Saturday, August 31, 2013

RUSIA SERANG SAUDI JIKA AMERIKA SERANG SYRIA

(SEMANGAT SEKUTU-SEKUTU AMERIKA MEREDUP)


Bagi umat Islam yang hafal Al Qur'an tentu mengetahui apa yang difirmankan Allah tentang orang-orang Arab badui. Dalam satu ayat Allah menggambarkan mereka sebagai orang-orang yang tidak memahami agama alias tidak berpengetahuan, sementara di ayat lain Allah menyebut mereka sebagai orang-orang munafik yang keterlaluan.

Tentu ada kekhususan bagi orang-orang Arab badui tertentu yang tidak masuk dalam kategori tersebut di atas, namun secara umum demikianlah adanya. Maka kalau seorang Bandar bin Sultan, pangeran Arab Saudi yang beribukan mantan budak yang oleh raja diangkat sebagai kepala inteligen Saudi, berbuat bodoh, hal itu tentu tidak mengherankan.

Kebodohan yang dilakukan Bandar (pers Amerika sering menyebutnya sebagai Bandar Bush karena kedekatannya dengan keluarga penjahat perang George "Dubya" Bush) adalah tindakannya mengancam seorang pemimpin negara besar seperti Vladimir Putin. Sebagai buntut peristiwa itu Vladimir Putin dikabarkan telah mengeluarkan perintah kepada militer Rusia untuk menyerang Saudi secara besar-besaran jika sekutunya, Syria, diserang Amerika.

Kabar yang sangat serius tersebut muncul di berbagai media massa barat maupun Arab, di antaranya The Telegraph News Inggris dan As Safir Lebanon, dan dengan cepat menyebar di media-media online independen.

Menurut berbagai sumber terpercaya Putin sangat marah setelah pertemuannya dengan Bandar bin Sultan di Moskow awal Agustus lalu. Sebagaimana telah disebutkan di blog ini, dalam pertemuan tersebut Bandar membujuk Rusia untuk menghentikan dukungannya atas regim Syria dengan imbalan menarik seperti pembelian perlengkapan militer besar-besaran serta jaminan kepentingan ekonomi Rusia di kawasan Timur Tengah. Namun Putin menolak tawaran tersebut.

Yang tidak diberitakan blog ini dan juga media-media massa lainnya adalah bahwa Putin tersinggung berat oleh tindakan Bandar yang berani mengancam Rusia untuk menggerakkan para teroris binaan Saudi dan mengancam keamanan Rusia, termasuk keamanan even Olimpiade Musim Dingin di kota Sochi yang akan digelar Februari 2014. Pemerintah Rusia dan Saudi sendiri sampai saat ini tidak pernah memberikan keterangan resmi tentang pertemuan tersebut.

"Saya memberi jaminan pada Anda untuk melindungi Olimpiade Musim Dingin mendatang. Kelompok-kelompok Chencnya yang mengancam keamanan even tersebut berada di bawah kontrol kami," kata Bandar kepada Putin.

Lebin jauh Bandar menginformasikan pada Putin bahwa teroris-teroris Chencnya yang kini berada di Syria adalah sekedar "alat" yang digunakan Saudi untuk memberikan tekanan pada pemerintah Syria. "Mereka tidak menakuti kami. Kami menggunakan mereka untuk melawan pemerintah Syria, namun mereka tidak bukan penentu prospek politik Syria," tambah Bandar.

Rusia adalah bangsa besar. Mereka sudah terkenal sebagai bangsa pejuang yang berulangkali menjadi korban agresi bangsa-bangsa lain, dan berhasil mengalahkannya. Mereka pernah mengalahkan tentara Mongol, Tartar, hingga tentara Napoleon, Jepang dan Jerman dalam Perang Dunia II. Namun ujian terbesar bangsa Rusia adalah kala menghadapi penindasan regim komunis zionis Uni Sovyet. Puluhan juta rakyat Rusia diyakini telah tewas selama berkuasanya regim komunis tersebut. Terlebih lagi dengan kepemimpinan Putin yang tegas, Rusia jelas tidak akan bisa membiarkan tingkah kurang ajar seorang Arab badui, bangsa yang sebagian rakyatnya masih buta huruf dan selama ratusan tahun setelah khalifah Ali bin Abi Thalib memindahkan pusat pemerintahan ke Irak, tidak memiliki identitas kebangsaan yang jelas.

Vladimir Putin tentu sudah mengetahui Bandar dan Saudi sebagai aktor penting gerakan separatisme Chechnya yang telah menewaskan ribuan tentara dan rakyat sipil Rusia dan Chechnya, dan Bandar pun seharusnya mengetahui bahwa Putin mengetahui hal itu. Maka apa yang dikatakan Bandar kepada Putin dengan mengakui secara terbuka peran Saudi di balik gerakan separatis Chechnya tidak bisa ditafsirkan lain selain sebagai "olok-olok" Bandar terhadap Putin. Putin masih bisa bersabar dengan olok-olok itu, namun tentu saja ia tidak bisa memaafkannya. Dalam konteks ini sangat wajar jika Putin mengeluarkan perintah untuk menyerang Saudi.


MEREDUPNYA SEMANGAT SEKUTU-SEKUTU AMERIKA


Dalam beberapa hari terakhir sejak munculnya isu senjata kimia oleh regim Syria dan retorika perang yang dikeluarkan para pejabat Amerika dan Inggris dan didengung-dengungkan oleh media massa, suara-suara "serang Syria" terdengar justru semakin meredup.

Dimulai oleh pemerintah Italia yang dengan tegas menolak rencana serangan militer terhadap Syria, disusul kemudian oleh pemerintah Jerman, Kanada, Mesir dan negara-negara sekutu Amerika lainnya. Terakhir dan yang paling telak adalah penolakan parlemen Inggris atas rencana tersebut yang memaksa PM David Cameron akhirnya menurunkan nada suaranya tentang Syria, dari sebelumnya sesumbar akan menyerang Syria meski tanpa restu DK PBB menjadi "menunggu keputusan DK PBB". Kini praktis tinggal Amerika saja yang masih cukup lantang menyerukan suara "serang Syria" yang diikuti oleh seruan-seruan lebih kecil oleh PM Turki Tayyip Erdogan.

Hal ini tentu saja sangat berkebalikan dengan semangat yang ditunjukkan oleh para pendukung Syria seperti Iran, Rusia, Hizbollah hingga Venezuela. Seorang pejabat tinggi Iran mengancam akan menyerang Israel jika Syria diserang sementara Hizbollah menyatakan "tidak akan tinggal diam" jika Syria diserang. Sementara jubir kemenlu Rusia Alexander Lukashevich mengingatkan bahwa serangan ilegal terhadap Syria akan membawa bencara bagi negara-negara  lainnya di seluruh kawasan Timur Tengah hingga Afrika Utara.

Keseriusan Rusia untuk membela Syria juga ditandai dengan perintah yang dikeluarkan Vladimur Putin tgl 17 Mei lalu untuk meningkatkan kesiapan perang Rusia dari status "perang lokal" menjadi "perang regional" dan dalam hal Amerika dan Eropa melibatkan diri dalam konflik Syria, Rusia meningkatkannya menjadi kesiapan "perang skala besar". Rusia, sebagaimana Hizbollah dan Iran terlalu bodoh untuk tidak mengetahui bahwa Syria hanyalah target antara sebelum mereka menjadi korban agresi Amerika berikutnya. Terutama bagi Rusia yang gegabah mengijinkan PBB menetapkan zona larangan terbang atas Libya yang ternyata digunakan untuk menjatuhkan sekutunya Moammar Khadafi. Kala itu Putin tidak berdaya mencegah karena kursi kepresidenan masih dipegang oleh Medvedev, orang yang memerintahkan dubes Rusia di PBB untuk menyetujui. Kini hal yang sama tidak akan dibiarkan oleh Rusia untuk terjadi di Syria, bagaimana pun mahalnya konsekuensi yang harus dibayar.

Saya (blogger) percaya bahwa Presiden Amerika Barack Obama tidak sebodoh Pangeran Bandar dengan mengikuti kemauan Israel dan antek-anteknya untuk menyerang Syria. Namun jikapun hal itu harus terjadi, saya sangat yakin dengan hasilnya sebagaimana keyakinan Presiden Syria Bashar al Assad, yaitu bahwa Syria-lah yang bakal memenangkan peperangan.

ARSITEK PERANG RAGUKAN HASIL SERANGAN MILITER ATAS SYRIA

Tampaknya sudah tidak relavan lagi membahas kebenaran isu penggunaan senjata kimia oleh pemerintah Syria atau jadi tidaknya serangan militer Amerika atas Syria. Meski sebagian besar rakyat Amerika telah bersikap realistis dengan menolak serangan militer atas Syria (berbagai survei menunjukkan angka dukungan atas serangan militer kurang dari 10%, terburuk di antara semua peperangan yang dilakukan Amerika), dan beberapa negara sekutu telah menyatakan penolakannya (Italia, Perancis, Mesir), genderang perang sudah ditabuh Amerika dan Inggris.

Berbagai "pilihan" perang tersedia bagi Amerika, mulai dari serangan "hit and run" dengan mengandalkan rudal-rudal jelajah yang ditembakkan ratusan kilometer dari wilayah Syria, hingga penerjunan besar-besaran pasukan darat. Semuanya dengan konsekuensi sendiri-sendiri. Jika yang pertama hanya menimbulkan kerusakan terbatas dan mengurangi kekuatan militer Syria yang akan segera pulih kembali setelah bantuan dari sekutu-sekutu Syria tiba, pilihan terakhir memberi peluang kemenangan militer yang lebih besar namun sekaligus juga ancaman kekalahan yang sangat menyakitkan Amerika daripada  kekalahan Perang Irak.

Di Irak Amerika sudah kehilangan segalanya, ribuan tentara yang tewas dan cacat permanen dan triliunan dolar uang yang dihabiskan. Namun hasilnya Irak kini justru muncul sebagai negara sekutu Iran, musuh utama Amerika dan Israel. Padahal ketika dipimpin Saddam Hussein Irak adalah penghalang utama pengaruh Iran di kawasan. Belajar dari kekalahan menyakitkan itulah hampir dipastikan Amerika akan memilih pilihan pertama, yaitu serangan terbatas mengandalkan rudal-rudal jelajah.

Lalu bagaimana efektifitas pilihan tersebut?

Para ahli strategi perang Amerika mempertanyakan efektitifas pilihan tersebut diterapkan terhadap Syria saat ini.

"Saya tidak pernah bermaksud analisis saya tentang serangan rudal jelajah dikampanyekan meski beberapa orang melakukannya," kata Chris Harmer, seorang analis militer senior yang terlibat dalam pembahasan rencana serangan tersebut kepada media "Foreign Policy’s The Cable".

Stategi "biaya murah" rancangan Harmer dkk. tersebut pertama kali muncul dalam sebuah studi yang dipublikasikan oleh lembaga kajian "Institute for the Study of War" bulan Juli lalu. Kajian ini tampak mendapat dukungan para politisi Amerika pendukung serangan terhadap Syria.

"Untuk analisis serius dari pilihan operasi militer terbatas yang realistis di Syria, saya sangat merekomendasikan sebuah studi baru yang dikeluarkan oleh Institute for the Study of War," kata Senator John McCain pada hari yang sama dipublikasikannya studi tersebut.

"Studi tersebut mengkonfirmasikan apa yang telah saya dan banyak kalangan lainnya usulkan sejak lama, yaitu serangan militer dari Amerika dan para sekutu untuk mengurangi secara signifikan kekuatan udara Syria dengan biaya yang relatif rendah, resiko kehilangan personil militer yang rendah, dan dalam waktu yang singkat," tambah McCain.

Menurut Harmer, para pejabat Amerika saat ini terlalu percaya diri dengan pilihan yang ditawarkannya itu dengan mengabaikan faktor lainnya yang sangat terkait dan membawa konsekuensi serius terhadap pilihan tersebut, yaitu faktor tujuan strategis.

"Tindakan taktis tanpa didukung tujuan strategis biasanya akan memberikan hasil yang sia-sia dan tidak produktif," katanya.

"Saya dengan jelas mengatakan inilah pilihan yang murah, namun masalah yang lebih besar adalah pilihan murah tidak menghasilkan apa-apa kecuali dikaitkan dengan pilihan dan tujuan strategis tertentu. Setiap perwira AL bisa meluncurkan 30 atau 40 rudal tomahawk. Bukan hal yang sulit. Kesulitannya adalah menjelaskan kepada para perencana strategis tentang bagaimana pilihan itu akan memberikan keuntungan bagi kepentingan Amerika," tambah Harmer.

