Friday, September 30, 2016

Arab Saudi Mengutuk Amerika Serikat

Arab Saudi Mengutuk Amerika Serikat
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengutuk undang-undang AS yang baru saja disahkan. Undang-undang itu memungkinkan keluarga korban 9/11 bisa menuntut Saudi atas kerugian yang mereka alami pada peristiwa tersebut. Pemerintah Saudi menyebut pengesahan undang-undang itu sebagai keprihatinan besar.

Kongres AS pada Rabu, 29 September 2016, menyetujui undang-undang yang akan memungkinkan para keluarga korban yang tewas dalam serangan tahun 2001 di Amerika Serikat untuk mencari ganti rugi dari Pemerintah Saudi.

"Erosi atas kekebalan berdaulat akan memiliki dampak negatif pada semua negara, termasuk Amerika Serikat," kata pernyataan resmi Pemerintah Saudi yang disampaikan melalui kantor berita negara SPA.

Saudi sempat mendiamkan masalah tersebut selama satu hari sebelum akhirnya mengeluarkan pernyataan tersebut.

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyatakan harapan mereka bahwa Kongres AS akan memperbaiki undang-undang tersebut untuk menghindari konsekuensi serius yang tidak diinginkan yang mungkin terjadi. Namun tak ada penjelasan, apa konsekuensi serius yang mereka maksud.

Proses JAFTA sudah berjalan selama beberapa lama di AS. Sebagian rakyat AS mencurigai keterlibatan Arab Saudi dalam kasus serangan teroris pada 9 September 2001 yang menewaskan hampir 3.000 orang. Kecurigaan itu muncul karena 15 orang dari 19 pelaku adalah warga negara Saudi. Pemerintah Saudi membantah tudingan tersebut.

Meski Pemerintah Saudi telah membiayai kampanye dan lobi-lobi agar undang-undang tersebut digagalkan, namun Kongres AS mementahkan harapan tersebut. Sehari setelah AS mengumumkan undang-undang tersebut, riyal Saudi jatuh terhadap dolar AS di pasar valuta asing berjangka.

Analis Saudi mengatakan, pengesahan undang-undang tersebut bisa memengaruhi perdagangan bilateral dan investasi dengan sekutu utama. Uni Emirat Arab juga menyampaikan, kekhawatirannya dengan keputusan AS.

Melalui tweet-nya, Anwar Gargash, Menteri Luar Negeri UEA, menyebut tindakan Kongres AS sebagai “preseden yang berbahaya dalam hukum internasional yang bisa merongrong prinsip kekebalan berdaulat dan masa depan investasi berdaulat di Amerika Serikat. - Viva

China: Jepang Main Api jika Patroli di Laut China Selatan

China: Jepang Main Api jika Patroli di Laut China Selatan
Kementerian Pertahanan China, mengatakan Jepang “bermain api” dengan rencananya untuk patroli di perairan sengketa di Laut China Selatan. Pernyataan keras Beijing ini muncul setelah Tokyo mengumumkan rencananya untuk patroli di kawasan itu dengan Amerika Serikat (AS).

Menteri Pertahanan Jepang, Tomomi Inada, telah mengumumkan bahwa Tokyo akan meningkatkan keterlibatannya di Laut China Selatan dengan menggelar latihan bersama bersama Angkatan Laut AS. Jepang juga ingin membantu meningkatkan kapasitas Angkatan Laut negara-negara di kawasan Laut China Selatan.

Pengumuman itu mendapat respons keras dari Kementerian Pertahanan China. ”Pengumuman itu bertujuan untuk mengacaukan situasi Laut China Selatan dan mencoba untuk mendapatkan keuntungan dari perairan bermasalah. Kami harus sungguh-sungguh mengatakan bahwa Jepang ini salah perhitungan,” kata juru bicara kementerian itu, Yang Yujun.

“Jika Jepang ingin melakukan patroli bersama atau latihan bersama di perairan yang dikelola oleh China, itu hanya seperti bermain dengan api, dan militer China tidak akan duduk dan menonton,” lanjut Yujun, seperti dikutip dari IB Times, Jumat (30/9/2016).

China mengklaim kedaulatan hampir seluruh kawasan Laut China Selatan dan telah mencela tindakan AS dan Jepang yang disebut Beijing sebagai aksi campur tangan. China juga menolak klaim parsial dari negara-negara di Asia Tenggara.

Beijing pada hari Senin lalu untuk pertama kalinya mengirim jet-jet tempur yang mendekati wilayah yang direspons militer Jepang dengan manuver “scramble”. Ada sekitar 40 pesawat jet tempur China yang bermanuver menuju Pasifik Barat untuk latihan tempur.

Duterte ke Senator AS : Stop Jadi Orang Munafik

Duterte ke Senator AS : Stop Jadi Orang Munafik
Presiden Filipina: Rodrigo Duterte, merespons kritik dua senator Amerika Serikat (AS) terkait perang narkoba yang menewaskan ribuan orang. Duterte memperingatkan dua senator itu untuk  berhenti jadi orang munafik dan tidak mencampuri urusan dalam negeri Filipina.

“Jangan berpura-pura menjadi penyuara hati moral dunia,” kata Duterte dalam konferensi pers di Kota Davao setelah tiba dari kunjungan resmi ke Vietnam.

Dua senator AS; Patrick Leahy dan Benjamin Cardin, telah mengkritik taktik Duterte dalam memerangi masalah narkoba di Filipina. Mereka juga mengekspresikan keprihatinan atas perkembangan politik terakhir di negara itu, di mana Senator Leila De Lima yang paling kritis terhadap Duterte hendak digulingkan dari posisinya di komite investigasi pembunuhan.

”Jika Presiden Duterte serius memperbaiki kondisi di Filipina, dia harus fokus pada peningkatan layanan untuk Filipina, bukan pilih-pilih ke samping; komitmen penegakan hukum yang akuntabel, bukan  memberi mereka izin perlindungan untuk membunuh tersangka, serta memperkuat peradilan, bukan meremehkannya,” kritik Leahy.

Senatir Cardin setuju dengan kritik rekannya. ”Saya telah menjadi pendukung kuat dari lembaga penegak hukum Filipina, termasuk yang baru-baru ini memperkenalkan undang-undang yang akan meningkatkan kerja sama penegakan hukum antara kedua negara,” katanya.

”Tapi laporan terbaru dari ribuan pembunuhan ekstra-yudisial serta penahanan dan kurangnya rasa hormat untuk komitmen hak asasi manusia internasional yang mendalam sudah mengganggu. Mereka merusak tujuan bersama kami menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi liberal di wilayah tersebut dan untuk memperkuat hukum internasional,” lanjut Cardin mengkritik perang narkoba yang dikobarkan Duterte.

Duterte membalas kritik itu dengan mengangkat kembali isu pembunuhan rasial baru-baru ini di AS. Yakni, ketika polisi kulit putih menembak mati warga kulit hitam ras Afrika-Amerika yang tak bersenjata.

”Saya akan bertanya dia sekarang, mengapa Anda menembak orang-orang kulit hitam di sana ketika mereka tiarap di tanah?,” tanya Duterte. ”Mereka mungkin, bukan? Yang saya katakan, kemunafikan,” lanjut Duterte, seperti dikutip GMA, Jumat (30/9/2016).

Duterte melanjutkan “aib” AS lainnya dalam perang Irak, Suriah, dan Libya dengan tujuan untuk menggulingkan pemimpin yang tidak disukai AS. Duterte sebelumnya telah membandingkan dirinya dengan para pemimpin dari negara-negara yang tidak disukai AS tersebut.

AS Siap Gunakan Senjata Nuklir dalam Menghadapi Rusia

AS Siap Gunakan Senjata Nuklir dalam Menghadapi Rusia
Rusia bereaksi setelah Pentagon Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir dengan dalih untuk mencegah potensi serangan mengerikan Moskow terhadap Washington dan sekutu-sekutu NATO. Rusia bersumpah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk mencegah serangan nuklir yang mungkin diluncurkan AS.

“Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan keprihatinan serius atas kesiapan potensi penggunaan nuklir dalam kasus konflik bersenjata dengan Rusia,” bunyi pernyataan kementerian itu, Jumat (30/9/2016). Kementerian ini mencatat dalih Pentagon bahwa Rusia berpotensi meluncurkan serangan nuklir mengerikan terhadap AS dan sekutunya untuk agresi.

”Tentu saja kita harus mengingat pendekatan AS dan mengambil tindakan penanggulangan yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional kita,” lanjut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia, seperti dikutup Russia Today.

Reaksi Rusia ini sebagai tanggapan atas komentar Kepala Pentagon, Ashton Carter, di Minot Air Force Base di South Dakota AS, pada hari Senin lalu. Saat itu, Carter menempatkan Rusia layaknya Korea Utara (Korut) yang bisa meluncurkan serangan mengerikan.

Dengan dalih itulah, NATO sedang meninjau pedoman nuklir sebagai upaya pencegahan. Menteri Pertahanan AS ini mengatakan, kekuatan nuklir Amerika harus siap untuk terlibat dalam konfrontasi nuklir yang mungkin terjadi dengan Rusia.

”Rusia telah lama menjadi kekuatan nuklir, namun Moskow baru-baru ini membangun sistem senjata nuklir baru yang menimbulkan pertanyaan serius tentang komitmen pemimpinnya (tentang) stabilitas,” kata Carter.

Bos Pentagon ini mempertanyakan kepatuhan Rusia soal perjanjian lama perihal penggunaan senjata senjata nuklir. ”Apakah mereka menghormati secara mendalam dan hati-hati, bahwa pemimpin era Perang Dingin menunjukkannya dengan mengacungkan senjata nuklir mereka,” ujar Carter.

“Kami tidak bisa membiarkan itu terjadi, itulah sebabnya kami bekerja dengan sekutu kami untuk berinovasi dan beroperasi dengan cara baru dalam mempertahankan pencegahan dan terus menjaga stabilitas,” lanjut Carter. - Sindo

AS Mengancam Rusia Terkait Suriah

AS Mengancam Rusia Terkait Suriah
Amerika Serikat menerapkan kebijakan mengancam dan juga pemerasan terkait konflik yang terjadi di Suriah. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.

Ryabkov mengatakan, AS mengancam tidak akan mau lagi melakukan pembicaraan dengan Rusia terkait Suriah, jika Rusia tidak berhenti melakukan serangan udara di Aleppo. Menurutnya, ini adalah hal yang tidak bisa diterima.

Ancaman itu disampaikan Menteri Luar Negeri AS John Kerry kepada kompatriotnya dari Rusia, Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, lewat sambungan telepon. Ancaman ini adalah ancaman yang paling tegas yang dibuat oleh AS kepada Rusia terkait Suriah, sejak perjanjian gencatan senjata 9 September yang diprakarsai keduanya kolaps pada minggu lalu.

