Wednesday, October 30, 2013

BUDAYA FEODALISME DAN PEJABAT-PEJABAT AROGAN

Gambar: Azlaini Agus (kanan) dan Bupati Rokan Hulu Riau.


Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Wakil Ketua Ombudsman RI Azlaini Agus (AA) terhadap seorang petugas wanita Bandara Syarif Kasim Pekanbaru baru-baru ini mengingatkan saya pada sosok AA yang beberapa kali saya temui selama saya menjadi wartawan di Batam antara tahun 1999-2002.

Bagi saya dan teman-teman se-kantor saya, AA adalah sosok yang cukup populer sebagai tokoh masyarakat Riau yaitu sebagai aktifis ormas Muhammadiyah, dosen dan pengacara (Kala itu Provinsi Kepulauan Riau belum terbentuk dan Batam masih menjadi bagian dari Provinsi Riau yang beribukota di Pekanbaru. ). Namun bagi saya dan beberapa teman laki-laki se-kantor yang masih lajang, kepopuleran beliau lebih banyak disebabkan karena beliau mempunyai seorang putri bungsu yang cantik dan sering beliau ajak main ke kantor kami di kawasan Jodoh. Selebihnya, menurut saya pribadi, beliau sama sekali tidak menarik, terutama dengan raut wajahnya yang kurang bersahabat.

Itulah sebabnya, berbeda dengan sebagian teman-teman saya yang lain, saya cenderung menjauhi beliau.

Pernah pada satu kesempatan saya diajak teman sesama wartawan saya untuk menemaninya makan malam di sebuah restoran di Batam. Sesampai di restoran tersebut, ternyata ia tengah mewawancarai AA sambil makan malam. Meski beliau juga ditemani putri bungsunya yang cantik dan calon menantunya yang saat itu adalah putra Bupati Tanjungbalai Karimun, saya langsung pamit pulang dengan memberi alasan yang dicari-cari.

Tidak lama kemudian saya mendengar kabar beliau terlibat sebuah kasus penghinaan terhadap seorang awak media di Pekanbaru. Namun setelahnya tidak terdengar kabar kelanjutan kasus itu hingga kemudian terdengar beliau terpilih menjadi anggota DPR dari Partai PAN, dan kini beliau menjadi Wakil Ketua Ombudsman. Sementara putri bungsunya yang cantik itu kini bekerja di kantor Otorita Batam, namun hubungannya dengan anak bupati yang kini menjadi Gubernur Kepulauan Riau itu saya dengar kandas di tengah jalan.


Bagi orang yang berasal dari kawasan Pantura Jawa yang kental dengan budaya egalitariannya, dan bertahun-tahun kuliah di Jogja yang kental dengan budaya tepo sliro dan saling menghormati, budaya masyarakat yang dominan di sebagian besar Pulau Sumatera memang agak terasa kurang memberikan kenyamanan. Di sebagian besar kalangan masyarakat di Sumatera, budaya feodalisme dan pola hubungan patron-klien (tuan dan pembantu) antara atasan dan bawahan memang masih sangat terasa kuat. Dan AA, menurut pengamatan saya adalah salah seorang yang sangat dipengaruhi oleh budaya itu. Maka ketika mendengar kabar kasus penganiayaan yang dilakukan AA, saya tidak terlalu kaget.

Masih ingat dengan kasus penganiayaan yang dilakukan seorang pejabat Bangka Belitung terhadap seorang pramugari beberapa waktu lalu? Ia sama persis dengan AA yang terinternalisasi oleh budaya feodalisme yang masih kental terasa di Bangka-Belitung. Maka jangan kaget bila Wagub DKI yang berasal dari Pulau Bangka, Ahok, terkesan sangat arogan tindakan-tindakan dan pernyataan-pernyataannya.

Di Batam sendiri, di mana sebagian besar penduduknya adalah pendatang, budaya feodalisme memang relatif kurang terasa. Namun di kalangan birokratnya, budaya itu masih sangat terasa. Berbeda dengan Otorita Batam yang sebagian besar pegawainya adalah pendatang dari Jawa yang lebih egaliter, birokrasi Pemko Batam dikuasai oleh kalangan bangsawan dan tokoh-tokoh Melayu Riau yang masih agak feodalis.

Pernah suatu ketika saya dan teman-teman, termasuk beberapa senior saya di kantor,  bersilaturrahmi malam takbiran Idhul Fitri ke rumah pejabat Sekda setempat, yang kini menjadi Gubernur Kepulauan Riau dan tidak lain adalah bekas calon besan AA. Semua orang duduk di lantai beralaskan karpet empuk, namun tuan rumah duduk di kursi santainya sambil menyilangkan kakinya. Saya yang tidak betah melihat hal itu diam-diam keluar ruangan hingga acara selesai, dan senior-senior saya pun menegur saya karena dianggap kurang sopan. Rupanya ini adalah pengalaman pertama saya tentang hubungan simbiosis pejabat-wartawan, khususnya di daerah. Sayangnya di Riau, hubungan itu lebih tepat sebagai hubungan patron-klien, antara majikan dan pembantunya. Pengalaman berhadapan dengan pejabat arogan juga saya alami setelah kedatangan seorang pejabat Pemprov Riau yang diangkat sebagai PLT Walikota Batam berinisial NSD, sebelum dilaksanakannya pilkada langsung tahun 2001. (Saya akan menuliskan pengalaman saya menjadi wartawan dalam postingan mendatang berjudul "Dulu Sekarang Saya Wartawan").

Kemudian setelah saya pindah ke Medan, pengalaman berhubungan dengan pejabat-pejabat arogan juga terus terulang. Misalnya saja, saya pernah ditegur seorang pejabat Asisten Gubernur karena lalai mencantumkan gelar pendidikan dan haji yang disandangnya. Sementara Walikota Medan yang kini non-aktif karena terlibat perkara korupsi, pernah terlibat tindakan penganiayaan terhadap seorang pegawai.

Secara sosiologis Medan memang tidak terlalu berbeda jauh dengan Pekanbaru atau Bangka-Belitung. Bedanya, jika di Pekanbaru elit birokrasi pemerintahan daerah dan strata sosial yang awalnya dikuasai kalangan bangsawan Melayu kini terancam oleh para pendatang dari Sumatera Barat, di Medan mereka terancam oleh ekspansi orang-orang Batak. Beruntung etnis Jawa cukup dominan jumlahnya di Medan dan Sumatera Utara bahkan kini berhasil menempatkan seorang "wakilnya" menjadi Gubernur, sehingga gesekan sosial tersebut relatif bisa terabsorbsi.

Namun tentu saja tidak semua pejabat di tempat-tempat yang saya sebutkan tadi memiliki kesamaan kharakter. Bila di Batam saya mengenal Pak Dahlan (kini Walikota, asli kelahiran Batam) sebagai tokoh yang lumayan egaliter, di Medan saya juga bisa bertemu dan berkenalan dengan 2 orang pejabat yang sangat egaliter dan "tepo sliro". Yang pertama adalah mantan Pemimpin Bank Indonesia Medan DR. Romeo Rissal, dan yang kedua adalah Gubenur Sumatera Utara Mayjend Tengku Rizal Nurdin. Pak Romeo telah pensiun sebagai pejabat Bank Indonesia tahun 2011 lalu, sedangkan Pak Tengku Rizal meninggal secara tragis akibat kecelakaan pesawat terbang di Bandara Polonia tahun 2005.

Saya pernah 2 kali beraudiensi dengan Pak Tengku Rizal. Audiensi terakhir terjadi bulan Februari 2005, ketika saya dan beberapa teman akademisi muda dari beberapa universitas negeri dan swasta yang tergabung dalam LSM pemerhati kelautan, mengusulkan kepada beliau untuk membangun pusat penelitian kelautan di Sumatera Utara. Audiensi berlangsung sangat informal. Tanpa risih beliau mengajak kami berdiskusi sambil sesekali diselingi sendau gurau, dan hasil diskusinya pun sangat positif: beliau menyetujui usulan kami.

Namun usulan itu menguap begitu saja setelah kepergian beliau yang sangat tragis itu. Sedangkan pengganti beliau adalah orang yang kurang memiliki visi tentang kemajuan provinsi, namun sangat bernafsu menduduki jabatan bergengsi. "Akhirnya saya menjadi gubernur!" katanya kepada orang-orang yang menyalaminya setelah ditetapkan sebagai gubernur definitif sepeninggal Pak Tengku Rizal.


MALALA YANG SEBENARNYA? (3)

Tulisan yang ini dari blog AntiLiberalNews tgl 18 Oktober 2013:


Lima Kejanggalan Malala Yousafzai, Liberalis Kecil Anti Taliban

Setelah pencalonannya sebagai peraih Nobel Perdamaian gagal, nama Malala Yousafzai terus menggelinding di berbagai media sekuler. Malala mencuat ke permukaan setelah pejuang Islam Taliban menembaknya dua kali pada tahun 2012 akibat pelecehannya kepada Islam.

Menurut versi berbagai media sekuler, Malala Yousafzai adalah pejuang pendidikan untuk perempuan. Sehingga Barat terus mengelu-elukan Malala dan memposisikannya sebagai “korban kekejaman Taliban”.

Akan tetapi, ada beberapa keanehan apabila kita cermati fakta-fakta mengenai kehidupan Malala hingga dia diberitakan secara meluas seperti sekarang. Berikut adalah keanehan-keanehannya:

1. Malala adalah warga Pakistan yang berasal dari kota kecil Mingora, distrik Swat, Pakistan. Kota kecil Mingora sendiri penduduknya hanya berjumlah 175.000 orang (data kependudukan Pakistan tahun 1998). Ini hanya lebih sedikit dari jumlah penduduk Kelurahan Tanah Abang yaitu 144.000 orang (BPS DKI, 2010). Dapat kita bayangkan betapa kecilnya kota asal Malala tinggal. Tetapi pada tahun 2009, Malala dikabarkan menulis sebuah blog di situs BBC dalam bahasa Urdu. Hal ini adalah janggal, karena kecil kemungkinan akses internet tersedia di kota kecil Mingora tersebut. Penetrasi pengguna Internet di Pakistan sendiri secara nasional pada tahun 2008 hanya sebesar 22 juta pengguna dari 120 juta penduduk, atau sekitar 18%. Bagaimana mungkin Malala memiliki akses internet dan rutin mengisi blog pribadinya di BBC pada tahun 2009?

2. Kota kecil Mingora dikuasai oleh Taliban pada tahun 2008 dan 2009. Berdasarkan sumber di sebuah halaman BBC sendiri, ternyata seorang wartawan BBC Urdu di Pakistan meminta ayah Malala, Ziauddin Yousafzai, untuk meminta seorang pemuda Mingora menuliskan sudut pandangnya mengenai bagaimana kehidupan di bawah kekuasaan Taliban. Ayah Malala, Ziauddin Yousafzai, kemudian memutuskan agar anaknya sendiri (Malala) yang menulisnya. Fakta ini membuktikan bahwa blog Malala itu ternyata tidak ditulis atas dasar inisiatif Malala sendiri, tetapi atas permintaan BBC Urdu.
3. Blog Malala sendiri dimuat oleh situs sekuler. Hal ini kami dapatkan setelah memasukkan kata kunci “Malala diary” di mesin pencari Google, maka akan muncul tiga top link yaitu, dua situs BBC, dan satu situs "Tanqeed.org" yang merupakan suatu majalah online sekuler. Di dalam laman yang memuat link buku harian Malala tersebut, tersedia link kepada arsip terjemah Inggrisnya. Ternyata versi Inggris blog Malala di-hosting oleh situs "lubpak.com" milik LUBP Agency, sebuah situs berideologi nasionalis dan demokratis. LUBP Agency juga ternyata mendukung Syiah dan Ahmadiyah. Terbukti dari kalimat pembuka di post blog Malala, sebagai berikut: "Pada Januari 2009 yang lalu, saat kelompok pembunuh sayap kanan menganiaya Malala, dan pembunuh liberal palsu mengabaikan Malala, LUBP menaikkan post (diary Malala) ini. Ingatlah ini adalah kelompok pembunuh yang sama dengan yang saat ini mengabaikan pembersihan etnis Syiah, pembunuhan Baloch, penuntutan Ahmadi, dan dampak merugikan yang menimpa warga negara lain akibat para fanatik agama yang disponsori dan dilindungi oleh angkatan darat Pakistan."