Keskeptisan juga ditunjukkan oleh sejumlah perwira militer Amerika. Dalam sebuah laporan yang dikeluarkan  Washington Post yang memuat wawancara dengan sejumlah perwira menengah hingga tinggi, para perwira yang sebagian besar disembunyikan identitasnya itu menyatakan kekhawatirannya atas prospek serangan militer Amerika terhadap Syria.

Letjend (Purn) Gregory S. Newbold, mantan Direktur Operasi Angkatan Perang Amerika sebelum Perang Irak menyebutkan adanya "penyederhanaan atas dampak mengkhawatirkan" dari aksi serangan militer atas Syria.

"Saya tidak yakin bahwa Presiden benar-benar telah mempertimbangkannya," kata seoarang perwira muda yang tahun lalu bertugas di Afghanistan.

Sembari menyebut serangan terhadap Syria sebagai "sangat berbahaya", seorang perwira lainnya mengatakan, "kita telah berperang selama 10 tahun di Afghanistan. Syria memiliki senjata yang lebih modern. Kita harus belajar kembali tentang perang konvensional.”

Meski belum menjadi keputusan yang bulat, pemerintah Amerika telah membuat persiapan serius atas pilihan serangan militer terbatas terhadap Syria. Dikabarkan Amerika telah menempatkan kapal perang kelima di sekitar perairan Syria. Namun sebaliknya, Rusia yang sejak awal telah memperingatkan Amerika untuk tidak melibatkan diri atas konflik di Syria, menjawab dengan mengirimkan kapal-kapal perangnya ke kawasan yang sama. Beberapa bulan yang lalu, untuk mengantisipasi perkembangan di Syria, Rusia bahkan telah mengaktifkan kembali Armada Laut Mediterania sekaligus memperkuat pangkalan lautnya di Latakia, Syria.


REF:
"Architect’ of US ‘surgical strikes’ on Syria doubts his strategy will work"; Press TV; 28 Agustus 2013
"US military officers concerned over Syria attack"; Press TV; 30 Agustus 2013

Thursday, August 29, 2013

TRAGEDI AHLUL KISA.

50 TAHUN SETELAH JASAD RASULULLAH SAWW DIBARINGKAN DI SAMPING
MESJID NABAWI DUNIA ISLAM TELAH TERBENTANG MELIPUTI HAMPIR SETENGAH BUMI.

GEMBALA-GEMBALA ONTA KINI BERPESTA PORA DI ISTANA-ISTANA.

MEREKA TELAH MENAKLUKKAN ROMAWI DAN PERSIA.

SUARA AZAN BERGEMA MULAI DARI KOTA ALEXANDRIA DI MESIR SAMPAI KE DUSUN-DUSUN KECIL DI AZERBAIJAN.

BERKAT PERJUANGAN RASULULLAH MUHAMMAD SAWW ORANG-ORANG ARAB YANG MISKIN KINI MENJADI PENGUASA DUNIA.

BANGSA YANG SEMULA TERASING DI SAHARA SEKARANG MENENTUKAN SEJARAH UMMAT MANUSIA.

DI MADINAH, TIDAK JAUH DARI MAKAM RASUL YANG AGUNG PUTRA PENDIRI ISLAM TINGGAL DALAM GUBUK YANG SEDERHANA.

PADA MALAM-MALAM YANG DINGIN DIA MENGHABISKAN WAKTUNYA DALAM RUKUK DAN SUJUD.

ZIKIRNYA MENYOBEK KESEPIAN MALAM MELANTUNKAN LAGU-LAGU SUCI PARA NABI.

LIHATLAH, DIA DATANG BERZIARAH KE PUSARA KAKEKNYA.

DIA MERINTIH MENGADUKAN KEADAAN UMMAT YANG DIA SAKSIKAN.

DALAM GEMERLAP ISTANA PARA PENGUASA, CAHAYA ISLAM TELAH PADAM DALAM BENTANGAN DAERAH KEKUASAAN MEREKA, KAUM MUKMININ YANG SHALEH MENDERITA KARENA PENINDASAN.

ISTANA-ISTANA TELAH DIDIRIKAN DENGAN MERAMPAS HAK ORANG-ORANG YANG LEMAH.

ANGGUR YANG DIEDARKAN DALAM CAWAN-CAWAN MERAH DIPERAH DARI KERINGAT DAN DARAH KAUM MUSLIMIN.

MUSIK-MUSIK DIMAINKAN DENGAN MEMBUNGKAM SUARA PEJUANG KEBENARAN.

DIA SAMPAIKAN KEPADA NABI SAWW APA YANG DILAKUKAN UMMATNYA.

NABI SAWW PERNAH BERPESAN AGAR UMMATNYA MEMELIHARA 2 PUSAKA YANG DI TINGGALKANNYA:
''KITABULLAH DAN KELUARGANYA AHLUL BAIT-NYA''


SEKARANG AL-QUR'AN HANYA TINGGAL BACAAN.

PARA ULAMA SEWAAN MEMUTAR BALIKKAN MAKNANYA.

LALU DI MANA KELUARGA NABI SAWW YANG AGUNG, DI MANA BAHTERA NABI NUH AS, DI MANA GEMINTANG PERUNJUK JALAN?

IMAM ALI AS DIKHIANATI BEKAS PENGIKUTNYA.

KETIKA SUJUD PEDANG MENEBAS KEPALANYA DAN DARAH MEMBASAHI JANGGUTNYA.

PADAHAL DI ZAMAN RASUL SAWW YANG AGUNG, KETIKA RUKUK IMAM ALI AS MENYERAHKAN SEDEKAHNYA KEPADA PEMINTA-PEMINTANYA.

MASIH TERGIANG UCAPAN RASULULLAH SAWW KEPADA IMAM ALI AS:
''HAI ALI TIDAK AKAN MENCINTAIMU KECUALI ORANG MUKMIN DAN TIDAK AKAN MEMBENCIMU KECUALI ORANG MUNAFIK''

KETIKA IMAM ALI AS BERPERANG TANDING DENGAN AMIR BIN ABDUL WUDD DI PERANG KHANDAQ, NABI SAWW SUJUD DAN BERDOA:

''YA ALLAH ENGKAU TELAH MENGAMBIL UBAIDAH PADA PERANG BADAR DAN HAMZAH PADA PERANG UHUD. JANGAN ENGKAU MENGAMBIL ALI. JANGAN TINGGALKAN AKU SENDIRIAN''

IMAM ALI AS MENANG, RASULULLAH SAWW MEMELUKNYA. AIR MATA DERAS MEMBASAHI PIPINYA.

KINI PUTRA IMAM ALI AS AL-HASAN AS DAN AL-HUSEIN AS MENDENGAR PARA KHATIB MELAKNAT AYAHNYA DI MIMBAR-MIMBAR.

IMAM ALI AS YANG MERUNTUHKAN BENTENG KHAIBAR YANG MEMENANGKAN PERANG BADAR, KINI DICACI MAKI.

IMAM ALI AS, SUAMI PUTRI KESAYANGAN RASULULLAH SAWW DIANGGAP MURTAD DARI AGAMA.

IMAM ALI AS YANG TIDUR DI RANJANG NABI SAWW KETIKA NABI SAWW BERANGKAT HIJRAH, YANG MENGANTARKAN HIJRAH KELUARGA NABI SAWW DENGAN BERJALAN KAKI RATUSAN KILO METER SEHINGGA MELEPUH KE 2 TELAPAK KAKINYA, KINI DIMUSUHI KAUM MUSLIMIN.

IMAM HASAN AS BERSEDIA BERDAMAI DENGAN SYARAT MUAWIYAH MENGHENTIKAN KECAMAN TERHADAP AYAHNYA, NAMUN DIA DIKHIANATI.

MUAWIYAH MELANGGAR JANJI.

BAHKAN IMAM HASAN AS PENGHULU PEMUDA SYURGA INI DISERANG DI ATAS KENDARAANNYA DAN DIRACUN OLEH ORANG YANG TERDEKAT DENGANNYA.

PARA PECINTA IMAM ALI AS ( SYI'AH ) DIKEJAR-KEJAR DAN DIANIAYA.

LIHATLAH HUJUR BIN ADI DAN SAHABAT-SAHABATNYA DIKUBUR HIDUP-HIDUP.

PULUHAN ORANG JAMA'AH MESJID DIPOTONG TANGANNYA KARENA TIDAK MAU MELAKNAT IMAM ALI AS.

IMAM HUSEIN AS MENANGIS MERINTIH DI DEPAN PUSARA KAKEKNYA.

DIA MENGADUKAN SEMUA KEZALIMAN UMMAT TERHADAP AHLUL BAIT DAN PARA PENGIKUTNYA.

DENGARKAN AL-HUSEIN AS BERKATA KEPADA KAKEKNYA:

''SALAM BAGIMU YA RASULULLAH''
''INILAH AKU AL-HUSEIN PUTRA FATIMAH KESAYANGANMU CUCUMU DAN PUSAKA YANG ENGKAU TINGGALKAN KEPADA UMMATMU''
''SAKSIKAN YA NABI ALLAH, MEREKA TELAH MENGHINAKU MENYIA-NYIAKAN AKU DAN TIDAK MENJAGAKU''
''AKU MENGADU KEPADAMU SAMPAI AKU BERTEMU DENGAMU''

KEMUDIAN IMAM HUSEIN AS SHALAT BEBERAPA RAKAAT.

SETELAH SHALAT DIA BERDOA:

''YA ALLAH INILAH KUBUR NABI-MU MUHAMMAD SAWW''
''AKU ANAK DARI PUTRI NABI-MU''
''TELAH TERJADI PADAKU PERISTIWA YANG TELAH ENGKAU KETAHUI''
''YA ALLAH AKU MENCINTAI KEBAIKAN DAN MEMBENCI KEJAHATAN''
''AKU BERMOHON KEPADA-MU WAHAI PEMILIK KEAGUNGAN DAN KEMULIAAN DENGAN HAK KUBUR INI DAN PENGHUNINYA, PILIHKAN BAGIKU URUSAN YANG ENGKAU RIDHAI, YANG DIRIDHAI RASUL-MU, YANG DIRIDHAI KAUM MUKMININ''

DIA MENANGIS TERUS SAMPAI MENJELANG WAKTU SHUBUH.

DIA MELETAKKAN KEPALANYA DI ATAS PUSARA KAKEKNYA SAMPAI TERTIDUR.

TIBA-TIBA DIA MELIHAT NABI SAWW YANG MULIA DATANG DIKAWAL
PARA MALAIKAT DI SEBELAH KIRI DAN KANAN DI MUKA DAN DI BELAKANG.

NABI SAWW MERAPATKAN AL-HUSEIN AS KE DADANYA DAN MENCIUM DI ANTARA KE 2 MATANYA SAMBIL BERSABDA:

''HUSEIN SAYANGKU SEAKAN TELAH KULIHAT TUBUHMU BERSIMBAH DARAH TERBANTAI DI KARBALA DI TENGAH-TENGAH UMMATKU''
''WAKTU ITU ENGKAU KEHAUSAN DAN TIDAK DIBERI MINUM, ENGKAU DAHAGA DAN TIDAK DIPUASKAN''
''PADAHAL MEREKA MENGHARAP SYAFA'ATKU''
''TIDAK MEREKA SAMA SEKALI TIDAK AKAN MENDAPAT SYAFA'ATKU PADA HARI KIAMAT''
''MEREKA BINASA DI SISI ALLAH''
''KASIHKU HUSEIN, AYAHMU, IBUMU DAN ABANGMU MENITIPKAN SALAM PADAKU, MEREKA MERINDUKANMU''
''BAGIMULAH DERAJAT TINGGI DI SYURGA YANG TAK TERCAPAI KECUALI DENGAN KESYAHIDANMU''

DI MAKAM RASULULLAH SAWW IMAM HUSEIN AS BERJANJI UNTUK MENEGAKKAN KEMBALI ISLAM YANG SEBENARNYA, ISLAM YANG DIAJARKAN OLEH KAKEKNYA.

ISLAM YANG MENENTANG KEZALIMAN ISLAM, YANG MELAWAN PENINDASAN ISLAM KAUM MUSTADH'AFIN.

ESOKNYA DIA MENGHIMPUN KELUARGANYA BERANGKAT MENUJU KUFAH.

KEPERGIANNYA MENGGUNCANGKAN HATI BANYAK SAHABAT NABI SAWW.

UMMU SALAMAH, UMMUL MUKMININ ISTRI RASULULLAH SAWW MENGANTARKANNYA DENGAN LINANGAN AIR MATA.

UMMU SALAMAH TERKENANG SAAT DIA BERSAMA RASULULLAH SAWW.