"AS menerapkan kebijakan ancaman dengan memperingatkan Rusia, bahwa mereka menarik diri dari pengaturan yang ada di Suriah. Ini adalah kebijakan dari ancaman dan pemerasan yang bertujuan untuk memaksakan keputusan yang menguntungkan AS dan kliennya," ucapnya, seperti dilansir Fars News pada Kamis (29/9).

"Tidak mungkin untuk mencapai penyelesaian dan stabilisasi atas dasar ini. Anda dapat menuntun kuda ke air, tetapi Anda tidak bisa membuatnya minum. Kami memiliki pendekatan kita sendiri dan prinsip-prinsip kita sendiri," sambungnya.

Thursday, September 29, 2016

Ahmadinejad Dikabarkan Dilarang Maju Pilpres

Indonesian Free Press -- Mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dilarang maju dalam pilpres mendatang. Kantor berita Associated Press melaporkan Selasa kemarin (27 September).

Menurut laporan itu larangan tersebut dikeluarkan oleh pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dengan alasan Ahmadinejad bisa menimbulkan polarisasi di kalangan 'garis keras' Iran.

"Sekutu dekat mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad, yang kepemimpinannya ditandai dengan konfrontasi dengan negara-negara barat, mengatakan, Senin (26 September), bahwa pemimpin tertinggi negara itu menginginkannya untuk tidak maju dalam pilpres mendatang karena ia dianggap sebagai figur yang bisa memicu polarisasi di kalangan garis keras," tulis laporan tersebut semberi menyebutkan bahwa nama sekutu dekat Ahmadinejad itu adalah Mohammad Reza Mirtajeddini, mantan Wapres Ahmadinejad dari tahun 2009 hingga 2013.

Kabar tersebut didukung oleh Gholamreza Mesbahi Moghadam, ulama berpengaruh dan mantan angggota yang juga sekutu Ahmadinejad, di situs 'Khabar Online'. Namun belum ada konfirmasi dari pihak Ahmadinejad maupun pejabat resmi Iran tentang laporan ini.

Moghadam menyebut sikap Ayatollah Ali Khamenei menolak Ahmadinejad sebagai sesuatu yang serius, dan Ahmadinejad yang dianggap sebagai figur paling potensial dari kalangan konservatif, akan mematuhi permintaan tersebut.

“Jika ia (Ahmadinejad) tidak mengikuti permintaan itu, ia akan kehilangan banyak pendukung," kata Moghadam.

Permintaan tersebut, tulis laporan itu, disampaikan dalam pertemuan para ulama pada hari Senin. Tanpa menyebutkan nama, Khamenai mengatakan akan melarang seorang 'kandidat potensial' untuk maju dalam pilpres bulan Mei 2017 mendatang karena akan 'membuat situasi terpolarisasi dan membahayakan negara'.

Secara konasitusi pemimpin tertinggi adalah pengambil keputusan akhir atas semua hal, meski urusan-urusaan pemerintahan, kehakiman dan legislasi telah didelegasikan kepada lembaga-lembaga terkait. Termasuk dalam masalah pilpres, semua calon presiden harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Pengawas, sebuah lembaga yang beranggotakan para ulama yang separoh anggotanya ditunjuk oleh Khamenei.

Ahmadinejad sendiri belum pernah membuat pernyataan tentang keikutsertaannya dalam pilpres mendatang. Namun beberapa langkah yang dilakukannya beberapa waktu terakhir telah mengisyaratkan kesiapannya untuk maju.

Konstitusi Iran hanya mengijinkan presiden berkuasa selama dua periode dan boleh mencalonkan lagi setelah berhenti selama satu periode.

Selama dua kali empat tahun kepemimpinannya, Ahmadinejad berkali-kali mengeluarkan pernyataan kontroversial yang membuat marah Amerika dan Israel. Ia misalnya mempertanyakan validitas 'holocoust' atau pembantaian orang-orang yahudi dalam Perang Dunia II. Ia juga menyebut bahwa Israel akan 'hilang dari muka bumi', yang diartikan Amerika dan Israel bahwa Iran akan menyerang Israel.

Selain itu, Ahmadinejad juga mengintensifkan program nuklir Iran sehingga membuat Amerika dan Israel khawatir dan berujung pada sanksi-sanksi internasional kepada Iran. Di sisi lain, ia juga pernah terlibat perselisihan serius dengan Ayotollah Ali Khamenei dan pemilu tahun 2009 yang dimenngkannya memicu protes kubu oposisi yang berujung pada aksi-aksi demonstrasi dengan kekerasan selama berbulan-bulan.

Sementara itu dua orang mantan Wakil Presiden di bawah pemerintahan Ahmadinejad dipenjara karena dinyatakan korupsi oleh pengadilan.(ca)

Rusia Kerahkan Lebih Banyak Pesawat Tempur ke Suriah

Indonesian Free Press -- Rusia dikabarkan telah mengerahkan lebih banyak pesawat tempurnya di Suriah pada saat gencatan senjata mengalami kegagalan. Sementara Rusia juga menyebut bahwa Amerika telah menyatakan permintaan ma'afnya kepada Rusia terkait insiden penyerangan terhadap pasukan Suriah di Deir Azzour beberapa waktu lalu.

Seperti dilaporkan Veterans Today, Senin (26 September), Rusia telah mengerahkan kembali pesawat-pesawat tempur SU-25SM di Suriah, yang sebelumnya telah ditarik seluruhnya. Suriah sendiri tidak memiliki pesawat jenis ini.

"Ini berarti Moskow telah mengerahkan pesawat tempur SU-25SM demi meningkatkan kekuatan udaranya yang terlibat dalam operasi melawan teroris," tulis laporan itu.

Namun belum ada konfirmasi tentang hal itu, termasuk jumlah pesawat-pesawat tempur Rusia yang kini beroperasi di Suriah. Rusia sendiri dan Suriah dikabarkan telah sepakat untuk meningkatkan kapasitas pangkalan udara Khmeimim di Suriah yang menjadi pangkalan udara Rusia.

Pada 24 September lalu RUPTLY merilis video yang menunjukkan keberadaan pesawat-pesawat SU-25 itu dengan judul “Syria: Army relaunches offensive against militias in Latakia”.

Sementara itu pada 25 September Mayjend Suheil al-Hassan, atau dikenal sebagai 'Jendral Macan' yang mengomandoi pasukan khusus 'Tiger Forces', telah tiba di Provinsi Hama untuk memimpin pasukan Suriah melawan pasukan Jund al-Aqsa dan teroris-teroris yang tengah melancarkan offensif setelah kegagalan gencatan senjata.

Kedatangan al-Hassan ini setelah pemberontak berhasil merebut kota Ma’an dan sekitarnya. Sebelumnya offensif tersebut dipandang sebagai jebakan untuk mengalihkan pasukan Suriah dari Aleppo yang kini berada di atas angin dan bersiap untuk melakukan pembersihan di kota itu, namun perkembangan terakhir di Hama ini menunjukkan situasinya sudah sangat serius dan mengancam kedudukan pasukan Suriah.

Pada 26 September, pasukan Suriah menyerang desa Kbareah yang dikuasai Jund al-Aqsa. Diperkirakan pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya akan melancarkan serangan besar-besaran untuk merebut kembali Ma’an dalam waktu dekaat.

Pasukan Suriah, milisi NDF dan Hezbollah, yang didukung pesawat-pesawat tempur Rusia kini tengah bergerak maju ke posisi Jabhat Fatah al-Shab (Jabhat al-Nusra) dan sekutu-sekutunya di Aleppo timur dalam upaya membersihkan kota ini dari pemberontak. Pasukan pemerintah telah menguasai perkampungan Sheikh Sa’eed Neighborhood dan bergerak ke kawasan Hajj, merebut sejumlah bangunan dan blok di sepanjang jalan itu. Menurut laporan-laporan militer Suriah, pasukannya kini menguasai posisi tembakan artileri di sebelah selatan perkampungan Karm ad-Da’da .(ca)

Tuesday, September 27, 2016

Tentara Suriah Bebaskan Distrik Farafra, Aleppo

Tentara Suriah Bebaskan Distrik Farafra, Aleppo
Tentara Suriah telah berhasil membebaskan lingkungan tengah di kota Aleppo dalam kemajuan terbaru mereka melawan militan dukungan asing di negara itu.

Televisi pemerintah Suriah, SANA, melaporkan pada hari Selasa (27/09) bahwa lingkungan Farafra yang berhasil diambil kembali oleh pasukan pemerintah itu, terletak di kuartal tua Aleppo dekat benteng terkenal di kota itu.

Sebuah sumber militer yang tidak disebutkan namanya juga mengkonfirmasi kemenangan ini dengan , mengatakan, “Tentara merebut kembali kontrol dari semua distrik Farafra … setelah menetralisir banyak teroris. Unit tentara Suriah sekarang tengan membersihkan ranjau di daerah itu.”

“Pembebasan Farafra terjadi setelah berlanjutnya operasi militer … yang mencakup komponen udara serta komponen darat dan artileri,” tambah sumber tersebut.

Sementara itu, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), sebuah kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, telah mengkonfirmasi terlebih dahulu kemenangan pasukan pemerintah Suriah Selasa terhadap teroris di pusat Aleppo itu sebagai bagian dari serangan besar yang diluncurkan pekan lalu.

Gencatan senjata Suriah yang ditengahi oleh Rusia dan Amerika Serikat, berakhir pada 19 September. Damaskus menolak untuk memperpanjang kesepakatan setelah serangan udara mematikan koalisi pimpinan AS di pangkalan militer dekat kota timur Dair Ezzor yang jelas-jelas melanggar perjanjian.

Menyusul gagalnya gencatan senjata, Suriah mengumumkan dimulainya operasi militer baru di Aleppo yang bertujuan mengusir para teroris yang menempati sisi timur kota strategis tersebut.

Iran Perkuat Sistem Persenjataan Paska Kucuran Dana AS ke Israel

Iran Perkuat Sistem Persenjataan Paska Kucuran Dana AS ke Israel
Iran semakin bertekad untuk memperkuat pertahanan setelah perjanjian keamanan AS-Israel yang memberikan Israel bantuan $38 miliar selama 10 tahun. Ini adalah bantuan terbesar Amerika untuk Israel sepanjang sejarah.

Dalam wawancara dengan televisi Iran, Jendral Mohammad Hossein Bagheri, kepala staff gabungan Iran, mengatakan bahkan perjanjian AS-Israel itu ‘akan membuat kami semakin bertekad untuk memperkuat kekuatan pertahanan negara ini’. Demikian katanya di sela-sela acara parade militer tahunan, seperti dilaporkan Associated Press, Rabu lalu (21 September).

Pertengahan bulan ini Amerika dan Israel menandatangani perjanjian keamanan yang memberikan Israel $38 miliar dalam jangka waktu 10 tahun, atau $3,8 miliar per-tahun. Ini adalah bantuan keamanan terbesar Amerika yang diberikan kepada Israel.

Iran sendiri adalah musuh utama Israel, tidak mengakui eksistensi negara zionis itu dan mendukung lawan-lawan Israel seperti Hamas dan Hezbollah. Iran bahkan aktif terlibat menggagalkan proyek zionis internasional dalam konflik Suriah.

