Friday, November 15, 2013

DARIMANA MUNCULNYA JOKOHOK (JOKOWI-AHOK) ?

Seluruh rakyat Indonesia tentu masih belum lupa tentang Jokowi dan mobil Esemka karena peristiwanya baru terjadi belum sampai 2 tahun lalu. Kala itu, dengan publisitas yang sangat massif Jokowi berupaya mempopulerkan mobil ini, hingga sampai pada tahap menjadikannya kendaraan dinas dan bahkan membawanya ke Jakarta untuk menjalani uji tes kelayakan di kementrian perhubungan.

Namun kini tidak banyak publik yang tahu kalau Jokowi sudah membuang mobil Esemka itu ke tempat sampah. Kini kita bahkan tidak tahu lagi dimana mobil Esemka yang dijadikan mobil dinas itu. Bagaimana Jokowi akan memajukan mobil buatan anak-anak bangsa itu jika ternyata pendukung utamanya selama ini di antaranya adalah konglomerat industri mobil ATPM (mobil merek asing)?

Adapun nama Ahok tentu tidak banyak yang tahu sebelum ia menjadi cagub DKI tahun lalu. Namun bagi saya nama ini telah menarik perhatian saya menjelang pilgub Sumatera Utara tahun 2007. Nama dan wajah Ahok yang sama sekali tidak dikenal warga Medan itu tiba-tiba saja muncul di baliho-baliho besar di sudut-sudut kota disertai catatan prestasinya. Rupanya diam-diam dengan bantuan beberapa pengusaha keturunan Cina Medan Ahok bermaksud untuk terjun dalam pilgub. Dan secepat namanya muncul, secepat itu pula namanya tenggelam kembali dan gambar-gambarnya di baliho pun tidak tampak lagi, setelah disadari Ahok, yang berasal dari Bangka Belitung itu tidak mungkin menang. Medan dan Sumatera Utara memang daerah yang masih sangat kental dengan budaya paternalistiknya, sehingga tokoh yang tidak dikenal dan memiliki hubungan erat dengan tokoh-tokoh setempat tentu tidak mungkin bisa menang.

Dari kemunculan namanya menjelang pilgub itulah saya sudah mengetahui bahwa Ahok adalah orang yang sangat ambisius meraih kekuasaan. Betapa tidak. Ia tidak menyelesaikan masa tugasnya sebagai anggota DPRD karena kebelet ikut pilbub di Bangka Belitung. Bahkan baru 1,3 tahun menjadi wabub, ia sudah kebelet menjadi gubernur. Setelah kalah, ia lari ke Medan untuk menjadi cagub Sumatera Utara. Terakhir ia pun lari ke Jakarta setelah sekelompok pengusaha keturunan Cina mengusungnya sebagai cagub untuk dipasangkan dengan Jokowi.

Saya sebenarnya sudah cukup lama ingin menulis tentang pasangan Jokowi-Ahok ini. Keduanya adalah tokoh yang paling banyak dibicarakan di media massa, meski publik yang kritis akan mempertanyakan kinerja mereka. Selain mobil Esemka yang tidak jelas, mereka juga tidak menunjukkan tanda-tanda keberhasilan dalam menangani banjir dan kemacetan, 2 masalah paling mendasar di Jakarta. Begitu juga program pendidikan dan jaminan sosial yang sampai saat ini belum terdengar kemajuannnya, padahal kedua program itulah yang menjadi andalan Jokohok dalam kampanye pilgub DKI tahun lalu. Dan di tengah-tengah itu semua, nama Jokowi terus melaju menjadi tokoh paling populer (versi media massa) sebagai capres tahun depan.

Saya akan merasa berdosa besar jika tidak mengingatkan rakyat Indonesia, khususnya pengunjung setia blog ini, jika Jokowi sampai terpilih menjadi presiden dan ternyata tidak membawa kebaikan apapun sebagaimana pendahulunya.

Syukur kebohongan di balik fenomena Jokohok ini telah mulai terbongkar dengan munculnya kicauan pemilik akun "Trio Macan" di jejaring sosial "Twitter". Jadi saya hanya perlu me-repostingkannya saja di sini.

NB: saya (blogger) sebenarnya telah mengingatkan tentang fenomena Jokowi itu, hanya dalam bentuk tulisan fiksi di sini dan disini.

Berikut adalah copas-an kicauan "Trio Macan" tentang Jokohok.

