Saturday, November 30, 2013

TURKI DAN QATAR PUN MERAPAT KE-IRAN

Saya (blogger) baru benar-benar memahami mengapa Iran melakukan sikap politik yang agak aneh dengan memberikan dukungan kepada regim Mohammad  Moersi yang terguling. Padahal ketika berkuasa Moersi adalah "musuh" Iran dalam konflik Syria, juga turut menyebarkan sentimen anti-Shiah. Dengan sikap tersebut kini "menuai" hasilnya, yaitu mendekatnya negara-negara Ikhwanul Muslimin ke Iran.

Dengan posisi politik yang semakin terdesak dalam kancah politik internasional paska tumbangnya Mohammad Moersi, yang merupakan "patron" dari gerakan Ikhwanul Muslimin dunia, sementara pada saat yang sama Iran kini muncul sebagai kekuatan dunia paska ditandatanganinya kesepakatan nuklir di Genewa, negara-negara yang dikuasai gerakan ini-pun kini berduyun-duyun "mendatangi" Iran untuk mendapatkan  "berkah" Iran.

Kita sudah pernah memberitakan tentang kelompok perlawanan Palestina Hamas yang telah kembali ke dalam lingkaran pengaruh Iran. Kini 2 negara utama Ikhwanul Muslimin, Turki dan Qatar pun menyusul.

Menlu Turki Ahmet Davutoglu baru saja menjamu menlu Iran dan PM Recep Tayyip Eredogan pun telah merencanakan kunjungan resmi ke Iran. Namun tanda paling mencolok berubahnya orientasi politik Turki mendekati Iran adalah kunjungan Davutoglu ke Irak baru-baru ini: Davutoglu mengenakan baju warna hitam yang merupakan simbol utama kaum Shiah, berdoa di tempat-tempat suci kaum Shiah, menemui pemimpin spiritual Shiah tertinggi Irak Ayatollah Ali al-Sistani, menemui pemimpin politik Shiah Moktada al-Sadr, dan berbicara tentang "memeluk saudara-saudara Shiah" di kota suci Shiah Karbala.

"Tidak bisa dipungkiri bahwa romantisme (Erdogan) di Timur Tengah telah berakhir," kata Suat Kiniklioglu, mantan petinggi Partai Keadilan dan Pembangunan Turki yang dipimpin PM Erdogan, yang kini menjadi analis politik yang tinggal di Ankara.

“Erdogan kini bukan lagi pahlawan rakyat di Timur Tengah," kata Kemal Kilicdaroglu, pimpinan partai oposisi Turki Republican People’s Party.

Kemal merujuk pada sosok Erdogan yang sempat dielu-elukan masyarakat Timur Tengah setelah dengan berani mencerca Presiden Israel Shimon Peres di sela-sela acara pertemuan ekonomi dunia di Davos tahun 2009. Juga pada kunjungan bersejarah Erdogan ke Gaza yang mendapat sambutan meriah. Kini, setelah Mesir mengusir Dubes Turki, rencana kunjungan Erdogan ke Gaza pun dibatalkan karena alasan keamanan.

Kini harapan terbesar Turki dari Iran, selain memperpanjang kontrak penjualan migas Iran ke Turki, adalah bisa membujuk Iran untuk meninggalkan dukungannya kepada Presiden Syria Bashar al Assad. Setelah bersama pemimpin-pemimpin barat sempat berkoar-koar tentang tuntutan penggulingan Bashar al Assad sebagai syarat perdamaian Syria, keberhasilan membujuk Iran akan menjadi satu-satunya pemulih kepercayaan diri Erdogan. Namun tentu saja Iran bukan "pengkhianat" bagi seorang sahabat seperti Bashar al Assad.

Selain Turki, Qatar juga dikabarkan kini aktif mendekati Iran melalui Hizbollah dan Syria. Ini terlihat dari aktifnya Qatar menjadi penengah beberapa pertukaran tawanan antara Lebanon, Turki dan Syria. Media Lebanon Al Akhbar baru-baru ini mengabarkan bahwa Qatar telah memiliki kontak langsung dengan Hizbollah menyusul keberhasilan Qatar menjadi penengah pertukaran-pertukaran tawanan itu. Melalui kontak itulah Qatar kini mulai mendapatkan kembali akses komunikasi ke pemerintah Syria meski Presiden Bashar al Assad masih "mengulur waktu" untuk bisa menerima langsung utusan Emir Qatar.



REF:
"Turkey, Its Allies Struggling, Tempers Ambitions to Lead Region"; TIM ARANGO; AL-AKHBAR; 21 November 2013
"Qatar Opens Up to Hezbollah and Damascus After Hostage Deal"; Ibrahim al-Amin; Al-akhbar; 29 November 2013

MISI GAGAL PRESIDEN LEBANON

Entah atas pertimbangan apa Presiden Lebanon, Michael Suleiman, seorang Kristen yang secara kultural lebih dekat dengan barat, "mendekati" Saudi Arabia melalui kunjungan resmi tgl 11 November lalu. Saudi Arabia tengah sakit dan pengaruhnya di Timur Tengah berada di titik terendah terutama setelah kegagalan "proyek Syria". Cap Saudi sebagai "negara bos para teroris" dan "pelindung para ekstremis Islam" tentu juga tidak menguntungkan popularitasnya di Lebanon yang pluralis.

Tapi kunjungan tetap dilakukan, dan kekecewaan lah yang didapat.

Dengan berbasa-basi memuji peran Saudi terhadap negara Lebanon, Sulaeiman berharap Saudi akan memperkuat dukungan ekonomi kepada Lebanon terutama terkait dengan beban ekonomi yang ditanggung Lebanon akibat keberadaan pengungsi Syria. Harapan kedua, dan inilah yang terbesar, adalah peran aktif Saudi untuk membantu memecah kebuntuan politik Lebanon terkait pembentukan kabinet yang tidak juga tuntas akibat penolakan blok politik sekutu Saudi, Partai Al Muqtakbal, yang dipimpin mantan perdana menteri Saad Hariri dan Fuad Siniora.

Namun, alih-alih jawaban memuaskan, Raja Abdullah justru memojokkan Sulaeman ke posisi yang paling tidak diinginkan oleh semua pemimpin politik Lebanon, yaitu berhadap-hadapan melawan Hizbollah.

"Anda harus mengirimkan tentara untuk menghentikan keterlibatan Hizbollah di Syria," kata Raja Abdullah.

Sulaimen adalah seorang jendral dan mantan panglima Tentara Lebanon. Ia faham betul bahwa Hizbollah tidak bisa dikalahkan. Jangankan oleh tentara Lebanon, Israel pun berulangkali dibuat kalang kabut oleh Hizbollah. Itulah sebabnya, sebagai panglima tentara yang secara konstitusi berada di bawah komando perdana menteri, ia memilih netral dalam konflik bersenjata antara perdana menteri Fuad Siniora dengan Hizbollah tahun 2008.

Kala itu Fuad Siniora dengan percaya diri karena bantuan senjata, milisi-milisi bersenjata dan limpahan uang dari Saudi, mencoba kekuatan Hizbollah dengan berusaha merampas jaringan telekomunikasi milik Hizbollah yang menjadi sumber kekuatan Hizbollah menghadapi Israel. Pemimpin Hizbollah Sayyed Nasrallah telah memperingatkan Siniora bahwa jika mau Hizbollah sanggup membuat Siniora terbangun esok hari di dalam penjara. Namun peringatan itu tidak diindahkan Siniora.

Maka Hizbollah pun bertindak cepat dengan menyerang posisi milisi-milisi pendukung Siniora di Beirut dan sekitarnya. Benar saja. Dalam sehari pertempuran, Siniora sudah terkepung di dalam kediaman resminya. Maka, alih-alih merampas jaringan telekomunikasi Hizbollah, Siniora harus merelakan beberapa pos kabinetnya jatuh ke tangan Hizbollah.

Maka demi mendengar permintaan Raja Abdullah tersebut, Suleiman pun tersentak kaget dan setelahnya hanya bisa termangu-mangu. Pada saat itulah muncul kejutan lain yang diterima Suleiman, yaitu ketika kemudian muncul sosok Saad Hariri, mantan perdana menteri Lebanon yang merupakan "anak emas" kerajaan Saudi. Demi mencairkan suasana, dengan berbasa-basi Hariri memuji peran Suleiman dalam mencegah keterlibatan Lebanon dalam konflik Syria.

"Jika mampu (melawan Hizbollah) tentu beliau akan melakukannya," kata Hariri kepada raja.

Kehadiran Hariri tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada Sulaimen sebenarnya bisa ditafsirkan sebagai penghinaan bagi Suleiman. Ia adalah seorang presiden yang tengah dalam pembicaraan resmi dengan seorang raja, sementara Hariri hanya warga biasa yang tengah dilanda kebangkrutan ekonomi dan politik. Pada situasi seperti ini tentu sangat sulit bagi Suleiman untuk membicarakan isu pembentukan kabinet. Maka kunjungan Suleiman pun mengalami kegagalan total.



REF:
"Saudi King Tells Suleiman Army Must Fight Hezbollah"; Al Akhbar; 27 November 2013

Friday, November 29, 2013

PERJANJIAN NUKLIR IRAN, JALAN DAMAI ATAU PERANG?

Baru 2 hari perjanjian nuklir Iran ditandatangani oleh pihak-pihak yang terlibat dalam perundingan di Genewa, namun "perselisihan" antara Amerika dan Iran sudah terjadi kembali.

Pada hari Selasa (26/11) Iran mengecam intepretasi perjanjian yang dirilis Amerika melalui situs resmi Gedung Putih dengan menyebutnya sebagai pernyataan pers yang "invalid".

“Apa yang telah dirilis oleh situs resmi Gedung Putih sebagai "lembar-lembar nyata" merupakan intepretasi sepihak dari teks sebenarnya yang ditandatangani di Geneva dan sebagian dari penjelasan dan kalimatnya bertentangan dengan teks "Joint Plan of Action", dan disayangkan lembaran-lembaran itu telah diterjemahkan dan dirilis oleh beberapa media massa sebagai Perjanjian Genewa, yang sebenarnya tidak benar,” kata jubir kemenlu Iran Marziyeh Afkham di Teheran, Selasa (26/11).

"Perselisihan" kecil itu sontak membuat "kesadaran" saya kembali tergugah, bahwa sebuah "konspirasi" kemungkinan telah dijalankan dalam perundingan nuklir Iran tersebut. Pikiran saya pun kembali ke sekitar bulan September dan Oktober, ketika Amerika secara tiba-tiba membatalkan rencana serangan militer terhadap Syria yang telah dipublikasikan besar-besaran. Sebulan kemudian Presiden Barack Obama menelpon Presiden Iran Hassan Rouhani dalam satu momen yang dianggap sebagai "momen paling penting tahun ini". Dilanjutkan kemudian dengan ke-aktifan Amerika dalam perundingan nuklir Iran di Genewa yang ditandatangani Minggu lalu (24/11).

Semua itu pun secara efektif berhasil mengubah Amerika, dari sosok yang gila perang, menjadi pecinta perdamaian nomor satu di dunia.

Kemudian muncul sebuah artikel di blog Land Destroyer yang dimuat ulang di situs thetruthseeker.co.uk tgl 27 November 2013, atau sehari setelah pernyataan pers kemenlu Iran tersebut di atas. Artikel itu berjudul "Nuclear Deal With Iran Prelude to War, Not “Breakthrough”" yang ditulis oleh kolumnis Tony Cartalucci. Dalam tulisan itu dicantumkan satu teks dari laporan tahun 2009 lembaga kajian yang dekat dengan kalangan neokonservatif Amerika, Brookings Institution, berjudul “Which Path to Persia?”:

“…any military operation against Iran will likely be very unpopular around the world and require the proper international context—both to ensure the logistical support the operation would require and to minimize the blowback from it. The best way to minimize international opprobrium and maximize support (however, grudging or covert) is to strike only when there is a widespread conviction that the Iranians were given but then rejected a superb offer—one so good that only a regime determined to acquire nuclear weapons and acquire them for the wrong reasons would turn it down. Under those circumstances, the United States (or Israel) could portray its operations as taken in sorrow, not anger, and at least some in the international community would conclude that the Iranians “brought it on themselves” by refusing a very good deal.”

Secara ringkas teks tersebut menyebutkan bahwa "untuk memerangi Iran diperlukan satu kondisi yang dipercayai oleh publik dunia bahwa Amerika telah memberikan kepercayaan yang tulus kepada Iran mengenai program nuklirnya, namun dikhianati oleh Iran yang ternyata berambisi untuk memiliki senjata nuklir".

Ditulis tahun 2009, ketika US bersama Saudi Arabia dan Israel tengah aktif mempersiapkan serangan terhadap sekutu utama Iran, Syria, dengan menggunakan unsur-unsur teroris Al Qaeda. Serangan itu merupakan serangan pendahuluan untuk melemahkan Iran sebelum serangan langsung terhadap Iran akhirnya tidak bisa dielakkan.

Isu tentang senjata nuklir Iran sebenarnya tidak berdasar sama sekali. Program nuklir Iran sepenuhnya dalam pengawasan IAEA untuk keperluan damai. Sama seperti program nuklir damai di negara-negara lain. Bahkan beberapa negara lain yang secara diam-diam memiliki senjata nuklir tanpa persetujuan PBB, aman tidak tersentuh: Jepang, Brazil, Afrika Selatan, Korea Utara, Pakistan, India dan Israel. Namun isu senjata nuklir Iran diperlukan Amerika karena Iran, yang salah satu landasan idiologinya adalah pembebasan Palestina dari pendudukan Israel, dianggap sebagai musuh nyata bagi dominasi Amerika-Israel.

