Wednesday, September 4, 2013

DAJJAL AMERIKA YANG TIDAK LAGI BERTANDUK

Kini saya tahu mengapa dalam sebuah nubuat Nabi Muhammad S.A.W tentang akhir jaman disebutkan bahwa Dajjal (atau anti-Christ dalam nubuat Yesus Kristus, yaitu mahluk penjelmaan iblis) melelah tubuhnya seperti lilin yang terbakar ketika bertemu dengan Nabi Isa (Yesus Kristus). Dajjal itu adalah Amerika saat ini dan Nabi Isa itu adalah Rusia.

Robert Fisk, wartawan senior Inggris, baru saja menulis artikel di harian The Independent berjudul "Once Washington made the Middle East tremble – now no one there takes it seriously". Persis seperti Dajjal yang meleleh tubuhnya, Fisk menggambarkan bagaimana Amerika telah kehilangan kekuatannya untuk mempengaruhi dunia setelah rencana serangan militer terhadap Syria yang digalangnya mendapat penolakan dari sebagian besar masyarakat dunia kecuali pemimpin Turki Tayip Erdogan, Raja Saudi, dan Sheikh Yusuf "Pentagon" Qardhawi (sebutan yang diberikan oleh ulama senior Al Azhar) dan pengikut-pengikut idiot mereka.

"Kita melihat dengan takjub betapa rendahnya wibawa yang dimiliki Amerika saat ini. Anda tahu, kita telah melihat serangkaian operasi "false flag" untuk menggulingkan pemerintahan berbagai negara. Dan publik kini mengetahuinya, kita telah berada pada titik balik karena siapapun yang menjadi penasihat Obama tidak akan mempedulikan bahwa hanya 10% rakyat yang mendukung serangan. Semua orang mengetahui semua peristiwa dimana mereka telah dibohongi. Mereka tidak lagi percaya pada laporan-laporan inteligen. Orang-orang inteligen telah kehilangan kredibilitasnya sekarang. Dan mereka pada dasarnya tidak lagi percaya pada apa yang dikatakan pemerintah kecuali mereka bisa menferifikasinya secara independen, karena mereka melihat adanya agenda tersembunyi," kata Jim W. Dean, editor senior media online independen Veterans Today dalam satu wawancara dengan televisi Iran Press TV baru-baru ini.

Amerika boleh saja mengerahkan kekuatan militernya ke sekitar Syria, namun hal itu sama sekali tidak menggentarkan Syria dan sekutu-sekutunya. Tidak mau kalah gertak, Rusia pun telah mengirim 3 kapal perang dan 1 kapal selamnya ke Laut Tengah untuk membela Syria. Jumlah kapal-kapal itu memang tidak sebanyak kapal-kapal perang yang dikerahkan Amerika. Namun jangan pernah meremehkan kapal-kapal perang yang dilengkapi rudal-rudal paling canggih di dunia seperti "Yakhount", "S-300" atau "Alexander". Rudal "Yakhount" yang paling kecil saja bisa dilengkapi hulu ledak nuklir yang mampu menenggelamkan kapal induk Amerika sekalipun. Kekuatan itu belum termasuk ribuan personil militer Rusia yang telah berada di Syria (sebagian besar menyamar sebagai konsultan teknik, penasihat militer dengan persenjataan-persenjataan canggihnya). Juga belum termasuk kekuatan Iran dan Hizbollah.

Itulah yang menyebabkan sekutu-sekutu Amerika, termasuk Inggris, Kanada dan Jerman buru-buru menjauhkan diri dari ide melibatkan diri dalam perang di Syria.

Saya (blogger) tidak sabar untuk melihat dimulainya kehancuran dajjal, maksud saya Amerika dan sekutu-sekutunya yang telah menebarkan kerusakan hebat di segala penjuru dunia. Yaitu pada saat militer Amerika mengalami kekalahan dan jutaan rakyat Amerika dan Eropa turun ke jalan-jalan menuntut revolusi sebagaimana gerakan Arab Springs, yang berujung pada penggulingan pemerintahan dan reformasi besar-besaran di segala bidang sekaligus menghancurkan tatanan lama yang dikuasai kekuatan jahat di belakang layar. Dan kehancuran itu akan dimulai di Syria.



REF:
"Once Washington made the Middle East tremble – now no one there takes it seriously"; Robert Fisk; The Independent; 2 September 2013

"Americans do not buy US intelligence on Syria"; Jim W. Dean; Veterans Today; 1 September 2013

No comments:

Post a Comment