   1. Eng ing eeng…kita bahas rencana Jokowi untuk nyapres 2014. Kenapa penting ? Karena terkait agenda politik orang2 dibalik Jokowi.
   2. Kami sdh pernah bahas bgmn peran mantan wapres @Pak_JK yg pertama sekali mengusung Jokowi sbg Cagub DKI melalui jalur PDIP.
   3. Setelah JK mendapatkan laporan dari Eep S Fatah bhw bakal Cagub DKI Djan Faridz yg semula mau diusung JK, ternyata tdk “layak jual”.
   4. Hasil evaluasi Eep S Fatah selama 4 jam diskusi sama Djan F di Grand Melia Hotel, didapat kesimpulan DF harus urungkan niatnya maju.
   5. Nama Jokowi pertama sekali diusung JK utk dinilai Eep karena PDIP alami kebuntuan mengenai figur yg mampu kalahkan Foke.
   6. Saat itu Jokowi tdk ada rencana jd Cagub DKI. Dia sdh lama dipersiapkan oleh sjmlah konglo via Pengusaha Solo Imelda cs utk Cagub Jateng
   7. Imelda cs dan koneksinya yaitu edward S yg juga putra mantan konglomerat terkaya RI (Wiliam Suryajaya/ Astra) dan Lukminto support Jokowi.
   8. Berbagai program sdh dipersiapkan konsultan jokowi utk naikan atau genjot popularitas Jokowi agar bisa kalahkan Bibit Waluyo Gub Jateng.
   9. Namun karena bakal Cagub DKI masih juga belum dapat diputuskan oleh PDIP (Mega), JK coba usul nama Jokowi ke Megawati sbg Cagub DKI.
  10. Saat itu ada sejumlah nama yg ditimbang2 Megawati, diantaranya Letjen Mar Purn. Nono Sampono dan Mayjend Purn Adang Ruchyatna.
  11. Namun Mega masih blm sreg dgn 2 nama tsb. Nano Sampono dinilai Mega sbg figur yg tidak loyal terhadap dirinya. Pernah merasa dikhianati.
  12. Mega masih ingat persis ketika dia msh menjabat Presiden RI dan baru saja dinyatakan kalah pilpres 2009 versi Quick Count, Nono telp SBY
  13. Meski Nono Sampono yg saat itu adalah Danpampres telpon SBY hanya utk ucapkan selamat, Mega merasa tindakan tsb tidak etis. Mega marah.
  14. Mega masih mendendam dan tolak Nono Sampono meski Nono sdh nunggu keputusan Mega selama lebih 6 jam di kantor PDIP. Bgmn dgn adang?
  15. Adang Ruchyatna meski sdh hampir diputuskan sbg Cagub DKI namun belum bisa langsung ditetapkan. Blm jelas bgmn peluang dan pendanaannya.
  16. Ditengah2 keraguan Megawati utk tandatangan penetapan Mayjend Adang jadi Cagub DKI dari PDIP itu tiba2 JK usulkan nama Jokowi.
  17. JK mengatakan Prabowo dan Djan Faridz akan temui Mega dan diskusikan perihal usulan nama jokowi sbg cagub DKI dari PDIP.
  18. Kemudian datang Prabowo dan DF temui Mega bawa nama Jokowi. Tanpa basa basi, Prabowo dan DF jamin Jokowi pasti menang dan siapkan uang.
  19. Prabowo dan DF masing2 siapkan uang kampanye dan pemenangan awal utk Jokowi sebesar 100 M. Total 200 M. 60 M di depan. Sisa menyusul.
  20. Uang 200 M tsb belum termasuk uang tambahan yg jumlahnya jauh lebih besar yg akan diperoleh melalui Fund Raising ke sejumlah konglomerat.
  21. Megawati tdk langsung setuju. Dia tanya apa jaminan Jokowi bakal menang? Apa strategi yg akan mereka gunakan? Kenapa yakin?
  22. Kemudian dijelaskanlah bgmn sikap & persetujuan para konglo dan sjlmh eks pejabat termasuk mantan gub DKI soetiyoso yg mendukung Jokowi.
  23. Utk penggalangan konglomerat, nama2 beken terlibat langsung, al : james riyadi, jendral luhut panjaitan, hashim djojohadikusumo dll.
  24. Mega belum jg setuju. Dia tanya Cawagub dan usulkan nama Deddy Mizwar yg menurut hasil survey paling tinggi popularitas/elektabilitasnya.
  25. Namun Prabowo tdk setuju dgn nama Dedy Mizwar. Selain dia punya masalah pribadi dgn DM, adiknya Hashim dan DF dorong nama Ahok.