Jadi buat apa, setelah bersusah payah selama bertahun-tahun menciptakan ketegangan isu senjata nuklir Iran, Amerika tiba-tiba saja mau repot-repot berdamai dengan Iran?



REF:
"Nuclear Deal With Iran Prelude to War, Not “Breakthrough”"; Tony Cartalucci; Land Destroyer; 26 November 2013

"Iran Strongly Rejects Text of Geneva Agreement Released by White House"; Fars News Agency; 26 November 2013

TELAT SADAR, SAUDI BARU PERTIMBANGKAN CABUT LARANGAN WANITA MENGEMUDI

Malu diolok-olok sebagai negara terbelakang akibat peraturan yang melarang wanita mengemudi, Saudi akhirnya mempertimbangkan untuk mencabut larangan tersebut. Informasi tentang hal itu dikeluarkan oleh para aktifis pembela hak wanita mengemudi.

"Percayalah bahwa masalah itu tengah dipertimbangkan dan semoga hasilnya memuaskan," kata Aziza al-Yusef, aktifis pembela hak wanita setelah bertemu Mendagri Pangeran Mohammed bin Nayef bersama sesama aktifis Hala al-Dosari. Pernyataan tersebut disampaikan Aziza hari Rabu (27/11).

Menurut Aziza pertemuan diadakan di kantor Pangeran Nayef, namun komunikasi dilakukan melalui "video conference" karena adanya larangan pertemuan pria-wanita yang bukan muhrim di Saudi Arabia.

Meski demikian Pengeran Nayef mengatakan bahwa keputusan tentang dicabutnya larangan tersebut hanya bisa dilakukan oleh dewan legislatif. Lembaga yang bernama "Dewan Shura" ini berisi tokoh-tokoh yang ditunjuk raja, bukan melalui pemilu sebagaimana dewan ligislatif lain di negara-negara di dunia. Lembaga ini hanya bisa mengeluarkan "rekomendasi", sedang semua keputusan akhir berada di tangan raja.

"Kami berharap adanya dekrit raja yang akan memberikan kita hak itu (mengemudi)," kata Yusef.

Sebanyak 3 orang anggota wanita dari total 30 anggota wanita "Dewan Shura" yang berjumlah 150 orang, bulan lalu telah mengeluarkan rekomendasi pencabutan undang-undang larangan mengemudi bagi wanita. Namun rekomendasi itu ditolak sebagian besar anggota dewan lainnya dan tidak menyerahkannya kepada raja untuk disetujui.

Menurut para aktifis itu Pangeran Nayef menekankan bahwa kerajaan diatur oleh hukum syariah. Sebaliknya para aktifis juga meyakinkan bahwa mengemudi tidak melanggar syariah.

"Hukum Syariah tidak boleh ditentukan oleh pendapat para ekstremis," tulis Dosari dalama akun "Twitter"-nya.

Bulan lalu sebanyak 16 wanita ditangkap polisi dalam aksi mengemudi yang digelar sebagai protes menentang larangan mengemudi bagi wanita. Selain didenda, mereka juga dipaksa menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap hukum kerajaan.

Selain larangan mengemudi, yang merupakan satu-satunya di dunia, para wanita Saudi juga mengalami banyak "penindasan", termasuk larangan beraktifitas di luar rumah kecuali ditemani oleh laki-laki yang menjadi muhrimnya. Selain itu mereka juga diwajibkan mengenakan penutup tubuh dari kepala hingga ujung kaki.

Pada hari RAbu lalu (27/11) sebuah aksi demonstrasi mendukung hak wanita Saudi untuk mengemudi digelar di depan Menara Eifel, Paris. Aksi tersebut dihadiri oleh mantan pembalap legendaris juara reli dunia dan reli Paris-Dakkar Ari Vatanen.


REF:
"Saudi Arabia says it is "reconsidering" ban on women drivers"; english.al-akhbar.com; 27 November 27, 2013

SEKILAS TENTANG KEJATUHAN SFEIRA

"Kubu Aliansi 14 Maret (pro-Amerika, Saudi dan Israel) telah gagal bertaruh sejak tahun 2005, dan kini kalian bertaruh dengan konflik Syria. Hari ini saya katakan bahwa taruhan Anda di Syria juga gagal" (Pemimpin Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah)

***

Sfeira adalah sebuah kota strategis yang berada di tenggara Aleppo. Setelah kejatuhan al Qusayr, kota strategis lain yang telah terlebih dahulu jatuh ke tangan pasukan pemerintah pertengahan tahun ini, para pemberontak berusaha mati-matian mempertahankan kota ini dari serangan pasukan pemerintah.

Semua kelompok pemberontak pun mengerahkan sebagian besar kekuatannya ke kota ini, karena pentingnya kedudukan kota ini. Padahal sebagian besar dari mereka tengah terlibat perselisihan serius dan saling bunuh di tempat-tempat lain. Ada kelompok-kelompok teroris yang berafiliasi dengan Al Qaida: Al Nusra Front, Islamic State of Iraq and the Levant (ISIS), dan Liwaa al -Islam, yang semuanya di bawah komando Zahran Allouche, komandan lapangan bagi Pangeran Bandar bin Sultan, sang "big boss" bagi kelompok-kelompok teroris dari Saudi. Ada juga pasukan Free Syrian Army dan milisi-milisi Ikhwanul Muslimin yang lebih dekat dengan Turki, Qatar, dan negara-negara barat.

Semua kelompok pemberontak ini memiliki keuntungan berupa jalur suplai yang terbuka lebar dari Turki, yang membanjiri Sfeira dengan ribuan mujahilin lengkap dengan senjata dan amunisi serta perbekalan logistik. Hal ini bisa dimengerti mengingat pentingnya kedudukan kota ini. Kota ini menjadi kontrol jalur transportasi ke kawasan tenggara Aleppo dan berlokasi tidak jauh dari Bandara Internasional Aleppo, pangkalan militer Koueirès, serta area Al-Bab yang mengontrol akses ke Aleppo.

Dengan posisi yang dimilikinya itu Sfeira menjadi titik krusial bagi perimbangan kekuatan antara pemerintah dan pemberontak di Provinsi Aleppo. Selain tersebut di atas, Sfeira menjadi jalur penghubung antara Provinsi Aleppo dengan kota-kota lain di Syria Timur, terutama Raqaa.

"Pembebasan" Sfeira oleh militer Syria yang berlangsung sukses awal November lalu dimulai beberapa minggu sebelumnya, setelah militer Syria berhasil membebaskan kota Khanasser dan sekitarnya yang memungkinkan pembukaan kembali jalur transportasi antara Hama dan Aleppo yang juga disebut "jalur gurun".

Kemajuan yang sangat cepat dari militer Syria menunjukkan kekuatan mereka yang mengejutkan tidak saja para pemberontak di lapangan, namun juga para pengamat militer dan politik. Namun kemajuan tersebut juga menunjukkan telah terjadinya "arus balik" yang sangat besar dalam perimbangan kekuatan antara para pemberontak dan pasukan pemerintah di lapangan. Arus balik mana terjadi setelah Amerika membatalkan rencana intervensi terhadap Syria. Sejak itu dukungan bagi para pemberontak dari Turki, Yordania, Qatar dan negara-negara barat pun merosot tajam. Dan di lapangan, rasa saling ketidak-percayaan pun semakin menjadi-jadi di antara para pemberontak.

Dengan kedudukan mereka yang semakin terdesak di berbagai medan perang di sekitar Damaskus dan Aleppo, secara efektif para pemberontak kini hanya menguasai kawasan pegunungan Qalamoun yang menghubungkan Syria dengan Lebanon. Dan seperti banyak peperangan lainnya dimana pihak-pihak yang terdesak memindahkan kekuatannya ke pegunungan, perang Qalamoun bakal menjadi episode terakhir konflik Syria.



REF:
"The fall of Sfeira"; Wassim Raad; VOLTAIRENET; 4 November 2013

Wednesday, November 27, 2013

PERANG URAT SYARAF JELANG KONVENSI GENEWA II

Perang urat staraf terjadi menjelang Perundingan Genewa II yang ditetapkan PBB akan dilangsungkan tgl 22 Januari 2014 untuk menyelesaikan konflik Syria yang telah berlangsung 2,5 tahun dan menelan korban lebih dari 100 ribu jiwa. Kubu yang anti regim Syria Bashar al Assad berkukuh perundingan harus menghasilkan keputusan pembentukan pemerintahan transisi tanpa Bashar al Assad. Sementara pendukung Bashar al Assad bersikukuh kekuasaan Bashar al Assad tidak boleh disentuh.

"Syria mengumumkan partisipasi (Konvensi Genewa) dengan delegasi yang berada di bawah perintah Presiden Assad dan aspirasi seluruh rakyat Syria dengan tujuan utama menghancurkan terorisme," demikian pernyataan pers yang dikeluarkan kemenlu Syria, Rabu (27/11).

"Delegasi Syria tidak akan datang ke Genewa untuk menyerahkan kekuasaan, melainkan untuk berpartisipasi dalam perundingan bersama mereka yang komitmen dengan aspirasi rakyat Syria dan yang mendukung solusi politik bagi masa depan Syria," tambah pernyataan tersebut

Pernyataan tersebut juga mengkritik negara-negara barat dan sekutu-sekutu regional mereka yang terus mendesak pengunduran Bashar al Assad dari kekuasaan.

"Rakyat kami tidak akan mengijinkan siapapun untuk mencuri hak mereka menentukan masa depan dan pemimpin mereka, dan kunci dari perundingan Genewa adalah menyampaikan hak-hak rakyat Syria, bukan mereka yang telah menumpahkan darah rakyat," tambah pernyataan itu lagi.

"Kami mengingatkan mereka bahwa masa kolonialisme telah berakhir, dan mereka harus menyadarinya. Kalau tidak, tidak ada gunanya bagi mereka untuk datang ke Genewa."

Pada hari Selasa (26/11) menlu Perancis Laurent Fabius (Perancis adalah bekas penjajah Syria) mengatakan bahwa perundingan Genewa tidak akan dihadiri oleh al Assad dan para teroris, merujuk pada beberapa kelompok pemberontak yang terafiliasi dengan Al Qaida.

Kelompok pemberontak utama National Coalition menuduh pernyataan pemerintah Syria tersebut sebagai "tindakan berpura-pura bersama untuk melanjutkan permusuhannya terhadap rakyat."

"Regim mengklaim bahwa tuntutan turunnya al Assad adalah suara para kolonialis di Barat. Sebenarnya adalah itu adalah tuntutan rakyat," kata Presiden National Coalition Ahmad Jarba.

Meski mendapat dukungan kuat barat, kelompok ini diragukan kekuasaannya mengontrol para pemberontak yang saat ini justru dikuasai oleh kelompok-kelompok teroris Al Qaida seperti Al Nusra Front maupun ISIS.

Sementara itu sebuah aliansi pemberontak baru yang berisi kelompok-kelompok Islami non-Al Qaida, Islamic Front, dalam pernyataannya hari Selasa (26/11) menyatakan tujuannya mengganti kekuasaan di Syria dengan pemerintahan Islam.


PARA PANGLIMA PEMBERONTAK SYRIA TUMBANG SATU PER SATU


Para analis meragukan kekuatan kubu pemberontak Syria dalam perundingan Genewa II yang akan digelar tahun depan, mengingat fakta bahwa mereka tidak memiliki satu suara selain juga tengah berada di posisi terjepit di medan perang. Selain posisi yang semakin terdesak, beberapa komandan penting pemberontak Syria tewas satu per satu dalam pertempuran sengit yang berlangsung selama bulan ini.

Abdelqader Saleh, komandan satuan al-Tawhid Brigade yang mengalami luka-luka akibat serangan militer Syria tgl 14 November lalu di barat laut Aleppo, akhirnya meninggal dalam perawatan di Turki, Senin (25/11).

Komandan pemberontak lainnya yang tewas adalah Youssef al-Abbas, yang juga dikenal dengan nama Abu al-Tayyeb. Ia tewas dalam serangan udara militer Syria tgl 14 November lalu di Aleppo.

Lembaga pemantau Syria yang berbasis di Inggris, Syrian Observatory for Human Rights, mengumumkan hari Jumat (22/11) sebanyak 4 komandan pemberontak lainnya tewas dalam serangan terpisah di Provinsi Aleppo dan Homs. Sementara seorang anggota militer Syria yang membelot ke kubu pemberontak dengan pangkat Kolonel, tewas dalam pertempuran di Maaret al-Artiq, Aleppo.

Dalam beberapa minggu terakhir militer Syrian gencar melancarakan serangan terhadap posisi-posisi pemberontak Syria. Pada tgl 16 November melancarkan serangan di Harasta, timur laut Damaskus. Militer Syria juga berhasil merebut kembali kota Tel Hasel, Aleppo. Sementara di provinsi Homs militer Syria merebut kota-kota Hawarin dan Mahin.

Setelah terusir dari Al Qusayr dan terdesak di sekitar kota-kota besar seperti Damaskus, Aleppo dan Homs, para pemberontak kini hanya memiliki basis wilayah di Pegunungan Qalamoun yang menghubungkan Syria dengan Lebanon.



REF:
"Syrian government to attend Geneva II, but says Assad stepdown off the table"; Press TV; 27 November 2013
"Syria militant leader dies in Aleppo", Press TV; 18 November 2013

SOLIDARITAS SEMPIT PARA DOKTER

Di mata saya dokter adalah salah satu profesi yang sangat mulia karena kontribusinya yang sangat besar bagi kemanusiaan sepanjang sejarah manusia di dunia.