Dalam parade militer di kota pelabuhan Bandar Abbas di Teluk Parsia itu Iran menggelar senjata-senjata barunya, termasuk rudal Zulfighar yang diklaim memiliki jangkauan hingga 750 kilometer dan bisa membawa beberapa hululedak independen yang bergerak menjangkau sasaran sendiri.

Dalam parade itu Zulfiqar diangkut dengan kendaraan pengangkut yang membawa banner bertuliskan pernyataan pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei, bahwa Iran akan merudal kota Tel Aviv dan Haifa jika Israel berani menyerang Iran.

Media setengah resmi Iran yang dekat dengan Tentara Pengawal Revolusi ‘Tasnim’ menyebutkan rudal tersebut adalah rudal ballistik dengan hulu ledak ‘cluster’. Namun tidak diberikan penjelasan lebih detil lagi. Sedangkan media Iran lainnya ISNA, menyebut bahwa rudal ini berdaya jangkau 700 kilometer.

Zulfiqar sendiri diambil dari nama pedang Nabi Muhammad S.A.W yang diberikan kepada sepupu dan menantunya Imam Ali bin Abu Thalib yang oleh para mengikut Shiah dianggap sebagai Imam pertama pengganti Nabi Muhammad.

Parade militer di Bandar Abbas digelar setiap tahun untuk memperingati Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 yang menewaskan lebih dari sejuta orang. Kala itu Irak yang dibantu oleh Amerika, Israel dan beberapa negara Arab, menyerang Iran yang baru mengalami revolusi menumbangkan regim Shah Pahlevi yang pro Amerika, tahun 1979. Tahun ini adalah parade yang ke-36. - ArrahmahNews

Al-Nusra : AS Mendukung Kami

Al-Nusra : AS Mendukung Kami
Kelompok pemberontak Suriah, Al-Nusra mengakui, Amerika Serikat (AS) selama ini terus memberikan dukungan kepada mereka. Dukungan yang diberikan AS berupa senjata dan amunisi. Dukungan ini diberikan melalui negara ketiga.

Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Jerman, Koelner Stadt-Anzeiger, salah satu komandan al-Nusra bernama Abu al-Ezz mengatakan, AS terus memberikan dukungan kepada semua kelompok oposisi di Suriah, termasuk al-Nusra. Namun, dukungan itu tidak diberikan secara langsung.

"Ya, AS mendukung oposisi (di Suriah), tetapi tidak secara langsung. Mereka mendukung negara-negara yang mendukung kami. Tapi, kami belum puas dengan dukungan ini," kata al-Ezz dalam wawancara tersebut, seperti dilansir Russia Today pada Selasa (26/9).

Menurutnya, kelompok militan harus menerima lebih banyak "senjata canggih" dari pendukung mereka untuk berhasil melawan pemerintah Suriah. "Pertarungan sulit. Kekuatan rezim sangat kuat dan mereka mendapat dukungan dari Rusia," jelasnya.

"Al-Nusra memenangkan pertempuran berkat roket TOW. Karena roket ini, kami memiliki kekuatan yang seimbang dengan rezim. Tank kami datang dari Libya melalui Turki, bersamaan dengan datangnya peluncur roket. Pasukan pemerintah memiliki keuntungan karena pesawat dan peluncur rudal, tetapi kami memiliki rudal TOW buatan Amerika, dan situasi di beberapa daerah berada di bawah kendali," ucapnya.

Ketika ditanya apakah rudal TOW memang diberikan AS untuk Al-Nusra atau mereka mendapatkannya dari kelompok pemberontak lainnya, Al-Ezz memastikan rudal tersebut memang diberikan AS untuk al-Nusra.

Dia menyebut bahwa ketika al-Nusra telah dikepung oleh Rusia dan Damaskus. Al-Nusra mendapatkan perlindungan dari sejumlah negara. "Kami memiliki personel dari Turki, Qatar, Arab Saudi, Israel dan Amerika. Mereka para ahli dalam penggunaan satelit, roket, pengintaian dan kamera keamanan termal," ungkapnya.

Ketika ditanya apakah instruktur militer AS benar-benar hadir di antara barisan anggoat militan, al-Ezz menjawab  Amerika berada di pihak al-Nusra. Dia juga mengatakan bahwa al-Nusra telah dibayar untuk mencapai tujuan militer tertentu selama konflik Suriah.

"Kami mendapatkan 500 juta Pound Suriah dari Arab Saudi. Untuk merebut Sekolah Infanteri di al-Muslimiya pada tahun lalu, kami menerima 1,5 juta Dinar Kuwait dan USD 5 juta dari Saudi," paparnya. Ia memastikan, uang yang diberikan adalah dana dari pemerintah negara-negara yang bersangkutan dan bukan dari swasta. - Sindo

Perang Rahasia Rusia vs Amerika Serikat di Suriah

Perang Rahasia Rusia vs Amerika Serikat di Suriah
Perang rahasia antara Rusia dengan Amerika di Suriah semakin intensif setelah Rusia membom konvoi persenjataan pemberontak dukungan Amerika di Aleppo, hanya dua hari setelah Amerika membom pasukan Suriah di Deir Azzour akhir pekan lalu.

Seperti dilaporkan Daily Mail kemarin (21 September), Rusia merilis video yang menunjukkan serangan yang terjadi terhadap konvoi tersebut yang terjadi hari Senin (19 September). Dalam video tersebut tampak para pemberontak Suriah berada di dalam konvoi kemanusiaan PBB sebelum terjadi ledakan yang menghancurkan konvoi tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Rusia melancarkan serangan terhadap konvoi tersebut sebagai balasan atas serangan Amerika terhadap pasukan Suriah sebelumnya. Tidak mengherankan jika Amerika langsung menuduh Rusia bertanggungjawab atas serangan itu.

"Rusia merilis rekaman video yang menunjukkan pemberontak Suriah bersenjata mortar bersembunyi di belakang konvoi kemanusiaan yang kemudian meledak dalam bola api besar, setelah Rusia membantah sebagai pelaku serangan udara," tulis Daily Mail dalam laporannya.

"Truk-truk yang dipenuhi dengan obat-obatan dan makanan itu lenyap dari muka bumi ketika konvoinya dihancurkan di Aleppo pada hari Senin, menewaskan 21 orang," tambah laporan itu.

Rusia tentu saja menolak klaim Amerika sebagai pelaku serangan terhadap 'konvoi kemanusiaan'. Namun rekaman video yang dirilisnya seolah mengatakan kepada semua orang bahwa Rusialah pelaku serangan tersebut.

Jubir Kemenhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan kepada Rusia Today: "Analisis terhadap gambar yang dibuat oleh drone yang memonitor pergerakan konvoi konvoi di wilayah yang dikuasai pemberontak menunjukkan sejumlah detil. Video itu dengan jelas menunjukkan bagaimana para teroris mengangkut sebuah truk pick-up yang dipenuhi dengan mortar-mortar kaliber besar."

Para pejabat PBB menyebutkan setidaknya 18 truk dalam konvoi itu hancur ketika diserang. Konvoi disebut-sebut akan memberikan bantuan kepada warga di wilayah Orum al-Kubra, Aleppo.

Seorang pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa Rusia melakukan serangan tersebut sebagai balasan terhadap serangan Amerika dan koalisinya yang menewaskan 60 prajurit Suriah di Deir Azzour (sejumlah laporan menyebutkan serangan menewaskan 100 prajurit Suriah).

"Semua bukti menunjukkan bahwa Rusia bertanggungjawab atas pemboman itu sebagai aksi balasan atas serangan koalisi pada akhir pekan yang menewaskan 60 prajurit Suriah," tulis Daily Telegraph mengutip pernyataan pejabat tersebut.

Seorang saksi menyebutkan serangan tersebut bahwa serangan tersebut berlangsung selama beberapa jam dan konvoi dihantam oleh setidaknya 20 rudal. Sementara Hussein Badawi yang bekerja untuk LSM White Helmets mengatakan bahwa serangan dilakukan menggunakan helikopter dan rudal-rudal jelajah.

Jubir misi kemanusiaan PBB Jens Laerke menyebut serangan serangan tersebut tidak dilakukan oleh pesawat tempur, mengindikasikan bahwa serangan dilakukan menggunakan rudal-rudal jelajah. Rusia sendiri telah membuktikan kemampuan melancarkan serangan dengan rudal jelajah Kalibr-N yang dilancarkan dari laut, sejauh hingga 2.500 km.

Beberapa saat sebelum terjadinya serangan hari Senin, pemerintah Suriah mengumumkan berakhirnya gencatan senjata akibat terjadi 300 pelanggaran oleh pemberontak dan setelah serangan di Deir Azzour.

Menlu Amerika John Kerry masih berusaha mempertahankan gencatan senjata dan menyebutnya sebagai 'kesempatan terakhir' untuk mengakhiri konflik Suriah. Hari Selasa (20 September) ia bertemu Menlu Rusia Sergei Lavrov dan para pejabat negara-negara terkait, di New York.

Namun, John Kerry, bahkan Presiden Barack Obama, bukanlah penentu berakhirnya perang di Suriah. Bahkan di Amerika sendiri masih terdapat kekuatan-kekuatan yang tidak menginginkan berakhirnya konnfik, termasuk dengan mengorganisir serangan terhadap pasukan Suriah di Deir Azzour. - Blog Berita Cahyono Adi

Monday, September 26, 2016

Iran Semakin Bertekad Perkuat Pertahanan Paska Perjanjian Pertahanan AS-Israel

Indonesian Free Press -- Iran semakin bertekad untuk memperkuat pertahanan setelah perjanjian keamanan AS-Israel yang memberikan Israel bantuan $38 miliar selama 10 tahun. Ini adalah bantuan terbesar Amerika untuk Israel sepanjang sejarah.

Dalam wawancara dengan televisi Iran, Jendral Mohammad Hossein Bagheri, kepala staff gabungan Iran, mengatakan bahkan perjanjian AS-Israel itu 'akan membuat kami semakin bertekad untuk memperkuat kekuatan pertahanan negara ini'. Demikian katanya di sela-sela acara parade militer tahunan, seperti dilaporkan Associated Press, Rabu lalu (21 September).

Pertengahan bulan ini Amerika dan Israel menandatangani perjanjian keamanan yang memberikan Israel $38 miliar dalam jangka waktu 10 tahun, atau $3,8 miliar per-tahun. Ini adalah bantuan keamanan terbesar Amerika yang diberikan kepada Israel.
Iran sendiri adalah musuh utama Israel, tidak mengakui eksistensi negara zionis itu dan mendukung lawan-lawan Israel seperti Hamas dan Hezbollah. Iran bahkan aktif terlibat menggagalkan proyek zionis internasional dalam konflik Suriah.

Dalam parade militer di kota pelabuhan Bandar Abbas di Teluk Parsia itu Iran menggelar senjata-senjata barunya, termasuk rudal Zulfighar yang diklaim memiliki jangkauan hingga 750 kilometer dan bisa membawa beberapa hululedak independen yang bergerak menjangkau sasaran sendiri.