4. Terdapat dugaan bahwa blog buku harian Malala itu bukan tulisan Malala, tapi tulisan ayahnya. Dalam sebuah analisis oleh "Islampos" tahun 2012 lalu, wartawan-wartawan setempat di Pakistan berpendapat bahwa Ziauddin Yousafzai, ayah Malala, yang juga kepala sekolah Mingora, ibukota Swat, bekerja sama dengan reporter BBC di Peshawar, menulis buku harian itu dengan nama putrinya. Buku harian yang ditulis dalam bahasa Urdu itu bertutur dengan tata bahasa Urdu yang sempurna. Penggunaan kosakata yang halus dan referensi sejarah bukanlah sebuah karya seorang gadis sepuluh tahun, demikian menurut para kritikus. Seorang mahasiswa yang memprotes Malala, Subohi Khan, mengatakan,

“Semua orang di sini tahu, ini buku harian yang ditulis oleh ayahnya, yang merupakan anggota partai sayap kiri, Partai Awami Nasional (ANP). Dia (Ziauddin) tidak bisa mengatakan apa-apa secara terbuka terhadap Taliban, dan menggunakan muka anaknya, dan ini dianggap sangat buruk di masyarakat Pashtun.” Partai Awami Nasional (National Awami Party) memang merupakan partai berhaluan kiri yang mengusung ideologi  sekulerisme, demokratik sosialisme, pemerintahan yang dikuasai publik, dan kesetaraan ekonomi.

5. Dalam penelusuran "AntiLiberalNews" secara detail terhadap versi Inggris buku harian Malala tersebut, ditemukan pula beberapa kejanggalan isi buku harian tersebut. Beberapa di antaranya:

Malala menulis bahwa tiap kali adiknya melihat seseorang, adiknya merasa sangat ketakutan akan diculik. Adik Malala sering berdoa, “Ya Tuhan, datangkanlah kedamaian untuk daerah Swat. Jika tidak, datangkanlah Amerika atau Cina ke sini.”  Doa ini sangatlah janggal untuk seorang anak laki-laki berusia di bawah 15 tahun yang tinggal di kota kecil Mingora di pedalaman Pakistan.

Pada tanggal 31 Januari 2009, Malala menulis bahwa telah terjadi bentrokan dengan korban 37 tewas di Swat. Akan tetapi dari penelusuran redaksi AntiLiberalNews dari sejarah konflik di Pakistan, tidak ada satupun bentrokan di Swat terjadi pada tanggal tersebut.

Pada tanggal 24 Januari 2009, Malala menuliskan bahwa adiknya yang sangat ketakutan tertidur dalam sebuah perjalanan naik bus. Lalu bus itu terguncang karena memasuki lubang di jalan yang jelek, dan klakson bus juga berbunyi. Maka adiknya terbangun dan bertanya kepada ibunya: ” Apakah itu ledakan bom?” Ini sangat janggal karena bagaimana mungkin anak berusia kurang lebih 10 tahun tidak dapat membedakan mana ledakan bom dan mana suara klakson bus.

Pada tanggal yang sama, Malala juga menuliskan bahwa ia dan ibunya pergi ke pasar di kota Bannu. Di sini semua perempuan harus menggunakan hijab. Tapi Malala menolak.

“Kami pergi ke pasar dan ke taman. Di sini perempuan harus menggunakan hijab kapanpun mereka keluar rumah. Ibu saya juga memakainya, tapi saya menolak memakainya atas dasar bahwa saya merasa kesulitan berjalan dengan mengenakannya (hijab tersebut).”

Malala juga mengeluarkan pernyataan yang menyerang Islam, antara lain, “Kerudung itu mengingatkan saya pada zaman batu”. Kemudian kalimat lain yang ditulis Malala, “Ketika saya melihat seorang pria berjanggut mengikuti saya, itu mengingatkan saya pada Fir’aun (Mesir).”

Buku harian Malala juga menyatakan, “Pernah ada waktu dulu di mana saya pernah menyukai menggunakan burqa (pakaian muslimah Afghanistan bercadar), tapi sekarang tidak lagi. Saya muak dengannya (burqa) karena itu merepotkan saya ketika berjalan.”

Monday, October 28, 2013

MENGAPA NEGARA-NEGARA BANGKRUT? (4)


Beberapa tahun yang lalu seorang wartawan senior yang kini menjadi salah satu kandidat calon presiden dari Partai Demokrat menulis di blognya tentang pembangunan besar-besaran jalan tol di Cina untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Belajar dari hal itu ia menyarankan agar Indonesia meniru langkah Cina, termasuk dengan membongkar jaringan jalan kereta api dan menggantinya dengan jalan tol, dengan alasan bahwa hal itu akan menaikkan harga tanah di sekitar jalan tol yang dibangun sehingga memberikan keuntungan bagi masyarakat sekitar jalan tol tersebut.

Ia keliru dalam 2 hal sekaligus. Pertama Cina memang membangun jalan-jalan tol untuk mendorong pertumbuhan ekonominya, tapi Cina juga membangun jaringan kereta api cepat terbesar di dunia. Yang kedua kenaikan harga tanah atau komoditas barang dan jasa lainnya tidak memiliki arti apapun tanpa kenaikan produksi barang dan jasa, dalam banyak hal justru menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi (inflasi).

Namun begitulah cara pandang seorang pedagang, bukan ekonom apalagi negarawan. Menganggap kenaikan pendapatan sebagai tujuan, bukan kesejahteraan masyarakat. Dan orang itulah yang kini menjadi salah satu kandidat kuat presiden atau wakil presiden Indonesia.

Kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh banyaknya barang dan jasa yang mampu diproduksi dan dikonsumsi masyarakat di dalam negeri, bukan pada banyaknya simpanan uang masyarakat di bank-bank. Banyaknya simpanan uang tidak akan berarti dalam situasi inflasi tinggi yang diakibatkan oleh tidak adanya barang dan jasa yang diproduksi.

Inilah kunci dari kesejahteraan atau disebut juga pertumbuhan ekonomi: produksi barang dan jasa. Semakin banyak barang dan jasa yang diproduksi, semakin tinggi pertumbuhan ekonomi dan semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan suatu negara. Masalahnya adalah negara harus bisa mengatur jenis barang dan jasa yang tepat yang harus diproduksi sehingga bisa memberikan kesejahteraan yang optimal bagi masyarakat. Dan di sinilah fungsi negara sebagai regulator dan dinamisator terjadi dengan merancang anggaran belanja negara (APBN) yang tepat.

APBN harus disusun dengan prinsip produktifitas, efektifitas dan efisiensi. Prinsip produktifitas adalah mengalokasikan belanja negara untuk mendorong produksi barang dan jasa secara maksimal. Dalam rangka inilah maka negara harus membangun jaringan infrastuktur, membuka lahan-lahan pertanian dan perkebunan, membangun pabrik-pabrik pengolah produksi pertanian dan perkebunan, mensubsidi para petani dan nelayan hingga mandiri, memberikan pelatihan bagi tenaga kerja, membangun pusat-pusat pergudangan untuk menjamin suplai barang-barang kebutuhan pokok, dan lain sebagainya.

Prinsip efektifitas adalah memilih program-program pembangunan yang paling banyak memberikan nilai tambah atau yang paling banyak meningkatkan produksi barang dan jasa. Misalnya adalah pilihan antara membangun jembatan Selat Sunda atau meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan feri Merak-Bakauheni. Secara mudah bisa dipastikan bahwa pilihan pertama tentu adalah pilihan terbaik. Demikian pula pilihan antara mengembangkan jaringan jalan tol atau kereta api, kereta api tentu pilihan yang lebih bijak karena di samping hemat perawatan (rel kereta api bisa bertahan 50 tahun lebih sementara jalan tol harus selalu diaspal ulang) angkutan kereta api juga lebih hemat energi. Atau pilihan antara mengembangkan pembangkit energi tenaga panas bumi dan batu bara tentu lebih bijaksana daripada membangun pembangkit energi tenaga diesel, karena Indonesia kaya dengan panas bumi dan batubara dan BBM harus diimpor dengan harga mahal, sehingga pemborosan PLN hingga triliun rupiah per-tahun bisa dihindari.

Adapun prinsip efisiensi adalah menggunakan APBN sehemat mungkin. Selain memperhatikan prinsip produktifitas dan efektifitas, APBN sejauh mungkin juga tidak boleh defisit alias besar pasak daripada tiang. Penerimaan negara tidak boleh dihabiskan, melainkan harus disisakan sebagaian sebagai simpanan pemerintah. Simpanan ini akan sangat berguna untuk mengatasi kondisi-kondisi darurat seperti bencana alam, menambah anggaran pembangunan di tahun-tahun berikutnya. Prinsip efisiensi juga mengharuskan belanja negara lebih diutamakan kepada pembangunan infrastruktur serta investasi dan menomor duakan belanja konsumtif, sehingga belanja pegawai seperti perjalanan dinas, konsumsi dan sebagainya dibuat seminimal mungkin. Baru saja saya mendengar berita tentang rencana pemerintah menurunkan belanja perjalanan dinas tahun 2014 menjadi Rp 32 triliun. Menurut saya angka itu masih terlalu besar.

Pemerintahan akan tetap bisa berjalan jika belanja perjalanan dinas dikurangi 50%, asal nafsu dan gengsi para pejabat publik bisa dikendalikan. Alih-alih menggunakan hotel bintang 5 dan angkutan kelas eksekutif, misalnya, para menteri masih bisa tetap menjalankan tugasnya jika fasilitas perjalanan dinasnya diturunkan levelnya menjadi hotel bintang 3 dan angkutan kelas bisnis dan ekonomi. Sehingga sisa anggaran yang 50% bisa dialokasikan untuk belanja pembangunan yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian.

Mengapa negara seperti Yunani mengalami kebangkrutan dan memaksa pemerintahnya merampok uang rakyatnya sendiri yang disimpan di bank-bank dengan dalih pajak deposito, dan kini fenomena serupa tengah mengancam negara-negara Eropa lainnya? Mengapa Amerika dengan penerimaan pajaknya yang mencapai puluhan ribu triliun (APBN Indonesia hanya sekitar 1.600 triliun) juga mengalami kebangkrutan? Dan mengapa hutang luar negeri Indonesia terus membengkak meski pemerintah berkoar-koar telah melunasi hutang IMF dan pembayaran yang dilakukan telah melebihi hutang yang diterima?

Jawabannya adalah: karena negara-negara telah dikuasai orang-orang jahat yang hanya memikirkan keuntungan sendiri sambil menikmati status mereka sebagai penguasa. Dan beberapa orang di antara orang-orang jahat itu tengah mengincar kursi kepresidenan Indonesia agar Indonesia terus menjadi sapi perahan mereka.

PEMBERONTAKAN SYRIA YANG SEMAKIN HANCUR

(PENGLIMA JABRAT AL NUSRA TEWAS)

Tentara Syria berhasil menghancurkan kantong-kantong pertahanan pemberontak di berbagai wilayah di Syria, menewaskan sejumlah besar pemberontak termasuk para komandannya serta menyita sejumlah besar senjata dari tangan mereka. Kabar ini menambah suram prospek pemberontakan Syria yang digerakkan oleh kekuatan-kekuatan pro-zionis internasional setelah sebelumnya dikabarkan kelompok pemberontak binaan Turki, "Brigade Badai Utara",  mengalami kehancuran total setelah bertempur melawan sesama pemberontak dari kelompok Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) di kota Azaz di perbatasan Turki. Selanjutnya milisi-milisi ISIS kini memburu para milisi pemberontak dari kelompok Ikhwanul Muslimin. Di sisi lain para pemberontak juga tengah terlibat pertempuran sengit dengan milisi-milisi Kurdi yang membuat pemerintah otonomi Kurdi di Irak mengancam akan melakukan serangan terhadap pemberontak di Syria.