Saya juga kenal serta berteman dengan beberapa orang dokter yang sangat saya hormati. Ada Prof Dr Mundiyah "Nande" Mochtar, yang di samping seorang dokter juga sukses menjadi pengusaha dan tokoh pendidikan di Kota Medan. Ketika menjadi organiser acara "Anugerah Wirausaha Muslim Medan" tahun 2006, beliau terpilih sebagai salah satu pemenangnya. Ada juga teman-teman 3 A (Ali, Agung dan Aries), anak-anak FK-UGM yang pernah menjadi teman satu kontrakan saya waktu menjadi mahasiswa di Jogya, yang kebaikan-kebaikannya tidak akan pernah saya lupakan.

Namun kemarin semua kebaikan itu tercemari oleh tindakan segerombolan dokter yang sangat tercela. Dengan mengatasnamakan solidaritas kepada seorang dokter, mereka rela menginjak-injak sumpah jabatan mereka dengan menelantarkan ribuan pasien di seluruh Indonesia.

Apa jadinya jika semua masalah hukum yang menjerat seseorang ditindak-lanjuti dengan aksi mogok sesama teman profesi di seluruh Indonesia. Bagaimana jika seluruh pilot di Indonesia melakukan mogok kerja ketika seorang pilot sebuah meskapai penerbangan ditangkap polisi karena suatu kejahatan? Atau bagaimana jika semua guru, polisi, dan pegawai negeri melakukan aksi mogok ketika seorang rekan mereka dijerat oleh hukum?

Para dokter itu boleh-boleh saja menyampaikan aspirasinya menolak jeratan hukum yang menimpa rekan mereka. Tapi sangat tidak pantas kalau mereka melakukan aksi mogok, karena itu berarti telah melanggar sumpah profesi mereka untuk melayani pasien dan masyarakat apapun kondisinya. Berapa besar kerugian yang ditimbulkan oleh aksi mogok mereka? Ribuan orang yang tidak bisa mendapatkan pelayanan media, sebagian besar dari mereka adalah orang-orang miskin yang sangat membutuhkan pertolongan.
Entah berapa nyawa yang tak tertolong akibat aksi mogok mereka? Dalam hal ini aksi mereka bahkan bisa digolongkan sebagai aksi kriminal yang pantas mendapat hukuman pidana.

Dan dengan mamaksakan aspirasi seperti mogok nasional, para dokter itu telah berupaya menempatkan diri sebagai kelompok elit yang kebal hukum. Biarkan hukum berjalan sebagaimana mestinya, dan aspirasi dukungan kepada teman se-profesi dijalankan dengan elegan tanpa melanggar kode etik mereka sendiri, apalagi melanggar hukum.

Saya jauh lebih menghormati keluarga korban malpraktek yang menjadi pangkal perkara yang menyebabkan para dokter itu melakukan aksi mogok. Dalam sebuah wawancara dengan televisi nasional yang saya lihat tadi malam, mereka menyatakan bahwa yang diinginkan keluarga korban adalah hukum ditegakkan se-tegak-tegaknya. Pernyataan orang sederhana itu jauh lebih bijak daripada para dokter yang justru menuduh, dengan tanpa dasar kecuali prasangka dan lebih menonjol lagi karena semangat solidaritas sempit sesama dokter, bahwa seluruh proses penegakan hukum yang terjadi telah dilandasi motif kriminalisasi. Merekalah yang telah mengkriminalisasi sistem hukum Indonesia, dan karenanya juga mengkriminalisasi seluruh bangsa ini.

Masyarakat sudah lama merasa kecewa dengan keistimewaan para dokter di hadapan hukum. Hampir tidak pernah dalam sejarah negeri ini seorang dokter yang dijatuhi hukuman karena kelalaian yang menimbulkan kerugian bagi pasien. Para dokter dengan sangat kompak akan menolak sekuat tenaga setiap upaya hukum yang menjerat seorang anggota korps kedokteran. Bahkan ketika telah dibentuk sebuah komisi khusus yang diharapkan bisa menjembatani "aspirasi masyarakat" tentang kesetaraan hukum bagi para dokter, komisi itu terkesan justru menjadi lembaga perlindungan hukum bagi para dokter, bukan sebagai pelindung hak-hak masyarakat.

Untuk lebih memahami aspek hukum dari kasus ini silakan lihat di sini: http://news.detik.com/read/2013/11/26/142938/2423901/10/aksi-para-dokter-mogok-solider-pada-dr-ayu-dikritik-ahli-hukum-ui

DI BALIK LAYAR PERUNDINGAN NUKLIR IRAN

Kesepakatan nuklir Iran yang dicapai oleh negara-negara anggota tetap DK PBB + Jerman dengan Iran hari Minggu lalu (24/11), tidak mungkin tercapai tanpa adanya perundingan rahasia yang sangat panjang antara para pejabat Amerika dan Iran.

Secara umum dalam kesepakatan tersebut ditetapkan bahwa Iran berhak mengembangkan program nuklirnya namun hanya untuk keperluan damai dengan pembatasan pengayaan uranium hingga 5% (untuk membuat senjata diperlukan kadar uranium 20%). Selain itu Iran juga memperlonggar pengawasan internasional dengan mengijinkan para pengawas nuklir internasional mengadakan kunjungan terhadap seluruh fasilitas nuklir Iran setiap saat. Sebagai imbalannya sanksi-sanksi ekonomi yang selama ini diterapkan negara-negara barat terhadap Iran dibatalkan secara bertahap, di antaranya meliputi pencairan rekening-rekening pendapatan minyak Iran yang dibekukan barat yang nilainya mencapai $4 miliar atau lebih dari Rp 40 triliun, pembatalan pembatasan perdagangan emas, petrokimia, mobil dan onderdil pesawat.

Lebih dari itu, kesepakatan tersebut membuka peluang bagi pulihnya hubungan diplomatik Amerika-Iran yang terputus setelah Revolusi Iran tahun 1979.

Informasi adanya pertemuan rahasia antara para pejabat Iran dan Amerika di samping pertemuan resmi negara-negara DK PBB plus Jerman dengan Iran di Genewa sebenarnya telah bocor ke media massa mapan Associated Press. Namun atas permintaan Presiden Barack Obama yang tidak ingin pembicaraan nuklir dengan Iran mengalami kegagalan, informasi itu disembunyikan dari perhatian publik. Associated Press dan
Al-Monitor (situs berita berbasis di Washington, Amerika) baru memberitakan informasi tersebut pada hari yang sama dengan kesepakatan nuklir Iran, hari Minggu (24/11).

Associated Press melaporkan bahwa pertemuan-pertemuan rahasia tersebut dilaksanakan di beberapa negara, termasuk di antaranya Oman. Di antara pejabat Amerika yang terlibat adalah Deputi Menlu William Burns dan Jake Sullivan yang merupakan penasihat luar negeri Wapres Joe Biden. Sedangkan Al-Monitor menambahkan di antara pejabat Amerika  tersebut adalah pejabat senior National Security Council Puneet Talwar. Menurut laporan Associated Press pertemuan-pertemuan rahasia itu berlangsung sebanyak 5 kali dimulai bulan Maret lalu, atau 3 bulan sebelum terpilihnya Hassan Rouhani sebagai Presiden Iran. Namun baik Associated Press maupun al Monitor tidak menyebutkan pejabat-opejabat Iran yang terlibat dalam pertemuan-pertemuan tersebut.

Pertemuan-pertemuan rahasia tersebut, sebut Associated Press, telah memberi jalan bagi tercapainya kesepakatan nuklir Iran di Genewa hari Minggu lalu. Namun pertemuan-pertemuan tersebut juga menjelaskan mengapa menlu Perancis Laurent Fabius, yang tersinggung dengan adanya pertemuan-pertemuan sepihak Amerika-Iran, memveto kesepakatan yang sudah nyaris ditandatangani pada putaran perundingan sebelumnya.

"Meski pengumuman ini baru tahap awal, namun telah berhasil meraih sebuah kesepatan besar," kata Barack obama dalam keterangan persnya tentang kesepakatan tersebut. "Untuk pertama kalinya dalama satu dekade, kami telah berhasil menghentikan program nuklir Iran dan unsur-unsur kunci dalam program itu akan ditarik ulang," tambahnya.

Sementara di Iran, para anggota tim negosiasi yang dipimpin menlu Mohammad Javad Zarif mendapat sambutan hangat bak pahlawan. Mereka bahkan mendapat pujian dari pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Mohammad Khamenei yang sebelumnya merasa pesimis akana tercapai kesepakatan yang menguntungkan Iran.

Ketika massa mengelu-elukan kedatangan tim negosiator Iran di bandara Teheran, nilai tukar mata uang Iran, rial, melonjak hingga 3%.

“Ini hanyalah tahap awal. Kita mulai bergerak pada arah kepercayaan diri yang pulih, arah dimana dahulu kita abaikan," kata menlu Iran usai kedatangannya kembali di Teheran.

Kesepakatan hari Minggu tercapai setelah perundingan alot selama 3 putaran yang berpuncak pada perundingan tengah malam yang berlangsung di sebuah hotel bintang 5 di Genewa, Swiss, yang dipimpin oleh kepala urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton. Menlu Inggris William Hague, Menlu Perancis Laurent Fabius, Menlu Jerman Guido Westerwelle, Menlu Rusia Sergey Lavrov dan Menlu Cina Wang Yi, turut hadir dalam perundingan tersebut. Namun kesepakatan akhir baru tercapai setelah pertemuan intensif yang hanya dihadiri oleh Menlu Amerika John Kerry, Menlu Iran Zarif dan Catherine Ashton.


SAUDI YANG KELEBAKAN

Sementara itu Saudi Arabia yang menganggap Iran sebagai musuh terbesarnya menunjukkan sikap mendua tentang kesepakatan nuklir Iran tersebut. Di forum resmi Saudi menyatakan mendukung kesepakatan tersebut, namun di belakang para pejabat Saudi mengutuk keras kesepakatan tersebut.

Beberapa waktu yang lalu seorang pangeran Saudi yang juga mantan kepala inteligen menegaskan bahwa negaranya tidak menginginkan sanksi ekonomi dihapuskan terhadap Iran. Dengan kata lain, ia tidak menginginkan adanya kesepakatan dalam perundingan nuklir Iran.

Sementara itu dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Wall Street Journal yang dilansir Islam Times hari Senin (25/11), Pangeran Saudi al-Waleed bin Talal mengutuk kesepakatan tersebut. Lebih jauh ia bahkan mengakui negaranya memiliki kesamaan sikap terhadap program nuklir Iran dan mengulangi tuduhan PM Israeal Benjamin Netanyahu yang menyebut Presiden Iran sebagai "srigala berbulu domba".

"Saudi dan Israel memiliki kepentingan sama, dan mengutuk setiap perjanjian yang tidak menyangkut penghentian kemampuan Iran untuk memperkaya uranium," kata Waleed bin Talal.

"Untuk pertama kalinya, kepentingan Arab Saudi dan Israel hampir paralel. Saat ini Saudi Arabia mencoba memberikan tekanan maksimum terhadap Amerika Serikat yang menyerah dan bicara lembut terhadap Iran," tambahnya.

Pangeran super kaya raya itu menegaskan bahwa opsi militer untuk menetralisir potensi nuklir Iran adalah lebih baik dari kesepakatan diplomatik yang buruk.



REF:
"Secret US-Iran talks cleared way for historic nuclear deal"; Julian Borger and Saeed Kamali Dehghan; gaurdian.co.uk; 24 November 2013
"Pangeran Saudi: "Hasan Rohani Serigala Berbulu Domba""; islamtimes.org; 25 November 2013

Sunday, November 24, 2013

KEMENANGAN DIPLOMATIK IRAN MEMBAKAR ISRAEL

(TERKAIT KESEPAKATAN NUKLIR IRAN)

Gambar: Menlu Amerika, Iran dan pemimpin Uni Eropa dalam perundingan nuklir Iran di Genewa.


Di tengah dunia yang menyambut dengan antusias kesuksesan pembicaraan nuklir Iran di Genewa baru-baru ini, Israel justru menunjukkan kejengkelannya. Sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa Iran kembali berhasil mengalahkan Israel dengan cara yang sangat elegan.

"Itu adalah perjanjian yang buruk yang memberikan Iran apa yang diinginkannya: pengurangan sanksi sekaligus mempertahankan bagian inti dari program nuklirnya," demikian pernyataan yang dikeluarkan PM Israel Benjamin Netanyahu, Minggu (24/11).

Pernyataan tersebut dikeluarkan Netanyahu hanya beberapa jam setelah Iran dan 5 anggota tetap DK PBB plus Jerman mencapai kesepakatan tentang program nuklir Iran, setelah terlibat perundingan ketat di Genewa selama berhari-hari. Kesepakatan tersebut diharapkan akan mengakhiri perselisihan negara-negara barat dengan Iran terkait program nuklirnya, sekaligus mengakhiri sanksi politik dan ekonomi yang diterapkan barat terhadap Iran.

Namun bagi Israel, kesepakatan tersebut dianggap sebagai "kemenangan diplomatik terbesar Iran sejak Revolusi Islam th 1979". Untuk itu Israel menyatakan tidak terikat dengan perjanjian tersebut dan semua pilihan bisa dilakukan Israel terhadap Iran.

"Kami harus menentukan sendiri keputusan-keputusan yang berkaitan dengan nasib kami, secara independen, untuk melindungi masa depan kami," tambah Netanyahu dalam keputusannya.

