amerika menyelidikan kaitan Al Qaida dengan senjata kimia dipicu oleh tertangkapnya beberapa anggota Al Qaida di Iraq dan Turki antara bulan Maret hingga Mei lalu. Meski terjadi penangkapan-penangkapan, Amerika meyakini upaya Al Qaida mengembangkan senjata kimia tidak pernah berhenti.

Penyitaan dan penangkapan yang terjadi bulan Mei lalu muncul setelah pihak keamanan Turki menemukan silinder berbobot 2 kg yang berisi gas sarin. Benda itu ditemukan di beberapa rumah militan Islam pendukung pemberontakan Syria, di Provinsi Adana dan Mersia, Turki. Awalnya pihak keamanan Turki menangkap 12 orang tersangka yang oleh pihaka keamanan Turki disebut sebagai "kelompok pemberontak Syria yang paling agresif dan kuat".

Pada saat penangkapan itu Rusia langsung mengajukan tuntutan agar dilakukan penyelidikan menyeluruh untuk membuktikan keterkaitan pemberontak Syria dengan senjata kimia, khususnya gas sarin.

Penangkapan dan penyitaan senjata kimia itu terjadi menyusul terjadinya serangan senjata kimia oleh pemberontak di Khan al Assal, Aleppo, bulan Maret 2013. Dalam serangan itu sebanyak 26 orang warga sipil dan tentara Syria tewas akibat gas sarin yang ditembakkan menggunakan roket.

Saat itu Syria langsung menuntut PBB melakukan penyelidikan. Syria menuduh Al Qaida bertanggungjawab atas serangan itu sembari menuduh Turki terlibat dalam insiden itu.

“Roket (berisi gas sarin) itu ditembakkan dari wilayah yang dikuasai pemberontak yang berada tidak jauh dengan perbatasan Turki. Kita bisa simpulkan bahwa senjata itu berasal dari Turki,” demikian pernyataan pemerintah Syria kala itu. Meski tidak secara tegas menunjuk pemberontak sebagai pelaku serangan, laporan penyidikan PBB mengingikasikan dengan kuat pemberontak sebagai pelaku serangan kimia.

Namun laporan lebih mendetil diberikan oleh Rusia yang menyebutkan senjata kimia gas sarin itu dibuat di kawasan Sunni di Irak Utara, selanjutnya dikirimkan ke Turki sebelum akhirnya ditembakkan di Syria. ADapun bahah-bahannya, menurut laporan itu disuplai oleh mantan perwira tinggi Saddam Hussein, Izzat Ibrahim al-Douri. Al-Douri pernah menjadi orang terdekat Saddam Hussein sebelum diangkat menjadi Presiden Irak.  Adapun pembuatan senjata-senjata kimia itu dilakukan oleh mantan pembantu Saddam Hussein lainnya, Brigjen (Purn) Adnan al-Dulaimi. Olehnya senjata-senjata itu disuplai untuk para "mujahilin" Al Nusra Front dan kelompok-kelompok lain yang didukung oleh loyalis Saddam Hussein, melalui kota Antakya di Provinsi Hatay, Turki.

Al-Dulaimi adalah figur penting dalam proyek pengembangan senjata kimia Irak era Saddam Hussein. Dunia pun mencatat Irak adalah negara pengguna senjata kimia terbesar di dunia kala memerangi Iran antara tahun 1980-1988. Ia kini menetap di kawasan Barat Laut Irak yang berbatasan dengan Syria, dimana para loyalis Saddam Hussein membangun basis kekuatannya bersama kelompok-kelompok militan Sunni anti pemerintahan Nuri al Maliki yang didukung Iran.