DENGARKAN CERITA UMMU SALAMAH:

''PADA SUATU MALAM RASULULLAH BERBARING UNTUK TIDUR, KEMUDIAN BANGUN KEMBALI DALAM KEADAAN RESAH, BERBARING KEMBALI LALU BANGUN KEMBALI''
''DI TANGANNYA ADA SEGENGGAM TANAH MERAH''
''DIA MENCIUM TANAH ITU''
''AKU BERTANYA:
''TANAH APAKAH INI YA RASULULLAH?''
''RASULULLAH MENJAWAB:
''BARU SAJA JIBRIL MEMBERITAKAN PADAKU BAHWA HUSEIN AKAN TERBUNUH DI KARBALA''
''INILAH TANAH TEMPAT DARAHNYA TUMPAH''
''KEMUDIAN DIA MEMBERITAKAN PADAKU SERAYA BERSABDA:
''TANAH INI BERASAL DARI TANAH TEMPAT HUSEIN AKAN TERBUNUH''
''KALAU TANAH INI NANTI BERUBAH MENJADI DARAH KETAHUILAH HUSEIN SUDAH TERBUNUH''
''KEMUDIAN AKU MENYIMPAN TANAH ITU DI DALAM BOTOL''

AKU BERTANYA HARI ITU HARI BERKABUNG BILA TANAH INI TELAH BERUBAH MENJADI DARAH''



Dari akun Mazhab Ahlul'Kisa Ahlul Bai

PELAJARAN DARI HUNGARIA

PENGANTAR:

Berita "running text" TV One dan Metro TV hari Rabu (28/8): cadangan devisa Indonesia $90 miliar.

Sekitar 2 atau 3 bulan yang lalu sepengetahuan saya cadangan devisa Indonesia mencapai $110 miliar. Lalu kemana yang $20 miliar, atau senilai lebih dari Rp200 triliun itu? Apakah untuk membiayai defisit neraca perdagangan atau membayar hutang luar negeri? Kalau yang terakhir yang terjadi, berapa sebenarnya hutang luar negeri Indonesia saat ini? $200 miliar atau $300 miliar? Mengapa tidak juga lunas dan bahkan semakin membesar dari tahun ke tahun, meski Indonesia telah melakukan pembayaran yang jumlahnya lebih besar dari jumlah hutang yang diterima?

Itu semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh pemerintah dan otoritas moneter Indonesia.



====================

Setelah Islandia, kini satu lagi negara di dunia yang sadar dengan "konspirasi penguasa kegelapan" yang telah menjerat negara mereka dalam beban hutang tak terbayar yang menguras kekayaan mereka tanpa batas. Negara itu adalah Hungaria.

Sebelum terpilihnya Viktor Orbán sebagai perdana menteri Hongaria tahun 2011, Hungaria telah terjebak dalam hutang luar negeri yang tidak terlunaskan, karena konspirasi pemerintahan-pemerintahan sebelumnya dengan IMF dan mafia perbankan internasional. Menyadari hal itu, Orban pun berikrar akan mengakhiri kondisi itu.

Dan kini janji itu telah dipenuhi. Menurut laporan media berbahasa Jerman “National Journal” baru-baru ini Orbán telah mendepak IMF dan para rentenir internasional dari negerinya. Selanjutnya Orban menerbitkan mata uang baru yang bebas dari bunga. Dampaknya, dalam waktu relatif singkat perekonomian Hongaria kembali pulih dan tengah bergerak dalam kecenderungan positif.

Pada tgl 12 Agustus lalu kementrian ekonomi Hungaria mengumumkan bahwa Hungaria telah melunasi hutang kepada IMF sebesar €2.2 miliar, lebih cepat beberapa bulan dari jadwal semestinya bulan Maret 2014.

Atas keberhasilan itu Orbán mengumumkan bahwa "Hungaria telah mendapatkan kembali kepercayaan dari para investor." Investor yang dimaksud bukanlah IMF dan para rentenir keuangan, atau investor "bodong" yang bergerak di sektor-sektor elit yang tidak banyak memberikan manfaat bagi rakyat banyak, melainkan mereka yang benar-benar bekerja di sektor riel.

Dengan bebasnya Hongaria dari jeratan hutang para rentenir internasional, kini bank sentral Hongaria yang dimiliki pemerintah demi kemaslahatan rakyat --- di Indonesia terjadi pemisahan bank sentral dengan pemerintah, sehingga bank sentral tidak bisa lagi dikontrol oleh publik. Di Libya semasa kepemimpinan Khadafi bahkan semua bank dimiliki pemerintah dan tidak memberikan kesempatan para rentenir untuk menghisap "darah" rakyat. Perbankan di Libya memberikan pinjaman tanpa bunga kepada rakyat. Fungsinya benar-benar murni sebagai penyedia likuiditas, bukan lembaga pencari untung yang proporsi keuntungannya jauh lebih besar dari sektor riel, begitulah seharusnya, memerintahkan IMF untuk menutup kantornya di Hongaria. Sementara itu Kejaksaan Agung mengajukan tuntutan hukum kepada 3 mantan perdana menteri dengan tuduhan konspirasi dan pengkhianatan yang mengakibatkan Hongaria terjerembab dalam hutang.

Kini tinggal 1 langkah lagi yang harus dilakukan Hongaria untuk menghancurkan kekuatan para rentenir, yaitu menerapkan sistem barter dalam transaksi perdagangan internasionalnya sebagaimana Brazil, Russia, India, China dan Afrika Selatan.



REF:
"Hungary Sheds Bankers Shackles"; Ronald L. Lay; American Free Press; 23 AgustUS 2013

SISI KE-YAHUDI-AN IKHWANUL MUSLIMIN (2)

Saya (blogger) tidak akan membahas koneksi antara zionisme internasional dengan gerakan persaudaraaan muslim atau Ikhwanul Muslimin melalui "jalur" Mohammad Moersi, mantan presiden Mesir terguling yang pernah bersekolah dan bekerja di Amerika dan 2 orang anaknya masih tinggal di sana dan bahkan kemungkinan memiliki kewarganegaraan ganda Amerika-Mesir. Atau melalui "jalur" istri Moersi, Najla Ali Mahmoud, yang menjadi salah seorang pemimpin gerakan wanita Ikhwanul Muslimin dunia atau Ikhwanul Muslimah (Moslems Sisterhood), meski pun nantinya juga akan tersambungkan ke sana. Saya akan membahas mengenai Saleha Mahmood Abedin, tokoh Moslems Sisterhood lainnya.

Saleha Mahmood Abedin (SMA) adalah sosok wanita yang sangat menarik untuk dibahas. Ia memiliki banyak jabatan terhormat di dunia internasional. Di antara jabatan prestisius yang pernah diembannya adalah Ketua “International Islamic Committee for Woman and Child” (IICWC), guru besar dan pendiri Dar Al-Hekma College di Jeddah-Saudi Arabia, Direktur Institute of Muslim Minority Affairs di Inggris dan tentu saja sebagai salah seorang pemimpin Moslems Sisterhood bersama Najla Ali Mahmoud. Namun yang jauh lebih menarik lagi adalah fakta bahwa Saleha adalah ibu kandung dari Huma Abedin, mantan kepala staff kemenlu Amerika dan sekretaris pribadi senator dan mantan menlu Amerika Hillary Clinton, serta satu fakta lainnya, yaitu sebagai ibu mertua dari Anthony Weiner, seorang politisi yahudi Amerika.

Ketika seorang senator Amerika, Michele Bachmann, mempertanyakan pengaruh Ikhwanul Muslimin dalam pemerintahan Amerika, Senator John McCain menyelanya dengan keras: "Berani-beraninya kamu Michele Bachmann!”.

Kita mengetahui McCain adalah pendukung setia Mohammad Moersi yang dengan tegas menyebut tindakan militer melengserkan Moersi sebagai "kudeta militer", meski pemerintah Amerika justru menyambut baik kudeta tersebut. Dan blog ini juga pernah menulis tentang keterkaitan McCain dengan jaringan zionis internasional, termasuk hutang jasanya pada keluarga Bronfman, "Bapak Mafia Amerika" yang pernah menjadi ketua World Jewish Congress dan menjadi salah seorang inventor "Holocoust Industry".

Dan ketika Hillary Clinton berkunjung ke Saudi Arabia bulan Februari 2010, salah satu tempat yang dikunjunginya tentu saja adalah Dar Al-Hekma College Jeddah, universitas dimana Saleha mengajar. Dalam pidatonya di tempat ini Hillary memuji-muji Saleha sebagai seorang pionir dalam memajukan hubungan Amerika dengan dunia Islam.

Selanjutnya Hillary pun menambahkan:

"Namun saya harus mengakui satu hal yang tidak dikatakan Dr. Saleha Abedin,  yaitu bahwa memiliki hubungan yang seperti hubungan darah dengan sekolah ini. Putri Dr. Saleha Abedin, Huma Abedin, adalah wakil kepala staff saya yang telah bekerja kepada saya sejak masih kuliah di George Washington University di Washington, D.C.”

Dr. Saleha juga pernah memimpin Muslim World League, sebuah yayasan yang didanai Saudi Arabia dan diduga memiliki kaitan dengan beberapa kelompok teroris termasuk al-Qaida.



REF:
"The explosive secret Huma is hiding"; Aaron Klein; World Net Daily; 25 Juli 2013

Wednesday, August 28, 2013

SISI KE-YAHUDI-AN IKHWANUL MUSLIMIN

Bagi yang mau berfikir bersih sejenak dengan membuang semua persepsi, pandangan, asumsi, dan anggapan, apa yang dilakukan para pemimpin Ikhwanul Muslimin adalah sangat tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, khususnya Islam. Kedekatan mereka dengan orang-orang zionis yang masih menjajah rakyat Palestina adalah bukti nyata kemunafikan mereka. Dan kalaupun sesekali mereka melakukan sesuatu yang "seperti" bertentangan dengan zionis, itu hanyalah sandiwara belaka.

Contoh paling nyata adalah kecaman Tayyip Erdogan, tokoh Ikhwanul Muslimin yang menjadi perdana menteri Turki kepada Israel, yang menurutnya berada di belakang kudeta militer Mesir. Kecaman tersebut dikeluarkan Erdogan dalam satu wawancara televisi tgl 20 Agustus lalu.

Kecaman tersebut kontan membuat para pendukung Ikhwanul Muslimin membusungkan dada dan membanggakan Erdogan sebagai seorang muslim sejati yang "memusuhi Israel", tanpa peduli dengan fakta Erdogan masih mempertahankan hubungan diplomatik dengan Israel dan mempertahankan hukum larangan berjilbab di tempat-tempat publik. Padahal dalam kasus terakhir, jika Erdogan mau ia dengan mudah bisa menghapuskan hukum yang tidak saja bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi, namun terlebih lagi sangat bertentangan dengan agama Islam. Erdogan dan partainya, Partai Keadilan yang merupakan partai politik bentukan Ikhwanul Muslimin Turki, tidak saja menguasai pemerintahan, namun juga parlemen. Selain itu jabatan kepala negara (presiden) juga dipegang oleh kader Ikhwanul Muslimin, yaitu Abdullah Gul.

Kembali kepada kecaman Erdogan terhadap Israel, ketika Israel dan Amerika bereaksi keras atas komentar Erdogan tentang kudeta Mesir itu, tiba-tiba saja Erdogan membantah telah mengeluarkan kecaman terhadap Israel. Menurutnya ia tidak bermaksud mengecam Israel, hanya mengecam "mentalitas yang menjadi dasar tindakan kudeta".

Lihatlah sikap "mencla-mencle" tersebut, yang hanya bisa dilakukan oleh orang-orang "munafik" dan orang-orang yang "sakit mental".

Namun contoh paling mencolok mata adalah kasus tragedi Mavi Marmara tahun 2010, ketika pasukan komando Israel menyerang kapal berbendera Turki di perairan internasional dan membunuh dengan keji 9 warga Turki di dalamnya. Perlu setahun lebih bagi Erdogan untuk bereaksi keras atas tragedi yang dalam standar hubungan internasional cukup untuk memicu terjadinya perang. Itupun setelah Israel dengan angkuh menolak untuk sekedar meminta ma'af.

Yang dilakukan Erdogan pun hanya sekedar tindakan "pencitraan", dengan menarik dubesnya di Israel dan menghentikan kerjasama pertahanan dan keamanan sementara hubungan ekonomi tetap berjalan biasa. Bahkan beberapa bulan kemudian secara diam-diam Erdogan memulihkan hubungan pertahanan dan keamanan kedua negara. Tidak ada aksi penculikan oleh inteligen Turki atas orang-orang Israel yang dianggap bertanggungjawab sebagaimana telah ditetapkan pengadilan Turki. Tidak ada juga "pesan politik" untuk sekedar menunjukkan bahwa Turki tidak bisa dilecehkan begitu saja oleh Israel, seperti "serangan teroris" di Israel oleh inteligen Turki, atau "pukulan-pukulan ringan" berupa tembakan 1 atau 2 roket ke wilayah Israel sebagaimana sering dilakukan Hizbollah.