Menteri inteligen Israel Yubal Steinitz juga mengungkapkan kekecewaan Israel atas kesepakatan tersebut seraya mengatakan bahwa Israel akan melanjutkan kampanye "penghancuran infrastruktur militer Iran, termasuk program nuklir Iran." Di sisi lain menteri ekonomi Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa Israel tidak terpengaruh oleh kesepakatan tersebut.

"Israel tidak terlibat dalam perundingan Geneva accord. Iran tengah mengancam Isreal dan Israel berhak untuk mempertahankan diri," kata Bennett.

Israel yang dipercaya memiliki 200 sampai 400 hululedak nuklir, dan menjadi satu-satunya negara nuklir di Timur Tengah, telah berulangkali mengancam akan menyerang Iran karena adanya program nuklir Iran. Padahal tim penyidik badan atom internasional tidak pernah mendapatkan bukti yang menunjukkan Iran telah mengalihkan program nuklirnya untuk membuat senjata nuklir.

Kesuksesan pembicaraan program nuklir Iran di Genewa baru-baru ini merupakan kemenangan seluruh umat manusia yang masih bisa menggunakan akal sehat dan hati nurani. Dengan kesepakatan itu dunia terhindar dari perang dunia, sementara Iran masih bisa tetap melanjutkan program nuklirnya untuk keperluan damai, dan pada saat yang sama sanksi-sanksi yang selama ini diterima Iran dari negara-negara barat akan segera dicabut.

Tidak heran jika para pemimpin dunia menyambut hangat kesuksesan pembicaraan tersebut. Bahkan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, yang sebelumnya agak pesimis perundingan akan berjalan baik, menyatakan penghargaannya kepada tim negosiasi Iran.



REF:
"Iran’s 'greatest diplomatic victory' leaves Israel fuming"; PRESS TV; 24 November 2013

ERA BARU TERORISME DI LEBANON (2)

Premis ini diperkuat oleh pengakuan seorang tersangka terorisme Hassan M., yang ditahan oleh Dinas Inteligen Lebanon (Internal Security Forces Information Branch) di Bekaa.

Hassan mengaku sebagai penjual mobil yang digunakan personil-personil ISIS untuk meledakkan bom di kawasan Maamoura, Beirut Selatan beberapa waktu lalu. Setelah terjadi ledakan, M sempat menelpon pemimpin ISIS Abu Abdullah al-Iraqi dan mengatakan bahwa mobil itu masih terdaftar sebagai miliknya. Kepada M, al-Iraqi sebelumnya hanya menyebutkan bahwa kendaraan tersebut hanya digunakan untuk mengangkut orang, bukan untuk meledakkan bom.

Menurut sumber-sumber inteligen Lebanon, ISIS juga terlibat dalam pemboman di kawasan Roueiss, dimana para palaku memasuki Lebanon melalui kota Ersal dengan bantuan penduduk kota tersebut.

“Apa yang terkait dengan pemboman di Roueiss dan Mreijeh mungkin juga terkait dengan pemboman kedubes Iran.”

Beberapa waktu lalu pemimpin ISIS Abu Bakr al-Iraqi, mendeklarasikan perang di Lebanon. Ini mengindikasikan adanya hubungan antara ISIS dengan Abdullah Azzam Brigades. Dengan ISIS yang lebih "professional" sementara Azzam Brigades adalah kelompok yang tidak dikenal, kemungkinan yg terakhir hanya menjadi kepanjangan tangan, khususnya melalui Zureiqat.

Menurut sumber-sumber inteligen Lebanon, Zureiqat telah berada di Syria lebih dari setahun, dan telah berulangkali keluar masuk Lebanon. Dikektahui juga bahwa alamat situs (IP address) akun Twitter Zureiqat berasal dari Syria.

Sebelum berpindah-pindah antara Lebanon-Syria Zureiqat tinggal di distrik Tariq al-Jdideh, Beirut, dan bekerja di sebuah perusahaan rekaman media Islam. Ia terlibat aktif dalam perekrutan mujahilin-mujahilin yang dikirim ke Iraq dan Afghanistan.


MENHAN JANJI SEGERA UNGKAP PEMBOMAN

Sementara itu menhan Lebanon Fayez Ghoson mengatakan bahwa penyelidikan yang tengah dilakukan aparat keamanan Lebanon segera akan menemukan pelaku pemboman kedubes Iran.

Dalam wawancara dengan media "al-Manar", Ghoson mengkonfirmasi tentang perkembangan positif dari penyidikan yang tengah dilakukan. Ia menambahkan bahwa kelompok-kelompok teroris terafiliasi al-Qaeda, telah menjadi ancaman nyata Lebanon. Lebih jauh ia menekankan pentingnya menyelesaikan krisis pengungsi Syria di Lebanon yang akan bisa menjadi faktor pendukung munculnya gerakan terorisme di Lebanon.

"Lebanon tidak akan pernah menjadi sumber inteligen Israel dan antek-anteknya, atau menjadi tempat asalnya terorisme dan kriminalisme, dan di sini tidak ada tempat lagi bagi terjadinya konspirasi-konspirasi jahat, karena keterkaitan nasional dan formula koeksistensi telah menjadi fondasi dasar negeri ini," kata.


SAUDI "MINGGAT"

Dugaan keterlibatan Saudi Arabia dalam serangan-serangan teroris di Lebanon, terakhir terhadap kantor kedubes Iran hari Selasa (19/11) lalu, membuat pemerintah Saudi mengeluarkan peringatan kepada warganya yang tinggal di Lebanon untuk meninggalkan negeri tersebut.

Surat yang dikeluarkan kedubes Saudi di Lebanon hari Kamis (21/11) kepada para warga Saudi di Lebanon itu menyarankan mereka untuk berhati-hati atau meninggalkan negeri itu. Alasan yang disampaikan dalam surat tersebut adalah adanya "mobilisasi media massa".

Peringatan pemerintah Saudi juga disampaikan melalui siaran radio oleh dubes Saudi di Lebanon Ali Awad Assiri pada hari yang sama.

Pemerintah Saudi memang memiliki pengaruh besar di kalangan elit Sunni yang tergabung dalam partai Gerakan Masa Depan (Al Muktaqbal) yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Saad Hariri dan Fuad Siniora. Namun di antara penduduk Lebanon selebihnya, Saudi memiliki reputasi yang kurang baik karena dianggap terlalu banyak campur tangan dalam urusan domestik Lebanon.

Misalnya saja pada tahun 2008 Saudi sangat aktif mendukung pembentukan milisi-milisi bersenjata guna menyaingi Hizbollah. Akibatnya terjadi konflik bersenjata antara milisi-milisi itu dengan Hizbollah dan sekutu-sekutunya, yang berakhir dengan kemenangan Hizbollah. Konflik-konflik bersenjata di beberapa kota Lebanon terkait konflik Syria beberapa waktu terakhir juga tidak bisa dilepaskan dari peran Saudi.

Secara umum Saudi dianggap berada di balik munculnya radikalisme Islam yang intoleran di Lebanon, negara yang sangat pluralis.



REF:
"Has Lebanon Entered the Era of Suicide Bombings?"; Radwan Mortada; AL-AKHBAR; 20 November 2013
"Ghoson Asserts Information about Free Booby-Trapped Cars Being Searched for"; ALMANAR.COM.LB; 22 November 2013

DIEJEK KERRY, BROTHERHOOD MARAH

TURKI MESIR SALING USIR DUBES

Ikhwanul Muslimin (Moslem Brotherhood) Mesir marah besar kepada menlu Amerika, John Kerry, setelah yang bersangkutan menuduh Brotherhood telah "mencuri" revolusi Mesir.

"(Revolusi) telah dicuri oleh satu entitas paling terorganisir di negeri ini, yaitu Brotherhood," kata Kerry hari Rabu (20/11) di sela-sela kunjungannya di Mesir. Kerry juga menyatakan dukungannya atas kudeta militer yang menyingkirkan Presiden Mohammad Moersi dari Ikhwanul Muslimin, 3 Juli lalu. Menurutnya Moersi telah gagal membentuk pemerintahan yang inklusif dan transparan berdasarkan prinsip-prinsip demokrasi.

Menanggapi pernyataan Kerry tersebut, sekjen Brotherhood, Mahmoud Hussein, mengkritik balik Kerry dengan menuduh Amerika terlibat dalam kudeta militer terhadap pemerintah yang legitimet, yang terpilih melalui pemilu yang transparan.
 
"Amerika yang mendukung demokrasi dan kebebasan di negerinya sendiri telah menjadi pendukung kediktatoran dan penindasan," kata Hussein.

Sementara itu hubungan 2 negara Islam terbesar di Timur Tengah, Mesir dan Turki, kini mengalami titik terendah setelah keduanya saling mengusir duta besar. Dubes Turki Huseyin Avni Botsali diusir pemerintah Mesir pada hari Sabtu (23/11) setelah Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan untuk ke-sekian kalinya mengkritik kudeta militer di Mesir terhadap Mohammad Moersi. Kritikan dilakukan Erdogan dalam kunjungannya di Rusia, Kamis (21/11).
Atas tindakan tersebut pemerintah Turki membalasnya dengan mengeluarkan perintah ‘Persona Non Grata’ kepada Dubes Mesir di Turki Abduracman Salah El-Din. Turki juga menurunkan skala hubungan diplomatiknya dengan Mesir.

"Kami tidak pernah hormat pada mereka yang tidak menghormati hak-hak rakyatnya," kata Tayyip Erdogan mengomentari aksi saling usir diplomat kedua negara.

Hubungan Mesir dan Turki memburuk setelah Mohammad Moersi digulingkan militer tgl 3 Juli lalu. Moersi memang sekutu dekat Erdogan karena keduanya berasal dari kelompok Ikhwanul Muslimin.

"Komentar Erdogan Kamis lalu, merupakan bukti nyata Turki pendukung Morsi yang kini tengah diadili karena terlibat pembunuhan massal," kata Badr Abdel Aty, juru bicara kementerian luar negeri Mesir terkait dengan tindakan Mesir mengusir dubes Turki.

Memburuknya hubungan Turki dengan Mesir semakin membuat Turki terisolir, terutama menyusul keterlibatan Turki dalam konflik Syria yang gagal dimenangkannya. Selain Mesir, Turki juga mengalami perselisihan dengan Saudi dan negara-negara Teluk yang mendukung kudeta militer Mesir. Sementara kasus penculikan pilot-pilot Turki di Lebanon beberapa waktu lalu semakin menunjukkan bahwa Turki tidak lagi memiliki wibawa di kawasan tersebut. Tidak mengherankan jika kini Turki tampak berusaha mendekati Iran dan Irak untuk mencari sekutu baru.


REF:
ALMANAR.COM.LB; 22 November 2013
"Turki dan Mesir Saling Usir Dubes"; inilah.com 25 November 2013

INI BARU ANTI-NEOLIBERALISME

Sudah menjadi pemahaman umum bahwa faham neo-liberalisme yang saat ini telah melingkupi segala sendi kehidupan negara, adalah sumber dari segala permasalahan bangsa ini. Tidak hanya mencakup kesejahteraan rakyat yang terabaikan, namun juga tergadainya harga diri bangsa oleh kepentingan asing. Namun sayangnya, sangat jarang calon pemimpin bangsa ini, khususnya mereka yang tengah gencar berkampanya untuk pilpres 2014 mendatang, yang berani secara terang-terangan menyatakan penolakannya terhadap faham neo-liberalisme ini.

Bahkan kandidat presiden dari Gerindra, Prabowo Subianto, yang dalam kampanye wapres tahun 2009 lalu cukup vokal menyatakan penolakannya terhadap faham neo-liberalisme, kali ini tiba-tiba "melempem". Belum apa-apa ia bahkan telah membuat pernyataan: tidak anti-asing, yang bisa ditafsirkan sebagai "pro-asing" atau pro-neoliberalisme.

Maka apa yang dikatakan oleh Ketua KPK Abraham Samad berikut ini terasa sangat merdu di telinga saya.

"Pemerintah bullshit (omong kosong). Sebetulnya kita tidak perlu lagi impor," tegas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad, saat memberi pembekalan di Rapimnas V Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (23/11).

Abraham Samad mengatakan, pemerintah masih melakukan impor karena terlibat dengan pengusaha hitam dan mafia impor. Akibatnya, regulasi dibolak-balik agar bisa melakukan impor demi kepentingan pribadi. Abraham menjelaskan sedikit hasil pengamatannya mengapa kedaulatan pangan nasional masih lemah. Misalnya, pangan bawang yang salah satunya berlimpah di Brebes, Jawa Tengah, sengaja tidak diolah dengan baik agar bisa cari keuntungan lewat impor. Begitu pula dengan gula. Menurutnya, impor gula sebetulnya diperuntukkan perusahaan kue atau minuman. Tapi yang terjadi kuota sengaja diperbesar, sehingga setelah perusahaan kue dan minuman itu sudah terpenuhi, gula impor disebar di pasar dan membuat petani dan pedagang tradisional terpinggirkan.

Kebijkan impor daging pun, menurut Abraham, terendus hanya permainan. Daging di Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Jawa Timur bahkan lebih dari cukup. Memang, regulasi membolehkan daging sapi diimpor hanya untuk rumah makan dan hotel besar. Tapi pada akhirnya pemerintah memainkan kuota daging impor dengan menyebarkan ke pasar.

Padahal kata Abraham, Amerika Serikat yang merupakan negara paling liberal sekalipun melakukan proteksi besar-besaran terhadap produksi pangannya.