Dalam parade itu Zulfiqar diangkut dengan kendaraan pengangkut yang membawa banner bertuliskan pernyataan pemimpin Iran Ayatollah Ali Khamenei, bahwa Iran akan merudal kota Tel Aviv dan Haifa jika Israel berani menyerang Iran.

Media setengah resmi Iran yang dekat dengan Tentara Pengawal Revolusi 'Tasnim' menyebutkan rudal tersebut adalah rudal ballistik dengan hulu ledak 'cluster'. Namun tidak diberikan penjelasan lebih detil lagi. Sedangkan media Iran lainnya ISNA, menyebut bahwa rudal ini berdaya jangkau 700 kilometer.

Zulfiqar sendiri diambil dari nama pedang Nabi Muhammad S.A.W yang diberikan kepada sepupu dan menantunya Imam Ali bin Abu Thalib yang oleh para mengikut Shiah dianggap sebagai Imam pertama pengganti Nabi Muhammad.

Parade militer di Bandar Abbas digelar setiap tahun untuk memperingati Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 yang menewaskan lebih dari sejuta orang. Kala itu Irak yang dibantu oleh Amerika, Israel dan beberapa negara Arab, menyerang Iran yang baru mengalami revolusi menumbangkan regim Shah Pahlevi yang pro Amerika, tahun 1979. Tahun ini adalah parade yang ke-36.(ca)

Sunday, September 25, 2016

Antara Trivia dan Ironi dalam Pemilihan Cagub-Cawagub DKI

Indonesian Free Press -- Hari Sabtu kemarin (24 September) saya dikejutkan oleh judul 'headline' di harian Tribun Medan tentang ketidak relaan Bu Any Yudhoyono atas naiknya putranya, Agus Yudhoyono, menjadi salah satu cagub DKI.

Pikiran saya pun langsung beralih ke status-status yang viral di media sosial sehari sebelumnya, yang isinya mencela keputusan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengorbankan karier militer putranya demi memenuhi ambisi politiknya. Bagi publik, apa yang dialamai Agus merupakan sebuah ironi karena mereka mengetahui bahwa untuk mewujudkan ambisi politik keluarganya, Agus harus mengakhiri karier militernya untuk selamanya.

Hal ini sangat beralasan karena Agus memiki prospek karier militer yang cemerlang. Berasal dari keluarga militer yang dihormati (selain ayahnya yang jendral berbintang tiga, kakeknya adalah mantan komandan pasukan khusus RPKAD yang berhasil menghancurkan gerakan pemberontakan PKI tahun 1965), sebagai putra mantan Presiden tentu memberinya nilai tambah yang sangat besar untuk mendorong karier militernya. Namun tiba-tiba saja, hanya untuk meraih 'peluang' menjadi gubernur, karier cemerlang itu dicampakkan begitu saja.
Keluarga Yudhoyono tentu sangat berkepentingan untuk menepis suara-suara miring tersebut. Maka, wartawan pun diundang untuk menuliskan 'pandangan' Any Yodhoyono tersebut.

'Suara hati' Any Yudhoyono itu tentu saja hanya sebuah trivia, atau hal yang tidak penting di tengah hiruk-pikuk pilkada DKI. Hal itu tidak berpengaruh terhadap apapun, tapi dengan pengaruhnya keluarga Yudhoyono bisa menjadikannya sebagai berita utama di media-media massa nasional. Lebih penting lagi, misalnya, memberitakan alasan kandidat kuat Yuslil Ihza Mahendra gagal melaju, atau apakah Anies Baswedan meminta ma'af kepada Prabowo agar bisa disetujui menjadi calon gubernur? Atau mengapa partai-partai 'Islam' PKB, Pan dan PPP seperti kerbau yang dicocok hidungnya mengikuti kemauan keluarga Yudhoyono?

Namun tidak ada ironi yang dialami oleh Prabowo dalam relasinya dengan Anies Baswedan. Menjadi musuh Prabowo dalam pilpres 2014 lalu, nama Anies tiba-tiba muncul di hadapan Prabowo untuk kemudian 'memaksakan diri' menjadi cagub DKI dengan menyingkirkan kandidat-kandidat lain yang sebelumnya telah menjadi wacana publik sebagai balon cagub DKI dari Gerindra-PKS, seperti Yusril Ihza Mahendra. Anies bahkan berhasil memaksa kandidat terkuat Gerindra-PKS hanya menjadi cawagub.

Sebagian besar pendukung Prabowo tentu saja marah dengan hal ini, meski Prabowo sudah memberikan alasan-alasannya kepada para pendukungnya, seperti adanya surat permintaan ma'af dari Anies Baswedan kepadanya, atau alasan lain bahwa Anies tidak membebani partai dengan biaya kampanye karena dibiayai oleh para pengusaha pribumi. Atau alasan lain bahwa menjadi korban 'tipuan politik' adalah sebuah risiko yang harus dihadapi semua politisi, seperti pengalamannya ditipu oleh Megawati, Jokowi dan Ahok.

Meski sebagian pendukungnya bisa menerima penjelasan Prabowo, bagi sebagian pendukung lainnya Prabowo dianggap terlalu baik, terlalu lemah, bahkan terlalu na'if.(ca)

Saturday, September 24, 2016

Ketegangan Terus Meningkat, Rusia Gelar S-400

Indonesian Free Press -- Rusia menggelar sejumlah besar sistem pertahanan udara paling canggihnya, S-400, di kawasan Baltik di utara dan Kaukasus di selatan Rusia. Meski masih berada di wilayah Rusia, secara efektif senjata ini menjangkau sejumlah besar wilayah-wilayah di luar Rusia.

Seperti dilaporkan Daily Mail, Sabtu (24 September), Presiden Putin telah memerintahkan penggelaran dua battere S-400 di wilayah St Petersburg. Keberadaan senjata ini secara efektif menciptakan penguasaan wilayah udara di kawasan Baltik dimana tiga negara sekutu NATO berada, yaitu Latvia, Estonia dan Lithuania.

S-400 Triumph, yang dijuluki sebagai SA-21 Growler oleh NATO, mampu menghancurkan sasaran pada jarak 250 mil dan ketinggian 90.000 kaki.

"Komando wilayah barat Rusia memastikan bahwa dua resimen rowlers akan digelar di wilayah Leningrad (St Petersburg) dalam waktu dekat ini," tulis Daily Mail.

Sementara itu pejabat militer Rusia, Igor Muginov, baru-baru ini mengatakan kepada kantor berita TASS: "Pada saat ini kami tengah melakukan ujicoba kesiapan operasional (S-400) di pangkalan militer Ashuluk di wilayah Astrakhan. Latihan ini ditujukan untuk menangani sasaran-sasaran yang terbang rendah, terbang tinggi dan rudal-rudal ballistik."

Astrakhan berada di wilayah Pegunungan Kaukasus di Rusia selatan.

"Setelah latihan kesiapan ini selesai, sistem persenjataan ini akan digelar di wilayah barat-daya Rusia (Baltik)," tambhnya.

Russia telah meningkatkan secara dramatis jumlah resimen S-400 yang digelarnya, hingga mencapai 16 resimen yang siap tempur pada akhir tahun ini. Tidak hanya itu, Rusia bahkan telah menggelar satu unit S-400 di pangkalan udara Hmeimim di Suriah. Senjata ini secara efektif menjangkau sebagian besar wilayah Suriah, selatan Turki, Siprus, Mediterania timur hingga sebagian besar Israel.

Sistem persenjataan ini memiliki tiga bagian, yaitu pusat pengendalian, sistem radar yang mampu mendetekai 300 sasaran sekaligus serta enam peluncur rudal.

Senjata ini tidak hanya mempu merontokkan pesawat-pesawat tempur lawan, termasuk pesawat-pesawat siluman seperti F-22 Raptor, juga rudal-rudal jelajah hingga rudal ballistik. Rusia mengklaim senjata ini bisa menembak jatuh rudal ballistik yang bergerak dengan kecepatan hingga 16.000 km per-jam pada jarak 40 mil.

Daily Mail juga melaporkan ketegangan yang terus meningkat di kawasan Baltik. Pada hari Jumat (23 September), dua pesawat RAF Typhoon NATO mengejar dan menggiring keluar dua pembom strategis Tupolev Tu-160 Blackjack di lepas pantai Scotlandia. Pembom Rusia ini mampu mengangkut 16 rudal nuklir.(ca)


Friday, September 23, 2016

Media Iran dan Rusia: Rusia Hancurkan Markas Komando Asing di Suriah

Indonesian Free Press -- Media setengah resmi Iran FARS News hari Kamis (22 September) melaporkan Rusia melancarkan serangan rudal jelajah dari kapal-kapal perangnya yang berada di Laut Tengah (Mediterania) yang menghancurkan markas komando asing di Suriah. Sejumlah perwira militer dan inteligen dari sejumlah negara asing dikabarkan tewas dalam serangan itu.

"Kapal-kapal perang Rusia di lepas pantai Suriah (Mediterania timur) membidik dan menghancurkan markas komando militer asing di Suriah, menewaskan lebih dari 20 perwira militer dan inteligen Isrel dan negara-negara barat," demikian tulis laporan itu seperti dikutip Veterans Today kemarin.

Laporan tersebut juga dirilis oleh Sputnik News bahasa Arab yang mengklaim mendapatkan informasi dari sumber dari militer Suriah, pada hari Rabu.


Markas komando yang diserang tersebut berada di dalam terowongan bawah tanah di wilayah pegunungan di barat Provinsi Aleppo. Beberapa perwira yang tewas berasal dari Amerika, Turki, Saudi, Qatar dan Inggris sebagaimana juga Israel. Mereka bekerja mengendalikan operasi tempur di wilayah Alappo dan Idlib.

Veterans Today juga melaporkan, pada awal September ini Suriah juga berhasil menghancurkan markas komando pemberontak di dekat Jalan Castello di utara Aleppo berdekatan dengan kawasan perkebunan Mallah. Serangan ini menggagalkan rencana serangan besar-besaran pemberontak untuk merebut jalur suplai yang dikuasai pemerintah.

Di sisi lain, Kemenhan Rusia mengumumkan hari Rabu (21 September) rencana penggelaran kapal induk Admiral Kuznetsov di Mediterania Timur. Kapal induk ini akan ditemani oleh sejumlah kapal perang lainnya. Sebelumnya di kawasan ini telah terdapat tidak kurang dari 6 kapal perang dan tiga kapal pendukung.

Seperti dikutip Veterans Today kemarin, penggelaran Admiral Kuznetsov sekaligus akan digunakan sebagai kesempatan untuk mengujicoba sejumlah senjata modern Rusia, seperti rudal jelajah Kh-38 dan bom-bom pintar SVP-24. Admiral Kuznetsov juga dilengkapi dengan pesawat-pesawat tempur Su-33 dan MiG-29K/KUB serta helikopter tempur Ka-52K Katran.