Sikap munafik juga dilakukan para pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir. Setelah berpidato berapi-api menggelorakan semangat jihad kepada para pendukungnya untuk melawan tentara, mereka bersembunyi di rumah-rumah mereka yang nyaman ketika para pendukungnya dibantai oleh tentara di jalanan.

Lain lagi yang dilakukan para pemimpin Hamas Palestina (Hamas adalah kelompok yang didirikan oleh para pengikut Ikhwanul Muslimin Palestina). Bertahun-tahun mereka hidup di bawah perlindungan pemerintah Syria dan Iran setelah negara-negara Arab lainnya meninggalkan mereka karena takut pada ancaman Israel dan Amerika. Mereka bahkan mendirikan markas perjuangannya di Damaskus. Mereka makan minum dan tinggal nyaman dengan cuma-cuma di Damaskus. Sebagian gaji mereka dan juga gaji para anggota milisi mereka di lapangan, termasuk senjata yang mereka gunakan untuk melawan Israel, juga berasal dari Syria dan Iran. Namun ketika Syria diserang oleh zionis internasional, mereka menyelamatkan diri sendiri dan memindahkan "rumah" mereka ke Qatar yang terlibat aktif dalam penyerangan Syria. Tidak hanya itu, mereka bahkan berbalik memusuhi Syria dan mengirimkan milisi-milisi mereka untuk memerangi pemerintah Syria.

Tidak ada tindakan yang lebih hina dibandingkan pengkhianatan mereka atas Syria.

Media online independen Veterans Today awalnya bersimpati pada para pendukung Presiden Moersi yang merupakan tokoh Ikhwanul Muslimin. (Saya sempat ingin menulis fenomena "perbedaan" sikap politik media-media online independen atas konflik Mesir, utamanya antara Veterans Today dengan Voltairenet sebagai perbandingan perbedaan sikap politik negara-negara Islam atas konflik tersebut). Namun kini sepertinya Veterans Today telah berubah sikap, salah satunya setelah memposting artikel berjudul "Jewish side of Muslim Brotherhood" atau "Sisi Yahudi Ikhwanul Muslimin" yang ditulis kolumnisnya Dr. Ashraf Ezzat.

Melalui penyelidikannya yang mendalam atas berbagai aksi Ikwanul Muslimin Mesir, Dr. Ezzat menyimpulkan kelompok itu tidak berbeda jauh dengan gerakan zionis lainnya, meski awalnya organisasi ini didirikan untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel. Penyelidikan yang dilakukannya termasuk propaganda perjuangan kelompok itu dengan membuat berbagai material seperti foto-foto dan video propaganda yang direkayasa dengan menggunakan aktor-aktor bayaran, meski sebagian ulama dan pengikut kelompok ini yang "shaleh" menganggap film maupun drama teater sebagai barang haram, apalagi film yang berisi kebohongan.
   
"Beberapa aktor Ikhwanul Muslimin memegang spanduk-spanduk yang bertuliskan “NO SCAF” … “Morcy is the president for 4 years” … “Morcy is the beloved president” … “we are against coup” … “we’re gonna protest till the return of our legitimate president Morsy”. Satu hal yang bisa diperhatikan adalah tulisan itu berbahasa Inggris dan saya bisa pastikan bahwa 90% dari aktor itu tidak bisa berbahasa Inggris. Propaganda Ikhwanul Muslimin itu sepenuhnya ditujukan kepada negara-negara barat. Mereka tahu bahwa untuk menduduki kepresidenan mereka didukung oleh Amerika, dan jika mereka menginginkan kekuasaan Moersi kembali, mereka harus mendapat dukungan Amerika dan sekutu-sekutunya."

Demikian tulis Dr. Ezzat dalam artikelnya.

Menurut Ezzat sebagian dari foto-foto dan video-video yang dirilis Ikhwanul Muslimin dibuat di studio yang pembuatannya melibatkan sekelompok aktor dan sutradara yang dibayar.

"Dalam satu sesi pemotretan, para aktor yang terdiri dari pria dan wanita, mereka bahkan membawa anak-anak kecil. Mereka beraksi seolah-oleh tengah diserang oleh polisi yang kejam dalam aksi heroik mereka membela Moersi," tambah Dr. Ezzat.

Menurut pengakuannya, Dr. Ezzat berhasil mendapatkan informasi-informasi menarik tersebut berkat bantuan pimpinan El Badil TV, Mohamed Anwar, yang terlibat aktif dalam pembuatan foto-foto dan video propaganda Ikhwanul Muslimin Mesir.

"Sesi pemotretan berlanjut dengan beberapa orang berpose seperti orang yang tengah terluka oleh tembakan peluru tajam dan yang lainnya oleh tembakan gas air mata.... sebagian dengan leher yang patah .... dan seorang wanita muda berwajah tanpa dosa yang berjilbab berdiri teguh dengan Al Qur'an di tangannya (kitab suci Islam yang mengajarkan larangan mencuri dan berbohong apalagi yang diatas namakan Tuhan). Namun adegan utamanya dimainkan oleh 2 wanita yang mengenakan niqab (busana muslimah panjang) hitam. Salah seorang di antaranya tergeletak dengan punggung di tanah, seperti baru tertembak. Ia dipegangi oleh wanita lainnya yang tangannya tampak berlumuran darah. Adegan itu ditambah dengan seorang laki-laki pengikut Ikwanul Muslimin yang berpakaian putih, mencoba memberikan pertolongan pertama yang ternyata gagal menyelamatkan wanita itu," tulis Dr. Ezzat lagi.

Aksi-aksi propaganda lainnya di antaranya adalah membawa mayat mayat-mayat anggota Ikhwanul Muslimin yang telah tewas ke lokasi demonstrasi beberapa saat sebelum penyerbuan polisi, dan membakarnya saat polisi dan tentara tiba sehingga menjadi alasan untuk menuduh polisi dan tentara telah bertindak keji.

"Pallywood" adalah terminologi yang diciptakan orang-orang zionis untuk semua bentuk propaganda yang dianggapnya anti-Israel, meski Israel adalah master segala bentuk propaganda. Dan apa yang dilakukan Ikhwanul Muslimin dengan segala propagandanya itu merupakan mentalitas para zionis. "Dengan tipu daya", demikian moto yang digunakan dinas inteligen Israel Mossad.

Ikhwan menggunakan teknik-teknik yang sama dengan yang digunakan zionis, termasuk propaganda pencitraan diri sebagai "korban penindasan". Ikhwanul Muslimin mencoba menyamakan penindasan Nazi Jerman dengan penindasan regim militer, aksi duduk di dalam kemah-kemah dengan kamp konsentrasi Jerman, dan mayat-mayat anggota Ikwanul Muslimin yang terbakar dengan mayat orang-orang yahudi yang dibakar di dalam tungku.



REF:
"The Jewish side of Muslim Brotherhood"; Dr. Ashraf Ezzat; Veterans Today, 24 Agustus 2013

Tuesday, August 27, 2013

PESTA ELIT PENGUASA DAN PENDERITAAN RAKYAT

Apa yang terjadi di Universitas Airlangga (Unair) kemarin (Senin 26 Agustus 2013) merupakan pesta besar bagi para elit penguasa negeri ini. Saat itu salah seorang pengusaha terkaya di negeri ini, Chairul Tanjung (CT), mendapat gelar kehormatan "Doktor Honoris Causa" dari salah satu universitas elit negeri ini karena dianggap berjasa besar dalam bidang "pengembangan ekonomi kerakyatan".

Namun meskipun hanya seorang pengusaha swasta dan bukan seorang pejabat publik penting (ia adalah ketua Dewan Ekonomi Nasional, namun itu bukan jabatan publik), sambutan yang diterima Chairul Tanjung sangatlah luar biasa. Beberapa pejabat penting negeri ini hadir dalam acara tersebut untuk memberikan penghormatan kepada CT. Sebut saja di antaranya adalah Meneg BUMN Dahlan Iskan, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menpan Sarwono, Menkominfo Tifatul Sembiring, dll. Selain itu hadir juga para pengusaha nasional, pengamat ekonomi terkenal, dan tokoh-tokoh nasional lainnya yang serentak berdiri dan bertepuk tangan menyambut penganugerahan penghargaan. Penganugerahannya sendiri dilakukan oleh rektor Unair bersama dengan Mensegneg Sudi Silalahi yang dikenal sebagai orang "terdekat" presiden SBY.

Tidak berlebihan jika dikatakan bahwa acara tersebut merupakan pesta elit penguasa negeri ini untuk menghormati orang yang dianggap "berjasa mengembangkan ekonomi kerakyatan". Peristiwa tersebut saya saksikan di berita televisi "Trans 7" yang tidak lain adalah media kepunyaan Chairul Tanjung.

Namun sungguh ironis, berita selanjutnya yang saya lihat adalah sebuah "tragedi nasional" yang bertolak belakang dengan peristiwa di Unair tersebut. Berita tersebut adalah bangkrutnya sejumlah besar pengusaha tempe dan tahu di berbagai wilayah Indonesia karena naiknya harga kedelai sebagai dampak anjloknya nilai tukar rupiah di pasar uang internasional.

Penempatan berita tersebut setelah berita "pesta kekuasaan di Unair" bagi saya sungguh sebuah ironi yang memalukan. Bagaimana bisa seseorang yang tidak melakukan apapun untuk mengatasi masalah pengusaha tahu tempe serta jutaan tenaga kerja yang tergantung hidupnya dari industri tahu tempe, mendapat penghargaan sebagai orang yang berjasa dalam pengembangan ekonomi kerakyatan".

Sebagaima kita ketahui, Chairul Tanjung adalah pemain bisnis yang bergerak di sektor-sektor "elit" seperti perbankan, komunikasi, properti dan retil dan tidak diketahui kedekatannya dengan sektor UKM dan ekonomi rakyat yang banyak bergerak di sektor pertanian, perkebunan dan industri kecil. Melalui tangan kanannya, Dahlan Iskan, ia pernah mencoba masuk ke sektor migas dengan "mengakuisisi" anak perusahaan Pertamina yang menguasai perdagangan migas Indonesia, PT Petral. Namun setelah ribut-ribut tentang kontroversi PT Petral, tiba-tiba saja kemudian Dahlan Iskan diam membisu tentang hal itu. Sebagian orang menganggap ia gagal menjalankan misi pengambil-alihan  penguasaan bisnis migas dari mafia migas yang lebih dahulu eksis ke dalam kekuasaan kerajaan bisnis Chairul Tanjung, namun boleh jadi juga secara diam-diam telah terjadi pembagian kekuasaan di antara mereka sehingga membuat Dahlan Iskan pun kini diam.

Kalau saja mau, Chairul Tanjung bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan para pengusaha tempe tahu dan sekaligus benar-benar mengembangkan ekonomi rakyat dan menyelamatkan negara dengan memperkuat ketahanan pangan. Ia bisa menanamkan investasinya di sektor pertanian dan perkebunan dengan membuka ladang kedelai dan komoditi lainnya yang penting di berbagai wilayah di Indonesia yang terkenal subur. Ia bisa juga membangun industri peternakan yang memproduksi daging dan susu serta produk-produk turunannya seperti susu formula dan keju sehingga kebutuhan produk-produk tersebut terjamin dengan harga yang terjangkau dan stabil.

Kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh besarnya produksi barang dan jasa, tidak peduli bagaimanapun gejolak sektor keuangan dan dunia maya lainnya. Selama produksi barang dan jasa mencukupi dan pemerintah bisa menjamin distribusinya secara adil dan merata, maka kesejahteraan rakyat akan tercapai. Bukannya berusaha meraih keuntungan sebesar-besarnya dengan bermain di "sektor-sektor elit" yang hanya memberikan keuntungan bagi segelintir orang dan menyengsarakan sebagian besar rakyat.

Namun di era neo-kolonialisme seperti sekarang ini (meminjam istilah Soekarno), justru kecenderungna terakhirlah yang terjadi hingga "kongkalikong" antara pengusaha-pejabat pun ditunjukkan secara vulgar seperti peristiwa di Unair, sementara ribuan pengrajin tahu tempe dan jutaan orang yang tergantung nasibnya dari sektor ini menderita tanpa perhatian semestinya dari pemerintah.

RUSIA, IRAN PERINGATKAN AMERIKA TENTANG SYRIA

Hari Minggu lalu (25/8) militer Iran mengingatkan Amerika untuk tidak "bermain api" di Syria dengan melakukan intervensi militer dengan menggunakan alasan isu senjata kimia.