"Pemerintah boro-boro subsidi dan proteksi. Makanya, pemerintah jangan terapkan liberalisasi pangan. Stop impor agar mampu swasembada pangan. Ini harus dilakukan di 2014," tandasnya.

Namun jangan terburu-buru menganggap Abraham Samad sebagai figur calon pemimpin Indonesia yg ideal. Sebagaimana para capres lain yang kini sibuk berkampanye, termasuk dengan menggunakan uang rakyat, ia juga memiliki cacat integritas. Janjinya untuk menyelesaikan kasus Century dalam setahun dengan konsekuensi mundur, tidak ia penuhi. Padahal bukti-bukti dan keterangan yg diperoleh KPK sudah sangat lengkap. Apalagi menyelesaikan masalah-masalah korupsi lain yg jauh lebih "besar" seperti kasus BLBI sebesar Rp 600 triliun, kasus inefisiensi PLN senilai Rp 37 triliun, mafia pajak, mafia minyak, mafia ekspor-impor, dll.


REF:
"Ketua KPK: Soal Ketahanan Pangan, Pemerintah Bullshit!"; rakyatmerdekaonline.com; 23 November 2013

Saturday, November 23, 2013

ERA BARU TERORISME DI LEBANON

 
Ketika para pejuang Shiah Lebanon (yang kemudian membentuk organisasi Hizbollah) membom kedubes Amerika serta markas pasukan marinir Amerika dan Perancis tahun 1983 yang berujung pada penarikan pasukan Amerika dan Perancis, ketika para pejuang Lebanon membom Presiden Gemayel yang dianggap berkhianat, atau ketika teroris membom mantan perdana menteri Rafiq Hariri tahun 2005, Lebanon hampir tidak mengenal "bom bunuh diri". Bahkan dalam beberapa serangan bom di wilayah dukungan Hizbollah beberapa waktu terakhir pun para pelaku masih mengandalkan bom mobil yang diledakkan dengan remote control.

Namun era "bom bunuh diri" sepertinya kini telah mulai terjadi di Lebanon menyusul beberapa wilayah konflik lainnya seperti Palestina, Irak, dan Syria. Tidak lain karena serangan bom yang terhadap kedubes Iran hari Selasa lalu (19/11) dilakukan dengan cara ini. Dan dengan cara itu pulalah para teroris kini mewujudkan ancamannya untuk menjadikan Lebanon sebagai arena "jihad" sembari menyalahkan Hizbollah dan Iran atas dukungannya terhadap regim Syria.

Dan ketika suara ledakan mulai meredup meninggalkan kerusakan dan puluhan orang tewas dan terluka (sebagian besar warga sipil Lebanon yang tak berdosa, karena serangan sebenarnya terjadi di luar kompleks kedubes Iran), publik dikejutkan dengan pengakuan Sirajuddin Zureiqat di Twitter, sebagai penanggungjawab serangan dengan mengatas-namakan kelompok Abdullah Azzam Brigades yang terafiliasi dengan gerakan Al Qaida.

Nama Abdullah Azzam Brigades sendiri sebenarnya tidak diketahui publik Lebanon, namun tidak dengan nama Sirajuddin. Aparat keamanan Lebanon dan kalangan politisi Lebanon telah mengenal nama Sirajuddin. Pada tahun 2011 ia bahkan sempat ditangkap oleh aparat keamanan Lebanon karena keterlibatannya dalam aksi-aksi terorisme. Namun karena tekanan politik yang kuat, aparat keamanan terpaksa melepaskan Sirajuddin. Berbagai sumber menyebutkan salah satu tekanan itu berasal dari Mufti Besar (pemimpin kaum Sunni) Lebanon yang menelpon panglima militer Lebanon Jendral Qahwaji untuk melepaskan Sirajuddin. Usai dilepas, Sirajuddin pun langsung menghilang hingga tiba-tiba saja menyatakan diri sebagai pelaku pemboman.

Dalam pengakuannya itu Sirajuddin menyebut aksi teroris tersebut sebagai "Serangan Kedubes Iran di Beirut" dan kedua pelaku serangan sebagai "2 pahlawan Sunni Lebanon". Dengan percaya diri ia bahkan mengklaim, "serangan-serangan di Lebanon akan berkelanjutan hingga 2 hal tercapai, yaitu penarikan Partai Iran (Hizbollah) dari Syria serta pembebasan kawan-kawan kami yang ditahan di penjara penindasan Lebanon".

Serangan terhadap Kedubes Iran ini sangat mengejutkan aparat keamanan Lebanon. Mereka mengira ancaman serangan teroris telah lewat setelah berlalunya peringatan Hari Asyura yang biasanya menjadi sasaran paling dicari oleh para teroris takfiri wahabi anti-Shiah.

Selama ini militer Lebanon dituduh sebagai kaki-tangan Iran-Hizbollah karena sikap tegasnya terhadap kelompok-kelompok ekstremis Sunni. Berkali-kali mereka terlibat bentrokan hebat dengan para ekstremis Sunni, termasuk ketika membersihkan kamp-kamp pengungsi Palestina dari unsur-unsur ekstremis dan saat mengusir para ekstremis pimpinan Sheikh Al Assir di Sidon beberapa waktu lalu. Militer yang secara tradisi dipimpin oleh Jendral Kristen memang serba salah. Sikap tegasnya terhadap para ekstremis wahabi justru dituduhkan sebagai sikap keberpihakan terhadap Hizbollah.

Sebaliknya para ekstremis Sunni sangat menyukai dinas inteligen Lebanon (Internal Security Forces Information Branch) yang dipimpin oleh perwira tinggi Sunni, yang dalam aksi-aksinya dianggap anti-Hizbollah.

Media Lebanon yang dekat dengan Hizbollah, Al Akhbar beberapa waktu lalu melaporkan bahwa kelompok pemberontak Syria yg dekat dengan Saudi Arabia dan Al Qaida, Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), telah memutuskan untuk melakukan serangan-serangan bunuh diri terhadap "sasaan-sasaran Shiah" di Lebanon. Namun sasaran itu tidak melulu simbol-simbol Hizbollah, melainkan juga terhadap figur-figur publik Sunni yang mendukung Hizbollah.

Lebih jauh laporan itu menyebutkan bahwa ISIS, di tengah posisi militernya yang kurang menguntungkan di medan perang Syria, sangat serius untuk memindahkan medan perang melawan Hizbollah di wilayah Lebanon.

(bersambung)

AFGHANISTAN TOLAK JADI BAWAHAN PERMANEN AMERIKA

Mengikuti tetangganya, Irak, yang menolak menjadi negara 1/2 jajahan Amerika, Afghanistan akhirnya menolak menandatangani perjanjian keamanan dengan Amerika (Bilateral Security Agreement) yang memberikan hak-hak istimewa kepada Amerika.

Dalam pernyataan di hadapan sidang para tetua agama dan masyarakat Lora Jirga yang digelar hari Kamis (21/11) Presiden Hamid Karzai mengatakan bahwa perjanjian keamanan akan ditandatangani oleh pemerintah mendatang setelah pemilu. Sehari kemudian jubir Karzai Aimal Faizi mengulang kembali pernyataan Karzai, "Keamanan, perdamaian dan pemilu yang baik adalah kunci untuk menandatangani perjanjian keamanan.”

“Mari kita tunggu apa keputusan Loya Jirga atas dokumen itu. Jika disetujui, sebagai presiden, dokumen itu akan ditandatangani setelah pemilu," kata Faizi.

Padahal pada hari Kamis Amerika sudah menyatakan bahwa Amerika menginginkan perjanjian tersebut ditandatangani pada akhir tahun ini.

Jubir pemerintahan Amerika Josh Earnest, mengatakan, “kegagalan menandatangani perjanjian ini tahun ini akan mencegah Amerika dan sekutu-sekutu menetapkan rencana masa depan setelah tahun 2014.”

Loya Jirga adalah dewan rakyat Afghanistan yang beranggotakan 2.500 ketua suku dan pemimpin politik di seluruh Afghanistan. Mereka berkumpul di Kabul untuk membahasa perjanjian keamanan tersebut. Adapun pemilu presiden Afghanistan akan dilaksanakan tgl 5 April 2014.

Di bawah perjanjian keamanan yang dirancang Amerika berbulan-bulan itu sebagian pasukan Amerika diijinkan tetap tinggal di Afghanistan setelah tahun 2014. Selain itu tentara-tentara Amerika itu diberikan hak immunitas dari hukum Afgahistan. Namun kebencian terhadap Amerika sudah mendarah daging bagi sebagian besar rakyat Afghanistan terkait dengan banyaknya aksi-aksi biadab pasukan Amerika. Berbagai aksi demonstrasi juga telah digelar rakyat Afghanistan menentang perjanjian keamanan tersebut.

Jika Afghanistan benar-benar monolak perjanjian keamanan dengan Amerika, maka hal ini merupakan pengulangan dari apa yang terjadi di Irak sebelum penarikan pasukan Amerika tahun 2011. Kala itu pun Amerika memaksa pemerintah Irak menandatangani perjanjian yang memberi hak keberadaan pasukan Amerika dan kekebalan hukum bagi para personilnya. Namun karena penolakan rakyat Irak serta adanya jaminan keamanan dari Iran, maka Irak pun menolak perjanjian tersebut, dan Amerika terpaksa hengkang dengan tangan hampa setelah menghabiskan triliunan dolar biaya perang dan ribuan personil militernya yang tewas sia-sia.



REF:
"Afghanistan rejects US demand on bilateral security agreement"; PRESS TV; 22 November 2013

Friday, November 22, 2013

MENGIKUTI OBAMA, PM INGGRIS TELPON PRESIDEN IRAN

Sebagai buah dari sikap politiknya yang berintegritas tinggi, Iran benar-benar telah menjadi primadona dalam konstalasi politik internasional saat ini. Keteguhannya mendukung Syria telah memaksa kekuatan zionis internasional untuk surut ke belakang dengan menyetujui skenario perundingan politik Genewa II. Sementara kegigihannya mempertahankan hak memiliki teknologi nuklir mampu memaksa Amerika dan barat untuk mengkaji ulang kebijakan sanksi terhadap Iran serta tuntutan tanpa syarat mereka untuk menghentikan program nuklir Iran.

"Kemenangan" Iran atas lawan-lawan politik internasionalnya tersimbolisasi dengan jelas oleh panggilan telepon Presiden Amerika Barack Obama kepada Presiden Iran Rouhani beberapa waktu lalu. Meski hanya sebuah percakapan telepon basa-basi, peristiwa itu telah menjadi tonggak sejarah politik internasional. Betapa tidak, pemimpin negara yang selama puluhan tahun memusuhi Iran dan menganggapnya sebagai "negara teroris" dan "negara setan", justru tergopoh-gopoh berusaha mendekati Presiden Iran hanya untuk sekedar bertegur sapa.

Tidak sampai di situ, tidak mau kalah dengan Barack Obama, Perdana Menteri Inggris David Cameron pun telah menelepon Presiden Rouhani, Selasa lalu (19/11). Peristiwa itu menjadi yang pertama kali dalam 10 tahun terakhir seorang pemimpin Inggris menelpon Presiden Iran.

Dalam percakapan antara Cameron dan Rouhani dibicarakan beberapa isu internasional serta hubungan bilateral kedua negara. Di antara isu internasional yang dibicarakan adalah rencana Perundingan Genewa II, pembicaraan program nuklir Iran dengan negara-negara anggota tetap DK PBB plus Jerman, serta konflik Syria.

"Perdana Menteri (David Cameron) telah menjadi Perdana Menteri pertama yang menelpon Presiden Iran dalam lebih dari 10 tahun, ketika beliau berbicara dengan Presiden Rouhani malam ini, menjelang perundingan nuklir di Genewa," kata jubir kantor perdana menteri Inggris di Downing Street, London, Selasa (19/11).

Dalam keterangan tersebut disebutkan bahwa kedua pemimpin telah "setuju untuk melanjutkan usaha-usaha untuk meningkatkan hubungan melalui pendekatan bertahap dan resiprokal, setelah kedua negara saling mengirim pejabat perwakilan minggu lalu".

Pengangkatan pejabat perwakilan merupakan langkah maju hubungan diplomatik kedua negara yang rusak setelah demonstran Iran menyerbu kantor kedubes Inggris di Teheran tahun 2011.

"Dalam isu program nuklir Iran, kedua pemimpin sepakat bahwa perkembangan signifikan telah terjadi dalam perundingan nuklir di Genewa dan adalah penting untuk menangkap peluang yang diberikan oleh perundingan yang akan berlanjut besok," tambah pernyataan tersebut.

David Cameron disebutkan dalam pernyataan tersebut, sangat menginginkan Iran untuk "memperhatikan keinginan masyarakat internasional atas transparansi program nuklir Iran".

Sedangkan dalam isu Syria, kedua pemimpin "setuju untuk menghentikan pertumpahan darah melalui perundingan politik", demikian pernyataan Downing Street.



REF:
"Cameron Makes First UK Call to Iranian President in over a Decade"; almanar.com.lb; 19 November 2013

MARZUKI ALI PUN DUKUNG IRAN DAN PALESTINA

Tanpa banyak dipublikasikan media massa nasional, hubungan Indonesia-Iran sebenarnya sangat erat, yang ditandai dengan banyaknya kunjungan pejabat-pejabat dan tokoh-tokoh masyarakat Indonesia ke negara para ulama itu. Demikian pula halnya dengan kunjungan Ketua DPR RI Marzuki Ali baru-baru ini ke Iran yang relatif tidak mendapatkan pemberitaan media-media massa nasional. Padahal seharusnya kunjungan seorang ketua parlemen mampu memberikan dampak signifikan dalam hubungan kedua negara.