Di wilayah Latakia tentara Syria menyerang kedudukan-kedudukan pemberontak Islamic State in Iraq and al-Sham (ISIS) dan Al Nusra Front (keduanya terkait dengan organisasi teroris bentukan zionis, Al Qaida), menghancurkan 6 kendaraan pengangkut senjata dan menghancuran markas mereka di desa al-Qantara. Dalam pertempuran di wilayah ini militer Syria berhasil menewaskan sejumlah panglima lapangan pemberontak seperti Abo Anas al-Horani, Ahmad Malek al-Nuaimi dan Imad-Eddin al-Golani. Yang terakhir ini adalah komandan kelompok Jabhat al-Nusra di wilayah Idleb dan Lattakia. Golani adalah kerabat dekat dari pemimpin tertinggi Al Qaida Ayman Zawahry.

Sumber-sumber militer Syria melaporkan kepada kantor berita Syria SANA keberhasilan mereka menghancurkan kantong-kantong pemberontak di desa-desa al-Kindassiyeh dan al-Sukariyeh di Latakia.

Di antara pemberontak teroris lainnya yang tewas dalam pertempuran di Aleppo adalah para mujahilin Al Qaida dari luar negeri, di antaranya adalah Abo Ahmad Shiko (Philipina), Abo Omar Kakao (Kazakhstan) dan Abo Abdullah al-Sheikh (Tashkent) dan mujahilin-mujahilin dari Dagestan, Iraq dll.

Di al-Rawda, satu unit militer membunuh seluruh anggota satu kelompok teroris, termasuk  nama-nama seperti Ahmad al-Asmar, Jalal al-Mwash, Adel Shukri, Imad-Eddin al-Fasl dan Issam al-Zir. Sementara satu unit militer lainnya menghancurkan kantong pemberontak di Desa Toros dan membunuh 2 teroris spesialis bom yang berasal dari Palestina dan teroris-teroris lain bernama Mohamamd Shawish, Ahmad al-Rahi dan Majed Fathi.

Keberhasilan militer Syria juga terjadi di berbagai wilayah di Provinsi Damaskus. Di Yabroud berhasil membunuh sejumlah besar teroris dan menyita sejumlah besar senjata mereka di antaranya mortar dan amunisi. Militer juga menghancurkan markas-markas pemberontak di utara Rankos, al-Nabk, Adra dan Deir Atiyyeh.

Sementara itu di Provinsi Daraa militer Syria selain berhasil membunuh sejumlah pemberontak, juga berhasil menyita sejumlah besar senjata yang di antaranya adalah buatan Israel berupa rudal-rudal, senjata mesin, senapan dan perlengkapan komunikasi. Di antara teroris yang terbunuh adalah Muhannad Jassem al-Aqiri dan Khaldoun al-Aqiri. Militer juga berhasil menghancurkan upaya penyusupan oleh pemberontak ke wilayah al-Khazzan di kota al-Herak dan membunuh sejumlah besar pemberontak.

Di antara tokoh pemberontak yang tewas dalam pertempuran di Daraa adalah Abbas Mahmoud al-Rashdan yang merupakan komandan satuan "Batalyon al-Mujahideen", Adham Hassan Qassem, Wassin Mohammad al-Rahhal, Omar Mohammad Ali al-Wadi, Farhan Mohammad al-Eid dan Ail Hikmat al-Faawouri. Sumber-sumber militer Syria juga menyebutkan keberhasilan operasi militer di Atman, al-Mleha al-Sharqiyeh dan Taffas, termasuk teroris Hamza Hwiedi, Hamza Ramadan al-Abdullah dan Molhsm al-Shahadat.

SANA juga melaporkan keberhasilan militer memburu para teroris di kota Sadad, Provinsi Homs. Markas-markas pemberontak di desa-desa Mahin, al-Hafer, Jalan Starko, al-Khanqin di Rastan, Burj Kaae di al-Hola dan Kisin dimana militer menghancurkan kapal-kapal boat bermuatan senjata milik pemberontak yang tengah menyeberangi Danau Kisin.

Di Hama militer bersama milisi pendukung pemerintah menyita truk bermuatan roket dan senjata lain milik pemberontak dan menangkap sejumlah pemberontak di al-Arshouneh, Salamiyeh.



REF:
"Takfir terrorists from ISIS and Jabhat al-Nusra killed in battle by Syrian Arab Army, heavy weapons seized"; SANA; 26 Oktober 2013

Sunday, October 27, 2013

SIMON "X FACTOR" DONASIKAN SEJUMLAH BESAR UANG UNTUK TENTARA ISRAEL

Kasihan Fathin Lubis, pemenang ajang pencarian bakat "X Factor Indonesia" yang menjadi idola karena identitas ke-Islamannya. Organiser acara yang membesarkannya itu ternyata adalah seorang zionis tulen yang rela menyumbangkan miliaran uang miliknya untuk tentara pembantai rakyat Palestina, Israel Defence Force (IDF). Mungkin lebih baik kalau Fathin mengembalikan tropi yang diterimanya.

Sebagaimana diberitakan media zionis The Jewish Cronicle baru-baru ini, Simon Cowell, pemilik Freemantile Group yang menjadi pemilik hak siar acara "X Factor", "Get Talent" dan "Idols" di seluruh dunia baru saja menyumbang £150.000 (lebih dari Rp 2 miliar) kepada IDF dalam satu acara penggalangan dana tahunan di Los Angeles yang digelar oleh kelompok pro-zionis "American Friends of the IDF".

Dalam acara tersebut sang host yang juga pencipta tokoh animasi Power Rangers, Haim Saban, memancing Simon Cowell dengan cara unik. Ia menjanjikan donasi senilai $1 juta jika Simon bersedia menyanyikan tema lagu Power Rangers “Go, Go Power Rangers”. Simon menuruti ajakan tersebut, namun segera berhenti sebelum lagunya selesai dengan memberikan janji untuk turut memberikan sumbangan senilai £150.000.

Dalam acara yang dihadiri sekitar 1.200 undangan tersebut berhasil digalang dana hingga $20 juta atau lebih dari Rp 200 miliar. Di antara selebriti lain yang hadir dan turut menyumbangkan suaranya adalah penyanyi Lionel Richie. Beberapa anggota aktif IDF juga hadir dalam acara itu.

Haim Saban mengatakan bahwa warga yahudi Los Angeles dan Amerika umumnya "menghargai dan memeluk para prajurit IDF dan akan terus melakukan segala daya untuk menghargai dan memperkuat IDF”.

Dalam acara tersebut Simon Cowell juga menyinggung asal-usulnya sebagai warga keturunan yahudi serta keterlibatannya dengan organisasi-organisasi yahudi di Inggris. Tahun lalu, pada sebuah acara jamuan makan malam di Norwegia: “Ayah saya orang yahudi, namun ia tidak pernah mengatakannya kepada saya, saudara-saudara saya maupun kepada istrinya.”

Para pengamat teori konspirasi menghubungkan Simon Cowell dengan raja media Rupert Murdoch yang dianggap sebagai pemilik sebenarnya dari Freemantile Group. Murdoch sendiri merupakan tangan kanan dari keluarga Rothchild yang merupakan tokoh paling terkenal di dunia teori konspirasi.



REF:
"IDF has the X Factor for Simon Cowell"; Marcus Dysch; The Jewish Chronicle; 24  OKtober 2013

Saturday, October 26, 2013

ALEXA AKHIRNYA "FAIR" PADA BLOG INI

"Sy sudah 3 bulan ini menikmati tulisan2 anda yg menurut saya mind-blowing.." (komentar salah seorang pengunjung blog)



Entah ada hubungannya apa tidak antara ditempelkannya widget "Alexa" di blog ini dengan peringkat "Alexa Rank"? Namun setelah blog ini menempelkan widget "Alexa", peringkat "Alexa Rank" blog ini terus mengalami kenaikan. Dari tadinya hanya sekedar menembus top 1 juta, itupun berulangkali anjlok kembali, akhirnya peringkat "Alexa Rank" blog ini terus mengalami kenaikan secara signifikan. Dari awalnya hanya berada di kelompok 900 ribuan, pelan namun pasti blog ini akhirnya berhasil menembus top 750 ribu, dan kini terus bergerak menuju ke peringkat 600.000-an.

Lebih dari itu peringkat "nasional" blog ini juga telah menembus angka "keramat" 10.000. Artinya blog ini telah masuk dalam kelompok elit top 10.000 situs paling ramai pengunjungnya di antara jutaan blog dan situs internet di Indonesia. Di sisi lain, angka kunjungan (pageviews) blog ini pun juga telah mendekati angka 2-jutaan sehingga tidak lama lagi blog ini berhak untuk mengklaim sebagai blog jutaan hit, dan bukan lagi sekedar blog sejuta hit.

Terkait dengan hal itu, tidak ada lain yang ingin saya ucapkan selain terima kasih kepada para pengunjung setia blog ini atas dukungannya selama ini sehingga blog ini terus eksis. Sudah tidak terhingga dukungan yang telah diterima blog ini dari para pengunjung setia, mulai dari komentar-komentar yang konstruktif, donasi-donasi yang meskipun tidak terlalu besar namun telah banyak membantu, hingga yang terakhir adalah bantuan seorang pengunjung untuk bisa pasang iklan online paling top, Google Adsense.

Mudah-mudahan blog ini terus bisa memberikan yang terbaik bagi negeri Indonesia.

KESEMPURNAAN KECERDASAN ALI SANG "PINTU KOTA ILMU"

Pengantar blogger:

Ketinggian ilmu Ali bin Abi Thalib sudah sangatlah masyur. Meski para pendengki "ahlul bait Nabi" berusaha mengecilkan keilmuannya dengan membesar-besarkan ketinggian ilmu orang-orang selain Ali, namun bagaimana pun upaya itu tidak pernah bisa berhasil. Tidak lain karena ketinggian ilmu Ali didukung oleh dalil-dalil yang sangat kuat.

Semua ahli sejarah Islam sepakat bahwa Ali merupakan penasihat dari para khalifah pendahulu beliau: Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Kitab-kitab hadits shahih juga banyak meriwayatkan kelebihan ilmu Ali dibanding para khalifah tersebut.

Salah satu riwayat misalnya menyebutkan bahwa suatu hari ada seorang badui yang menanyakan sesuatu kepada khalifah Umar bin Khattab, namun beliau tidak bisa memberikan jawabannya. Maka oleh Umar orang itu diajak untuk menemui Ali demi mendapatkan jawaban yang memuaskan. Orang itu pun mengeluh kepada Umar bin Khattab: "Saya datang kapada Anda dan Anda membawa saya ke orang itu?" kata orang badui itu menunjuk Ali. Maka Umar pun marah kepadanya. Kata Umar: "Tahukah kamu siapa dia? Ia adalah Ali bin Abi Thalib!"

Namun tidak ada nash yang paling kuat yang mendukung ketinggian ilmu Ali selain hadits Nabi yang sangat terkenal: "Aku adalah kota ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya!".

Sehubungan dengan peringatan hari Idhul Ghadir (peristiwa pembaiat'an Ali sebagai pemimpin Umat Islam sesudah pelaksanaan Haji Wada), berikut ini adalah artikel yang saya copaskan dari akun facebook milik Ramlee Nooh:
KESEMPURNAAN KECERDASAN IMAM ALI AS " SANG PINTU KOTA ILMU NABI SAWW " AMIRUL MUKMININ IMAM ALI BIN ABI THALIB AS

Umar bin Khatab ra bertanya kepada Ali bin Abi Thalib as, "Aku heran kepadamu wahai Ali! Karena setiap kesulitan yang aku tanyakan kepadamu, engkau tidak pernah mengatakan `tidak tahu` dan menjawabnya langsung, bahkan tanpa berpikir sejenak pun."

Lalu Ali bin Abi Thalib as menunjukan lima jarinya ke hadapan Umar bin Khatab seraya berkata, "Wahai Umar, berapakah ini?"

Seketika itu juga Umar bin Khatab menjawab, "Lima!"

Imam Ali bin Abi Thalib berkata, "Ketahuilah wahai umar! Sesungguhnya bagiku, semua ilmu pengetahuan dan jawaban dari segala masalah adalah semudah engkau menjawab pertanyaanku tadi."

Komentar :

Rasulullah saw bersabda, "Aku adalah Kota Ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya."

Dalam keyakinan kaum syiah, tiada jalan keselamatan kecuali berwilayah kepada Ali bin Abi Thalib, yang memiliki pengetahuan sempurna setelah Nabi Muhammad. Mereka meyakni, dalam Ali bin Abi Thalib memiliki kwalitas keilmuan yang sebanding dengan Rasulullah, yakni yang mengetahui segala pengetahuan. Tidak ada sahabat lain yang memiliki pengetahuan sebanding dengan Nabi saw kecuali Ali bin Abi Thalib.