"Jika Amerika melintasi garis merah, akan ada konsekuensi buruk bagi mereka," kata Deputi Kastaf Gabungan Massoud Jazayeri kepada pers, menyusul pernyataan menhan Amerika Chuck Hagel sehari sebelumnya bahwa Amerika telah mengerahkan kapal-kapal perangnya mendekati Syria. Peringatan tersebut merupakan yang kesekian kalinya dilakukan pejabat-pejabat Iran sehubungan rencana intervensi militer Amerika dan sekutu-sekutunya di Syria. Awal tahun lalu Jazayeri dengan tegas mengatakan bahwa "Iran akan menyerang siapapun yang berani menyerang Syria"

Kemudian peringatan "lebih serius" pun diberikan oleh pemerintah Rusia kepada Amerika terkait rencana intervensi Amerika yang ramai diwacanakan media massa akhir-akhir ini. "Serius" di sini karena Rusia merupakan negara yang bisa mengimbangi kekuatan militer Amerika dan dalam konflik Syria berada pada posisi berseberangan dengan Amerika. Keterlibatan Rusia secara langsung dalam konflik akan menghalangi keinginan Amerika dan zionis internasional untuk menghancurkan kekuatan "Perlawanan" anti-Israel yang ditulangpunggungi oleh Syria dan Iran.

Pada hari Senin (26/8) menlu Rusia Sergei Lavrov menelpon menlu Amerika John Kerry untuk mengingatkan tentang "konsekuensi sangat serius" atas rencana intervensi militer Amerika di Syria. Menurut Lavrov Rusia sangat prihatin dengan pernyataan-pernyataan para pejabat Amerika tentang kesiapan intervensi atas Syria. Lavrov menuduh sekelompok pejabat Amerika tengah berupaya merealisasikan aksi militer atas Syria dengan mengabaikan DK PBB serta kesepakatan bersama Amerika-Rusia untuk mengorganisir konperensi Geneva II untuk menyelesaikan konflik Syria.

Lavrov mendesak Kerry untuk "menahan diri dari upaya penggunaan militer terhadap Syria dan tidak melakukan langkah-langkah provokasi".


BUNUH DIRI

Sementara itu terkait rencana intervensi militer Amerika, analis politik-militer Amerika Webster Griffin Tarpley menyebut tindakan tersebut sebagai "bunuh diri" mengingat bahwa kondisi di Syria saat ini sangat berbeda dengan kondisi di tempat-tempat lain yang pernah diserang Amerika dan sekutu-sekutunya seperti Irak.

"Perbedaannya sekarang adalah adanya Rusia di pihak Syria .... dan keberadaan Iran dan kekuatan-kekuatan lainnya," kata Tarpley dalam wawancara dengan televisi Iran, Sabtu (24/8).

Menurut Tarpley, isu senjata kimia yang kini dilancarkan barat merupakan upaya untuk mencegah kekalahan telak para pemberontak di medan pertempuran.

“Tanpa intervensi Amerika, mereka hancur," kata Tarpley.

Pendapat Tarpley bukan bualan semata. Rusia sangat serius untuk membela sekutunya itu dari keruntuhan dan berubah menjadi sekutu Amerika yang bakal semakin mengucilkan Rusia. Selain mengaktifkan kembali Armada Laut Mediterania untuk mendukung Syria, Rusia juga diketahui telah menggelontorkan berbagai senjata canggihnya ke Syria, termasuk sistem pertahanan udara S-300 dan rudal-rudal anti-kapal "Yakhount".

Turki dan Israel telah merasakan keampuhan senjata-senjata itu setelah pesawat-pesawat tempurnya ditembak jatuh (Turki dengan F-5 Eagle-nya dan Israel dengan F-16 Fighting Falcon-nya). Dengan kemampuannya, S-300 secara efektif bahkan bisa menjadikan Israel dan negara-negara sekitar Syria sebagai zona larangan terbang karena tidak ada satu pesawat terbang pun yang aman dari terkamannya, bahkan yang baru tinggal landas sekalipun.

Pada awal Juli lalu, sebagai reaksi atas tenggelamnya kapal selam Israel oleh torpedo buatan Rusia milik Syria yang diluncurkan dari helikopter, Israel melakukan serangan micro-nuklir terhadap gudang senjata Syria yang diduga menyimpan sejumlah besar rudal "Yakhount". Namun gudang tersebut ternyata adalah sasaran "bohong", karena Syria hanya menyimpan rudal-rudal tiruan di tempat itu.

Setelah Rusia, pendukung Syria yang bakal menjadikan aksi militer Amerika sebagai aksi bunuh diri tentu saja adalah Iran.



REF:
"Potential US military intervention in Syria suicidal: Analyst"; Press TV; 25 Agustus 2013

Monday, August 26, 2013

KONSPIRASI SENJATA KIMIA SYRIA

Gambar: bahan-bahan kimia milik pemberontak Syria yang ditemukan pasukan pemerintah di kota Banias, Tartus, bulan Juli lalu. Sebanyak 281 drum bahan kimia berbahaya yang bisa menghancurkan seisi kota.



"Phil… kita mendapat tawaran baru. Ini tentang Syria lagi. Orang-orang Qatar mengajukan tawaran menarik dan menjamin bahwa usulan ini telah disetujui Washington (Amerika)."

"Kita harus mengirim CW (chemical weapons, senjata-senjata kimia) ke Homs, senjata buatan Soviet asal Libya yang sama dengan senjata yang dimiliki Assad."

"Mereka menginginkan kita untuk mengirim personil asal Ukraina yang bisa berbahasa Rusia, dan membuat sebuah rekaman video."

"Sejujurnya, saya tidak menganggapnya sebagai ide yang baik, namun jumlah (uang) yang ditawarkan sangat besar. Bagaimana pendapatmu?"



----------

Beberapa hari terakhir ini saya mendapat "gangguan" dari seseorang yang menamakan diri sebagai "muslim in suffer" yang menyerang blog dan inbox e-mail saya. Awalnya ia muncul dalam beberapa postingan terakhir blog saya dengan komentar-komentarnya yang tidak sopan dan "ngaco" logika bahasanya. Setelah komentar-komentar tidak pantasnya itu saya hapus, kecuali satu komentar yang masih bisa ditoleransi, ia pun memenuhi inbox e-mail saya dengan berbagai komentar dan tautan yang tidak kalah "ngaco" dan kurang ajar.

Dalam satu e-mailnya ia mempertanyakan berita yang saya postingkan di blog saya tentang keberhasilan Hizbollah menggagalkan upaya penyusupan tentara Israel di perbatasan Lebanon. Ia mempertanyakan kevalidan berita tersebut dengan alasan "tidak diberitakan media-media internasional".

Lihatlah bagaimana seorang wahabi-salafi tidak ubahnya seperti orang-orang "liberal idiot" Amerika yang menganggap satu berita sebagai kebenaran hanya jika diberitakan oleh koran USA Today atau dibahas dalam acara "Oprah Wimfrey Show". Alasan tersebut juga membuktikan bahwa orang-orang wahabi itu tidak pernah melakukan check dan recheck atas segala persoalan dan hanya mengikuti pendapat guru-guru atau sheikh-sheikh mereka bulat-bulat. Berita itu, meski tidak diberitakan USA Today, namun begitu banyak diberitakan oleh media-media masa lain. Itulah sebabnya mereka percaya begitu saja berita di situs arrahmah.com yang menyebutkan Faiz Syakir sebagai jubir Hizbollah, padahal yang bersangkutan adalah aktifis neo-konservatif Amerika.

Oh ya, kemunculan "muslim in suffer" terjadi setelah tulisan-tulisan kritis saya tentang situs berita arrahmah.com. Mungkin yang bersangkutan adalah salah seorang awak redaksinya, atau setidaknya pembaca setianya.

"Serangan" yang lainnya yang saya terima melalui e-mail adalah puluhan tautan tentang berita-berita tentang isu senjata kimia di Syria yang diberitakan sebagian besar media massa dunia. Seolah dengan banyaknya berita-berita tersebut tuduhan regim Syria sebagai pelaku serangan senjata kimia adalah suatu kebenaran. Sekali lagi ini menunjukkan kedangkalan pikiran yang bersangkutan. Bahkan jika sebagian besar media massa di dunia memberitakan suatu "peristiwa", hal itu bukan berarti hal itu benar. Berita tentang "bom penghancur massal Irak" yang sangat massif diberitakan media massa dunia sebelum invasi Amerika dan sekutunya di Irak kini telah terbukti sebagai kebohongan. Apalagi jika berita-berita tersebut tidak menyebutkan secara tegas "regim Syria sebagai pelaku serangan".

Saya sudah mempostingkan tulisan Dina Sulaeman, seorang blogger dan peneliti lembaga kajian Global Future Institute, tentang kebohongan isu senjata kimia di Syria. Namun fakta berikut mungkin lebih menarik lagi.

Seorang hacker asal Malaysia berhasil meng-hack sebuah pesan e-mail yang menghebohkan tentang rencana operasi rahasia untuk menjebak regim Syria dalam tuduhan penggunaan senjata kimia yang tidak bisa dibantah. E-mail tersebut (tertulis di atas) telah beredar luas di media-media massa global bahkan sejak awal tahun ini. Salah satunya adalah laporan Louise Boyle di harian Daily Mail tgl 29 Januari lalu berjudul "Amerika mendukung rencana serangan senjata kimia terhadap Syria dan kesalahannya ditimpakan pada regim Assad" (U.S. ‘backed plan to launch chemical weapon attack on Syria and blame it on Assad’s regime’). Laporan Daily Mail itu sendiri bersumber pada informasi yang dipublis media online Infowars beberapa hari sebelumnya. Media online independen thetruthseeker.co.uk memuat ulang laporan Daily Mail tersebut bulan Juni lalu.

Beberapa bulan kemudian, tepatnya awal Juli 2013, pasukan Syria berhasil menemukan 281 drum berisi bahan-bahan kimia di sebuah gudang milik pemberontak yang direbut pemerintah di kota Banias, Tartus. Bahan-bahan itu meliputi 79 drum Polyethylene Glycol, 67 drum Monoethylene Glocol, 25 drum monoethanolamine, 68 drum Diethanolamine, dan 42 drum Triethanolamine. Atas penemuan itu dubes Syria di PBB,  Bashar Ja´afari mengatakan:

"Pemerintah Syria kemarin telah menemukan di kota Banias, 281 drum bahan-bahan kimia berbahaya yang mampu menghancurkan seluruh kota, jika bukan seluruh negara." (Christian Lehman, NSNBC; 14 Juli 2013)

Artinya adalah "konspirasi" serangan senjata kimia itu telah diketahui publik jauh hari sebelum terjadinya. Sekarang mari kita "nikmati" permainan ini.

Situs online milik kantor berita terbesar dunia BBC dalam beberapa hari terakhir ini gencar memberitakan isu senjata kimia di Syria dengan gaya yang sama ketika mereka memberitakan isu senjata pemusnah massal Irak tahun 2003 atau sebelum invasi Amerika ke negara tersebut. Dan seperti laporan tentang senjata pemusnah massal Irak, laporan tentang senjata kimia Syria juga sangat tendensius dan ujung-ujungnya adalah kebohongan besar.

Salah satu berita itu, tgl 23 Agustus, berisi tentang "menhan Inggris William Hague yang percaya regim Bashar al Assad telah menggunakan senjata kimia", tanpa sedikit pun membahas bukti-bukti yang mendukung keyakinan William Hague tersebut. Paragraf pertama tulisan tersebut berbunyi:

"Menlu Inggris William Hague mengatakan bahwa ia percaya Presiden Assad berada di balik serangan senjata kimia di Syria."

Kemudian tanpa menyampaikan bukti-bukti pendukung, Hague justru mengatakan, "Saya tahu bahwa sebagian orang di dunia akan berkatan bahwa ini adalah semacam konspirasi yang dilakukan oleh oposisi Syria.” Tanpa menyinggung bukti, Hague melanjutkan, "Saya rasa kemungkinan terjadinya konspirasi itu sangatlah kecil, jadi kami percaya bahwa serangan senjata kimia itu dilakukan oleh regim Assad.”

Setidaknya Hague kini percaya bahwa sebagian besar masyarakat di dunia kini telah percaya dengan kebenaran "teori konspirasi". Mungkin bahkan ia telah berfikir bahwa tidak lama lagi ribuan orang akan berdemonstrasi menentang intervensi NATO di Syria sembari meneriakkan kata: "Kami 99% rakyat percaya teori konspirasi. Anda?"