Dalam kunjungannya ke Iran tersebut Marzuki Ali mendapat kehormatan berpidato di hadapan parlemen Iran yang isi pidatonya sebenarnya sangat "spektakuler", yaitu menyangkut isu-isu paling sensitif dalam hubungan dunia internasional saat ini, yaitu dukungan terhadap hak Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir serta dukungan terhadap rakyat Palestina untuk memiliki negara sendiri dengan ibukota Jerussalem (Baitul Maqdis).

"Kami mendukung program nuklir Iran dan kami ingin Iran mencapai apa yang diacunya," kata Marzuki Alie dalam pidatonya tersebut. Hal itu kontan membuat hadirin bertepuk tangan dengan meriah. Tepuk tangan disertai seruan takbir tidak kalah meriah juga diterima Marzuki ketika beliau menyinggung tentang Palestina:

"Kami berpendapat bahwa perdamaian di Palestina tidak akan terwujud kecuali negara itu independen dengan ibukota Baitul Maqdis," kata Marzuki.

Sebagaimana diketahui, Iran adalah negara yang paling konsisten mendukung kemerdekaan Palestina. Dengan pernyataan tersebut Marzuki tidak saja menunjukkan dukungannya pada Palestina, namun juga kepada Iran sekaligus. Tidak lupa Marzuki Ali menyatakan terima kasihnya terhadap sambutan yang diberikan parlemen Iran terhadap dirinya sebagai wakil bangsa Indonesia.

"Saya dan sebagai ketua parlemen mewakili parlemen Indonesia berterima kasih atas sambutan hangat Anda," ungkap Marzuki.

"Ini adalah kunjungan ketiga saya ke Iran yang merupakan kunjungan resmi atas undangan Ketua Parlemen Iran Ali Larijani, dan saya berharap kunjungan ini dapat memperluas hubungan seribu tahun untuk kerjasama lebih luas di bidang ekonomi, politik, politik, budaya dan sosial," tambah Marzuki.

Dengan menekankan bahwa hubungan parlemen Indonesia dan Iran adalah hubungan persahabatan, Marzuki Alie mengakui masih adanya berbagai hambatan dalam hubungan kedua negara yang berusaha ia selesaikan bersama parlemen Iran. Kepada pers Marzuki Ali mengungkapkan bahwa pihaknya telah membahas berbagai macam masalah dengan Larijani. Ditambahkannya juga bahwa parlemen Indonesia dan Iran memiliki kerjasama di tingkat regional dan global.

Pada bagian lain pidatonya Marzuki mengatakan, "Kami mewakili pemerintah dan rakyat Indonesia, menyampaikan belasungkawa atas ledakan di Lebanon dan pada akhirnya saya berterima kasih kepada para anggota parlemen khususnya ketua parlemen Iran dan juga juga atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk bertemu dengan Presiden Iran, bapak Rouhani."

"Kami berharap kunjungan ini dapat meningkatkan kerjasama antara Iran dan Indonesia di tingkat pemerintahan, parlemen dan masyarakat," tuturnya.

Pasca pidato Marzuki Alie, Ketua Parlemen Iran Ali Larijani berterima kasih kepada sejawatnya dari Indonesia itu dan mengatakan, "Kami berterima kasih atas ungkapan akrab beliau dan kami berharap kunjungan beliau menjadi titik kembali untuk hubungan antara Iran dan Indonesia karena kedua negara adalah bangsa besar dan unggul dalam masyarakat Islam."


REF:
"Ketua DPR RI Sampaikan Pidato Spektakuler di Parlemen Iran"; indonesian.irib.ir; 20 November 2013

Wednesday, November 20, 2013

SAUDI DAN PEMBOMAN KEDUBES IRAN

Saya baru saja membaca tulisan di situs media Lebanon Al Akhbar berjudul "The Mad Kingdom: Saudi Raises the Stakes" yang pada paragraf terakhirnya menuliskan:

"Jadi kegilaan kerajaan Saudi telah mencapai puncaknya, dan adalah mengejutkan bahwa ada sebagian kelompok di Lebanon yang bersedia mengikutinya, membantu Pangeran Bandar bin Sultan (kepala inteligen Saudi, orang nomor satu yang memimpin Saudi dalam berbagai konflik di Timur Tengah) menciptakan kekacauan di Lebanon dan Syria dalam beberapa bulan atau tahun ke depan".

Itu adalah sebagian dari beberapa tulisan yang menginformasikan tentang rencana Saudi melakukan "perang habis-habisan" demi mempertahankan eksistensinya setelah terancam oleh kegagalan "proyek Syria", ekspansi kaum Shiah Zaidiyah di Yaman Utara dan sikap Amerika yang melunak terhadap Iran. Di antara rencana tersebut adalah membentuk pasukan "Mohammad Army" berkekuatan 250.000 milisi bersenjata yang siap dikerahkan ke wilayah-wilayah konflik di luar negeri serta mengobarkan aksi-aksi teror terhadap kekuatan-kekuatan pro-Iran, terutama di Irak, Syria, Yaman dan Lebanon.

Rencana "gila" Saudi sebagaimana ditulis Al Akhbar telah terjadi melalui beberapa aksi pemboman di jantung Hizbollah di Beirut Selatan beberapa bulan terakhir. Dan kini diduga motif itu pulalah yang mendasari terjadinya pemboman terhadap kantor kedubes Iran di Beirut, Lebanon, Selasa (19/11) yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya.

Iran telah menuduh Israel dan "tentara bayaran"-nya berada di balik pemboman tersebut, yang dikonfirmasi oleh pengakuan kelompok teroris Al Qaida, Abdullah al-Azzam Brigade sebagai pelaku serangan tersebut. Pengakuan tersebut mengukuhkan analisa Al Akhbar dan analis-analis politik lainnya bahwa Saudi, pendukung kuat Al Qaida, berada di balik serangan tersebut yang dalam operasi inteligennya selalu bekerjasama dengan inteligen Israel.

Pada bulan Agustus 2013 lalu pemimpin pemberontak Syria Ahmed al-Jerba mengungkapkan kepada publik keberadaan "Mohammad Army", pasukan milisi-teroris yang konon berkekuatan hingga 250.000 personil yang dibentuk oleh Saudi untuk menjalankan misi-misi Saudi di kawasan Timur Tengah. (Jerba berasal dari kelompok Free Syrian Army yang didukung Turki, yang kini terlibat persaingan keras dengan kelompok-kelompok Al Qaida dukungan Saudi). Sejak itu milisi ini menjadi perhatian media dan para pengamat politik.


"Pasukan extra-teritorial Saudi bernama "Mohammad Army" telah terbentuk,  mereka telah menjalani pelatihan-pelatihan khusus dan memiliki senjata lengkap," tulis situs media al-Rai al-A’am baru-baru ini. Dikabarkan bahwa Saudi telah menghabiskan miliaran dolar untuk membentuk pasukan tersebut.

Sementara media Iran Fars News Agency baru-baru ini melaporkan, “disebut-sebut bahwa Mohammad Army akan menjadi pasukan penyerang Saudi Arabia di Syria dan mungkin juga akan dikerahkan ke Yaman untuk menghadapi gerakan Shiah al-Houthi yang kini tengah bertempur melawan kelompok-kelompok salafi di Dammaj, Yaman Utara.”


MENGUNDANG KECAMAN DOMESTIK DAN INTERNASIONAL

Setelah serangkaian serangan bom terhadap kawasan-kawasan basis pendukung kelompok Hizbollah di Beirut, kini serangan teroris yang hampir dipastikan digerakkan oleh konspirasi zionis-wahabi, akhirnya menghantam kedubes Iran di Beirut, Selasa pagi waktu setempat (19/11).

Aksi biadab yang menewaskan setidaknya 23 orang itu kontan menuai kecaman keras tidak saja dari dalam negeri namun juga dunia internasional.

Tidak lama setelah serangan tersebut Presiden Iran Sheikh Hassan Rouhani menerima telepon dari Presiden Lebanon Michel Sleiman dan keduanya saling menyatakan belasungkawa atas tewasnya korban dari kedua negara. Di antara korban yang tewas adalah pejabat atase kebudayaan Iran di Lebanon.

Iran melalui jubir kemenlu Marziyeh Afkham menyatakan kutukan keras atas aksi tersebut seraya menuduh "Zionists dan tentara-tentara bayarannya bertanggungjawab atas aksi tersebut." Menurut Afkham, karena serangan terjadi pada kantor kedubes Iran, maka Iran akan melakukan "penyelidikan" sendiri terhadap insiden tersebut.

Sekutu dekat Iran Syria tentu juga mengeluarkan kutukan keras atas insiden tersebut dan menyebutnya sebagai "serangan teroris". Demikian juga sekutu Iran lainnya, Russia yang selain mengeluarkan kutukan keras juga menyebutnya sebagai "aksi teroris".

Yang agak "mengherankan" adalah negara-negara barat yang juga beramai-ramai mengeluarkan kutukan keras terhadap serangan tersebut, mengingat selama ini mereka terkesan kurang responsif terhadap serangan-serangan teroris yang ditujukan terhadap Iran atau Syria. Hal ini mengindikasikan tengah terjadinya "perselisihan" antara Amerika-barat dengan Israel-Saudi sebagai dampai gagalnya "proyek Syria".

Menlu Inggris William Hague dalam pernyataannya mengutuk serangan tersebut serta menyampaikan belasungkawa terhadap keluarga korban. Sementara Presiden Perancis menyatakan kutukan terhadap serangan seraya menyatakan dukungan pemerintah Perancis kepada pemerintah Lebanon untuk melindungi kesatuan negara.

Demikian juga menlu Amerika John Kerry yang selain mengutuk juga menyebut aksi serangan tersebut sebagai "tidak berperi kemanusiaan". Selanjutnya Kerry menyerukan semua pihak di Lebanon untuk mendukung penyelidikan yang dilakukan pemerintah Lebanon.

Kutukan juga disampaikan Sekjan PBB Ban Ki-moon beberapa jam setelah terjadinya serangan. Ia juga menyerukan kepada semua pihak di Lebanon untuk menjauhkan diri dari konflik Syria, seruan mana mengindikasikan bahwa serangan tersebut terkait dengan konflik Syria.

Kutukan juga mengalir dari para pemimpin politik Lebanon, tidak saja dari pemerintah dan kubu politik pro-Iran seperti Hezbollah, Amal, Free Patriotic Movement (Kristen) dan Marada Movement (Kristen), namun juga dari kubu politik anti-Iran seperti Partai Falangis (Kristen) dan Partai Sosialis (Druze). Kutukan juga disampaikan oleh Mufti Besar Lebanon Sheikh Mohammad Rashid Qabbani, yang menuduh serangan tersebut ditujukan untuk memecah belah kaum Shiah dan Sunni.



REF:
"Wide Condemnations against Beirut Blasts, Iran Accuses Israel"; ALMANAR.COM.LB; 20 November 2013
"Saudi Prince Bandar’s Mideast crusade"; Catherine Shakdam; Press TV; 17 November 2013
"The Mad Kingdom: Saudi Raises the Stakes"; Ibrahim al-Amin; AL-AKHBAR; 15 November 2013

BROTHERHOOD YANG TERLAMBAT SADAR

Jika saja hal ini dilakukan sebelum tgl 3 Juli 2013, ketika militer Mesir mengkudeta Presiden Moersi, nasib Moersi dan Moslem Brotherhood (Ikhwanul Muslimin) mungkin tidak akan seperti sekarang. Moersi dan para pemimpin Brotherhood masih duduk di kursi kekuasaan, bukannya menjadi tahanan dan buronon, para pengikutnya ditembaki di jalanan dan ratusan orang meninggal sia-sia. Dengan posisi sekarang yang sudah sangat lemah, tawaran perundingan yang akhirnya diberikan oleh Brotherhood kepada pemerintah sementara Mesir diperkirakan tidak akan banyak membantu Mohammad Moersi dan Brotherhood.

Sebagaimana diberitakan media-media internasional baru-baru ini, Ikhwanul Muslimin akhirnya mengeluarkana tawaran perundingan kepada pemerintah tanpa menuntut pengembalian kekuasaan Moersi.   

Dalam pernyataan resminya baru-baru ini Ikhwanul Muslimin Mesir menyerukan "semua kekuatan revolusioner dan partai politik serta figur-figur patriot untuk melakukan dialog secara mendalam tentang situasi politik terakhir". Dalam pernyataan tersebut Brotherhood bersikukuh untuk melakukan "oposisi damai" yang memperjuangkan "konsesus untuk kebaikan negara".

Brotherhood menerapkan beberapa syarat untuk diselenggarakannya dialog nasional, termasuk pembebasan tahanan politik dan pengoperasian kembali media-media massa yang ditutup pemerintah paska penggulingan Moersi. Namun berbeda dengan tuntutan mereka selama ini, Brotherhood tidak mencantumkan syarat "pengembalian kekuasaan Moersi". Brotherhood hanya menuntut:

"Pengembalian legitimasi konstitusi dan proses demokratis dengan partisipasi seluruh kelompok politik tanpa mengistimewakan satu kelompok dan mengabaikan kelompok lainnya."