Bila kita menelurusi seluruh riwayat dalam literatur sunni maupun syiah, dapat kita temukan banyak riwayat di mana Abu Bakar dan Umar kesulitan menjawab suatu pertanyaan, tapi tidak dengan Ali bin Abi Thalib. Tidak dapat ditemukan di dalam literatur mazhab manapun, dimana terdapat riwayat bahwa Ali bin Abi Thalib tidak dapat menjawab pertanyaan siapa saja tentang apa saja. Bahkan ketika ada seseorang yang bertanya ,â€Siapa yang mengetahui jumlah semut yang ada di sebuah padang rumput?†Ali bin Abi Thalib langsung menunjukan bahwa dirinyalah yang mengetahui jumlah semut itu.

Tampaknya keyakinan kaum syiah terhadap kesempurnaan pengetahuan Ali bin Abi Thalib terlaul ekstrem. Hal itu tampak sangat kontras atau bahkan bertolak belakang dengan keyakinan mazhab non syiah yang bahkan menganggap Nabi itu seorang manusia biasa yang jangankan sempurna kecerdasannya, bahkan dalam keyakinan mazhab ini, untuk baca dan tulis pun Nabi saw tidak mampu. Bagi mereka inilah makna dari sebutan Nabi Umy, yaitu Nabi yang Umy. Sementara kaum syiah meyakininya sebagai Nabi Kaum Umy, yakni kaumnyalah yang Umi, tak bisa baca tulis, bukan Nabinya.

Pertentangan keyakinan tentang kesemperunaan kecerdasan Ali bin Abi Thalib dan Muhammad saw ini tidaklah perlu menjadi bahan perselisihan. Tapi, marilah kita dengarkan kedua belah pihak dengan segenap argumentasinya. Selanjutnya, berilah kebebasan kepada diri kita sendiri dan orang lain untuk meyakini argumentasi yang terbaik menurut penilaian masing-masing...

Friday, October 25, 2013

EMIR KUWAIT DAN SEBOTOL MIRAS

Di Kuwait, negara Teluk yang relatif lebih terbuka dibanding negara-negara Arab lain, mengkritik Emir (raja) adalah kejahatan serius yang diancam hukuman penjara hingga 5 tahun.

Sejak tahun lalu sebanyak 35 warga Kuwait telah ditahan karena karena mengkritik keluarga kerajaan. Karenanya kritikan terhadap Emir dan keluarganya sangat jarang dilakukan secara terbuka. Bahkan di media sosial seperti Twitter dan Facebook pun sangat jarang karena pengawasan aparat negara yang ketat. Biasanya kritikan-kritikan terhadap Emir dan keluarganya hanya muncul di forum-forum pertemuan keluarga (diwaniyas), atau lewat aplikasi pesan pribadi seperti WhatsApp dan Blackberry Messenger.

Melalui WhatsApp pula baru-baru ini rakyat Kuwait dikejutkan oleh munculnya video sang Emir tengah menyantap sop ditemani minuman beralkohol. Dalam video tersebut sang Emir yang berpakaian santai tampak duduk ditemani 2 orang tua lainnya yang seorang di antaranya menikmati sekaleng bir. Sang videographer yang belum diketahui identitasnya namun diduga kuat adalah anggota kerajaan atau pengawal pribadi keluarga Emir dengan jelas menjelaskan vidoe tersebut lengkap dengan nama tempat dan tanggal pengambilan gambar. Pada bagian terakhir Sang Emir memerintahkan sang videographer untuk tidak memfilemkan minuman keras yang berada di atas meja.

Tidak satupun media lokal yang menyinggung video tersebut. Kritikan di media-media sosial juga sangat terbatas mengingat kerasnya hukuman yang telah menanti. Namun beberapa kritikan terselubung tetap bebas beredar:

"Wajah saya saat saya tidak minum sama sekali."
"Pemerintahan dalam pengaruhnya."

Sampai saat ini WhatsApp masih menjadi alternatif penyampaian kritik kepada keluarga raja. Namun dipastikan hal itu tidak akan lama lagi terjadi, karena aparat keamanan pun segera melakukan tindakan pencegahan agar skandal itu tidak lagi terjadi.

Seiring munculnya fenomena Arab Springs, kondisi politik Kuwait juga dilanda ketidak pastian. Sejak tahun 2006 ketika Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah naik ke kursi kekuasaan, sebanyak 8 pemerintahan telah dibentuk dan dibubarkan. Demikian pula 7 parlemen telah dibentuk dan dibubarkan. Sejak tahun 2010 berbagi aksi demonstrasi yang digalang kelompok-kelompok Islamis, liberal dan suku-suku dilakukan untuk menentang kekuasaan. Sebagai tambahan serius adalah masalah yang ditimbulkan oleh sekitar 100.000 pendatang ilegal asing serta berbagai kasus korupsi yang dilakukan para pejabat dan keluarga kerajaan.

Untuk meredam ketidakpuasan publik pemerintah seringkali mengandalkan hadiah dan hiburan sebagaimana pengampunan massal kepada para tahanan kriminal dan politik. Namun penangkapan-penangkapan juga terus saja terjadi.

Kuwait adalah negara Arab tertinggi dalam hal penggunaan media sosial dengan pengguna Twitter yang mencapai 240.000 orang per-1,4 juta penduduknya. Namun tingginya penggunaan media sosial itu juga menimbulkan kekhawatiran terhadap tindakan-tindakan represi regim penguasa terhadap para pengguna media sosial. Sebagaimana laporan Human Rights Watch bulan April lalu, belasan orang telah telah ditetapkan sebagai tersangka dan menghadapi ancaman hukuman akibat penggunaan media sosial dengan dakwaan terbesar adalah penghinaan terhadap Emir dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun.

Pada akhir Juli lalu bertepatan dengan masa terakhir bulan Ramadhan dan hanya berselisih beberapa hari setelah pemilihan parlemen, Emir memberikan pengampunan massal kepada para "penghina", namun setelah itu penangkapan demi penangkapan masih terus saja terjadi.

Baru-baru ini di bulan Oktober, seorang penulis oposisi dijatuhi hukuman penjara selama 3 bulan karena menghina mantan perdana menteri dan anggota senior keluarga Emir, Sheikh Nasser al-Mohammed al-Sabah. Masih di bulan Oktober ini juga seorang aktifis online juga dihukum 2 tahun penjara karena tuduhan menghina Emir.

Popularitas sang Emir sendiri saat ini adalah yang terburuk di antara para Emir pendahulu. Sejak awal Agustus lalu Emir menghabiskan hidupnya di luar negeri hingga pertengahan Oktober ini. Selama masa itu muncullah berbagai rumor tentang kesehatan Emir. Pemerintah dan membisu justru menambah tinggi spekulasi itu. Dan tiba-tiba saja muncul video itu.



REF:
"Kuwait: Chicken Soup with the Emir"; Haifaa Abbasi; AL AKHBAR; 24 Oktober 2013

Thursday, October 24, 2013

MENGAPA NEGARA-NEGARA BANGKRUT? (3)

Seperti sudah pernah saya tulis dalam postingan-postingan ekonomi sebelumnya, mengelola negara pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan mengelola perusahaan atau rumah tangga. Bagi perusahaan dan rumah tangga yang ingin tumbuh berkembang yang diperlukan adalah mengelola faktor produksi atau sumber daya yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Efektif adalah memilih metode atau cara yang paling tepat untuk meningkatkan laba atau penghasilan, sedangkan efisien adalah penggunaan faktor produksi atau sumber daya yang paling hemat dan optimal.

Dalam konteks rumah tangga dan perusahaan, hal itu bisa disebutkan dalam 2 hal: kerja keras dan berhemat. Dalam konteks negara, hal itu bisa dilihat pada APBN-nya. APBN yang tepat adalah APBN yang efisien dan efektif. Efisien berarti APBN tidak boleh berimbang (pengeluaran sama dengan penerimaan) apalagi defisit (pengeluaran lebih besar dari penerimaan). Dengan kata lain APBN harus surplus. Karena dengan surplusnya APBN, pemerintah bisa menyimpan kekayaan yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi-kondisi darurat serta untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pembangunan yang pada akhirnya akan memberikan kesejahteraan untuk rakyat. Sebaliknya APBN yang defisit yang harus ditalangi dengan berhutang, hanya akan menjerumuskan pemerintah dalam kubangan hutang dan mengurangi kemampuan untuk membangun.

Namun sayangnya pelajaran sederhana ini tidak pernah diberikan kepada masyarakat, bahkan kepada para mahasiswa ekonomi sekalipun. Alih-alih memberikan pelajaran tentang pentingnya pengelolaan ekonomi dan keuangan negara secara bijak, efektif dan efisien, para hamasiswa ekonomi justru dijejali dengan pemahaman liberalisme: ekonomi harus dijauhkan dari peran pemerintah, investor asing harus diberi kebebasan penuh, hutang dan defisit anggaran adalah "kebijakan", perdagangan harus dibebaskan dari "hambatan-hambatan" meski sebenarnya hambatan tersebut demi membela kepentingan nasional, dan lain sebagainya. Lebih parah lagi para mahasiswa juga diajari "teori berjudi" dan bermental spekulatif. Kesejahteraan hanya mereka pahami sebagai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tidak peduli dengan kesenjangan ekonomi yang lebar atau pertumbuhan yang tidak banyak dirasakan oleh rakyat kebanyakan karena hanya terjadi di sektor-sektor "elit" seperti keuangan dan perbankan, telekomunikasi, dan retil.

Dan lihatlah Amerika, negara terkaya di dunia dengan pendapatan pajak pemerintahnya mencapai puluhan ribu triliun lebih per-tahun (pajak penghasilan yang berhasil diraih pemerintah dari para pekerja Amerika saja mencapai sekitar $1,5 triliun atau lebih dari Rp 15.000 triliun). Tidak ada yang tidak bisa dilakukan pemerintah dengan uang sebanyak itu untuk mensejahterakan rakyatnya. Tapi uang sebanyak itu tidak ada artinya jika pemerintah melakukan gaya hidup "besar pasak daripada tiang" alias menerapkan kebijakan defisit anggaran. Untuk membiayai pemerintahan, Amerika memaksakan diri untuk mendefisitkan anggaran belanja pemerintahannya, lebih dari $1 triliun atau lebih dari Rp 10.000 triliun per-tahun. Sebagian besar dari alokasi anggaran tersebut adalah untuk program-program yang tidak produktif seperti anggaran pertahanan yang mencapai ribuan triliun rupiah per-tahun, perjalanan dinas dan operasional inteligen yang menggurita, bailout kepada para bankir korup, membiayai shopping ibu negara Michele Obama ke Paris dengan pesawat kepresidenan, perang melawan terorisme, atau bantuan kepada negara-negara dan regim-regim otoriter seperti Israel, Bahrain, dan Mesir. Padahal jika anggaran tersebut dikurangi 50%-nya dan 50% sisanya ditabung, pemerintahan tetap bisa berjalan dan negara memiliki simpanan kekayaan yang bisa digunakan untuk mengatasi kondisi krisis atau meningkatkan pembangunan di tahun berikutnya. Memang ada yang dikorbankan, seperti para industriawan militer, namun sebagian besar rakyat memperoleh kemakmuran.

Akibatnya dari kebijakan "besar pasak" itu pemerintah Amerika justru terpuruk dalam kubangan hutang yang tidak mungkin terlunasi yang kini mencapai $17 triliun, dengan beban bunganya mencapai ratusan miliar dollar atau ribuan triliun rupiah per-tahun.

Indonesia sebagai negara ekonomi liberal tentu saja menjiplak model pembangunan Amerika yang sama sekali bertolak belakang dengan prinsip-prinsip pengelolaan ekonomi yang bijak yang mengandalkan efisiensi dan efektifitas. Akibatnya Indonesia semakin terpuruk dalam jebakan hutang yang membebani keuangan pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya. Saat ini hutang luar negari Indonesia telah melampaui angka Rp 2000 triliun, sebuah rekor tertinggi, dan Presiden SBY adalah yang paling bertanggungjawab dari kondisi itu. Hanya dalam waktu kurang dari 8 bulan SBY telah menambah hutang luar negeri Indonesia sebesar Rp 600 triliun.