Laporan inteligen rahasia itu memperkuat analisis para ahli bahwa serangan senjata kimia tgl 21 Agustus lalu di luar kota Damaskus dilakukan para pemberontak untuk memprovokasi intervensi militer Amerika. Yossef Bodansky, mantan Direktur "U.S. Congressional Task Force on Terrorism and Unconventional Warfare" mengatakan bahwa senjata-senjata kimia yang digunakan dalam serangan tersebut adalah "produksi rumahan" dan bukan senjata kimia yang diproduksi oleh industri militer sebagaimana dimiliki Syria.

"Sebagian orang keheranan bahwa tidak ada tenaga medis yang menangani korban yang mengenakan pakaian pelindung, karena gas sarin bisa ditularkan dari tubuh korban kepada orang di dekatnya dengan dampak yang mematikan," kata Bodansky, mengomentari gambar-gambar yang menunjukkan penanganan korban serangan oleh tim medis.

"Ini menunjukkan bahwa bahan kimia yang dipertanyakan itu merupakan gas sarin berkekuatan "buatan dapur",” kata Bodansky.

Bodansky memastikan bahwa para "mujahilin" telah memiliki teknologi untuk membuat senjata kimia "buatan dapur" berdasarkan penemuan laboratirium-laboratorium milik mereka di Turki dan Irak serta Afghanistan. Ia juga mamastikan bahwa proyektil-proyektil senjata kimia yang ditunjukkan para pemberontak kepada tim inspeksi PBB bukanlah standar senjata militer Syria.
Penjelasan Bodansky ini memperkuat pengakuan 2 orang mantan tawanan pemberontak Syria yang mengaku mendengarkan percakapan para pemberontak yang mengindikasikan mereka sebagai pelaku serangan tgl 21 Agustus lalu.

"Pemerintahan Bashar al-Assad tidak menggunakan senjata gas sarin atau senjata kimia lainnya dalam serangan di luar Damaskus," kata Piccinin, peneliti Belgia yang menjadi tawanan Al Nusra Front selama 5 bulan, setelah dibebaskan baru-baru ini. Piccinin dan rekannya wartawan Italia bernama Quirico, mengklaim mereka mendengar percakapan melalui Skype yang dilakukan oleh 3 orang pemberontak yang salah satunya diketahui mereka sebagai serang perwira tinggi kelompok Free Syrian Army. Dalam percakapan tersebut mereka mengungkapkan sebagai pelaku serangan gas sarin tgl 21 Agustus yang tujuannya untuk memprovokasi intervensi Amerika.

Pernyataan dan pengakuan itu juga didukung oleh mantan analis CIA Ray McGovern yang baru-baru ini bersama sejumlah pensiunan militer dan inteligen Amerika mengirim surat kepada Presiden Obama menolak tuduhan regim Bashar al Assad sebagai pelaku serangan kimia tgl 21 Agustus. Dalam surat tersebut mereka mengungkapkan adanya pertemuan rahasia para pemberontak seminggu sebelum serangan membahas tentang "persiapan perkembangan penting" dan "perkembangan yang berubah" yang akan diikuti dengan serangan militer Amerika atas Syria.

"Pertemuan-pertemuan pertama antara komandan-komandan militer senior pemberontak dan para pejabat inteligen Qatar, Turki dan Amerika berlangsung di sebuah garnisun militer Turki yang telah diubah di Antakya, Provinsi Hatay, yang kini berfungsi sebagai markas komando pemberontak Free Syrian Army dan sponsor-sponsor asing mereka,” kata McGovern kepada World Net Daily. Surat tersebut juga dilampiri gambar-gambar dan rekaman video yang memperlihatkan para pemberontak menembakkan senjata-senjata artileri yang berisi gas sarin (lihat gambar di atas). Salah satu video bahkan menunjukkan seorang pemberontak bernama Nadee Baloosh dari kelompok Rioyadh al-Abdeen, yang mengakui telah menggunakan senjata kimia.

Dalam video itu al-Abdeen mengakui memiliki senjata yang "mengeluarkan gas yang mematikan."



REF:
"U.S. Military Confirms Rebels Had Sarin"; E Michael Maloof; World Net Daily; 12 September 2013