REF:
"Brotherhood offers talks to "exit" post-Morsi crisis"; dailystar.com.lb; 16 November 2013

Tuesday, November 19, 2013

KONDISI TRAGIS "KHILAFAH ZIONIS" LIBYA

Sungguh sial rakyat Libya. Ketika Khadafi berkuasa, mereka adalah rakyat yang makmur dan damai. Meski memerintah dengan tangan besi, Khadafi sangat peduli dengan kesejahteraan rakyatnya. Ia mengalokasikan sebagian besar hasil minyak Libya untuk membangun infrastruktur dan melimpahi rakyat dengan subsidi kesehatan, pendidikan dan sosial. Sejak lahir hingga meninggal, seluruh rakyat Libya menikmati berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah. Kesejahteraan rakyat Libya bahkan merembes ke Indonesia ketika Khadafi mendanai beberapa proyek sosial di Indonesia, serta membangun masjid dan yayasan pendidikan di Indonesia. 

Kemudian datanglah "Arab Springs" yang diwarnai dengan mengalirnya mujahil-mujahil dari berbagai penjuru dunia ke Libya untuk menggulingkan Khadafi. Meski didanai dan dilatih oleh zionis internasional para mujahilin itu tanpa malu bereriak-teriak tentang Khilafah Libya untuk menggantikan pemerintahan Khadafi.

Kini, bertahun-tahun sudah Khilafah Libya itu sudah berdiri, namun kondisinya sangat meprihatinkan dan sangat jauh dari angan-angan. Saya sebut saja sebagian: ladang-ladang minyak dan pabrik-pabrik industri strategis, hingga pabrik senjata kimia dan reaktor nuklir yang dibangun Khadafi kini dikuasai oleh para zionis. Sementara itu kekacauan tidak pernah berhenti dan kini bahkan telah sampai pada tahap yang sangat mengkhawatirkan. Beberapa waktu lalu kantor perwakilan Amerika di Benghazi diserang orang-orang bersenjata hingga menewaskan dubes Amerika. Kemudian perdana menteri dan wakil ketua badan inteligen diculik. Dan terakhir terjadi pembantaian terhadap massa rakyat saat melakukan aksi demonstrasi menentang keberadaan milisi-milisi bersenjata.

Saat ini ibukota Tripoli tengah dilanda pemogokan massal yang dilaksanakan selama 3 hari sejak Senin (18/11), sebagai protes atas aksi pembantaian yang dilakukan milisi-milisi mujahilin pangusung bendera khalifah terhadap rakyat yang memprotes keberadaan mereka. Selama aksi tersebut seluruh aktifitas bisnis maupun sosial secara efektif berhenti, termasuk kantor pemerintah, sekolah dan universitas.

Aksi pembentaian itu terjadi hari Jumat ketika sekelompok milisi mujahilin yang berasal dari Misrata menembakkan senjatanya secara membabi buta terhadap masyarakat yang tengah berdemo menentang keberadaana milisi-milisi bersenjata di Tripoli. Kondisi semakin kacau ketika kelompok milisi yang bermusuhan dengan kelompok pertama melakukan campur tangan dengan senjata dan granat hingga tembakan dan ledakan terdengar di seluruh penjuru kota.

Pertempuran berlanjut sehari kemudian ketika milisi-milisi dari Misrata mendapat bantuan dari rekan-rekannya. Pertempuran baru berhenti setelah milisi-milisi pendukung pemerintah turun tangan. Tidak kurang dari 43 orang tewas selama kerusuhan dan ratusan lainnya mengalami luka-luka.

"Sayangnya, banyak sekolah yang ditutup hari ini," kata jubir kementerian pendidikan Samir Jarnez kepada wartawan, Senin (18/11).

Pada hari Sabtu (16/11) Dewan Kota Tripoli mengumumkan aksi mogok massal di semua sektor sebagai ekspresi duka cita dan solidaritas terhadap para korban kerusuhan. Namun Dewan Kota menghimbau masyarakat untuk menjaga ketenangan sembari membentuk tim negosiator untuk mengatasi masalah yang terjadi.

Perdana Menteri Ali Zeidan juga menyerukan semua pihak untuk menjaga ketenangan seraya menyebutkan bahwa "hari-hari dan jam-jam mendatang akan menjadi masa yang penting dalam sejarah Libya."

Aksi demonstrasi berdarah itu sebenarnya berlangsung sebagai respons atas seruan yang dikeluarkan Zeidan untuk melangsungkan aksi demonstrasi damai menentang keberadaan milisi-milisi bersenjata yang merongrong pemerintahannya. Meski Zeidan telah berusaha keras membujuk milisi-milisi bersenjata itu untuk melucuti senjatanya atau bergabung dalam pasukan keamanan pemerintah, para anggota milisi lebih setia kepada komandan mereka daripada pemerintah.

Zeidan sendiri sempat mengalami penculikan bulan lalu sebelum akhirnya dibebaskan para penculiknya.


Saturday, November 16, 2013

TURKI DAN JORDANIA MULAI RASIONAL, SAUDI MAKIN TIDAK RASIONAL

Menyusul keputusan Amerika untuk menyelesaikan konflik Syria dengan perundingan melalui Perundingan Genewa II yang tanggalnya masih belum ditetapkan, telah terjadi perubahan politik yang sangat signifikan dalam konflik tersebut di mana semua kekuatan internasional yang terlibat dalam konflik tersebut menyambut positif rencana perundingan tersebut.

Turki, misalnya, yang terlibat sangat aktif dalam konflik tersebut kini telah menghentikan sebagian besar dukungannya kepada para pemberontak Syria yang pada akhirnya itu semua memberikan keuntungan besar bagi pemerintah Syria di medan perang dengan direbutnya sebagian besar wilayah yang tadinya di bawah kontrol pemberontak, terutama di sekitar Damaskus dan Aleppo. Demikian pula Jordania yang mulai meninggalkan kebijakan pro-pemberontakan Syria. Pada tgl 21 Oktober lalu misalnya, inteligen Yordania membantu militer Syria menyergap para komandan Free Syrian Army di kota Tafas hingga menewaskan Yasser Aboud dan 4 komandan Free Syrian Army lainnya.

Akibat "mundurnya" Amerika dari rencana intervensi maka di medan perang pun terjadi perpecahan di antara faksi-faksi pemberontak, utamanya antara faksi Free Syrian Army yang terdiri dari unsur-unsur kelompok Ikhwanul Muslimin dan kelompok sekuler melawan faksi Al Qaida yang didukung Saudi, yaitu kelompok Al Nusra Front dan ISIS. Dalam perkembangannya kelompok Al Nusa Front memisahkan diri dari ISIS dan cenderung mengikuti rencana Amerika, sementara ISIS cenderung mengikuti Saudi.

Ada 2 negara "tidak rasional" yang justru menginginkan perundingan itu gagal dan tetap berkeingingan agar regim Bashar al Assad diturunkan dengan kekuatan senjata. Negara pertama tentu saja Israel, dan yang kedua adalah Saudi Wahabiah. Menurut sumber-sumber pemberontak Syria, pemerintah Saudi telah meminta kepada kelompok-kelompok pemberontak yang setia kepadanya untuk meningkatkan intensitas pertempuran demi menggagalkan rencana Perundingan Genewa II. Dalam perhitungan Saudi, jika pertempuran terus berkecamuk maka pada akhirnya Amerika akan melakukan intervensi.

Berbaliknya Amerika dalam konflik Syria sangat memukul Saudi. Tidak mengherankan ketika dalam kunjungannya ke Saudi baru-baru ini Menlu Amerika John Kerry harus menerima "keluh kesah" dan "rengekan" Saudi. Kepada Kerry para pejabat Saudi mengingatkan Amerika tentang "jasa-jasa" yang telah diberikan Saudi kepada Amerika. Misalnya saja peran Saudi dalam menggalang gerakan mujahidin di Afghanistan yang berhasil mengusir pasukan Uni Sovyet dari Afghanistan. Selain itu kesepakatan Saudi-Amerika untuk menggelontorkan minyak Saudi ke pasar dunia tahun 1985 telah memukul ekonomi Sovyet hingga akhirnya menumbangkannya. Itulah sebabnya Saudi merasa "sakit hati" karena Amerika telah melakukan pendekatan terhadap musuh (Iran) sembari mengabaikan "aspirasi" Saudi.

"Kami mendapat keluhan serupa di Israel," kata Kerry kepada para pejabat Saudi di sela-sela kunjungannye ke Saudi baru-baru ini.

Untuk menepis kekecewaan Saudi, Kerry pun menjelaskan bahwa Amerika akan menunda Perundingan Genewa II hingga dicapai kesepakatan di antara kelompok-kelompok pemberontak Syria untuk menghadiri perundingan dengan satu aspirasi. Namun tentang perundingan nuklir Iran Kerry menjelaskan bahwa Amerika tidak dalam posisi menentukan karena semuanya ditentukan oleh negara-negara anggota tetap DK PBB dan Jerman. Kerry juga meyakinkan Saudi bahwa perundingan dengan Iran akan menggagalkan ambisi Iran untuk mendapatkan senjata nuklir.

Sementara itu sumber-sumber di pemerintah maupun pemberontak Syria menyebutkan bahwa Syria telah mengancam Jordania akan membom ibukota Jordania, Amman, jika Jordania mengikuti rencana Saudi untuk meningkatkan kekuatan militer pemberontak di perbatasan Jordania-Syria. Ditambah ketidak sukaan Jordania dengan kehadiran kelompok-kelompok militan di negaranya yang mengancam keamanan internal, ancaman itulah yang menjadi sebab inteligen Yordania mengkhianati Saudi dengan melakukan kerjasama dengan inteligen Syria yang berbuntut pada serangan mematikan terhadap para pemimpin kelompok Free Syrian Army.



REF:
"Kerry to Saudis: We Heard the Same Position in “Israel”"; Nidal Hamadeh; ALMANAR.COM; 9 November 2013

Friday, November 15, 2013

DARIMANA MUNCULNYA JOKOHOK (JOKOWI-AHOK) ?

Seluruh rakyat Indonesia tentu masih belum lupa tentang Jokowi dan mobil Esemka karena peristiwanya baru terjadi belum sampai 2 tahun lalu. Kala itu, dengan publisitas yang sangat massif Jokowi berupaya mempopulerkan mobil ini, hingga sampai pada tahap menjadikannya kendaraan dinas dan bahkan membawanya ke Jakarta untuk menjalani uji tes kelayakan di kementrian perhubungan.

Namun kini tidak banyak publik yang tahu kalau Jokowi sudah membuang mobil Esemka itu ke tempat sampah. Kini kita bahkan tidak tahu lagi dimana mobil Esemka yang dijadikan mobil dinas itu. Bagaimana Jokowi akan memajukan mobil buatan anak-anak bangsa itu jika ternyata pendukung utamanya selama ini di antaranya adalah konglomerat industri mobil ATPM (mobil merek asing)?

Adapun nama Ahok tentu tidak banyak yang tahu sebelum ia menjadi cagub DKI tahun lalu. Namun bagi saya nama ini telah menarik perhatian saya menjelang pilgub Sumatera Utara tahun 2007. Nama dan wajah Ahok yang sama sekali tidak dikenal warga Medan itu tiba-tiba saja muncul di baliho-baliho besar di sudut-sudut kota disertai catatan prestasinya. Rupanya diam-diam dengan bantuan beberapa pengusaha keturunan Cina Medan Ahok bermaksud untuk terjun dalam pilgub. Dan secepat namanya muncul, secepat itu pula namanya tenggelam kembali dan gambar-gambarnya di baliho pun tidak tampak lagi, setelah disadari Ahok, yang berasal dari Bangka Belitung itu tidak mungkin menang. Medan dan Sumatera Utara memang daerah yang masih sangat kental dengan budaya paternalistiknya, sehingga tokoh yang tidak dikenal dan memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh setempat tentu tidak mungkin bisa menang.

Dari kemunculan namanya menjelang pilgub itulah saya sudah mengetahui bahwa Ahok adalah orang yang sangat ambisius meraih kekuasaan. Betapa tidak. Ia tidak menyelesaikan masa tugasnya sebagai anggota DPRD karena kebelet ikut pilbub di Bangka Belitung. Bahkan baru 1,3 tahun menjadi wabub, ia sudah kebelet menjadi gubernur. Setelah kalah, ia lari ke Medan untuk menjadi cagub Sumatera Utara. Terakhir ia pun lari ke Jakarta setelah sekelompok pengusaha keturunan Cina mengusungnya sebagai cagub untuk dipasangkan dengan Jokowi.

Saya sebenarnya sudah cukup lama ingin menulis tentang pasangan Jokowi-Ahok ini. Keduanya adalah tokoh yang paling banyak dibicarakan di media massa, meski publik yang kritis akan mempertanyakan kinerja mereka. Selain mobil Esemka yang tidak jelas, mereka juga tidak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan dalam menangani banjir dan kemacetan, 2 masalah paling mendasar di Jakarta. Begitu juga program pendidikan dan jaminan sosial yang sampai saat ini belum terdengar kemajuannnya, padahal kedua program itulah yang menjadi andalan Jokohok dalam kampanye pilgub DKI tahun lalu. Dan di tengah-tengah itu semua, nama Jokowi terus melaju menjadi tokoh paling populer (versi media massa) sebagai capres tahun depan.

Saya akan merasa berdosa besar jika tidak mengingatkan rakyat Indonesia, khususnya pengunjung setia blog ini, jika Jokowi sampai terpilih menjadi presiden dan ternyata tidak membawa kebaikan apapun sebagaimana pendahulunya.

Syukur kebohongan di balik fenomena Jokohok ini telah mulai terbongkar dengan munculnya kicauan pemilik akun "Trio Macan" di jejaring sosial "Twitter". Jadi saya hanya perlu me-repostingkannya saja di sini.

NB: saya (blogger) sebenarnya telah mengingatkan tentang fenomena Jokowi itu, hanya dalam bentuk tulisan fiksi di sini dan disini.