  26. Hashim kemukakan alasan strategis agar Prabowo bisa “mencuci dosanya” terhadap etinis china terkait perannya dlm kerusuhan Mei 98.
  27. Sedangkan DF usul nama Ahok karena masih ada hubungan saudara dimana sepupu ahok adalah salah satu istri DF. Mega juga blm setuju.
  28. Mega tanyakan prestasi dan loyalitas Ahok yg tak jelas. Pindah2 partai dan tak pernah tuntas jalankan amanah sbg pejabat publik.
  29. Ahok terkenal sbg kutu loncat. Juga ada kasus di Beltim yg jadikan dia sbg TSK dlm penyerobotan hutan lindung G Nayo via 4 CV miliknya.
  30. Ahok juga dikenal KKN sewaktu jadi Bupati Beltim. Plus hanya 1.3 tahun jabat bupati dan sdh maju jadi Cagub Babel dan kalah.
  31. Kemudian Prabowo dan DF yakinkan Mega bhw mayoritas media sdh mereka kuasai. Apalagi ada figur Raja Media James Riady dan Hary Tanoe.
  32. Dengan kekuatan uang kampanye tanpa batas dan penguasaan mayoritas media serta strategi kampanye yg tepat, Jokowi Ahok pasti menang.
  33. Akhirnya Mega setuju. Jokowi ahok running di pilkada DKI. Terbukti menang. Suskes. Mayoritas konglo mendukung termasuk para Buronan BLBI.
  34. Untuk 25 konglo buronan BLBI yg rugikan negara 560 T dan stay di singapura itu, urusan lobi dan fund raising diserahkan pada LBP.
  35. Diperoleh uang muka USD 25 juta utk pendanaan kampanye Jokowi ahok dari buronan BLBI itu. Berapa totalnya, kami tdk dapat info.
  36. Keberhasilan Jokowi Ahok adalah keberhasilan kekuatan uang dan pembentukan opini yg dilakukan oleh mayoritas media saat itu.
  37. Berdasarkan succes strory tsb, usaha utk terus melambungkan jokowi hingga jd Presiden RI terbuka lebar. Lalu disepakatilah rencana tsb.
  38. Sekelompok orang yg merupakan bagian dari mastermind pilkada Jokowi-ahok pun terus melanjutkan usaha mereka utk lambungkan nama Jokowi.
  39. Tentu saja hal ini menjadi penyebab perpecahan diantara mereka terutama Prabowo dan Hashim yg punya agenda utk menang pilpres 2014.
  40. Prabowo yg sudah bertahun2 siapkan diri utk menjadi presiden RI dgn investasi yg luar biasa besar kecewa dgn rencana patner mrka tsb.
  41. Jokowi semula diharapkan jadi jembatan emas bagi Prabowo utk dapat mendukungnya jadi Presiden malah menjadi tembok penghalang.
  42. Sblm popularitas Jokowi didongkrak habis2an melalui pembentukan opini yg masif & sistematis oleh media2 kontraktor, Prabowo msh leading.
  43. Peningkatan popularitas Jokowi yg terus dilakukan oleh para mantan patner prabowo/hashim ini secara otomatis menenggelamkan nama Prabowo.
  44. Prabowo terhenyak ! Dia membesarkan anak macan, jokowi. Prabowo juga marah krna konglo2 hitam tsb malah beralih ke Jokowi bukan dirinya.
  45. Prabowo dan Gerindra pun akhirnya mulai menjauh dari Jokowi. Bahkan Prabowo nyatakan siap bertarung di pilpres lawan Jokowi.
  46. Bgmn dgn PDIP? Sami mawon. Gara2 Jokowi, PDIP bersitegang dgn Gerindra. Bulan madu PDIP – Gerindra hny 2 bulan saja. Skrg? PERANG !!
  47. Perang antara PDIP vs Gerindra makin tajam saat penetapan cagub – cawagub Jawa Barat. Gerindra usulkan Teten – Rieke. PDIP sebaliknya.
  48. Gerindra/Prabowo yg mrsa dikhianati Jokowi, tidak ingin terulang kembali pada Pilgub Jabar. Mereka maunya Teten yg cagub bukan Rieke.
  49. Apalagi sesuai hasil survey yg dilakukan Gerindra sendiri, Teten – Rieke lebih berpeluang besar menang ketimbang Rieke-Teten.
  50. Hasil survey Gerindra tunjukan bhw sbgn besar warga Jabat terutama para anjengan dan pemilih pedesaan blm menerima wanita jd Gub Jabar.
  51. Namun Megawati menolak usul Prabowo. Ya sudah, Prabowo beralih dukung Aher dlm pilgub Jabar. Aher menang, Rieke kalah ! Prabowo terbukti.