Konspirasi yang dilakukan Hague dan BBC pun berlanjut. Kata Hague: "Saya rasa regim Assad menyembunyikan sesuatu. Mengapa mereka menolak tim pemeriksa PBB pergi ke sana?" Pernyataan semacam juga didengang-dengungkan media massa di seluruh dunia bahwa pemerintah Syria melarang tim pemeriksa PBB untuk bekerja secara bebas. Padahal tidak demikian halnya. Tim pemeriksa PBB gagal melakukan pemeriksaan di lokasi serangan senjata kimia karena dilarang pemberontak yang menguasai wilayah tersebut.

Bahkan Presiden Barack Obama menyebutkan serangan tersebut sebagai "yang dikatakan penggunaan senjata kimia", tidak menyebutkan secara pasti bahwa Bashar al Assad adalah pelakunya.

Hari ini saya melihat berita "running text" di Metro TV yang menyebutkan bahwa "Iran mengakui adanya serangan senjata kimia di Syria". Berita ini sangat menggiring opini publik untuk percaya bahwa "Iran pun percaya tuduhan penggunaan senjata kimia oleh regim Al Assad adalah benar". Padahal Iran, sebagaimana semua negara lain di dunia, hanya mempercayai adanya serangan senjata kimia berdasarkan fakta yang ada. Namun Iran, sebagaimana Rusia, adalah negara yang dengan gigih menolak tuduhan regim Al Assad sebagai pelakunya. Alih-alih, kedua negara teguh dengan tuduhannya bahwa pemberontak-lah yang telah menggunakan senjata kimia dan mengaku memiliki bukti-bukti kuat.

Logika paling sederhana pun membantah tuduhan penggunaan senjata kimia oleh pasukan regim Al Assad. Mereka tengah berada di jalur kemenangan yang tidak akan mereka hancurkan begitu saja dengan mengundang intervensi asing. Setelah al Qusayr, tentara Al Assad berhasil merebut kembali Homs dan Latakia dan tengah berupaya membersihkan 2 wilayah terakhir yang masih dikuasai pemberontak, yaitu Aleppo dan sekitar Damaskus.

Sama seperti BBC, Metro TV juga turut berpartisipasi dalam konspirasi.



REF:
"U.S. ‘backed plan to launch chemical weapon attack on Syria and blame it on Assad’s regime’"; Louise Boyle; Daily Mail, 29 Januari 2013
"The BBC on Syria and Chemical Weapons"; William Bowles; Dissident Voice; 24 Agustus 2013
"Chemicals and Weapons seized from Insurgents in Damascus"; Christian Lehman, NSNBC; 14 Juli 2013

Sunday, August 25, 2013

IRAN ANCAM "RENCANA" INTERVENSI BARAT ATAS SYRIA

Iran dan Rusia adalah 2 negara yang dengan tegas menolak tuduhan penggunaan senjata kimia oleh regim Bashar Al Assad di Syria dan sebaliknya menuduh pemberontak-lah yang bertanggungjawab atas insiden-insiden serangan senjata kimia yang terjadi di Syria beberapa waktu terakhir. Atas kemungkinan terjadinya intervensi militer atas Syria terkait tuduhan senjata kimia ini, Iran pun menolaknya dengan keras dan mengingatkan konsekuensi berbahaya yang bisa ditimbulkannya.

Iran dan Rusia menyatakan telah memiliki bukti-bukti kuat tentang penggunaan senjata kimia oleh para pemberontak.

"Kami sangat konsern tentang informasi penggunaan senjata kimia di Syria, dan kami mengecam keras penggunaan senjata-senjata semacam itu," kata jubir kemenlu Iran Abbas Araqchi dalam pernyataan resminya Sabtu (24/8).

Tentang "rencana" intervensi militer barat atas Syria, kemenlu Iran mengatakan bahwa tidak ada otorisasi internasional atas intervensi militer di Syria.

"Kami mengingatkan pada semua aksi ataupun pernyataan yang bisa menciptakan ketegangan di kawasan. Kami berharap para pejabat Amerika memperlihatkan cukup kebijaksanaan untuk tidak    menciptakan situasi yang berbahaya."

Selanjutnya ia mengatakan bahwa "kalimat-kalimat provokatif para pejabat Amerika tentang pengiriman kapal-kapal perang tidak akan menyelesaikan masalah dan justru membuat situasi semakin berbahaya."

“Iran telah berulangkali menyatakan bahwa krisis di Syria tidak bisa diselesaikan secara militer," tambah Araqchi.


AMERIKA KERAHKAN KEKUATAN MILITER KE SYRIA

Sementara itu mengantisipasi kemungkinan keputusan Presiden Barack Obama untuk melakukan aksi militer terhadap Syria, departemen pertahanan Amerika telah mengerahkan kapal-kapal perangnya mendekati Syria.

"Departemen Pertahanan bertanggungjawab untuk menyediakan beberapa pilihan tindakan untuk presiden," kata menhan Chuck Hagel kepada pers mengomentari perkembangan isu senjata kimia di Syria baru-baru ini.

"Dan hal itu membutuhkan penempatan kekuatan-kekuatan militer kita, menempatkannya untuk bisa melakukan berbagai langkah yang mungkin dipilih presiden," tambahnya.

Namun Hagel menolak menjelaskan secara detil pernyataannya tersebut, termasuk posisi-posisi kapal-kapal perang, armada udara ataupun pasukan darat Amerika saat ini. Beberapa sumber menyebutkan Presiden Obama lebih memilih untuk melakukan serangan rudal jelajah.

Pernyataan Hagel muncul setelah beberapa pejabat Amerika mengungkapkan bahwa AL Amerika akan meningkatkan kekuatannya di perairan Laut Mediterania dengan 4 kapal perang yang dilengkapi dengan rudal-rudal jelajah. Armada VI AL Amerika yang beroperasi di Laut Mediterania (Laut Tengah) telah memutuskan untuk mempertahankan kapal USS Mahan di kawasan itu dan menunda kepulangannya ke Norfolk, Virginia. Tiga kapal destroyer lainnya telah berada di kawasan tersebut, yaitu USS Gravely, USS Barry dan USS Ramage. Keberadaan kapal-kapal itu memungkinkan AL Amerika melakukan tindakan militer cepat jika presiden Obama memutuskan aksi militer.

Namun media-media Amerika sendiri menyebutkan adanya perbedaan pendapat antara para pejabat teras Amerika tentang pilihan aksi militer atas Syria. Kestaf Gabungan Jendral Martin Dempsey dikabarkan sebagai salah seorang pejabat yang berusaha menghindari aksi militer. Sebelumnya Demsey telah berulangkali mengingatkan resiko serius yang dihadapi Amerika bila menerjunkan diri dalam konflik militer di Syria. Presiden Obama sendiri selama ini juga terkesan berusaha menghindarkan Amerika dari konflik secara langsung hingga muncul rumor terjadinya rencana kudeta atau operasi inteligen rahasia untuk menjerumuskan Amerika dalam konflik bersenjata dengan Iran dan Syria. Kudeta tersebut konon dipimpin oleh mantan Direktur CIA Jendral Petraeus, yang dipecat dari jabatannya setelah terbongkarnya rencana tersebut. Namun desakan untuk melakukan aksi militer kini tampaknya tidak bisa lagi ditahan oleh Obama setelah munculnya laporan penggunaan senjata kimia di Syria.


REF: almanar.com.lb; 24 Agustus 2013

LEBANON KEMBALI DIGUNCANG BOM "SEKTARIAN", 47 TEWAS

Hanya beberapa hari setelah serangan bom di kawasan Shiah di Beirut Selatan yang menewaskan 25 orang, Lebanon kembali diguncang bom "sektarian", Jumat kemarin (23/8). Kali ini bom mengguncang Tripoli, Lebanon Utara, yang menjadi basis dukungan kelompok-kelompok Sunni dengan korban tewas yang ditimbulkannya mencapai 47 jiwa.

Pihak berwenang Lebanon menyebutkan bahwa selain korban tewas, setidaknya 300 orang harus menjalani perawatan serius karena luka-luka akibat bom, 200 lainnya mengalami luka ringan. 65 orang yang menjalani perawatan berada dalam kondisi kritis.

Tripoli, kota kedua terbesar di Lebanon dengan penduduk 200.000 jiwa, merupakan salah satu kawasan yang paling bergejolak terkait dengan konflik politik yang terjadi Syria. Kelompok-kelompok ekstremis Sunni yang menjadi pendukung pemberontak Syria sering terlibat pertikaian bersenjata dengan kelompok-kelompok minoritas Shiah dan Alawi pendukung regim Bashar al Assad. Militer yang dikomandani Jendral Qahwaji yang Kristen cenderung anti-ekstremis Sunni, harus sibuk menengahi konflik yang seringkali menimbulkan korban tewas. Sementara polisi dan aparat inteligen yang dikomandani perwira-perwira Sunni cenderung berpihak pada ekstremis Sunni.

Ledakan yang terjadi Jumat kemarin mengguncang Masjid al-Taqwa yang berada di kawasan Abu Ali Square, saat jamaah sholat Jumat tengah beramai-ramai meninggalkan masjid yang berada tidak jauh dari kediaman Perdana Menteri Najib Mikati. Lima menit setelah ledakan di Masjid al-Taqwa, bom kedua meledak di Masjid al-Salam Mosque di kawasan Mina. Masjid kedua berdekatan dengan kediaman mantan kepala polisi Ashraf Rifi.

Ledakan di kedua masjid juga merusak sejumlah besar mobil dan bangunan di sekitarnya.

Hezbollah adalah kelompok politik pertama yang menyatakan kutukannya atas aksi tersebut. Disusul kemudian oleh kutukan Grand Mufti Mohammed Rashid Qabbani, pemimpin tertinggi umat Sunni Lebanon.

“Aksi teror ini adalah aksi konspirasi yang ditujukan kepada seluruh warga Lebanon, dengan tujuan mendorong orang-orang Sunni untuk menyerang orang-orang Shiah dan orang-orang Shiah menyerang orang-orang Sunni," kata Qabbani.

Sekjen PBB Ban Ki Moon juga telah menyatakan kutukannya atas aksi tersebut, dan berharap bahwa pelakunya bisa ditangkap dan diadili secepatnya. Uni Eropa Iran dan berbagai negara juga telah menyatakan kutukannya.

SAUDI BUNGKAM

Saudi, negara yang diketahui menjadi "majikan" dari para ekstremis dan politisi Sunni Lebanon, sampai saat ini masih bungkam atas aksi-aksi biadab yang terjadi di Lebanon, termasuk pemboman kemarin. Hal ini tentu sangat ironis dengan julukan yang melekat pada negara tersebut sebagai "rujukan kaum muslim" dan "pemimpin kawasan". Padahal negara-negara sahabat Saudi sendiri bahkan telah menyatakan kecamannya.

Kedubes Amerika di Lebanon dalam pernyataan resminya terkait peristiwa pemboman tersebut menyatakan "duka cita paling mendalam" atas terjadinya korban-korban jiwa yang tidak bersalah, serta "mengutuk sangat keras atas segala bentuk kekerasan di Lebanon" serta mendesak seluruh kelompok untuk "menahan diri".

Sementara kementrian luar negerai Kuwait "menyatakan kutukan keras" atas aksi teror tersebut.

"Kami sangat menyesalkan atas tewasnya orang-orang tak bersalah serta atas terjadinya beberapa ledakan bom yang terjadi akhir-akhir ini yang mengancam stabilitas dan keamanan negara Lebanon," demikian pernyataan resmi kemenlu Kuwait.

Hal senada dikemukakan pemerintah Uni Emirat Arab yang menyatakan, "kecaman keras atas serangan-serangan teroris yang mengancam keamanan dan stabilitas Lebanon," demikian pernyataan menlu Uni Emirat Arab Dr. Anwar Mohammmad Gargash yang dikeluarkan kemarin.

"Aksi-aksi bom ini ditujukan untuk menciptakan perpecahan antara faksi-faksi yang berbeda di Lebanon dan untuk mengancam persatuan nasional Lebanon, khususnya pada saat kritis kawasan ini," tambah Gargash seraya menyerukan semua kelompok di Lebanon untuk meningkatkan solidaritas dan mengekang perpecahan.

Dalam kaitan yang sama Sekjen Gulf Cooperation Council (GCC) atau organisasi kerjasama negara-negara Teluk Parsi Abdullatif Al-Zayani juga mengutuk aksi yang disebutnya sebagai "terorisme".

“Menargetkan tempat-tempat ibadah dan orang-orang tidak berdosa adalah tindakan kriminal yang sangat keji," demikian pernyataan resmi yang dikeluarkan kantor Al-Zayani hari Sabtu kemarin. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai "tindakan pengecut untuk menghancurkan kerukunan di Lebanon".