Berikut adalah copas-an kicauan "Trio Macan" tentang Jokohok.

   1. Eng ing eeng…kita bahas rencana Jokowi untuk nyapres 2014. Kenapa penting ? Karena terkait agenda politik orang2 dibalik Jokowi.
   2. Kami sdh pernah bahas bgmn peran mantan wapres @Pak_JK yg pertama sekali mengusung Jokowi sbg Cagub DKI melalui jalur PDIP.
   3. Setelah JK mendapatkan laporan dari Eep S Fatah bhw bakal Cagub DKI Djan Faridz yg semula mau diusung JK, ternyata tdk “layak jual”.
   4. Hasil evaluasi Eep S Fatah selama 4 jam diskusi sama Djan F di Grand Melia Hotel, didapat kesimpulan DF harus urungkan niatnya maju.
   5. Nama Jokowi pertama sekali diusung JK utk dinilai Eep karena PDIP alami kebuntuan mengenai figur yg mampu kalahkan Foke.
   6. Saat itu Jokowi tdk ada rencana jd Cagub DKI. Dia sdh lama dipersiapkan oleh sjmlah konglo via Pengusaha Solo Imelda cs utk Cagub Jateng
   7. Imelda cs dan koneksinya yaitu edward S yg juga putra mantan konglomerat terkaya RI (Wiliam Suryajaya/ Astra) dan Lukminto support Jokowi.
   8. Berbagai program sdh dipersiapkan konsultan jokowi utk naikan atau genjot popularitas Jokowi agar bisa kalahkan Bibit Waluyo Gub Jateng.
   9. Namun karena bakal Cagub DKI masih juga belum dapat diputuskan oleh PDIP (Mega), JK coba usul nama Jokowi ke Megawati sbg Cagub DKI.
  10. Saat itu ada sejumlah nama yg ditimbang2 Megawati, diantaranya Letjen Mar Purn. Nono Sampono dan Mayjend Purn Adang Ruchyatna.
  11. Namun Mega masih blm sreg dgn 2 nama tsb. Nano Sampono dinilai Mega sbg figur yg tidak loyal terhadap dirinya. Pernah merasa dikhianati.
  12. Mega masih ingat persis ketika dia msh menjabat Presiden RI dan baru saja dinyatakan kalah pilpres 2009 versi Quick Count, Nono telp SBY
  13. Meski Nono Sampono yg saat itu adalah Danpampres telpon SBY hanya utk ucapkan selamat, Mega merasa tindakan tsb tidak etis. Mega marah.
  14. Mega masih mendendam dan tolak Nono Sampono meski Nono sdh nunggu keputusan Mega selama lebih 6 jam di kantor PDIP. Bgmn dgn adang?
  15. Adang Ruchyatna meski sdh hampir diputuskan sbg Cagub DKI namun belum bisa langsung ditetapkan. Blm jelas bgmn peluang dan pendanaannya.
  16. Ditengah2 keraguan Megawati utk tandatangan penetapan Mayjend Adang jadi Cagub DKI dari PDIP itu tiba2 JK usulkan nama Jokowi.
  17. JK mengatakan Prabowo dan Djan Faridz akan temui Mega dan diskusikan perihal usulan nama jokowi sbg cagub DKI dari PDIP.
  18. Kemudian datang Prabowo dan DF temui Mega bawa nama Jokowi. Tanpa basa basi, Prabowo dan DF jamin Jokowi pasti menang dan siapkan uang.
  19. Prabowo dan DF masing2 siapkan uang kampanye dan pemenangan awal utk Jokowi sebesar 100 M. Total 200 M. 60 M di depan. Sisa menyusul.
  20. Uang 200 M tsb belum termasuk uang tambahan yg jumlahnya jauh lebih besar yg akan diperoleh melalui Fund Raising ke sejumlah konglomerat.
  21. Megawati tdk langsung setuju. Dia tanya apa jaminan Jokowi bakal menang? Apa strategi yg akan mereka gunakan? Kenapa yakin?
  22. Kemudian dijelaskanlah bgmn sikap & persetujuan para konglo dan sjlmh eks pejabat termasuk mantan gub DKI soetiyoso yg mendukung Jokowi.
  23. Utk penggalangan konglomerat, nama2 beken terlibat langsung, al : james riyadi, jendral luhut panjaitan, hashim djojohadikusumo dll.
  24. Mega belum jg setuju. Dia tanya Cawagub dan usulkan nama Deddy Mizwar yg menurut hasil survey paling tinggi popularitas/elektabilitasnya.
  25. Namun Prabowo tdk setuju dgn nama Dedy Mizwar. Selain dia punya masalah pribadi dgn DM, adiknya Hashim dan DF dorong nama Ahok.
  26. Hashim kemukakan alasan strategis agar Prabowo bisa “mencuci dosanya” terhadap etinis china terkait perannya dlm kerusuhan Mei 98.
  27. Sedangkan DF usul nama Ahok karena masih ada hubungan saudara dimana sepupu ahok adalah salah satu istri DF. Mega juga blm setuju.
  28. Mega tanyakan prestasi dan loyalitas Ahok yg tak jelas. Pindah2 partai dan tak pernah tuntas jalankan amanah sbg pejabat publik.
  29. Ahok terkenal sbg kutu loncat. Juga ada kasus di Beltim yg jadikan dia sbg TSK dlm penyerobotan hutan lindung G Nayo via 4 CV miliknya.
  30. Ahok juga dikenal KKN sewaktu jadi Bupati Beltim. Plus hanya 1.3 tahun jabat bupati dan sdh maju jadi Cagub Babel dan kalah.
  31. Kemudian Prabowo dan DF yakinkan Mega bhw mayoritas media sdh mereka kuasai. Apalagi ada figur Raja Media James Riady dan Hary Tanoe.
  32. Dengan kekuatan uang kampanye tanpa batas dan penguasaan mayoritas media serta strategi kampanye yg tepat, Jokowi Ahok pasti menang.
  33. Akhirnya Mega setuju. Jokowi ahok running di pilkada DKI. Terbukti menang. Suskes. Mayoritas konglo mendukung termasuk para Buronan BLBI.
  34. Untuk 25 konglo buronan BLBI yg rugikan negara 560 T dan stay di singapura itu, urusan lobi dan fund raising diserahkan pada LBP.
  35. Diperoleh uang muka USD 25 juta utk pendanaan kampanye Jokowi ahok dari buronan BLBI itu. Berapa totalnya, kami tdk dapat info.
  36. Keberhasilan Jokowi Ahok adalah keberhasilan kekuatan uang dan pembentukan opini yg dilakukan oleh mayoritas media saat itu.
  37. Berdasarkan succes strory tsb, usaha utk terus melambungkan jokowi hingga jd Presiden RI terbuka lebar. Lalu disepakatilah rencana tsb.
  38. Sekelompok orang yg merupakan bagian dari mastermind pilkada Jokowi-ahok pun terus melanjutkan usaha mereka utk lambungkan nama Jokowi.
  39. Tentu saja hal ini menjadi penyebab perpecahan diantara mereka terutama Prabowo dan Hashim yg punya agenda utk menang pilpres 2014.
  40. Prabowo yg sudah bertahun2 siapkan diri utk menjadi presiden RI dgn investasi yg luar biasa besar kecewa dgn rencana patner mrka tsb.
  41. Jokowi semula diharapkan jadi jembatan emas bagi Prabowo utk dapat mendukungnya jadi Presiden malah menjadi tembok penghalang.
  42. Sblm popularitas Jokowi didongkrak habis2an melalui pembentukan opini yg masif & sistematis oleh media2 kontraktor, Prabowo msh leading.
  43. Peningkatan popularitas Jokowi yg terus dilakukan oleh para mantan patner prabowo/hashim ini secara otomatis menenggelamkan nama Prabowo.
  44. Prabowo terhenyak ! Dia membesarkan anak macan, jokowi. Prabowo juga marah krna konglo2 hitam tsb malah beralih ke Jokowi bukan dirinya.
  45. Prabowo dan Gerindra pun akhirnya mulai menjauh dari Jokowi. Bahkan Prabowo nyatakan siap bertarung di pilpres lawan Jokowi.
  46. Bgmn dgn PDIP? Sami mawon. Gara2 Jokowi, PDIP bersitegang dgn Gerindra. Bulan madu PDIP – Gerindra hny 2 bulan saja. Skrg? PERANG !!
  47. Perang antara PDIP vs Gerindra makin tajam saat penetapan cagub – cawagub Jawa Barat. Gerindra usulkan Teten – Rieke. PDIP sebaliknya.
  48. Gerindra/Prabowo yg mrsa dikhianati Jokowi, tidak ingin terulang kembali pada Pilgub Jabar. Mereka maunya Teten yg cagub bukan Rieke.
  49. Apalagi sesuai hasil survey yg dilakukan Gerindra sendiri, Teten – Rieke lebih berpeluang besar menang ketimbang Rieke-Teten.
  50. Hasil survey Gerindra tunjukan bhw sbgn besar warga Jabat terutama para anjengan dan pemilih pedesaan blm menerima wanita jd Gub Jabar.
  51. Namun Megawati menolak usul Prabowo. Ya sudah, Prabowo beralih dukung Aher dlm pilgub Jabar. Aher menang, Rieke kalah ! Prabowo terbukti.
  52. Sementara itu Jokowi semakin sulit dipegang oleh Prabowo. Jokowi tahu persis ada majikannya yg lebih berjasa besar dlm pemenangan dia.
  53. Majikannya tsb bukan Prabowo, bukan pula Megawati apalagi JK. Tetapi para konglomerat dan penguasa media nasional. Merekalah tuannya.
  54. Mega, PDIP, Prabowo dan Gerindra tahu persis perubahan perilaku Jokowi ini. Prabowo sdh declared akan fight lawan Jokowi di 2014.
  55. Sementara Megawati dan PDIP yg sdh antisipasi perilaku ambisius Jokowi yg dikemas dgn sikapnya yg seolah2 bodoh dan lugu, lbh berhati2.
  56. Megawati masih butuhkan Jokowi utk dongkrak suara PDIP. Sbg vote getter. Tetapi jgn diharapkan Jokowi akan dapat tiket capres dari PDIP.
  57. k Jokowi dpt tiket capres dari PDIP sama saja akan menghancurkan dominasi dan hegemoni Megawati dan klan sukarno di PDIP. Kiamat!
  58. Apalagi jika jokowi dgn bantuan para konglomerat hitam dan penguasa media nasional yg memilik agenda politik busuk itu yg menang.
  59. Maka dipastikan Jokowi yg sdh jadi presiden dan para mastermind nya akan berusaha menguasai total PDIP dan menggusur penghuni lamanya.
  60. Kewaspadaan Megawati dan PDIP terhadap Jokowi dan para sponsor jokowi itu mulai diperlihatkan ke publik. Hari ini PDIP sdh mulai kritik.
  61. Jokowi sdh mulai dikritik PDIP yg notabene adalah “partainya sendiri”. Kenapa? Mega dan PDIP sdh mulai resah karena tekanan opini media.
  62. Bbrp hari terakhir ini media massa kontraktor alias bayaran /milik para konglomerat mulai fait comply dan pojokan PDIP agar usung Jokowi.
  63. Tanpa dasar yg kuat dan alasan yg rasional, media massa2 nasional yg dikontrak khusus terus lambungkan popularitas jokowi.
  64. Belum setahun Jokowi jadi Gub DKI Jakarta. Belum ada 1 pun prestasi yg dicatatkannya. Yg ada berbagai pelanggaran hukum termasuk perda.
  65. Namun semua itu tdk dipersoalkan publik yg sdh tergiring dan terbentuk persepsinya oleh opini yg dibangun oleh media massa secara masif.
  66. Kondisi seperti ini sangat berbahaya bagi demokrasi dan politik bangsa. Media2 menjadi penentu preferensi publik yg mayoritas tdk cerdas.
  67. Apalagi disamping media2 kontraktor yg bertugas bentuk opini, ada lagi lembaga2 survey yg diorder khusus scra rutin promosikan Jokowi.
  68. Entah apa dasarnya, tiba2 sejumlah lembaga survey secara periodik dan bergiliran selalu cantumkan Jokowi sbg figur bakal Capres terkuat.
  69. Fenomena politik inilah yg sangat berbahaya. Sekelompok orang berduit dan yg mengontrol media mencoba utk berkuasa dgn manfaatkan Jokowi.
  70. Bgmn sikap Mega dan PDIP? Akankah tunduk pd tekanan opini dan biarkan segelintir konglo ciptakan Jokowi sbg Presiden Boneka? Tunggu saja.
  71. Contoh PDIP mulai hati2 thdp Jokowi > @SINDOnews: PDIP nilai Jokowi gagal pimpin Jakarta Baru http://bit.ly/11JZ7wV  #SINDOnews
  72. Mega, Prabowo, Gerindra dan PDIP diperkirakan akan bernasib sama. Dimanfaatkan Jokowi / konglo2 hitam seperti mendorong mobil mogok.
  73. Ketika mobil sudah nyala dan kembali berjalan, mereka ditinggalkan di belakang. Good byee ! Hehe….hati2lah dlm menilai karakter manusia.
  74. Khusus terhadap Jokowi, pelajarilah sejarah dan track recordnya. Jangan sampai memilih kucing dalam karung. Sesal kemudian tiada guna..
  75. Sekian aah..sambil nunggu akun2 bigot khusus yg dikontrak para konglo hitam utk menjaga kesucian Jokowi yg bak nabi itu hehe. Merdeka !


Sumber : http://chirpstory.com/li/86379