  52. Sementara itu Jokowi semakin sulit dipegang oleh Prabowo. Jokowi tahu persis ada majikannya yg lebih berjasa besar dlm pemenangan dia.
  53. Majikannya tsb bukan Prabowo, bukan pula Megawati apalagi JK. Tetapi para konglomerat dan penguasa media nasional. Merekalah tuannya.
  54. Mega, PDIP, Prabowo dan Gerindra tahu persis perubahan perilaku Jokowi ini. Prabowo sdh declared akan fight lawan Jokowi di 2014.
  55. Sementara Megawati dan PDIP yg sdh antisipasi perilaku ambisius Jokowi yg dikemas dgn sikapnya yg seolah2 bodoh dan lugu, lbh berhati2.
  56. Megawati masih butuhkan Jokowi utk dongkrak suara PDIP. Sbg vote getter. Tetapi jgn diharapkan Jokowi akan dapat tiket capres dari PDIP.
  57. k Jokowi dpt tiket capres dari PDIP sama saja akan menghancurkan dominasi dan hegemoni Megawati dan klan sukarno di PDIP. Kiamat!
  58. Apalagi jika jokowi dgn bantuan para konglomerat hitam dan penguasa media nasional yg memilik agenda politik busuk itu yg menang.
  59. Maka dipastikan Jokowi yg sdh jadi presiden dan para mastermind nya akan berusaha menguasai total PDIP dan menggusur penghuni lamanya.
  60. Kewaspadaan Megawati dan PDIP terhadap Jokowi dan para sponsor jokowi itu mulai diperlihatkan ke publik. Hari ini PDIP sdh mulai kritik.
  61. Jokowi sdh mulai dikritik PDIP yg notabene adalah “partainya sendiri”. Kenapa? Mega dan PDIP sdh mulai resah karena tekanan opini media.
  62. Bbrp hari terakhir ini media massa kontraktor alias bayaran /milik para konglomerat mulai fait comply dan pojokan PDIP agar usung Jokowi.
  63. Tanpa dasar yg kuat dan alasan yg rasional, media massa2 nasional yg dikontrak khusus terus lambungkan popularitas jokowi.
  64. Belum setahun Jokowi jadi Gub DKI Jakarta. Belum ada 1 pun prestasi yg dicatatkannya. Yg ada berbagai pelanggaran hukum termasuk perda.
  65. Namun semua itu tdk dipersoalkan publik yg sdh tergiring dan terbentuk persepsinya oleh opini yg dibangun oleh media massa secara masif.
  66. Kondisi seperti ini sangat berbahaya bagi demokrasi dan politik bangsa. Media2 menjadi penentu preferensi publik yg mayoritas tdk cerdas.
  67. Apalagi disamping media2 kontraktor yg bertugas bentuk opini, ada lagi lembaga2 survey yg diorder khusus scra rutin promosikan Jokowi.
  68. Entah apa dasarnya, tiba2 sejumlah lembaga survey secara periodik dan bergiliran selalu cantumkan Jokowi sbg figur bakal Capres terkuat.
  69. Fenomena politik inilah yg sangat berbahaya. Sekelompok orang berduit dan yg mengontrol media mencoba utk berkuasa dgn manfaatkan Jokowi.
  70. Bgmn sikap Mega dan PDIP? Akankah tunduk pd tekanan opini dan biarkan segelintir konglo ciptakan Jokowi sbg Presiden Boneka? Tunggu saja.
  71. Contoh PDIP mulai hati2 thdp Jokowi > @SINDOnews: PDIP nilai Jokowi gagal pimpin Jakarta Baru http://bit.ly/11JZ7wV  #SINDOnews
  72. Mega, Prabowo, Gerindra dan PDIP diperkirakan akan bernasib sama. Dimanfaatkan Jokowi / konglo2 hitam seperti mendorong mobil mogok.
  73. Ketika mobil sudah nyala dan kembali berjalan, mereka ditinggalkan di belakang. Good byee ! Hehe….hati2lah dlm menilai karakter manusia.
  74. Khusus terhadap Jokowi, pelajarilah sejarah dan track recordnya. Jangan sampai memilih kucing dalam karung. Sesal kemudian tiada guna..
  75. Sekian aah..sambil nunggu akun2 bigot khusus yg dikontrak para konglo hitam utk menjaga kesucian Jokowi yg bak nabi itu hehe. Merdeka !


Sumber : http://chirpstory.com/li/86379

No comments:

Post a Comment