Jadi jangan kaget jika suatu saat Indonesia pun akan mengalami kebangkrutan ekonomi seperti Yunani, dan untuk mengatasinya pemerintah "merampok" uang rakyatnya sendiri yang tersimpan di bank-bank.

Lalu bagaimana mengelola keuangan negara secara bijak?

(Bersambung)

SYRIA PERKUAT CENGKERAMAN

Menghadapi kemungkinan berlangsungnya perundingan Genewa II bulan depan, pihak-pihak yang bertikai di Syria semakin mengintensifkan pertempuran demi meraih "posisi tawar" yang lebih baik. Dalam konteks ini militer Syria berhasil memperkuat cengkeramannya atas kawasan-kawasan strategis di sekitar Damaskus dan kota-kota besar lainnya. Hal inilah yang membuat Presiden Bashar al Assad tampak lebih percaya diri dibanding waktu-waktu yang lalu.

Media Iran Press TV hari Selasa lalu (22/10) melaporkan bahwa militer Syria berhasil merebut kembali penguasaan atas kawasan industri al-Muqaddimah di luar Damaskus yang selama beberapa waktu terakhir telah menjadi medan pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan pemberontak.

Para pemberontak telah menghancurkan sebagian besar peralatan pabrik-pabrik dan membangun barikade yang kuat di sekitar pabrik segera setelah mereka menguasai kawasan itu sekitar 2 bulan lalu. Namun militer berhasil merebut kembali kawasan itu setelah melalui pertempuran sengit.

"Pada tgl 24 Agustus lalu para pemberontak menduduki pabrik saya. Mereka menyabot sebagian peralatan kami, menembak komputer-komputer dan menggunakan beberapa pabrik sebagai benteng mereka. Namun militer berhasil merebutnya kembali dan mereka memanggil saya untuk mengecek kondisi barang-barang milik kami," kata Rami Issa, seorang pemilik pabrik tekstil kepada Press TV.

Beberapa bagian lain dari al-Muqaddimah, seperti kawasan al-Moddarras dan Hamdan juga telah berhasil dikuasai kembali oleh pemerintah.

Seorang perwira militer Syria mengatakan kepada Press TV bahwa sebelum pertempuran militer telah mengevakuasi sebagian besar penduduk di sekitar medan pertempuran. Selanjutnya mereka berhasil merebut kawasan tersebut hanya dalam waktu beberapa jam saja dan berhasil membunuh sejumlah besar pemberontak yang sebagian di antaranya adalah warga asing.

Pemberontak yang kini secara de facto dikomandani oleh kepala intelijen Saudi Pangeran Bandar berusaha keras untuk meraih kemajuan strategis mulai dari Aleppo di utara hingga Daraa dan Golan di Selatan Syria. Bandar percaya kemajuan tersebut akan memaksa Rusia untuk menerima solusi politik yang dituntutnya, yaitu tersingkirnya Bashar al Assad dari kekuasaan. Namun Bandar kurang memahami bahwa pemerintah dan rakyat Syria serta kekuatan-kekuatan pendukung mereka seperti Iran, Rusia dan Hizbollah pun tidak pernah lengah dengan rencana itu.

"Apa yang dilakukan musuh-musuh Syria selama 2,5 tahun terakhir telah lebih dari cukup untuk menjatuhkan kekuasaan Assad. Mereka tidak kekurangan uang, senjata dan personil. Masalahnya bagi mereka adalah kami melawan dengan keras dan tahu bagaimana menggagalkan rencana mereka," kata seorang perwira militer Syria.

Para pengatur strategi militer Syria meyakini bahwa tahap berikut dari konflik Syria akan berakhir seperti tahap-tahap sebelumnya dengan kegagalan di tangan pemberontak, dan Pangeran Bandar akan terusir dari Syria sebagaimana ia terusir dari Beirut tahun 2008. Sebagaimana diketahui pada tahun 2008 Bandar merancang sebuah gerakan militer dan politik sekaligus untuk mengusir Hizbollah dari Lebanon. Untuk itu ia membentuk satuan-satuan milisi bersenjata lengkap untuk menghadapi Hizbollah yang telah dikenal ketangguhannya. Namun hanya dalam waktu satu hari milisi-milisi bentukan Bandar itu lumpuh di tangan Hizbollah.

Pemberontak kini memusatkan offensifnya di 4 front: Aleppo, Al Raqaa, Latakia dan Salmiyah. Di Aleppo pemberontak berhasil menguasai sebagian pangkalan udara Meng. Di al Raqaa pemberontak mengepung markas satuan Brigade ke-17 AD Syria. Namun di 2 front terakhir pemberontak mengalami kegagalan total.

Menurut para pejabat militer Syria tujuan pemberontak saat ini hanyalah meraih "kemenangan public relation" untuk menunjukkan bahwa pemberontak berhasil membalas kekalahan di Damaskus, Qusayr, dan Homs, dan meraih keuntungan dari penyelesaian politik yang kini tengah digalang oleh masyarakat internasional.



REF:
"Army tightens noose around militants near Damascus"; Press TV; 23 Oktober 2013
"Bandar, the Prince of Jihad: Expect a Syrian Shift in Power"; Hassan Illeik; al Akhbar; 6 Agustus 2013

Tuesday, October 22, 2013

MENGAPA SAUDI TOLAK KURSI DK PBB?

Sayyed Hasan Nasrallah, pemimpin Hizbollah beberapa waktu lalu mengatakan bahwa Saudi dan Turki telah menjadi pecundang dalam konflik Syria.

Tampaknya hanya sebuah kata-kata. Namun bagi Menlu Saudi Saud al-Faisal itu adalah sangat menyakitkan. Ia bahkan harus dirangkul para pengawalnya agar tidak terjatuh di sela-sela kegiatan Sidang Umum PBB bulan lalu. Dalam sidang itu ia melihat diri dan negaranya telah ditinggalkan Amerika yang justru mendekat ke Iran, musuh besar Saudi. Dan kabar percakapan telepon Barak Obama dengan presiden Iran Hassan Rouhani semakin membuatnya lemas.

Dan untuk pertama kalinya Saudi kini merasa sendirian setelah gagalnya proyek Syria yang bertujuan menjungkalkan sekutu Iran, Presiden Bashar al Assad. Kini hubungan Saudi dengan Turki dan Qatar terasa hambar setelah mereka terlibat persaingan untuk menjadi pemimpin kelompok-kelompok pemberontak Syria. Saudi juga telah terlanjur meninggalkan sekutu dekatnya di Lebanon, mantan perdana menteri Saad Hariri Cs setelah yang bersangkutan dianggap gagal memainkan peran signifikan untuk membantu proyek Syria. Satu-satunya sekutu yang dimiliki Saudi adalah regim militer Mesir yang tidak populer dan menempatkan Saudi berada pada posisi berlawanan dengan kelompok Islam Ikhwanul Muslimin yang berpengaruh di Turki dan beberapa negara Arab.

Dan kegundahan serta keputus-asaan akibat kegagalan konflik Syria membuat Saudi kembali harus mengambil keputusan fatal lainnya, yaitu menolak menjadi anggota Dewan Keamanan PBB. Keputusan itu pun semakin membuat Saudi terpinggirkan dari percaturan politik internasional.

"Saudi semestinya menyadari hal ini. Namun sepertinya mereka tidak juga mengerti, apalagi menganalisa dan mengatasi masalahnya. Bagaimana pun mereka kini mengetahui bahwa mereka telah kalah dalam permainan, terpinggirkan, dan lebih jauh bertindak tidak rasional," demikian tulis Nizar Abboud di media Lebanon "AL AKHBAR" tgl 19 OKtober lalu tentang kondisi Saudi Arabia saat ini khususnya paska penolakan Saudi atas kursi DK PBB tgl 18 Oktober lalu. Padahal selama ini Saudi dikenal sangat berambisi menjadi "pemain penting" dalam percaturan politik Timur Tengah. Untuk memenuhi ambisinya itu misalnya, Saudi pernah dikabarkan berusaha menyuap PBB untuk menggantikan posisi Lebanon sebagai anggota DK PBB empat tahun lalu.


Alasan Saudi menolak keanggotaan DK PBB tersebut karena Saudi menganggap DK PBB telah gagal menjalankan fungsi-fungsinya terkait konflik Syria dan juga Palestina. Sebenarnya konflik Syria-lah yang memjadi alasannya mengingat masalah Palestina telah jauh lebih dahulu eksis dan selama ini Saudi tidak melakukan apapun untuk menyelesaikannya. Dengan kata lain, Saudi sebenarnya tidak pernah peduli dengan nasib rakyat Palestina dan mengaitkan Palestina sebagai alasan penolakan keanggotaan DK PBB hanya sekedar "lips service" saja untuk menyelamatkan nama baik Saudi di dunia Islam.

Dan mengecam PBB sebagai lembaga yang tidak fair dalam menangani konflik Syria merupakan tuduhan yang sangat kontradiktif dengan peran Saudi sendiri yang telah memperalat organisasi Liga Arab sebagai alat kepentingannya. Alih-alih melindungi salah satu negara pendirinya (Syria) dari serangan kepentingan zionis internasional, di tangan Saudi Arabia Liga Arab justru memecat Syria sebagai anggota dan sekaligus melanggar satu prinsip dasar pendirian Liga Arab sendiri.

Keputus-asaan atas hasil konflik Syria pula-lah yang membuat Saudi melakukan tindakan-tindakan tidak rasional lainnya, yaitu menggencarkan serangan terorisme di Irak. Sampai saat ini telah lebih dari 6.000 orang tewas oleh serangan kelompok-kelompok teroris dukungan Saudi di Irak sepanjang tahun ini. Namun bukannya kemenangan yang diperoleh, aksi-aksi tersebut hanya menimbulkan kebencian dan dendam kesumat orang-orang Irak dan Shiah terhadap Saudi Arabia serta antipati masyarakat dunia yang mencintai perdamaian.

Penolakan Saudi atas keanggotaan DK PBB pun mengundang kecaman Rusia. “The kingdom's arguments arouse bewilderment, and the criticism of the UN Security Council in the context of the Syria conflict is particularly strange,” demikian komentar resmi pemerintah Rusia atas sikap pemerintah Saudi tersebut.



REF:
"Why Did Riyadh Turn Down UN Seat?"; Nizar Abboud; AL AKHBAR; 19 OKtober 2013

MALALA YANG SEBENARNYA? (2)

Keterangan gambar: Malala bertemu Ratu Elizabeth. Lihat baju merah hitam yang dikenakan Malala. Para pengamat Teori Konspirasi telah lama mencurigai baju dengan warna itu sebagai bentuk "inisiasi" seseorang ke dalam kelompok elit global.



Tidak lama setelah penembakan terhadap Malala Yousafzai pada bulan Oktober 2012, para politisi dan selebriti dunia pun secara serentak menyatakan dukungannya kepada Malala: Presiden Barack Obama, Menlu Hillary Clington, Sekjen PBB Ban Ki-moon hingga mantan PM Inggris Gordon Brown. Artis Hollywood Angelina Jolie bahkan mengusulkan Malala menjadi penerima hadiah Nobel Perdamaian sementara penyanyi paling top dunia Madonna membuat tato bertuliskan Malala di punggungnya. Namun itu semua belum seberapa, majalah Time memasukkan namanya dalam daftar tokoh paling berpengaruh di dunia.

Namun tidak ada satupun dukungan diberikan kepada 2 gadis Pakistan lainnya yang bersama-sama Malala menjadi korban penembakan Taliban. Kita bahkan tidak pernah mendengar nama-nama mereka.   

Lima hari setelah insiden penembakan Malala, tentara Amerika menembak mati 3 anak-anak Afghanistan di Distrik Nawa, Provinsi Helmand Province, yang tidak jauh letaknya dari lokasi penembakan Malala di Lembah Swat, Pakistan. Namun tidak banyak berita tentang penembakan itu, apalagi penyebutan nama anak-anak itu: Borjan (12 tahun); Sardar Wali (10 tahun) dan Khan Bibi (8 tahun). Dan pembunuhan bocah-bocah Afghanistan dan Pakistan oleh Amerika pun terus berlanjut. 11 hari setelah penembakan Malala, pasukan Amerika kembali membunuh 4 anak Afghanistan, dan tidak satu pun media massa dunia yang menyebutkan nama-nama mereka. Dan sudah barang tentu Barack Obama dan Hillary Clington juga bungkam tentang pembunuhan-pembunuhan bocah-bocah itu.

