Friday, September 13, 2013

IRAN: ANCAMAN IRAN DI BALIK MUNDURNYA AMERIKA DARI SYRIA

Seorang politisi Iran mengklaim bahwa mundurnya Amerika dari rencana intervensi atas Syria disebabkan oleh ancaman Iran terhadap Amerika.

"Ketika para komandan militer Iran menyatakan Syria sebagai "garis merah" (yang tidak boleh dilangkahi) serta sikap tegas Ayatollah Seyyed Ali Khamenei terhadap perkembangan Syria, Amerika langsung menyadari bahwa Iran adalah negara superpower di kawasan yang bisa melukai Amerika, dan tidak ada kekuatan yang bisa mengabaikan peringatan Iran," kata anggota Komisi Luar Negeri Parlemen Iran Javad Karimi Qoddousi, kepada media massa Iran, Rabu (11/9).

Menurut Qoddousi, menanggapi sikap tegas Iran itu para pejabat Amerika akhirnya bersikap realistis dengan memilih untuk tidak menanggung resiko kekalahan militer menyakitkan yang takkan terlupakan sejarah yang bisa menghancurkan karier politik mereka.

Qoddousi menegaska bahwa Syria dianggap sebagai jantung semangat perlawanan anti Israel, dan negara-negara pendukungnya telah bertekad untuk mendukungnya menghadapi Amerika. Qoddousi menambahkan, kemungkinan reaksi keras dari Hezbollah dan Syria juga menjadi pertimbangan Amerika untuk mundur.

“Amerika menyadari bahwa jika mereka menyerang Syria, kapal-kapal perang mereka di Laut Mediterania akan dihantam oleh rudal-rudal,” kata Karimi Qoddousi.

Ancaman serangan Amerika terhadap Syria yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat dunia berpangkal dari tuduhan Amerika bahwa pemerintah Syria sebagai pelaku serangan senjata kimia di luar kota Damaskus tgl 21 Agustus lalu, yang menewaskan ratusan warga sipil. Sejak awal tuduhan tersebut dibantah oleh Syria, Rusia dan Iran yang justru balik menuduh para pemberontak dukungan Amerika-lah yang telah melakukan serangan tersebut. Media-media massa "utama" global cenderung mendukung tuduhan Amerika, namun media-media independen mendukung klaim pemerintah Syria.

Sampai saat terakhir pemerintah Amerika sendiri mengakui tidak memiliki "bukti tak terbantahkan" atas tuduhan mereka, kecuali "pandangan umum yang kuat di kalangan inteligen".

Sebagaimana diberitakan, Amerika akhirnya memutuskan "menunda" serangan terhadap Syria sebagai respons atas usulan Rusia untuk menyerahkan pengawasan senjata-senjata kimia Syria kepada PBB. Usulan tersebut dianggap sebagai terobosan yang cerdas yang berhasil  membebaskan Amerika dan Syria serta semua kekuatan yang terlibat dalam konflik Syria dari pilihan yang sangat sulit, yaitu perang terbuka yang melibatkan Amerika.



REF:
"US quit Syria war over possible reaction from Tehran: Iranian MP"; Press TV; 11 September 2013

No comments:

Post a Comment