Suriah Umumkan Operasi Militer Besar-Besaran untuk Membebaskan Aleppo Timur


Veterans Today juga melaporkan hari ini (Jumat 23 September) bahwa
Rusia mengumumkan operasi militer besar-besaran merebut wilayah Aleppo timur.

"Militer Suriah mengumumkan dimulainya operasi militer baru besar-besaran di Aleppo untuk mengusir pemberontak dukungan asing dari wilayah Timur kota strategis ini," demikian tulis laporan itu.

Menurut laporan itu, operasi militer tersebut telah dimulai dengan pengumuman kepada warga sipil untuk menghindari wilayah-wilayah yang menjadi basis kekuatan pemberontak. Pemerintah Suriah sudah menyediakan 'koridor' bagi warga yang akan meninggalkan Alappo timur.(ca)

Thursday, September 22, 2016

Rusia Hancurkan Konvoi Senjata Pemberontak Suriah Berkedok Bantuan Kemanusiaan

Indonesian Free Press -- Perang rahasia antara Rusia dengan Amerika di Suriah semakin intensif setelah Rusia membom konvoi persenjataan pemberontak dukungan Amerika di Aleppo, hanya dua hari setelah Amerika membom pasukan Suriah di Deir Azzour akhir pekan lalu.

Seperti dilaporkan Daily Mail kemarin (21 September), Rusia merilis video yang menunjukkan serangan yang terjadi terhadap konvoi tersebut yang terjadi hari Senin (19 September). Dalam video tersebut tampak para pemberontak Suriah berada di dalam konvoi kemanusiaan PBB sebelum terjadi ledakan yang menghancurkan konvoi tersebut.

Laporan tersebut menyebutkan bahwa Rusia melancarkan serangan terhadap konvoi tersebut sebagai balasan atas serangan Amerika terhadap pasukan Suriah sebelumnya. Tidak mengherankan jika Amerika langsung menuduh Rusia bertanggungjawab atas serangan itu.

"Rusia merilis rekaman video yang menunjukkan pemberontak Suriah bersenjata mortar bersembunyi di belakang konvoi kemanusiaan yang kemudian meledak dalam bola api besar, setelah Rusia membantah sebagai pelaku serangan udara," tulis Daily Mail dalam laporannya.

"Truk-truk yang dipenuhi dengan obat-obatan dan makanan itu lenyap dari muka bumi ketika konvoinya dihancurkan di Aleppo pada hari Senin, menewaskan 21 orang," tambah laporan itu.

Rusia tentu saja menolak klaim Amerika sebagai pelaku serangan terhadap 'konvoi kemanusiaan'. Namun rekaman video yang dirilisnya seolah mengatakan kepada semua orang bahwa Rusialah pelaku serangan tersebut.

Jubir Kemenhan Rusia Igor Konashenkov mengatakan kepada Rusia Today: "Analisis terhadap gambar yang dibuat oleh drone yang memonitor pergerakan konvoi konvoi di wilayah yang dikuasai pemberontak menunjukkan sejumlah detil. Video itu dengan jelas menunjukkan bagaimana para teroris mengangkut sebuah truk pick-up yang dipenuhi dengan mortar-mortar kaliber besar."

Para pejabat PBB menyebutkan setidaknya 18 truk dalam konvoi itu hancur ketika diserang. Konvoi disebut-sebut akan memberikan bantuan kepada warga di wilayah Orum al-Kubra, Aleppo.

Seorang pejabat Amerika yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa Rusia melakukan serangan tersebut sebagai balasan terhadap serangan Amerika dan koalisinya yang menewaskan 60 prajurit Suriah di Deir Azzour (sejumlah laporan menyebutkan serangan menewaskan 100 prajurit Suriah).

"Semua bukti menunjukkan bahwa Rusia bertanggungjawab atas pemboman itu sebagai aksi balasan atas serangan koalisi pada akhir pekan yang menewaskan 60 prajurit Suriah," tulis Daily Telegraph mengutip pernyataan pejabat tersebut.

Seorang saksi menyebutkan serangan tersebut bahwa serangan tersebut berlangsung selama beberapa jam dan konvoi dihantam oleh setidaknya 20 rudal. Sementara Hussein Badawi yang bekerja untuk LSM White Helmets mengatakan bahwa serangan dilakukan menggunakan helikopter dan rudal-rudal jelajah.

Jubir misi kemanusiaan PBB Jens Laerke menyebut serangan serangan tersebut tidak dilakukan oleh pesawat tempur, mengindikasikan bahwa serangan dilakukan menggunakan rudal-rudal jelajah. Rusia sendiri telah membuktikan kemampuan melancarkan serangan dengan rudal jelajah Kalibr-N yang dilancarkan dari laut, sejauh hingga 2.500 km.

Beberapa saat sebelum terjadinya serangan hari Senin, pemerintah Suriah mengumumkan berakhirnya gencatan senjata akibat terjadi 300 pelanggaran oleh pemberontak dan setelah serangan di Deir Azzour.

Menlu Amerika John Kerry masih berusaha mempertahankan gencatan senjata dan menyebutnya sebagai 'kesempatan terakhir' untuk mengakhiri konflik Suriah. Hari Selasa (20 September) ia bertemu Menlu Rusia Sergei Lavrov dan para pejabat negara-negara terkait, di New York.

Namun, John Kerry, bahkan Presiden Barack Obama, bukanlah penentu berakhirnya perang di Suriah. Bahkan di Amerika sendiri masih terdapat kekuatan-kekuatan yang tidak menginginkan berakhirnya konnfik, termasuk dengan mengorganisir serangan terhadap pasukan Suriah di Deir Azzour.(ca)

Wednesday, September 21, 2016

John Kerry Marah-marah Karena Manuver Jet Rusia di Suriah

John Kerry Marah-marah Karena Manuver Jet Rusia di Suriah
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry, marah-marah di hadapan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di forum Dewan Keamanan PBB. Kerry menuntut jet-jet tempur Moskow dan Damaskus tak terbang di zona perang Suriah.



Meski tidak menunjuk langsung Rusia, Kerry meluapkan emosinya pada Lavrov atas pengboman terhadap konvoi bantuan di Suriah saat gencatan senjata berlangsung. Militer Rusia sendiri telah merilis video, bahwa serangan itu diduga dilakukan drone predator milik koalisi internasional yang dipimpin AS.

Kerry blak-blakan meragukan komitmen Rusia dan rezim Suriah untuk menjalankan kewajiban gencatan senjata di Suriah.

Sebelum Kerry emosi, Lavrov terlebih dahulu berbicara di hadapan 15 anggota Dewan Keamanan PBB, bahwa semua pihak harus menahan diri. ”Salah satu kebutuhan untuk menahan diri dari naluri emosional, dari bergegas menuju mikrofon dan segera mengomentari sesuatu hal. Penyelidikan harus dilakukan (atas serangan konvoi bantuan),” ujar Lavrov, pada Rabu waktu New York, yang dikutip Reuters, Kamis (22/9/2016).

Ucapan Menlu Rusia ini disambut sinis John Kerry. Menurut Kerry, mendengarkan Lavrov membuatnya merasa seperti tinggal di sebuah “dunia paralel”. Kerry merasa janji-janji Rusia dan rezim Suriah untuk mematuhi gencatan senjata telah rusak dan didasari kebohongan.

”Seharusnya kita semua ingin tujuan yang sama,” kata Kerry dengan nada tinggi. ”Saya pernah mendengar itu lagi dan lagi. Semua orang duduk di sana dan mengatakan kita ingin Suriah bersatu, sekuler, menghormati hak-hak semua orang, di mana rakyat Suriah dapat memilih kepemimpinan mereka. Tapi kami membuktikan bahwa tidak ada kemampuan dari kita untuk bisa ke meja (perundingan) dan memiliki pembicaraan serta mewujudkannya."

Kerry menyalahkan Rusia yang terlalu membela rezim Suriah karena terus mengabaikan perjanjian gencatan senjata yang dicapai di Jenewa dua minggu yang lalu.

”Bagaimana orang bisa duduk di meja dengan rezim yang mengebom rumah sakit dan meneteskan gas klorin lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan lagi, dan bertindak dengan impunitas?,” kesal John Kerry.

”Apakah kita seharusnya duduk di sana dan melakukan pembicaraan bahagia di Jenewa ketika Anda mendaftar untuk gencatan senjata dan Anda tidak mematuhi itu? Apa jenis kredibilitas yang Anda miliki?,” tanya Kerry lagi.

”Ini bukan lelucon!,” seru Kerry, mendesak semua untuk menghentikan permainan kata.

AS sendiri juga tidak luput kecaman keras setelah jet-jet tempur koalisi yang dia pimpin menewaskan lebih dari 60 tentra Suriah dalam serangan yang dianggap Pentagon sebagai “kecelakaan”.

Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, kepada Sky News, mengatakan memanasnya ketegangan antara Rusia dan AS telah menyebabkan ambang "perang dingin".

Dia mengakui PBB telah gagal dalam tanggung jawabnya untuk melindungi Suriah. ”Kita harus menilai tindakan politik dengan hasil mereka,” ujar Turnbull. ”Semua resolusi, semua upaya, telah gagal menghasilkan penyelesaian yang kita butuhkan di Suriah.”

”Skala tragedi di Suriah begitu besar, konsekuensi begitu jauh dan dampak pada jutaan orang begitu tragis bahwa resolusi harus dicapai,” imbuh PM Australia ini. - Sindo

TERBARU: Kedubes Israel di Turki Diserang, 1 Tewas

Setidaknya satu orang tewas dalam serangan bersenjata di Kedutaan Besar (Kedubes) Israel di Turki. Serangan tersebut beriringan dengan terdengarnya suara tembakan di ibukota Turki, Ankara.

Seperti dikutip Daily Express dari lembaga penyiaran Turki Haber Turk, Rabu (21/9/2016), satu orang dilaporkan tewas dalam serangan terhadap kedutaan Israel di ibukota Turki itu.

Belum diketahui apakah ada korban luka setelah dua orang berusaha untuk memasuki gedung kedubes. Media setempat mengatakan polisi telah ditelpon ke lokasi setelah dua tersangka dilaporkan berada di tempat kejadian. Israel juga memiliki kedutaan besar di Istanbul.

Sebelumnya, sejumlah kedutaan negara asing di Turki ditutup atas alasan keamanan. Tercatat Inggris dan Jerman telah menutup kedutaan besarnya di Turki karena mendapatkan laporan akan ada serangan selama peryaan Idul Adha.