Jadi jika kemudian muncul kecurigaan bahwa Malala hanya menjadi obyek pengalih perhatian, messiah palsu atau teori-teori konspirasi lainnya, hal itu tentu tidak bisa diabaikan begitu saja. Saya sendiri memperkirakan tidak lama lagi foto-foto Malala akan muncul dalam pose aneh: pose "tanduk setan" seperti Agnes Monica dalam cover album CD terbarunya atau pose "mata dajjal" sebagaimana para tokoh Partai Demokrat, serta mengenakan jam tangan seharga Rp 600 juta sebagaimana tokoh spiritual Tibet Dalai Lama.

Lalu siapa sebenarnya Malala Yousufzai, remaja putri yang kini menjadi selebriti paling top dunia itu?

Malala yang lahir pada tgl 12 Juli 1997 itu berayahkan Ziauddin Yousufzai, pemilik sebuah jaringan sekolah swasta yang merupakan salah satu bisnis paling menguntungkan di Pakistan, terutama karena statusnya sebagai LSM menjadi penerima dana sumbangan asing.

Adalan reporter BBC Abdul Hai Kakkar yang telah "menemukan" Malala pada tahun 2009 setelah ditugaskan untuk mencari profil pelajar wanita yang berani menghadapi ancaman kelompok teororis Tehrik-e Taliban Pakistan pimpinan Mullah Fazlullah yang menentang anak perempuan bersekolah. Kakkar berhasil mendekati Ziauddin Yusufzai yang bersedia menjadikan putrinya, Malala, sebagai ikon perlawanan terhadap Taliban dan ekstremis Islam lainnya.

Maka rencana pun dibuat. Malala yang saat itu berumur 11 tahun menuliskan pengalaman-pengalaman hidupnya di Lembah Swat dalam buku harian yang selanjutnya dimuat pada situs online BBC World Service dengan judul “The Diary of a Pakistani School Girl.” Untuk menjamin keamanan, nama Malala disamarkan menjadi “Gul Makai” (bunga jagung).

Diari itu menceritakan secara detil kehidupan penduduk Pakistan di bawah kekuasaan Taliban serta pandangan-pandangan Malala tentang pendidikan wanita. Mirip dengan buku "Habis Gelap Terbitlan Terang" yang membuat saya juga mencurigai peran RA. Kartini sebagai agen kolonialisme Belanda, terutama ketika mereka menerapkan kebijakan "Politik Etis" di Hindia Belanda. Tentu saja pandangan Malala tentang pendidikan sejalan dengan kepentingan bisnis ayahnya.

Namun akhirnya identitas Malala akhirnya terbongkar yang berujung pada penembakan dirinya dan kemudian menjadi blessing in disguise bagi Malala dan keluarganya. Semuanya berkat Adam B. Ellick dari (lagi-lagi media barat) New York Times.


(bersambung)


Sunday, October 20, 2013

OBAMA DAN PEMECATAN PARA PETINGGI MILITER

 
Meski terkesima oleh berita tentang percakapan telepon antara Presiden Amerika dan Iran sebagaimana banyak orang lainnya di dunia ini, saya sempat tergelitik oleh "peringatan" yang dikeluarkan pemimpin tertinggi Iran serta komanda Tentara Pengawal Revolusi.

"Jangan terlalu percaya pada Amerika. Mereka adalah tukang tipu," begitu kira-kira peringatan pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, kepada Presiden Iran Sayyed Hassan Rouhani, setelah merebaknya berita tentang percakapan telepon itu.

Seketika saya teringat kepada seorang pemimpin di negeri ini yang sebagian besar pernyataannya adalah kebohongan hingga saya mengambil kesimpulan bahwa untuk memahami maksud yang dikatakan sang pemimpin, kita harus menjadikan arti kebalikan sebagai maksudnya. Jika sang pemimpin berkatan tidak, maka maksudnya adalah ya. Jika ia mengatakan "jangan korupsi" maka maksudnya adalah "silakan korupsi". Jika ia mengatakan "perkuat KPK dan MK" maka maksud sebenarnya adalah "hancurkan KPK dan MK". Dan jika ia mengkritik praktik dinasti politik, maka maksud sebenarnya adalah "silakan melakukan praktik nepotisme seperti saya".

Ya, boleh jadi Obama adalah pemimpin yang culas dan pembohong sebagaimana peringatan Khamenei. Apalagi jika dikaitkan dengan berita terakhir ini: 7 pejabat tinggi militer Amerika dipecat Obama dalam waktu hampir bersamaan. Para analis teori konspirasi hingga pakar politik menduga pemecatan ini terkait dengan isu pencurian beberapa senjata nuklir oleh regim Obama dengan tujuan operasi "false flag" demi memicu perang melawan Iran dan Syria dan bila perlu juga Rusia dan Cina. Bagi yang memahami tentang Serangan WTC 9-11 tahun 2001 sebagai operasi false flag untuk memicu Perang Terorisme dan menyerbu Afghanistan serta Irak, desas-desus itu sama sekali bukan tanpa alasan.

Ketujuh pejabat tinggi militer tersebut adalah orang-orang yang memiliki catatan hebat sehingga dipercaya menempati posisi-posisis sangat strategis. Namun karier mereka seketika hancur oleh tuduhan-tuduhan yang terkesan dibuat-buat, mulai dari "tindakan tidak senonoh" hingga "tidak bisa dipercaya". Mereka masing-masing adalah:

Major General Michael Carey, Komandan 20th Air Force, membawahi 9.600 personil dan 450 rudal balistik antar-benua (ICBM). Ia adalah penerima 13 medali penghargaan besar.

Vice Admiral Tim Giardina, Wakil Komandan United States Strategic Command. Ia pernah memimpin Submarine Group Trident dimana ia memimpin seluruh armada kapal selam bertenaga nuklir kelas "Triden". Ia juga pernah menjadi komandan Submarine Group Nine, dan Submarine Group 10. Ia adalah penerima medali penghargaan tertinggi militer Amerika: Navy Distinguished Service Medal, Legion of Merit, Defense Meritorious Service Medal, Meritorious Service Medal, Joint Service Commendation Medal, Navy and Marine Corps Commendation Medal, Navy and Marine Corps Achievement Medal dan masih banyak lagi.

Perwira-perwira tinggi lainnya yang juga dipecat adalah Major General C.M.M. Gurganus yang menjadi komandan Regional Command Southwest dan I-st Marine Expeditionary Force (Forward) , Major General Gregg A. Sturdevant Direktur Strategic Planning and Policy for U.S. Pacific Command serta komandan Aviation Wing At Camp Bastion, Afghanistan, Brigadier General Bryan Roberts, Major General Ralph Baker dan Rear Admiral Charles Gaouette. Yang terakhir ini adalah komandan Carrier Strike Group Three.

Awal September lalu beredar kabar menghebohkan yang berasal dari kalangan internal militer Amerika tentang "upaya pencurian" beberapa rudal nuklir Amerika. Namun yang membuat kabar itu menjadi "legitimate" adalah berita tentang pencopotan para perwira tinggi militer yang bertanggungjawab atas keberadaan rudal-rudal nuklir Amerika.

Pada tgl 3 September sumber-sumber internal militer Amerika membocorkan informasi yang menghebohkan kepada beberapa media massa independen. Informasi tersebut adalah tentang pemindahan secara ilegal beberapa pucuk kepala rudal nuklir yang disimpan di sebuah pangkalan militer di Texas. Para saksi mata menyebutkan senjata-senjata itu dimuat ke dalam truk-truk kecil dan dipindahkan secara ilegal ke sebuah pangkalan militer misterius di South Carolina.

Infowars adalah salah satu media "independen" yang memberitakan hal itu. Terlepas dari kecurigaan sebagian "pencari kebenaran" tentang Infowars dan pemiliknya, Alex Jones, sebagai agent provocator zionis internasional, informasi tersebut tentu sangat penting untuk diabaikan begitu saja.

“Alex Jones di sini dengan berita "breaking emergency alert" untuk Infowars.com. Kami tengah berada di Texas dengan sumber-sumber militer di sebuah pangkalan udara utama di Texas barat yang telah melaporkan kepada kami tentang peristiwa senjata-senjata nuklir rahasia yang disimpan di sana yang telah dipindahkan keluar pangkalan hari ini ke South Carolina,” demikian laporan Alex Jones.

Sementara itu pada saat yang berdekatan media independen lainnya, Whiteout Press menulis artikel yang tidak kalah hebohnya berjudul, "Obama Dikabarkan Memindahkan Senjata-senjata Nuklir untuk Eskalasi Syria".

Anehnya pada saat laporan-laporan itu dibuat, senator asal South Carolina Lindsey Graham gencar mengeluarkan pernyataan-pernyataan perang terhadap Syria. Dalam satu kesempatan pada tgl 3 September Graham mendesak pemerintah Amerika untuk menyerang Syria dan kemudian setelah regim Bashar al Assad tumbang Amerika harus menghancurkan para pemberontak juga. Namun komentar Graham yang paling aneh adalah tentang ancaman serangan nuklir di negara bagian South Carolina oleh Iran.

CBS News mengutip Senator Graham melaporkan, "Graham juga mengatakan bahwa senjata-senjata nuklir yang dimiliki para teroris itu bisa meledak di Pelabuhan Charleston dan satu-satunya cara untuk menjamin agar seluruh penduduk Charleston tidak terbunuh adalah dengan menyerang Iran dan Syria.”



REF:
"7 High Ranking Military Officers Fired By Obama, 1st Time In US History"; Before It’s News; 12 Oktober 2012

"What’s Obama doing with America’s Nuclear Warheads?"; Whiteout Press; 13 Oktober 2013

SNIPER MUJAHILIN JADIKAN WANITA HAMIL SEBAGAI SASARAN

Keterangan gambar: foto sinar-X yang menunjukkan peluru bersarang di kepala jenasah seorang bayi korban penembakan sniper mujahilin Syria.





Dunia heboh ketika militer Israel membuat kaos bergambar wanita hamil Palestina di tengah lingkaran teleskop dengan tulisan: "Satu tembakan, 2 sasaran sekaligus", karena hanya orang-orang tidak bermoral-lah yang tega membunuh wanita hamil dan janin yang dikandungnya.

Tentara Israel terkadang memang menjadikan anak-anak Palestina sebagai sasaran tembakan. Para teroris Israel juga diketahui suka membedah perut wanita hamil Palestina dan mengeluarkan janinnya hidup-hidup, namun itu terjadi di masa lalu. Di era modern, mereka lebih suka menggunakan tangan antek-anteknya untuk melakukan kekejian seperti itu sebagaimana dalam tragedi Pembantaian Sabra & Shatilla di Lebanon tahun 1982 dengan menggunakan tangan milisi Kristen Phalangis Lebanon. Sampai saat ini belum ada laporan tentang tentara Israel yang menembak wanita Palestina yang tengah hamil, namun anteknya-lah yang melakukannya. Kali ini adalah para mujahidin, ups, maksud saya mujahilin Syria.

Sebagaimana diberitakan situs media nasional Tempo.co hari ini, penembak jitu pemberontak Syria suka menjadikan wanita hamil Syria sebagai sasaran latihan tembak mereka. Terkadang para wanita hamil itu menjadi sasaran taruhan di antara para sniper mujahilin Syiria dengan hadiah sebungkus rokok.

David Nott, seorang dokter yang menjadi relawan di Syria berhasil mengungkapkan kebiadaban baru para mujahilin itu kepada dunia dengan menunjukkan bukti-bukti berupa foto sinar-X yang menunjukkan tengkorak kepada bayi dengan sebutir peluru di kepalanya. Ia menyatakan banyak warga sipil Syria yang kini terperangkap dalam konflik di Syria berada dalam situasi yang digambarkannya sebagai "neraka di dalam neraka".

Ada area jalan tertentu yang menjadi ajang "lomba" para penembak jitu itu. Jika wanita dan anak-anak melintas, mereka akan menjadi target empuk. Ia melihat indikasi penembakan itu dilakukan secara terencana untuk tujuan latihan.