Sementara itu pemerintah Iran pada hari Sabtu (24/8) selain mengutuk aksi tersebut juga menyebutnya sebagai "aksi terkoordinasi" antara regim zionis Israel dengan kelompok-kelompok takfiri (ekstremis Sunni), karena terjadi hampir bersamaan dengan serangan udara yang dilakukan Israel atas kawasan Naameh di Beirut Selatan.

“Ada koordinasi antara Israel dan kelompok-kelompok takfiri,” demikian pernyataan kemenlu Iran.

Syria, Eni Eropa dan Rusia serta beberapa negara lainnya juga menyatakan kutukannya atas serangan bom tersebut.

Saudi selain bungkam atas aksi pemboman Jumat kemarin juga bungkam atas aksi pemboman yang terjadi di kawasan Ruwais, Beirut Selatan, minggu lalu, yang menewaskan 27 orang dan melukai 300 lainnya.




REF:
"Lebanon mourns for Tripoli victims"; Press TV; 24 Agustus 2013
"Saudi Arabia Fails to Condemn Terrorist Blasts in Lebanon"; almanar.com.lb; 24 Agustus 2013

Saturday, August 24, 2013

ARMAGEDDON TENGAH MENGINTIP SYRIA


Baru beberapa hari yang lalu saya membaca tentang armageddon (perang akhir jaman) yang tengah mengintip Syria yang ditulis setidaknya oleh 2 orang analis politik internasional, salah satunya Gordon Duff dalam artikelnya di Press TV berjudul "Armageddon watch over Syria".

Dalam tulisan tersebut disebutkan bahwa telah terjadi perang rahasia yang sangat serius antara Israel dengan Syria yang dipicu oleh keputus-asaan Israel atas kondisi lapangan konflik Syria yang tidak menguntungkan Israel serta tuntutan internasional untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina yang membawa konsekuensi tidak menguntungkan Israel, yaitu kewajiban meninggalkan wilayah-wilayah Palestina yang diduduki serta memberikan hak kembali bagi para pengungsi Palestina di luar negeri. Disebutkan oleh Gordon Duff bahwa Israel telah menembakkan beberapa rudal nuklir taktis (daya ledak terbatas dan tidak meninggalkan radioaktif, seperti ledakan bom Bali) ke beberapa sasaran militer Syria, sementara Syria dengan senjata-senjata canggih yang dipasok Rusia termasuk rudal S-300, telah menenggelamkan kapal selam nuklir dan pesawat F-16 Israel.

(Gordon Duff bukan ahli nuklir karenanya tidak bisa memastikan bahwa ledakan-ledakan yang terjadi di Syria, termasuk di gudang senjata di Latakia bulan Juli lalu adalah ledakan nuklir. Namun dari beberapa ahli nuklir yang menganalisa dampak ledakan, termasuk bentuk ledakan yang seperti jamur (mushroom), bisa dipastikan ledakan tersebut adalah ledakan nuklir).

Aksi Israel tersebut membuat Rusia semakin serius untuk memberikan perlindungan kepada Syria, dengan mengirimkan senjata-senjata paling canggihnya ke Syria, termasuk dengan mengaktifkan kembali satuan Armada Laut Tengah yang telah dibekukan paska runtuhnya Uni Sovyet. Di sisi lain, perkembangan tersebut mengantar dunia pada titik terdekat terjadinya perang akhir jaman.

Perlu menjadi perhatian kita semua, di luar konflik Syria, Rusia kini tengah terlibat dalam "Perang Dingin" jilid II dengan Amerika Cs. Dalam waktu dekat Amerika dan NATO telah merencanakan menggelar latihan perang besar-besaran di Norwegia dan Laut Hitam yang secara vulgar memberi tanda tentang langkah agresif Amerika dan sekutu-sekutunya. Setelah penggelaran sistem pertahanan udara di Eropa Timur serta kehadiran pasukan-pasukan Amerika di berbagai pangkalan di sekitar Rusia, hal itu memberi tanda yang sangat jelas kepada Rusia bahwa Amerika Cs. berniat untuk membekuk Rusia di negerinya sendiri.

Namun Rusia di bawah kepemimpinan Vladimir Putin bukanlah lawan yag mudah ditekuk. Tahun 2008 dunia menyaksikan sikap tegas Putin menghentikan upaya provokasi yang dilakukan Amerika, yang menggunakan tangan Georgia, untuk menduduki kawasan "protektorat" Rusia di Ossetia Utara. Putin pula yang berhasil merebut kembali wilayahnya yang memisahkan diri, Checnya, dari tangan para ekstremis "muslim" dukungan Amerika dan NATO. Selain itu di bawah Putin, Rusia juga sangat agresif berupaya mengembalikan kekuatan militernya yang runtuh paska kejatuhan Uni Sovyet. Berbeda dengan Amerika yang dalam waktu 10 tahun terakhir tidak melakukan langkah signifikan untuk memperkuat militernya, yang bahkan justru semakin berkurang dengan kebijakan penghematan yang dilakukan Barack Obama.


Tidak lama setelah menduduki kembali jabatan Presiden Rusia, Vladimir Putin langsung mengumumkan rencana pengembangan kekuatan militer Rusia dengan membangun armada kapal selam bertenaga nuklir, yang kini dunia mengetahuinya sebagai kapal selam Borey Class yang diberi nama "Vladimir Monomakh". Inilah kapal selam tercanggih di dunia yang mampu menyelam hingga kedalaman 1.200 kaki nyaris tanpa suara yang bisa dideteksi peralatan sonar paling modern. Namun yang menggentarkan Amerika adalah kapal selam ini dilengkapi dengan 20 rudal balistik jarak jauh berdaya jangkau hingga 9.000 km bernama "Bulava". Setiap rudal ini memiliki 20 kepala nuklir yang bisa mencari target sendiri-sendiri dengan daya ledak mencapai 150 kiloton per-kepala nuklir.

Rusia juga telah mengumumkan tengah mengembangkan rudal balistik jarak jauh berbobot 10 ton yang diklaim "mampu mengatasi semua sistem pertahanan udara lawan". Namun itu belum semuanya. Rusia juga telah mengembangkan armada udara yang diperkuat oleh pesawat tempur "generasi V" yang jauh lebih canggih dari pesawat tercanggih Amerika, F-22 Raptor.

Kembali ke konflik Syria. Amerika dan sekutu-sekutunya kini tengah melakukan tekanan terhadap Syria dan sekutu-sekutunya dengan menggulirkan kembali isu serangan senjata kimia yang dituduhkan dilakukan oleh regim Syria. Di luar beberapa fakta mencurigakan seperti masuknya pasukan komando dan inteligen Amerika dan sekutu-sekutunya dari Jordania tidak lama sebelum terjadinya insiden "serangan senjata kimia" di sekat Damaskus, secara logika sederhana saja tuduhan penggunaan senjata kimia oleh regim Syria sangat tidak masuk akal. Syria tengah berada di atas angin setelah kemenangan gemilang di al Qusayr, Homs dan terakhir di Latakia. Syria sama sekali tidak membutuhkan senjata kimia untuk mengalahkan pemberontak, apalagi jika dilakukan saat adanya tim pemeriksa senjata kimia PBB di Syria. Bukankah itu sama saja dengan bunuh diri?

Terlepas dari itu semua, tampaknya tidak akan ada lagi "titik balik" dari rencana campur tangan militer Amerika dan NATO atas Syiria yang telah direncanakan sejak lama. Selain ribuan pasukan Amerika dan NATO yang sudah siap perang di Yordania, Israel, Turki, Afghanistan dan negara-negara Teluk, Amerika juga telah mengerahkan armada lautnya mendekati Syria.

Namun Syria bukanlah Libya atau Irak, atau Afghanistan. Rakyat dan militernya telah bersatu padu untuk melawan setiap intervensi pasukan asing. Selain itu berkat dukungan Rusia, saat ini Syria juga memiliki persenjataan yang jauh lebih canggih dari negara manapun di Timur Tengah, yang mampu menenggelamkan kapal selam nuklir dan menembak jatuh setiap pesawat terbang Israel di atas udaranya sendiri. Selain itu Syria juga telah mendapatkan jaminan dukungan tanpa batas dari Hizbollah, Rusia, Iran dan milisi-milisi bersenjata Shiah Irak.                

Amerika dan NATO gagal mengalahkan Irak dan Afghanistan meski telah mengerahkan seluruh kekuatannya selama 10 tahun lebih. Lalu bagaimana mereka bisa berharap untuk memenangkan perang di Syria?



REF:
"Hundreds Dead In Syrian Chemical Attack As Even Impartial Experts Allege “False Flag”";  Tyler Durden ; Zero Hedge; 21 Agustus 2013

"Armageddon watch over Syria"; Gordon Duff; Press TV

Friday, August 23, 2013

OLOK-OLOK PENGUASA KEGELAPAN DI INDONESIA

Sebelumnya saya sudah menulis tentang pencetakan mata uang dollar yang menggambarkan kronologis Serangan WTC tahun 2001 yang dilakukan sejak tahun 1996, atau lima tahun sebelum peristiwa yang sebenarnya terjadi. Hal itu merupakan "tanda" yang sengaja ditinggalkan para "penguasa kegelapan" untuk menunjukkan eksistensinya sembari mengolok-olok manusia yang tidak menyadari kejahatan konspirasi yang mereka lakukan.

Dalam konteks lebih kecil, di Indonesia, kita sebenarnya juga telah berulangkali mengalami fenomena serupa. Kasus-kasus besar yang tiba-tiba menghilang begitu saja adalah sebagian dari "tanda" yang ditinggalkan para "penguasa kegelapan" di Indonesia. Misalnya kasus pencurian ratusan dinamit beberapa waktu lalu yang hingga kini tidak jelas penyelesaiannya, meski kala itu disebut-sebut "istana kepresidenan terancam" oleh peristiwa itu. Kasus-kasus terorisme adalah contoh gamblang lainnya, bagaimana sekelompok pasukan khusus bentukan Amerika dan Australia yang dijalankan oleh sekelompok perwira non-muslim mengobrak-abrik tatanan umat Islam Indonesia. Selanjutnya kasus pembunuhan yang melibatkan ketua KPK Antasari Azhar, kasus Bank Century, mafia pajak, mafia migas, konvensi Partai Demokrat, konperensi diaspora Indonesia (ujung-ujungnya naturalisasi keturunan yahudi ke Indoensia untuk menguasai aset-aset strategis), fenomena naturalisasi pemain bola (tujuannya menghancurkan nasionalisme), fenomena kerusuhan di penjara, fenomena penembakan polisi (terkait isu terorisme) dan lain sebagainya.

Terakhir yang saya lihat adalah iklan promosi investasi di televisi oleh Bupati Sidoarjo yang mengenakan baju batik bergambar logo Bintang Daud (simbol Israel), membuat saya berfikir bahwa kasus Lumpur Lapindo merupakan kejahatan konspirasi. Apalagi dengan begitu besarnya anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk menangani bencana tersebut, namun tidak pernah ditujukan untuk menuntaskannya.

Kali ini saya ingin memberikan sedikit pendapat tentang kasus pembunuhan wanita cantik Francisca Yofie di Bandung beberapa waktu lalu.

Ketika pertama mendengar berita pembunuhan Sisca yang di luar nalar, yaitu diseret dengan sepeda motor di siang bolong, saya langsung curiga adanya konspirasi tersembunyi di balik peristiwa ini. Apalagi dengan adanya "bocoran" di TVOne yang menayangkan rekaman CCTV penyeretan Sisca di jalanan (TVOne sudah lama saya curigai "komplisit" dengan berbagai konspirasi yang melibatkan aparat kepolisian seperti terorisme). Dan dari waktu ke waktu kecurigaan tersebut semakin bertambah seiring beberapa peristiwa yang menyertainya. Mulai dari penyerahan diri secara sukarena tersangka pembunuhan, keterangan polisi yang terlalu cepat tentang penyebab kematian, dan tentu saja akal yang tidak bisa menerima begitu saja keterangan polisi yang menyebutkan bahwa Sisca terseret karena rambutnya nyangkut di gir sepeda motor dan motor masih bisa berjalan cepat sejauh 800 meter.

Namun kecurigaan paling kuat tentu saja adalah adanya keterkaitan pembunuhan tersebut dengan seorang oknum polisi, yang ajaibnya sengaja disembunyikan oleh media massa. Sangatlah aneh bahwa TVOne maupun media-media massa Indonesia lainnya tidak pernah berusaha mengorek keterangan tentang siapa oknum polisi tersebut. Apakah ia bekerja untuk inteligen nasional, atau apakah justru untuk inteligen asing?

Lalu apakah tujuan konspirasi itu, jika memang benar adanya?