Tuesday, September 20, 2016

Tiga Rudal Jelajah Rusia Hantam Ruang Operasi Turki, AS, Saudi, Inggris dan Mossad di Aleppo

Tiga Rudal Jelajah Rusia Hantam Ruang Operasi Turki, AS, Saudi, Inggris dan Mossad di Aleppo
Menurut sumber informasi di Aleppo, tiga rudal jenis kaliber ditembakkan oleh kapal-kapal Rusia, menarget ruang operasi teroris di Dera Izzat, barat Aleppo di pegunungan Simon, yang terkenal dengan gunung bebatuan dan daerah gua kuno. (Baca juga: Rusia Berhasil Uji Coba Rudal Antar Benua)

Sumber itu juga menunjukkan bahwa “ruang operasi berisi 30 perwira terkemuka dari Turki, Amerika Serikat, Arab Saudi, Qatar, Inggris dan Mossad, yang menjalankan operasi teroris di Aleppo dan Idlib. (Baca juga: MEMANAS.. Rudal Kaliber Rusia Siap Hancurkan Jantung Kota Turki dan Saudi)

Sementara itu, sekitar 100 penduduk sipil berhasil melarikan diri dari daerah timur Aleppo, meskipun di bawah ancaman teroris. (Baca juga: Rusia Mampu Hancurkan London Dalam 13 Menit dan New York 40 Menit ; VIDEO)

Adapun situasi saat ini berdasarkan laporan sumber di lapangan, mengatakan bahwa tentara Suriah berhasil menewaskan 20 pemberontak dalam dua hari terakhir di distrik 1070, di mana ada penembak jitu yang menembaki warga sipil yang berada di wilayah Hamdania. - ArrahmahNews

Media Inggris: Budak Seks ISIS Dijual di Arab Saudi

Media Inggris: Budak Seks ISIS Dijual di Arab Saudi
Media Inggris, The Sun Online, melansir laporan yang menyebut para perempuan Yazidi Irak yang dijadikan budak seks oleh kelompok ISIS dijual di Arab Saudi. Laporan itu berdasarkan wawancara dari anggota Popular Mobilisation Units (PMU) Irak yang mengaku memiliki bukti berupa rekaman gambar di ponsel.

Arab Saudi sejatinya merupakan bagian dari koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin Amerika Serikat (AS).

“Petugas Investigasi kami terkejut pada gambar berikutnya, yang kami yakini itu perempuan Yazidi Irak yang diambil sebagai budak seks,” kata seorang juru bicara PMU Irak yang identitasnya dilindungi media Inggris tersebut.

PMU Irak adalah kelompok milisi Irak yang ikut memerangi kelompok Islamic State (ISIS) di Irak. ”Gambar itu lelang dari perempuan di Arab Saudi dan seksual eksplisit dari militan dan wanita di sebuah hotel,” lanjut juru bicara PMU Irak, yang dikutip semalam (20/9/2016).

”Data lokasi yang diamati pada file gambar bisa diaktifkan secara default pada banyak ponsel pintar,” katanya. ”Gambar lebih lanjut melibatkan anggota ISIS di wilayah Irak yang diduduki oleh ISIS, termasuk wilayah Mosul dan Baiji.”

Para milisi PMU Irak sekarang mati-matian berusaha melacak keluarga perempuan Yazidi dalam gambar tersebut dan berupaya melakukan penyelamatan. ”Kami sedang terlibat dengan anggota Yazidi kami untuk menemukan keluarga wanita, lokasi dan kondisi kesehatannya,” imbuh dia.

”Kami berharap untuk membebaskan dirinya dan semua perempuan Irak yang diambil sebagai budak seks oleh ISIS di Irak atau di luar Irak sebagai penegakan hak asasi manusia yang mereka (ISIS) tolak.”

Departemen Kehakiman Arab Saudi yang dimintai untuk berkomentar belum memberikan respons atas laporan itu. - Sindo

Perang Budaya dalam Menguasai Kebuadayaan Suatu Negara

Perang Budaya dalam Menguasai Kebuadayaan Suatu Negara
Beberapa  tahun  terakhir,  telinga  dan  mata  saya  menjadi  akrab  dengan  kata sapaan  itu,  yang  kurang  lebih  berarti  “Hai,  apa  kabar!”  dalam  bahasa  Korea.  Banyak teman saya yang menggunakan kata itu sejak mereka menonton film-film drama Korea yang  diputar  di  televisi.  Selain  itu  banyak  juga  tambahan  kosakata  baru  seperti “Kamsahamnida,”  (terima kasih),  “Sarang haeyo,”  (I love you) dan sebagainya. Temanteman saya (terutama yang perempuan) kerap sibuk membahas aktor-aktor drama Korea yang katanya lucu dan ganteng, menghafal lagu-lagu soundtrack-nya, bahkan ada pula yang keranjingan membahas semua hal yang berbau Korea mulai dari masakan, pakaian, bahasa, dan sebagainya.

Korea  Selatan  adalah  salah  satu  pemain  baru  yang  sukses  memasok  produk-produk  budayanya  di  pasar  global.  Gelombang  kebudayaan  modern  Korea  atau  yang sering disebut Hallyu sejak tahun  1990-an telah menyapu banyak negara di Asia dan kawasan  lainnya.  Di  Indonesia  sendiri,  gelombang  Hallyu  mulai  dirasakan  sejak  tahun 2000-an  ketika  film-film  Korea  banyak  diputar  di  televisi  nasional  dan  mendapat sambutan hangat dari para pemirsa. Sebelum diterjang oleh gelombang Korea, Indonesia juga sudah diterjang lebih dahulu oleh gelombang India, Jepang, Eropa, Latin, dan tentu saja  Amerika.  Maka  berbagai  respon  pun  bermunculan  menanggapi  terjangan  budayaasing di negeri kita.

Selama ini, yang selalu diulang-ulang kepada kita adalah seruan untuk waspada terhadap   globalisasi   dan   ekspansi   budaya   global. “Hati-hati   terhadap   bahaya westernisasi!”,  “Lindungi  generasi  muda  dari  pengaruh  buruk  budaya  asing!”.  Seruan semacam  itu  pada  dasarnya  tidak  salah,  karena  merupakan  suatu  usaha  untuk mempertahankan budaya dan identitas kita.

Sosiolog Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa ciri-ciri bangsa yang kalah adalah terjadinya imitasi massal terhadap cara hidup bangsa pemenang  seperti  dalam  model  pakaian,  kendaraan,  gaya  arsitektur,  jenis  makanan, bahasa, hingga pemikiran dan adat kebiasaan. Ciri-ciri itu sangat relevan dengan negara-negara  dunia  ketiga  seperti  Indonesia  saat  ini  yang  terkatung-katung  dalam  peta kebudayaan global. Ya, kita sedang kalah. Tapi resistensi dan sikap-sikap defensif yang cenderung menutup diri juga tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena suka atau tidak suka globalisasi telah sampai di rumah-rumah kita. Ketakutan yang berlebihan terhadap ekspansi budaya global hanya makin menunjukkan bahwa kita bangsa yang inferior, yang selalu menjadi objek paparan budaya asing tanpa mampu berbuat apa pun. Maka strategi bertahan  yang  paling  tepat  adalah  dengan  menjadi  bagian  yang  signifikan  dari  arus globalisasi itu sendiri.


Merancang Gelombang Budaya Indonesia


Globalisasi budaya identik dengan budaya pop dan postmodernisme yang bersifat fleksibel  dan  berubah-ubah.  Budaya  pop  awalnya  merupakan  hegemoni  budaya  Barat (terutama Amerika), ditandai dengan merebaknya gaya hidup Amerika melalui industri budayanya  seperti  musik,  olahraga,  fastfood,  mode  pakaian,  dan  film-film  Amerika  di seluruh dunia. Namun kondisi ini pun tidak selalu statis. Sesuai sifatnya yang fleksibel dan berubah-ubah, budaya pop menjadi sangat terbuka untuk diisi oleh budaya mana pun.

Globalisasi  budaya  memungkinkan  dibukanya  kelas-kelas  yoga  di  New  York  dan restoran sushi di Kuwait. Peran media massa dalam menyebarkan informasi menjadikan proses  ini  makin  cepat,  dengan  persinggungan  antar  budaya  yang  mengalir  deras melahirkan  variasi  kebudayaan  yang  sangat  beragam.  Saya  memakai  baju  koko  dan celana jeans, duduk di kantin memesan sepiring nasi Hainan, sambil membaca komik Doraemon, sesekali meng-update status facebook serta mendengarkan lagu ST12 yang disetel ibu kantin.

Terus terang saat ini saya tak mampu berbuat banyak selain berusaha menikmatinya.   Dalam   situasi   seperti   ini,   pilihannya   hanya   mempengaruhi   dan dipengaruhi. Jika kita tidak mampu menghindar dari pengaruh, mengapa kita tidak ikut memberi pengaruh? Karena itu, sudah saatnya kita bersikap serius untuk terjun dalam globalisasi budaya dan turut membawa kebudayaan kita kepada dunia.

Yang harus kita tentukan mula-mula ialah definisi kebudayaan kita sendiri. Apa itu budaya  Indonesia?  Batik,  angklung,  wayang,  mandau,  tari  saman,  gotong  royong, paguyuban,  nagari,  apa  pun  itu,  daftarkan  satu  per  satu  baik  budaya  tradisi  maupun kontemporer,  baik  budaya  kongkrit  maupun  abstrak.  Sebelum  mulai  menyebarkan budaya, kita perlu mengenali dulu budaya kita. Ini penting terutama ketika kita berurusan dengan  masalah  hak  cipta,  kekayaan  intelektual  dan  kekayaan  budaya.

Budayawan Jepang Yamada Shoji mengatakan bahwa ada dua hal yang bertentangan dalam budaya yakni perilaku 'memiliki' sekaligus 'menyebarkan'. Paradoks ini kita temui tatkala terjadi saling klaim atas suatu budaya seperti yang kita alami akhir-akhir ini dengan Malaysia. Ini menjadi satu kesulitan tersendiri, karena di satu sisi kita semestinya bangga terhadap luasnya penyebaran budaya kita, tapi di sisi lain kita merasa hak milik kita dirampas.

Kebudayaan   Indonesia   pun   nyatanya   sangat   banyak   yang   merupakan   pengaruh kebudayaan asing. Apakah salah jika kita mengikutsertakan barongsai dan potehi dalam festival  budaya  Indonesia?  Saya  juga  tak  ingin  rakyat  India  mendemo  kita  karena memainkan lakon-lakon Ramayana. Maka inventarisasi  terhadap aset-aset kebudayaan kita  penting  untuk  dilakukan,  namun  dengan  tetap  meniscayakan  asimilasi  dan akulturasi. Berbagai UU Perlindungan Budaya yang telah ada selayaknya dimaksimalkan.

Setelah memegang daftar inventaris budaya Indonesia, maka berikutnya kita perlu menggegas industrialisasi budaya. Hanya dengan memberikan nilai ekonomi yang tinggi, maka  kebudayaan  kita  akan  memiliki  daya  jual  yang  meningkatkan  daya  saing  dan kemampuan  survivalnya,  memberi  imbas  positif  bagi  kesejahteraan  masyarakat  serta menjadi jalan menuju ekspansi budaya besar-besaran. Bagaimana industrialisasi budaya mendorong ekspansi budaya? Hal ini terjadi karena industri membutuhkan pasar yang besar,  dan  pasar  dari  industri  budaya  adalah  orang-orang  yang  berminat  terhadap budaya tersebut. Maka kesuksesan industri budaya berbanding lurus dengan kesuksesan ekspansi budaya. Setiap kali industri tersebut melakukan ekspansi pasar, maka ia juga telah  melakukan  ekspansi  budaya.  Ada  pun  ekspansi  budaya  membutuhkan  produkproduk yang  agresif,  yaitu produk-produk  berorientasi  ekspor  yang  mampu  membawa nama Indonesia ke seluruh dunia.