"Suatu hari akan datang banyak pasien dengan luka tembak di paha kiri, di hari yang lain, semua pasien datang dengan luka tembak di dada kirinya," katanya.

Nott mengatakan selama 20 tahun menjadi sukarelawan di zona perang, baru kali ini ia menyaksikan wanita hamil menjadi sasaran. Dia menyatakan sudah menangani dua pasien wanita hamil dengan peluru bersarang di kepala bayi mereka.



REF:
"Sniper Suriah 'Lomba' Tembak Janin di Perut Ibunya"; TEMPO.CO; 19 Oktober 2013

Friday, October 18, 2013

MALALA YANG SEBENARNYA?

Dengan membesar-besarkan Malala, media massa telah menyembunyikan peran pemerintah negara-negara barat dalam gejolak yang harus dihadapi rakyat Pakistan melawan Taliban serta menghadirkan pandangan yang simplistik tentang konflik-konflik internasional.

(Christina Maza; 'I am Malala' Review Reveals the Dark Truth About Malala Yousafzai's Rise to Stardom; policymic.com; 16 Oktober 2013)


Jangan pernah mudah percaya pada ketokohan orang-orang yang dibesarkan oleh media massa, karena biasanya semua itu adalah kebohongan, atau setidaknya dibuat-buat untuk kepentingan tertentu.

Contohnya sederhana saja. Kita tentu tidak boleh percaya begitu saja dengan ketokohan Aburizal Bakrie, Harry Tanoe, Surya Paloh, dan Dahlan Iskan hanya karena mereka dibesar-besarkan oleh TVOne, MNC, Metro TV, Jawa Pos dan Tempo. Atau ketokohan Chairul Tanjung yang dipuja-puji oleh Trans TV Group. Demikian juga dengan Malala, gadis yang disebut berasal dari Lembah Swat, Pakistan, yang dikenal sebagai seorang pejuang hak-hak wanita Pakistan.

Saya (blogger) sudah membaca berbagai cerita tentang kebohongan di balik tokoh-tokoh dunia seperti Mahatma Gandhi, Martin Luther King, Nelson Mandela dan sebagainya. Tentu saja saya tidak percaya 100% persen dengan cerita-cerita itu. Namun dengan latar belakang saya sebagai "pencari kebenaran", setidaknya saya juga percaya bahwa tidak semua gambaran tentang tokoh-tokoh itu benar adanya.

Kita semua tentu tidak mengenal siapa Malala yang sebenarnya. Kita hanya mengetahui dari media massa setelah munculnya kabar tentang penembakan orang-orang Taliban Pakistan terhadap dirinya. Dan setelah itu ia menjadi selebriti dunia.

Parnahkan Anda berfikir, mengapa ia lebih memilih tinggal di Inggris daripada di Pakistan? Hidupnya pun kini lebih banyak dihabiskan dengan menghadiri pesta-pesta mewah dan upacara-upacara meriah (terakhir dikabarkan ia memenuhi undangan Presiden Barack Obama mengunjungi Gedung Putih setelah sebelumnya dikabarkan ia mengunjungi Istana Buckingham dan bertemu Ratu Elizabeth 2. Sebelum bertemu ratu Malala dikabarkan menghadiri seremonial yang diadakan untuk menghormati dirinya di Universitas Harvard Amerika, serta meresmikan perpustakaan terbesar di Eropa yang diberi nama sesuai namanya. Dan media-media massa terus-menerus mengelu-elukannya sebagai pejuang hak-hak wanita Pakistan.


Tunggu dulu. Ia juga dinominasikan sebagai penerima hadiah Nobel Perdamaian.

Tidakkah Anda sempat berfikir sejenak bahwa Malala sengaja menghindari pergi ke Pakistan (setelah namanya terkenal), karena ia memang bukan wanita Pakistan?

Baru-baru ini media Pakistan DAWN menulis laporan mengejutkan tentang siapa sosok Malala yang sebenarnya dalam artikel berjudul “Malala: The real Story (with evidence).” Dalam tulisan itu disebutkan bahwa nama asli Malala adalah Jane Malala dan bukannya Malala Yousafzai sebagaimana ditulis media-media massa. Ia adalah gadis kelahiran Hongaria dari keluarga misionaris Kristen. Berdasarkan bukti DNA yang dimiliki oleh seorang dokter Pakistan bernama  Imtiaz Ali Khanzai, Jane bukanlah gadis dari Swat ataupun wanita Pashtoon. Hanya kebetulan ia berada di Lembah Swat (kemungkian tengah menjalani misi kekristenan) dan ditembak oleh Taliban pada bulan September 2012 pada saat ia berusia 15 tahun.

Aksi pengecut Taliban itu kontan saja menimbulkan simpati mendalam terhadap gadis malang itu. Dan karena diberitakan ke seluruh dunia, simpati pun menyebar ke seluruh dunia. Sebaliknya simpati negatif harus diterima rakyat Pakistan, dan tentu saja umat Islam. Dan Amerika pun merasa berhak untuk meningkatkan kampanye militernya membunuhi para ekstermis Islam di Pakistan dan Afghanistan meski korban yang jatuh kebanyakan adalah anak-anak yang tidak berdosa. Dan Malala, yang tinggal di Inggris, tidak pernah sekalipun menyatakan kecamannya pada kekejaman Amerika dan sekutu-sekutunya di Afghanistan dan Pakistan.




REF:
"Truth about Malala: Fraud unearthed!"; Nadeem Iftekhar; dawn.com; 11 Oktober 2013

Thursday, October 17, 2013

MENGAPA KEJAHATAN HARUS DIUNGKAPKAN?


Suatu hari di akhir tahun 2006 saya bertemu Pemimpin Bank Indonesia Medan DR. Romeo Rissal Pandjialam di ruang kerjanya. Kami berdiskusi tentang rencana kegiatan "Syariah Fair & Bazaar UMK" yang akan digelar awal tahun 2007 dimana saya dipercaya menjadi organiser-nya sementara Pak Romeo menjadi menjadi host-nya bersama Walikota Medan Pak Abdillah serta Rektor IAIN-SU Prof Yassir Nasution sebagai co-host-nya.

Pak Romeo adalah pejabat baru di Medan dan kami sama sekali tidak saling kenal sebelumnya. Sementara saya sendiri juga pendatang baru di Medan meski lebih lama beberapa tahun dari Pak Romeo. Penunjukan saya sebagai organiser acara besar tentu saja membuat kaget kalangan established di Medan. Namun tentu Pak Romeo telah mempelajari track record saya sebelum penunjukan itu. Saya memang telah beberapa kali menjadi organiser acara-acara yang bersifat Islami, termasuk "Anugerah Wirausaha Muslim Medan" dan "Festival Muharram". Saya juga telah berulangkali menulis opini di beberapa media berpengaruh di Medan. Namun mungkin yang membuat Pak Romeo semakin yakin dengan penunjukan saya mungkin adalah momen ketika beliau bertemu Walikota Medan Pak Abdillah dengan saya berada di antara mereka. Di hadapan Pak Romeo, Pak Abdillah mengungkapkan pujiannya kepada saya: "Memiliki komitmen tinggi," kata Pak Abdillah, mungkin me-refer pada keterlibatan saya dalam acara-acara Islami tersebut di atas.

Di sela-sela diskusi di kantor Bank Indonesia Medan itu tiba-tiba Pak Romeo tampak seperti "menginterogasi" saya dengan menanyakan beberapa hal terkait kredibilitas saya. Meski sudah saya duga sebelumnya, rupa-rupanya berbagai rumor negatif yang disebarkan oleh orang-orang yang "iri" dengan penunjukan saya sebagai organiser acara besar, sampai juga ke telinga Pak Romeo. Saya mengetahui pasti, beberapa orang penebar rumor itu adalah orang-orang terhormat. Beberapa orang adalah para pendidik bergelar doktor, yang lainnya adalah pejabat penting. Seorang pejabat teras Pemko Medan bahkan membanting pintu sangat keras di belakang saya setelah kami bertemu untuk membicarakan sesuatu hal terkait acara tersebut.

Keheranan saya atas sikap "tidak terpuji" para penebar romor itu pun membuat saya bertanya balik kepada Pak Romeo: "Mengapa ya Pak, orang-orang terhormat kok suka menebar fitnah?"

Namun jawaban Pak Romeo sungguh menenangkan kegeraman saya: "Bukankah ada hadits yang memerintahkan kita untuk mengungkapkan kedzaliman untuk menghindarkan manusia dari bahaya? Siapa tahu mereka benar, yang berarti mereka telah melakukan kebaikan!"

Maka saya pun menjelaskan semua permasalahan yang menjadi pemikiran Pak Romeo dan beliau menerima penjelasan saya dengan baik. Singkat kata, akhirnya acara "Syariah Fair & Bazaar UMK" pun berjalan sukses. Berlangsung selama 2 minggu, setiap hari tidak pernah sepi dari pengunjung. Yang membuat saya bangga adalah acara ini dibuka oleh Wapres Yusuf Kalla dan dihadiri oleh beberapa menteri dan pejabat setingkat menteri. Beberapa pejabat tinggi dari negara tetangga juga mengunjungi acara ini.

Namun yang paling mengesankan saya hingga saat ini adalah perkataan Pak Romeo Rissal yang mendorong saya membuka blog ini dengan tagline: "Ungkapkan kejahatan orang-orang  musrik agar manusia terhindar dari kejahatannya."

Pak Romeo adalah tipe pejabat "pemberontak" di institusi yang sangat "feodalis" seperti Bank Indonesia. Ia suka memanjangkan rambutnya, dan di rumahnya ia suka bercelana jeans. Belum lagi kebiasaan beliau melakukan "blusukan malam", mengunjungi para pedagang sayuran dan makan malam di warung kaki lima untuk berdialog dengan orang-orang pinggiran. Beberapa bawahannya mengungkapkan kepada saya bahwa gaya kepemimpinan beliau sangat tidak cocok di Bank Indonesia. Mungkin karena itu meski beliau adalah orang yang cerdas dan pemegang gelar doktor universitas elit Amerika, beliau tidak pernah naik jabatan sebagai Deputi atau bahkan Gubernur Bank Indonesia. Jabatan terakhir beliau adalah Pemimpin Bank Indonesia Padang yang setingkat dengan jabatan sebelumnya di Medan.

Salam untuk Pak Romeo. Semoga rahmat dan keberkahan Allah terlimpah pada Anda sekeluarga.

BILA CALIGULA DAN THEODORA BERSATU

"Mereka mengirim saya untuk membunuhi orang-orang di luar negeri dan mengatakan kepada saya bahwa itu semua untuk kepentingan negara. Maka ketika mereka meminta saya membunuhi orang-orang di dalam negeri saya merasa tidak ada bedanya. Kenyataannya adalah saya melakukan (pembunuhan-pembunuhan) demi uang dan saya tidak peduli dengan para wanita yang saya pukuli dan para pria yang saya bunuh. Bill dan Hillary Clington adalah orang-orang jahat dan saya banyak melakukan hal-hal buruk untuk mereka. Saya harus hidup dengan cara yang buruk selama bertahun-tahun dan kini saya tidak peduli lagi." 

Larry Nichols, mantan pangawal keluarga Clington (mantan presiden Bill Clington dan mantan menlu Hillary Clington) membuat pengakuan mengejutkan dalam acara talkshow The Pete Santilli Show baru-baru ini.

Menurut pengakuan Larry, suami istri Clington adalah tipikal orang-orang yang sangat ambisius dan melegalkan segala cara demi meraih kekuasaan dan uang. Untuk memenuhi ambisinya itu mereka membentuk satuan pengawal pribadi yang terdiri dari kawan-kawan dekat mereka serta tentara bayaran. Kejahatan mereka meliputi bisnis obat-obatan terlarang, perkosaaan, pembunuhan dan kejahatan-kejahatan lainnya yang tidak tidak bisa disebutkan.

Ketika Pete Santilli menanyakan kepada Larry tentang klaim Gennifer Flowers beberapa waktu lalu bahwa Bill Clington pernah mengatakan kepadanya bahwa Hillary Clington telah "memakan lebih banyak wanita" dibanding dirinya, Larry menyebut hal itu adalah "cerita lama". Larry bahkan menyebut Hillary sebagai “Dyke”, alias bersifat laki-laki.

"Satu hal yang saya tahu dengan pasti adalah ia (Hillary) telah melakukan hubungan seks dengan para lelaki untuk mendapat seorang anak, dan bukanlah Bill Clington yang memberinya anak.... Chelsea (putri tunggal Bill dan Hillary) sebenarnya adalah anak dari Webster Hubble," kata Larry.

Menurut Larry, Hillary Clington melakukan hubungan gelap dengan Hubble agar bisa bergabung dalam firma hukum "The Rose Law Firm" yang ia yakini bisa membantu Bill Clington meraih kedudukan sebagai Gubernur Arkansas. Hillary Rodham Clinton menjadi associate wanita pertama firma hukum tersebut dan segera kemudian menjadi partner wanita pertama. Pada saat hampir bersamaan Bill Clington meraih posisi sebagai Jaksa Agung Negara Bagian Arkansas dan selanjutnya Gubernur Arkansas.

Ketika akhirnya Bill Clington berhasil meraih kedudukan sebagai presiden, Webster Hubbell dan Vince Foster, yang juga partner di "The Rose Law Firm" diangkat menjadi Asisten Jaksa Agung serta Deputy White House Counsel.

"Rose Law Firm" kemudian menjadi perhatian internasional karena keterlibatannya dengan berbagai kasus kriminal sebagaimana kasus-kasus asusila yang melibatkan Bill Clington, meski tidak sampai menjungkalkan dinasti kekuasaan suami istri Clington.

Siapapun ayah dari Chelsea yang sebenarnya, beberapa kesaksian pengadilan terkait kasus-kasus asusila Bill Clington mengungkapkan bahwa Bill selalu mengatakan kepada lawan-lawan seks-nya bahwa dirinya telah disterilisasi sehingga mereka tidak perlu khawatir akan menjadi hamil.

Untuk meyakinkan klaimnya tersebut Larry Nichols mengatakan, "Jika saya berbohong, mengapa suami istri Clington tidak menuntut saya?"

Jika benar klaim Larry Nichols tersebut (setidaknya sebagian telah terbukti kebenarannya di pengadilan), maka hubungan suami istri Bill dan Hillary Clington adalah bagaikan hubungan antara Caligula dan Theodora. Keduanya adalah orang-orang yang terkenal dengan ambisi kekuasaannya yang luar biasa dan menghalalkan segala cara untuk meraihnya. Caligula, seorang bekas budak yang memimpin pemberontakan dan akhirnya berhasil menjadi Kaisar Romawi, sedangkan Theodora bekas pelacur yang berhasil memikat hati Kaisar Yustinianus dan kemudian menjadi ratu kerajaan Romawi.

Caligula nasibnya berakhir di bawah pedang pengawalnya sendiri yang muak dengan tingkah laku amoralnya. Sedangkan Theodora memicu pemberontakan rakyat yang juga jijik dengan keberadaannya. Kedua-duanya hanya membawa kerusakan di muka bumi.

 

 

REF
"Clinton Insider Admits To Murder For Hire Claiming He Did It For The Money"; Guerilla Media; 10 Oktober 2013


Baca juga:
"Bill Clinton, Caligula Amerika" http://cahyono-adi.blogspot.com/2010/08/bill-clinton-caligula-amerika.html

 

Tuesday, October 15, 2013

MENGAPA NEGARA-NEGARA BANGKRUT? (2)

Akhirnya saya menjadi korban kegagalan pemerintah mensejahterakan rakyatnya dengan menyediakan layanan transportasi publik yang murah dan aman. Akibat hal itu maka saya setiap hari harus bergabung dengan puluhan juta rakyat Indonesia lainnya menjejali jalan-jalan raya dengan kendaraan bermotor dalam kondisi terburu-buru karena mengejar jam kerja maupun sekolah. Sebagian dari pengendara motor itu adalah para pelajar, yang secara fisik maupun mental belum layak mengendarai sendiri motornya.

Seorang pelajar pula yang telah menabrak motor saya usai saya mengantarkan sekolah anak-anak saya, hari Rabu lalu (9/10). Demikian keras tabrakan itu sehingga bak mesin motor saya jebol. Beruntung tabrakan itu tidak mengenai bagian tubuh saya sehingga saya tidak mengalami luka-luka serius, demikian pula sang pelajar yang mengendari motornya dengan kecepatan tinggi itu.

Saya yang emosi, ditambah suara-suara sekeliling saya yang meminta saya untuk melakukan tindakan keras terhadap sang pelajar, sempat melayangkan tamparan ke wajahnya. Meski hanya untuk memberinya pelajaran untuk tidak mengulanginya lagi perbuatan konyol-nya itu, namun saya menyesal telah melakukan penamparan itu. Ia dan sebagian besar pelajar dan penduduk Indonesia lain yang harus mempertaruhkan keselamatannya demi mengejar jam sekolah dan jam kerja, semestinya tidak perlu melakukan hal itu seandainya pemerintah bisa menyediakan layanan angkutan massal yang murah dan aman. Dan seluruh rakyat Indonesia berhak mendapatkan itu karena demikianlah amanat undang-undang dasar kita.

Saya tidak mengetahui angka kecelakaan lalu-lintas pada jam-jam sibuk masuk kantor dan sekolah, namun bisa saya pastikan angkanya mencapai ratusan kecelakaan setiap harinya di seluruh Indonesia. Dan sebagian korban kecelakaan itu adalah anak-anak sekolah penerus eksistensi negara ini. Betapa menyedihkannya negeri ini.

Namun jangankan meningkatkan kesejateraan umum dengan menyediakan layanan transportasi massal yang murah dan aman, pemerintah justru lebih memperhatikan kesejahteraan industri otomotif asing dan segelintir kartel otomotif domestik. Terakhir dengan "kebijakan" program "mobil murah" yang memungkinkan industri otomotif asing dan kartel otomotif domestik menjual mobil lebih banyak dengan tingkat keuntungan yang melonjak tinggi. Akibatnya jalan-jalan raya dengan cepat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan motor yang semuanya merek asing. Selain menimbulkan kemacetan dan kecelakaan, kendaraan-kendaraan bermotor itu merupakan penyumbang polusi udara dan polusi suara terbesar.

Dalam perspektif ekonomi nasional, mengembangkan mobil nasional yang bahan-bahan produksi serta tenaga kerjanya berasal dari dalam negeri, jauh lebih menguntungkan daripada mengandalkan investor asing yang bekerjasama dengan segelintir pelaku kartel domestik. Jika pada yang kedua, sebagian besar nilai tambah yang dihasilkan harus diserahkan kepada asing dan sebagian besar lainnya masuk ke kantong pribadi para pelaku kartel, maka pada yang pertama semuanya diterima oleh rakyat Indonesia yang secara otomatif meningkatkan kesejahteraan rakyat secara signifikan.

Sikap mental pemerintah yang lebih memperhatikan kepentingan asing dan kartel ekonomi domestik itulah yang mengakibatkan negara-negara mengalami kebangkrutan, seperti Amerika yang penerimaan tahunannya dari pajak mencapai triliunan dolar atau puluhan ribu triliun rupiah.


(bersambung)

TEKNOLOGI DRONE IRAN MELONCAT "35" TAHUN

(SETELAH BERHASIL PECAHKAN KODE SANDI DRONE RQ-170 AMERIKA)

Iran telah berhasil memecahkan kode-kode sandi yang tersimpan dalam pesawat drone RQ-170 Amerika yang berhasil mereka tangkap pada akhir tahun 2011 lalu. Keberhasilan tersebut membuat Iran kini menguasai teknologi drone paling mutakhir yang semestinya membutuhkan waktu 35 tahun untuk bisa diraih.

“Semua data yang tersimpan dan sistem komputer pesawat drone ini telah berhasil dipecahkan dan beberapa berita bagus akan segera diumumkan tidak hanya seputar teknologi RQ-170 dan optimalisasi kekuatan yang kita dapatkan dari pesawat ini, namun juga dalam area keberhasilan-keberhasilan penting kemiliteran kita lainnya," kata komandan Tentara Pengawal Revolusi (IRGC) Hossein Salami di Teheran bulan September lalu.

Terkait dengan pernyataan tersebut komandan Satuan Aerospace IRGC Brigjen Amir Ali Hajizadeh kepada kantor berita Iran "Fars Agency" baru-baru ini mengatakan bahwa keberhasilan memecahkan kode-kode rahasia yang tersimpan dalam pesawat RC-170 membuat teknologi drone Iran meloncat 35 tahun.

Menurut Hajizadeh teknologi yang dimiliki RQ-170 merupakan teknologi drone generasi ke-5, sedangkan teknologi yang dimiliki Iran baru generasi ke-3. Tanpa keberadaan pesawat RQ-170 yang berhasil ditangkap tersebut Iran akan membutuhkan waktu selama 35 tahun untuk bisa memiliki teknologinya. Menurut Hajizadeh, tidak lama lagi Iran bakal meluncurkan drone buatan sendiri yang kemampuannya lebih tinggi atau setidaknya sama dengan RQ-170.

Pada tgl 4 Desember 2011 Iran mengumumkan mengejutkan tentang keberhasilan mereka menangkap utuh pesawat drone mata-mata RQ-170 yang biasa dioperasikan oleh dinas inteligen Amerika CIA. Hal itu dianggap sebagai "pukulan telak" yang diberikan Iran terhadap Amerika mengingat RQ-170 adalah drone tercanggih di dunia dengan kemampuan siluman-nya.

RQ-170 mengandung material khusus, selain bentuknya yang unik yang semuanya dirancang untuk bisa menembus sistem pertahanan udara lawan tanpa ketahuan. Keberadaan pesawat ini sendiri baru diketahui publik pada tahun 2009, ketika pesawat tersebut terjepret kamera wartawan di pangkalan udara di Kandahar, Afghanistan.

Meski awalnya menolak klaim Iran tentang tertangkapnya sebuah drone RQ-170, Amerika akhirnya mengakuinya seminggu kemudian. Saking berharganya pesawat itu hingga membuat Presiden Barack Obama tanpa malu "memohon" kepada Iran untuk mengembalikan pesawat tersebut. Menurut hukum internasional, pesawat atau kapal yang tertangkap, terdampar atau jatuh di wilayah musuh menjadi hak miliknya musuh.

Sejak tertangkapnya pesawat RQ-170 tersebut Iran telah berulangkali menembak jatuh atau menangkap drone-drone Amerika. Pada bulan Januari lalu wakil komandan AL Iran Amir Rastegari mengumumkan keberhasilan Iran menangkap 2 drone tipe RQ dan keberhasilan membongkar kode-kode rahasia di dalam pesawat tersebut.

Sebulan sebelumnya Iran juga berhasil menangkap pesawat drone Amerika lainnya bertype ScanEagle di Teluk Parsia setelah pesawat tersebut memasuki wilayah Iran. Drone yang biasanya diluncurkan dari kapal itu berukuran kecil dan murah biaya pembuatannya, namun memiliki kemampuan terbang yang jauh. Tidak lama kemudian Iran berhasil pun membuat pesawat tiruan sejenis.

Penangkapan drone-drone canggih Amerika tersebut turut berperan besar dalam memajukan kemampuan drone-drone Iran. Pada bulan April lalu AU Iran memamerkan drone "Sarir". Saat berbicara kepada wartawana di sela-sela acara pameran tersebut, komandan pangkalan udara Khatam ol-Anbia Brigjen Farzad Esmayeeli menyatakan bahwa "Sarir" adalah drone jarak jauh yang memiliki kemampuan "siluman" atau tidak terjejak oleh radar musuh.

Selain kemampuan spionase, "Sarir" juga dilengkapi rudal-rudal anti pesawat yang menjadikannya sebagai drone tempur sekaligus. Sejauh ini, menurut Esmayeeli mengungkapkan bahwa Iran telah mengoperasikan puluhan drone tipe ini.

Selanjutnya baru-baru ini di bulan Oktober, Iran memamerkan drone-nya yang paling canggih yang diberi nama "Hemaseh". Menhan Iran Brigjen Ahmad Vahidi dalam kesempatan tersebut mengatakan kepada wartawan bahwa drone "Hemaseh" mempunyai 3 kemampuan sekaligus, yaitu mata-mata, pengawasan, sekaligus kemampuan tempur.


REF:
"Iran Moves 35 Years Ahead by Reverse Engineering US Drone"; Fars News Agency, 10 Oktober 2013