Dalam proses ekspansi budaya ini, kita pun memerlukan metode penyebaran yang tepat. Meski pun kita telah melakukan industrialisasi batik, namun permintaan batik di luar  negeri  tidak  akan  serta  merta  melonjak  karena  pasar  harus  tertarik  lebih  dulu dengan produk batik. Lalu bagaimana kita akan mempromosikan begitu banyak budaya kita  kepada  pasar  luar  negeri?  Bahkan  untuk  memperkenalkannya  saja  sudah  sulit. Menurut Turner  (1984), budaya pop dan media massa memiliki hubungan simbiotik di mana   keduanya   saling   tergantung   dalam   sebuah   kolaborasi   yang   sangat   kuat. Kepopuleran suatu budaya sangat bergantung pada seberapa jauh media massa gencar mengkampanyekannya.  Begitu  pula  media  massa  hidup  dengan  cara  mengekspos budaya-budaya yang sedang dan akan populer. Maka kita harus memprioritaskan terlebih dahulu produk-produk budaya yang berkaitan dengan komunikasi massa. Saya memilih industri film sebagai langkah awal ekspansi budaya secara serius. Film yang saya maksud meliputi film layar lebar dan sinetron di televisi. Format audio visual memungkinkan film untuk menarik perhatian lebih besar, menjadikannya efektif dalam komunikasi massa. Alur cerita akan memudahkan para penonton untuk menangkap maksud film dengan cara yang menyenangkan, sementara film juga mudah disisipi pesan-pesan sampingan yang tidak begitu disadari seperti iklan dan propaganda.

Film  merupakan  whole  package  karena  mampu  mengakomodasi  unsur-unsur budaya  lain  seperti  bahasa,  musik,  pakaian,  adat,  kebiasaan,  nilai-nilai  dan  lain sebagainya.  Misalnya  suatu  film  Indonesia  akan  menampilkan  keseharian  masyarakat Indonesia, para pemerannya berdialog dengan bahasa Indonesia, menyantap masakan Indonesia,  memamerkan  alam  dan  budaya  Indonesia,  dan  sebagainya.  Bagi  negara-negara yang sama sekali asing dengan Indonesia, film akan menjadi ajang perkenalan sekaligus promosi budaya. Sedangkan perbedaan bahasa dapat diatasi dengan subtitle dan dubbing. Tugas dari film-film ini adalah untuk menjadi sepopuler mungkin di negara-negara  tujuan,  karena  budaya  pop  menjanjikan  suatu  kelas  fanatik  yang  sangat  setia yaitu fans. Selain sebagai konsumen utama produk-produk budaya kita, mereka lah yang juga  kita  harapkan  akan  mampu  menjadi  agen  budaya  kita  di  samping  media  massa seperti  televisi,  majalah,  dan  internet.

Saya  ingin  mengambil  contoh,  di  kampus  saya terdapat  sebuah  klub  yang  membahas  semua  hal  tentang  Jepang.  Mereka  awalnya adalah fans dari satu atau beberapa produk budaya Jepang seperti komik, anime, dan J-dorama.  Setiap  bulan  mereka  mengadakan  kegiatan  membahas  bagian  tertentu  dari budaya Jepang seperti festivalnya, masakannya, permainannya, sampai hantunya. Dan tentu saja  mereka tidak dibayar oleh pemerintah  Jepang untuk melakukan semua  itu. Maka potensi fans sangat besar bagi ekspansi budaya, tergantung dari seberapa besar produk budaya yang digandrunginya kemudian mengarahkannya pada produk lain.

Film   sebagai   perintis   ekspansi   memiliki   efek   domino   yang   besar   karena kesuksesannya akan membuka peluang bagi kesuksesan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Industri perfilman Indonesia yang tengah bangkit saat ini dapat diandalkan untuk memimpin ekspansi budaya kita ke manca negara. Jika ekspor film-film Indonesia sukses  di  negara-negara  tujuan,  maka  hal  itu  diharapkan  akan  membuka  pintu  bagi pemasaran  produk-produk  budaya  lainnya.  Pemerintah  dituntut  aktif  untuk  mengawal, melindungi,  serta  menggunakan  lobinya  untuk  memuluskan  jalan  bagi  produk-produk budaya kita di negara lain. Target ekspor budaya kita diharapkan mampu menjangkau kawasan Asia, Timur Tengah, Afrika, Amerika Latin, hingga dunia Barat.

Apabila produk-produk budaya kita yang dipelopori oleh perfilman telah berhasil meraih  pasar  dan  menumbuhkan  minat  terhadap  budaya  Indonesia  di  manca  negara, maka tugas berikutnya adalah memelihara dan mengembangkan minat itu dari sebuah infiltrasi menjadi suatu gelombang budaya Indonesia yang deras. Pada tahap ini, produk-produk  budaya  lainnya  seperti  musik,  literatur,  hingga  fashion  akan  berperan  penting untuk  menarik  dan  mengikat  minat  budaya  itu  lebih  jauh  dan  lebih  kokoh  lagi.  Jika kelompok-kelompok fans telah terbentuk di manca negara, maka para selebriti Indonesia akan meraih momentumnya untuk go international. Trend-trend yang berlaku di Indonesia akan turut digandrungi pula di negara-negara yang telah menerima ekspansi budaya kita. Ini bisa diiringi pula dengan masuknya produk-produk lain seperti beragam manufaktur yang membawa nama dan gaya hidup Indonesia. Selangkah demi selangkah, kita menuju hegemoni budaya Indonesia. Dan jika saatnya tiba, kita boleh tersenyum melihat budaya Indonesia berkibar di mana-mana.

Referensi

Ibn Khaldun, Franz Rosenthal, N. J. Dawood (1967), The Muqaddimah: An Introduction To History, Princeton University Press
http://www.nichibun.ac.jp/research/team_archive/archive20_e.html#e
Turner, Kathleen J  (1984)  Mass Media and Popular Culture, Chicago: Science Research Associates

Sumber : tempo.co

Monday, September 19, 2016

Menembak Jatuh Jet Tempur, Pesan Tegas Suriah Kepada Israel

Menembak Jatuh Jet Tempur, Pesan Tegas Suriah atas Israel
Hassan Hassan, pakar militer Suriah dalam wawancara dengan Fars News (15/9) mengatakan, langkah pasukan Suriah menembak jatuh jet tempur dan drone Israel di zona udara negara itu, memberikan pesan tegas bahwa berlanjutnya serangan Israel tidak bisa dibiarkan dan Suriah kapanpun bisa membalas serangan tersebut.

Pakar militer Suriah itu menambahkan, reaksi Israel setelah jet tempur dan dronenya ditembak jatuh di wilayah udara Suriah, menunjukkan kecemasan dan ketakutan rezim Israel. Rezim itu bahkah membantah sebagian realitas peristiwa tersebut, kemudian membantah seluruhnya dan berusaha menutup-nutupinya untuk mencegah situasi tidak bertambah kacau.

Staf Komando Angkatan Bersenjata Suriah, Selasa (13/9) mengumumkan, sebuah jet tempur dan drone militer Israel yang berusaha menyerang markas pasukan Suriah dengan menerobos zona udara negara ini di wilayah Quneitra, ditembak jatuh sistem pertahanan udara militer Suriah.

Menurut keterangan Staf Komando Angkatan Bersenjata Suriah, serangan udara Israel ke sekitar Quneitra dilakukan untuk memperkuat semangat tempur para teroris yang terus mengalami kekalahan.

AS Tak Siap Perang Dengan Rusia dan China

AS Tak Siap Perang Dengan Rusia dan China
Surat kabar “The National Interest” berdasarkan pertemuan Komite Senat Angkatan Bersenjata Amerika, melaporkan bahwa Angkatan Bersenjata AS tidak siap melawan ancaman Rusia dan China.

Beberapa kepala staf militer dalam pertemuan tersebut berbicara tentang rendahnya semangat militer Amerika dalam bela negara.

Jenderal Mark A. Milley, Kepala Staf Angkatan Darat Amerika (CSA) mengumumkan bahwa sikapnya tidak berubah dan seperti sebelumnya ia menyakini bahwa pasukan yang berada di bawah komandonya untuk melaksanakan strategi keamanan tanpa harus mengambil banyak resiko, tidak cukup pengalaman.

Laksamana John Richardson, Kepala Staf Angkatan Laut AS pada pertemuan di Senat, mengatakan bahwa masalah yang sama juga terjadi pada Angkatan Laut.

Richardson juga mengatakan, “jika kita terseret ke salah satu konfrontasi seperti ini, kita akan menang, namun kita membutuhkan waktu dan biaya yang, serta lebih banyak korban”

Muhammad Al-Arifi: Ramzan Kadyrof Kafir

Muhammad Al-Arifi: Ramzan Kadyrof Kafir
Konferensi Islam Chechnya telah selesai beberapa minggu yang lalu. Fatwa hanya “Tareqat Islam Sufi” yang dianggap sebagai muslim, dan Salafi Wahabi bukan bagian dari Ahlisunnah telah ditetapkan. Keputusan ini menimbulkan reaksi keras terhadap konferensi Islam di Chechnya.

Para ulama Ahlisunnah yang menghadiri konferensi itu, dan mengumumkan bahwa “Salafi Wahabi” adalah sekte yang paling berbahaya merusak Islam. Bahaya dan ancaman sekte Salafi Wahabi sama dengan bahaya dan ancaman ISIS.

Surat kabar EurAsia Daily dalam Twitter-nya, memposting kemarahan para ulama Wahabi sehubungan pernyataan yang dikeluarkan konferensi Islam di Chechnya.

EurAsia Daily yang menukil dari kantor berita Al-Jazirah, menulis; seorang ulama tersohor Muhammad bin Abdurrahman Al-Arifi, salah satu dosen di universitas Malik Su’ud di Riyadh, yang sebelumnya terang-terangan mengeluarkan fatwa yang mengajak kaum muslimin untuk memerangi Presiden Suriah Bashar Assad. Al-Arifi juga mengutuk konferensi Islam yang berlangsung di Chechnya beberapa minggu lalu.

Selain itu, ulama berpengaruh di Arab Saudi Al-Arifi mengumumkan bahwa Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov adalah sesat, dan darahnya halal. Ia juga menyebut Ramzan Kadyrov sebagai musuh Islam. Oleh karena itu, ia menyerukan kepada para pengikutnya untuk membunuh Presiden Chechnya.

Israel Takut Akui Jet Tempurnya Ditembak Jatuh Pasukan Suriah

Israel Takut Akui Jet Tempurnya Ditembak Jatuh Pasukan Suriah
Sumber angkatan udara Suriah pada hari Senin (19/09) kemarin mengatakan bahwa Tentara Israel tidak berani mengakui pesawat militer telah ditembak jatuh di Selatan Suriah karena takut kehilangan muka lagi setelah kekalahan tahun 2006 dari kelompok perlawanan Hizbullah Lebanon.

“Zionis tidak berani mengakui jatuhnya pesawat mereka dihadapan opini publik Israel karena hal itu akan menggagalkan upaya untuk mengembalikan kredibilitas mereka yang hilang dan menyelamatkan muka setelah perang 2006 (melawan Lebanon),” kata sumber itu kepada FNA.

Sumber itu menggambarkan penolakan Israel melaporkan tentang ditembak jatuhnya dua pesawat mereka oleh tentara Suriah sebagai sesuatu yang “konyol”, dan mengatakan, “Sayangnya, pesawat ini jatuh di wilayah yang diduduki Israel dan bahkan jika mereka jatuh di dekat wilayah-wilayah pendudukan, dimana kelompok teroris yang didukung oleh Israel ditempatkan, tak mungkin bagi tentara Suriah untuk mengambil bangkainya. “

Staf Umum Angkatan Bersenjata Suriah mengumumkan hari Selasa pekan lalu bahwa unit pertahanan udara yang dikerahkan di barat daya negara telah menembak jatuh dua pesawat Israel di provinsi Quneitra.

Quneitra adalah ibukota Kegubernuran Quneitra, yang wilayahnya meliputi seluruh Dataran Tinggi Golan. Namun Quneitra terletak di Suriah sementara Dataran Tinggi Golan secara keseluruhan dicaplok Israel. Aneksasi Israel ini tidak diakui oleh Dunia Internasional.

Imperialis Gunakan Agama Sebagai Alat Perang di Suriah

Imperialis Gunakan Agama Sebagai Alat Perang di Suriah
Sebelum perang kotor terjadi di Suriah. Suriah adalah negara yang menghormati perbedaan agama sebagai urusan hati dan pribadi. Politik dan agama dipisahkan secara sehat.

Rakyat Suriah sangat berpendidikan: sebelum perang, tidak ada buta huruf. Dan sebagian besar rakyat Suriah dapat melihat kebohongan dan manipulasi kekuatan adidaya yang berusaha menggunakan agama sebagai api untuk menyulut perang sektarian. Mereka telah melihat bagaimana para imperialis telah bermain dan menaklukkan semua negara dengan strategi ini, terutama di Irak, dan mereka tentu ingat hal itu.

Ketika imperialis menggunakan strategi ini, Suriah umumnya kebal. Mereka memahami bahwa Suriah harus tetap pluralis dan sekuler. Mereka memahami pentingnya toleransi, dan mereka tidak membutuhkan kebencian.

Suriah memahami bahwa mereka melindungi tanah air mereka dari orang-orang yang berusaha untuk memaksakan ideologi ekstrimis atau ideologi Wahhabisme di kawasan.

Slogan tentang demokrasi yang kosong dan menghina. Ketika seorang turis Amerika mempertanyakan demokrasi di Suriah, Suriah meledak dengan berrbagai kerusuhan yang diciptakan Barat. Teroris membunuh ratusan ribu orang tak berdosa – tragedi terlalu akrab dengan antara Suriah – dan ia memahami bahwa Obama Presiden Amerika, dan sekutu mereka, bertanggung jawab atas terorisme yang di danainya. Mereka sama-sama bertanggung jawab atas upaya yang gagal politisasi agama di Suriah. Ini tidak ada hubungannya dengan “demokrasi”. “Saya mencintai tanah air saya,” tegas pria yang tampak sangat marah.

Tak satu pun dari kelompok teror, termasuk ISIS yang berhak memaksakan ideologi horor Wahhabi terhadap rakyat Suriah, dan setiap upaya untuk melakukannya mencerminkan ambisi kediktatoran dalam membagi dan menaklukkan Suriah.

Ketika kelompok-kelompok seperti ISIS pembantaian orang-orang tak berdosa dari semua agama atas nama ideologi Wahhabi, mereka sebenarnya bukan Islam, dan mereka adalah instrumen imperialisme anti-agama.

Demikian juga, mereka yang membuat senjata perang untuk keuntungan anti-agama. Baik Islam atau Kristen, atau Yahudi, atau agama lain yang mendukung perang untuk keuntungan. Mufti Suriah mengajarkan pelajaran ini dengan baik.

Pelajaran lain dari Grand Mufti Suriah, Sheikh Ahmad Badreddin Hassoun “Ketika politisi menggunakan agama sebagai bagian dari slogan mereka, mereka sedang anti-agama. Harus ada pemisahan yang jelas antara gereja dan negara. Setiap negara yang menentang kemanusiaan dengan mendukung satu agama secara eksklusif adalah negara yang berbahaya”.

Suriah mendukung Tentara Arab Suriah. Ada banyak cek poin (pemeriksaan) yang memperlambat lalu lintas, namun rakyat Suriah menanggapinya dengan ramah dan menghargai tentara yang berjaga tanah air mereka. Pada satu pos pemeriksaan, sopir menawarkan cerutu untuk seorang prajurit, dan mereka memeluk sayang. Tawa dan senyum hal yang terlihat di saat sulit seperti ini. Ini menunjukkan tidak ada perselisihan antara tentara pendukung pemerintah dengan rakyat, seperti yang digambarkan media Barat.

Ali Salem, Kapten di Angkatan Darat Arab Suriah, juga melihat kebohongan ini. Ali, seperti banyak orang Suriah lainnya, yang berpendidikan dan cerdas. Dia memiliki gelar PhD, dan dia adalah seorang dokter hewan, tetapi ketika perang pecah, wajib militer diperpanjang sekitar 18 bulan. Perancis dan Inggris, dengan arogansi mengeksploitasi “Musim Semi Arab” dengan protes atas menembak polisi dan personil militer, dengan maksud untuk menciptakan kekacauan dan memulai perang dengan penampilan Islami, padahal teroris yang di danai Barat. Salem menjelaskan bahwa para teroris itu termasuk orang Suriah, baik mantan pencuri atau penjahat, mereka yang terlibat  penyelundup obat-obatan terlarang, dan mereka yang dipaksa untuk berperang di bawah ancaman kematian atau kematian anggota keluarga. Selain itu, teroris di Suriah juga diimpor dari sekitar 80 negara-negara di dunia.

Salem berpikir bahwa setelah perang, sekolah harus mengajarkan kebenaran tentang perang, sehingga saat “krisis” tidak akan terulang.

Naji Wahbi warga Suriah lainnya, adalah walikota kota kuno Maloula, yang masih menggunakan bahasa Aram, bahasa yang digunakan oleh Yesus, sebagai bahasa pertama.

Teroris menghancurkan dan menjarah kuil kuno St. Takla di Maoula, sebelum tentara Suriah mengalahkan mereka dalam pertempuran berdarah, yang menelan korban 200 tentara Suriah. Pesawat tidak bisa membantu Suriah, sejak teroris bersenjatakan modern dengan rudal anti pesawat milik Barat dan sekutunya. Ketika ditanya siapa yang harus disalahkan, Wahbi menjawab Arab Saudi, Qatar, Turki, dan tentu saja, Amerika Serikat.

Suriah adalah tanah suci dan cemerlang, penuh sejarah, menawarkan harta karun arkeologis untuk kemanusiaan. Suriah, seperti yang dijelaskan di atas, adalah pembela gagah berani atas nama rakyat Suriah. - ArrahmahNews

Ambisi Saudi Hancurkan Kota Suci Umat Islam

Kota Mekkah yang didalamnya penuh situs-situs suci bersejarah telah berubah menjadi kota metropolis yang menyilaukan, dimana tas Paris Hilton dapat dibeli oleh sejumlah kaum bangsawan. Demikian tertulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan teleSurtv pekan lalu.



mecca mall


Terletak di antara dua gunung terpencil, kota Mekkah berada di rongga sekitar 45 mil di pedalaman dari pelabuhan Laut Merah Jeddah, meski matahari bersinar terik, jutaan orang berduyun-duyun mendatangi kota suci itu untuk melakukan ritual ibadah haji.



Tetapi jika seorang jamaah haji yang mungkin pernah kesana sekitar dua dekade lalu, kemudian kembali ke tempat yang sebelumnya merupakan kota kecil disebuah gurun ini, hari ini, mereka pasti seolah tidak akan percaya ada banyak gedung pencakar langit menjulang tinggi yang bertebaran disana layaknya sebuah halusinasi dari pusat perbelanjaan metropolis yang menyilaukan dan hotel-hotel mewah. Sungguh! bahkan ada toko tas Paris Hilton di kota suci tersebut.

“Apa yang telah Saudi lakukan terhadap Mekkah benar-benar mengerikan,” kata seorang Muslim Inggris kepada The Spectator. “Ini adalah sebuah ritel ekstravaganza menuju ke Masjidil Haram. Selama menjalankan haji, hal terakhir yang saya lihat sebelum berbalik ke arah Ka’bah adalah toko Samsonite dan Haagen-Dazs. Mereka telah merubah Mekkah menjadi pusat perbelanjaan”.

Hampir 95 persen dari bangunan bersejarah kota ini telah dihancurkan oleh pemerintah Arab Saudi untuk membuat jalan bagi pengalaman haji mewah dan penuh komersialisasi yang merupakan kebanggaan dan sukacita dari Kerajaan saleh Arab Saudi.



Dulu, kota ini merupakan sebuah tempat suci dimana Nabi Muhammad selalu berkhotbah tentang kesetaraan, namun Saudi kini mengubahnya menjadi taman bermain untuk orang kaya, untuk menikmati gaya kapitalisme Barat.

Situs-situs yang berumur ribuan tahun dengan kepentingan sejarah besar telah hancur termasuk rumah di mana Nabi Muhammad lahir. Masjid Bilal, yang sudah ada hampir 1400 tahun yang lalu, juga telah dibuldoser dalam beberapa dekade terakhir. Dan yang sangat mengerikan adalah rumah milik istri yang paling dicintai Muhammad, Khadijah, sekarang oleh pemerintah Arab Saudi dijadikan WC umum, yang mungkin merupakan simbol yang tepat dari rezim Saudi.

Di tengah kegilaan Saudi atas semua ini, adalah Makkah Royal Clock Tower yang menjulang. Menara jam bertanduk yang tingginya 1972 kaki dan dibangun di atas hampir 400 lokasi yang memiliki kepentingan budaya dan sejarah Islam.



Mungkin yang paling menjijikkan adalah pembukaan toko tas sosialita AS dan ahli waris Paris Hilton di Mecca Mall yang luas dikota ini. Sementara non-Muslim tidak diperbolehkan masuk di kota suci, rezim Saudi secara simbolik membuat pengecualian untuk Hilton.