Setidaknya adalah untuk membuat masyarakat sibuk memikirkan hal-hal yang tidak penting dan melupakan berbagai masalah yang jauh lebih penting, seperti penguasaan asset-asset nasional oleh asing dan antek-anteknya, dominasi asing atas dunia politik, sosial, budaya di Indonesia, pengelolaan negara yang tidak efektif dan efisien yang membuat Indonesia makin tergantung pada asing, dll.

SEKALI LAGI KEBOHONGAN ARRAHMAH.COM

Gamber: Faiz Shakir dalam sebuah acara talkshow yang digelar Center for American Progress di Amerika. Jubir Hizbollah?


Saya tidak pernah mendapatkan media massa seperti arrahman.com dalam hal "membohongi publik". Kebohongan seakan telah menjadi kebiasaan sehari-hari media ini hingga hampir tidak ditemukan sedikitpun kebenaran dalam berita-beritanya.

Kali ini saya akan megomentari berita yang dilaporkan arrahmah.com tgl 22 Agustus berjudul "Video jubir "Hizbullah" Syiah ancam akan serang Makkah dan Madinah". Berita ini adalah tentang seorang bernama Faiz Syakir yang oleh arrahman.com dinisbatkan sebagai "juru bicara" Hizbollah.

Sebelumnya saya belum mengetahui siapa Faiz Syakir, namun dari penampilannya dalam berita tersebut di atas saya mencurigai ada ketidak beresan. Faiz Syakir mengenakan jas dan dasi, sementara setahu saya tidak ada seorang pengurus Hizbollah pun yang pernah mengenakan jas dan dasi (setidaknya di depan publik). Mungkin ada anggota Hizbollah yang menjadi politisi atau pejabat pemerintah Lebanon yang mengenakan jas dan dasi, tapi tetap saja mereka bukan pengurus organisasi.

Karena penasaran saya, apalagi dengan isi beritanya yang "provokatif", saya pun melakukan searching di "google". Hasil pertama yang saya dapatkan adalah berita di media online Huffington Post berjudul "Nancy Pelosi Membayar Faiz Shakir Sebagai Direktur Media" yang dipostingkan tgl 5 Agustus 2012.

Berita di Huffington Post tersebut, sebagaimana disebutkan juga oleh wikipedia, menyebutkan bahwa Faiz Shakir adalah aktifis di lembaga kajian bernama "Center for American Progress (CAP)". Ia adalah pemimpin redaksi blog milik lembaga tersebut yang bernama "Think Progress". Sebagaimana diketahui CAP adalah lembaga kajian yang sangat pro-Israel alias neo-konservatif. Orang-orang neo konservatif-lah yang berada di belakang kebijakan "teror" George W. Bush yang sangat agresif menghancurkan negara-negara Islam demi keamanan Israel. Nancy Pelosi sendiri juga dikenal sebagai salah seorang politisi Amerika yang sangat pro-Israel.

Adalah sangat tidak masuk akal seorang pejabat publik Amerika mengangkat seorang pejabat Hizbollah, yang oleh Amerika telah ditetapkan sebagai oragnisasi teroris, sebagai penasihat dan pembantunya. Sampai di sini terbukti bahwa arrahman.com telah melakukan kebohongan publik dan patut untuk mendapatkan sanksi sosial kalau bukan sanksi pidana.

Namun tentu saja arrahmah.com akan tetap berkelit jika dipaparkan fakta-fakta itu.

"Lho itu khan justru membuktikan bahwa Hizbollah adalah antek Amerika?" Demikian kira-kira yang akan mereka katakan ketika kepada mereka dipaparkan fakta-fakta tersebut di atas. Inilah kebiasaan para pembohong di manapun berada. Bukannya membuktikan tuduhan bohongnya, mereka justru menutupinya dengan kebohongan lain yang lebih besar.

Bagi para awak arrahman.com saya memahami sikap mereka seperti itu karena mereka memang hidup dari itu. Mereka mendapatkan gaji dari kelompok kepentingan politik tertentu yang membayar mereka untuk berbohong. Yang saya sayangkan adalah publik yang menjadi korban kebohongan. Mereka yang kerap kali berteriak-teriak "jihad ... jihad... Allahu Akbar!", kemudian pergi ke Syria untuk membunuhi orang-orang Islam (mayoritas rakyat Syria yang menjadi korban pembunuhan perang adalah orang Islam) di sana dan memperkosa para muslimahnya (mengikutu fatwa ulama wahabi), dan kemudian bermimpi masuk surga. Karena propaganda-propagandi anti-Shiah dan anti-Iran seperti itulah  terjadi perpecahan di antara umat Islam yang justru memberi keuntungan bagi para zionis.

Berikut adalah berita yang di arrahmah.com tersebut di atas:



Video jubir "Hizbullah" Syiah ancam akan serang Makkah dan Madinah
Fadly Kamis, 15 Syawwal 1434 H / 22 Agustus 2013 13:15

(Arrahmah.com) - Faiz Syakir, salah seorang juru bicara Hizbullah (Libanon), berbicara secara langsung dalam sebuah acara tv di OTV. “Hizbullah tidak akan dapat dimusnahkan. Hizbullah pasukan terkuat di kalangan negara-negara Arab. Lebih kuat daripada seluruh peradaban di dunia dari segi ekonomi, kekuatan militer dan sosial,” ujar Syakir, dan kemudian rekamannya juga beredar di youtube.

Pernyataan Syakir ini sehubungan dengan adanya ancaman Bandar bin Sultan—putera mahkota Raja Qatar yang akan menyerang Basyar al-Assad. “Apa lagi yang kalian pikirkan? Kami tidak takut pada ancaman itu? Bahkan kami tidak takut pada Saudi, sekalipun dengan seluruh kekuatannya, dari raja hingga rakyat mereka yang terakhir. Mereka pikir, mereka siapa?”

“Jika mereka membom Gunung Qasiun di Damaskus, pusat kekuatan militer Basyar, maka kami akan menyerang Mekah di depan kepala mereka sendiri!”

Wartawan yang hadir di situ sontak melontarkan pertanyaan, “Mekkah? Bukankah itu tempat suci bagi mereka?”

“Biarkan saya berbicara. Saya tidak peduli lagi semuanya. Ini fakta. Kami akan memusnahkan Mekkah dan Madinah, juga Jeddah dan Riyadh, dengan semua yang ada di dalamnya, yang tinggal dalam kota-kota ini. Ini fakta dan strategi kami. Keberadaan kami lebih penting dari ‘batu-batu’ dan ‘bukit-bukit’ mereka.”

Wartawan yang masih dalam keadaan terkejut, kembali bertanya, “Siapa yang akan memusnahkan Mekkah? Iran? Suriah? Hizbullah? Tempat itu adalah tempat suci bagi mereka…”

“Saya tidak akan mengatakannya. Tapi jika mereka mengancam kami, kami tahu bagaimana membalas ancaman itu,” demikian Syakir.


REF:
"Nancy Pelosi Hires Think Progress' Faiz Shakir As Director Of New Media"; huffington post; 5 Agustus 2012

http://www.arrahmah.com/news/2013/08/22/video-jubir-hizbullah-syiah-ancam-serang-makkah-madinah.html#sthash.YkJ0enFN.dpuf

Thursday, August 22, 2013

Senjata Kimia di Suriah

Oleh: Dina Sulaeman*


Sebenarnya, soal bagaimana menyikapi pemberitaan soal Suriah, atau konflik apapun, sudah saya tulis di postingan saya sebelumnya : Cara Menganalisis Konflik.

Sebenarnya, bahwa ada Zionis di balik berkepanjangannya konflik di Suriah (juga Mesir, Lebanon, Irak, dll), juga bisa dibaca dari artikel saya yang ini: The Oded Yinon’s Plan

Sebenarnya, saya juga sudah panjang lebar mengungkap berbagai rekayasa informasi soal Suriah dan bagaimana cara memandang konflik ini dengan benar, di buku saya Prahara Suriah.

Sebenarnya, saya juga sudah posting ulang ‘Kumpulan Pemalsuan Data Foto Konflik Suriah’

Tapi, ketika kemarin (Rabu) muncul berita tentang penggunaan senjata kimia di Suriah, tetap saja para pendukung mujahidin merasa perlu mengintimidasi saya dengan mengirim inbox di FB, seolah-oleh senang sekali, bisa menyodorkan bukti kekejaman Assad.

Saya sungguh heran. “Mereka” ini sekarang sudah merasakan bagaimana jadi korban pemalsuan informasi, bagaimana foto-foto dibuat secara manipulatif untuk menyudutkan kelompok “mereka” (dan di saat yang sama, “mereka” juga melakukan cara serupa, memanipulasi foto untuk menyudutkan lawan “mereka”). “Mereka” sudah merasakan bagaimana presiden yang mereka puja dan sah secara demokratis dikudeta semena-mena.  “Mereka” gemar sekali berteriak-teriak ‘tabayun!’ Tapi tetap saja, pengalaman itu tidak membuat pikiran “mereka” terbuka. Terhadap pihak yang “mereka” benci, “mereka” berkeras tak mau bertabayun dan terus memakai kaca mata kuda.

Buat yang ingin mencari perimbangan info soal kasus terbaru di Suriah ini, bisa klik link-link berikut (saya tidak mau repot-repot menerjemahkannya).

http://www.liveleak.com/view?i=8da_1377112216#Y0kFdP9lmB9at2gQ.99

http://www.islamicinvitationturkey.com/2013/08/22/photo-al-jazzera-reuter-published-the-news-of-massacre-in-east-ghouta-damascus-one-day-before-the-massacre-happened-by-assad/
http://www.ibtimes.co.uk/articles/500506/20130821/syria-chemical-attack-accident-caused-free-syrian.htm

http://www.globalresearch.ca/was-the-syria-chemical-weapons-probe-torpedoed-by-the-west/5333671
atau ini ada yang berbahasa Indonesia: http://vendraminda.wordpress.com/2013/08/22/tidak-semua-orang-suka-informasi-atas-bukti-penggunaan-senjata-kimia-oleh-fsa/#more-729

Isu senjata kimia ini bukan hal baru. Pada tahun 2012 pun tuduhan serupa sudah dilemparkan para pemberontak (dan negara-negara Barat pendukung mereka) kepada Assad, tapi lalu berhasil dimentahkan. Bisa baca di sini:

http://rt.com/news/syria-chemical-weapons-plot-532/

Bahkan, pada bulan Mei 2013, pejabat PBB, Carla Del Ponte, sudah menyampaikan hasil penyelidikannya bahwa yang menggunakan senjata kimia di Suriah justru para pemberontak. Baca di sini: http://www.dailymail.co.uk/news/article-2320223/UN-accuses-Syrian-rebels-carrying-sarin-gas-attacks-blamed-Assads-troops.html

Dan masih banyak lagi, silahkan cari sendiri.

Apa tujuan pihak pemberontak melemparkan tuduhan penggunaan senjata kimia (dan bahkan mengorbankan warga sipil Suriah dalam aksi itu)? Tak lain tak bukan, ingin menggolkan persetujuan PBB untuk mengirim pasukan internasional menggulingkan Assad, sebagaimana dulu Barat telah menggulingkan Saddam atau Qaddafi. (Ingat, Saddam juga dituduh memiliki senjata biologis; dan setelah Saddam tewas dan Irak diduduki AS, terbukti bahwa itu berita bohong belaka).

Tapi saya akan kembali mengingatkan saja, mudah-mudahan ‘mereka’ ini bisa tersadarkan. Kalau tidak, ya apa boleh buat. Bahkan Rasulullah pun tugasnya hanya menyampaikan, apalagi saya yang sekedar blogger. Saya ulangi lagi kalimat yang entah berapa kali saya tulis, musuh umat Islam adalah Zionis, bukan yang lain.

Dan Zionis sangat cerdas, tak akan menyerang terang-terangan. Mereka menggunakan berbagai tipu daya, termasuk dengan membodoh-bodohi sebagian kaum muslimin, sehingga kaum muslimin saling berperang, sementara Zionis dan sekutunya santai-santai menonton sambil minum teh.

Berikut kutipan Dr. Mahatir Muhammad: “Kita ummat Islam memiliki 1,3 milyar penduduk yang seharusnya tidak bisa diabaikan begitu saja. Tapi kita tak bisa mengalahkan 6 juta Yahudi yang didukung AS dan Eropa karena Yahudi memerintah dunia melalui kaki-tangan mereka (proxy). Yahudi membuat kita berkelahi satu sama lain dan mati untuk mereka.”


NB: untuk  facebooker, silahkan  ikuti page Berita Harian Suriah atau Syria News Indonesia untuk mendapatkan informasi penyeimbang soal Suriah.


* Penulis adalah peneliti di Global Review Institute, penulis beberapa buku bestseller, kandidat doktor ilmu politik internasional dan blogger aktif. Tulisan-tulisannya bisa diakses disini.

ANTARA SOEKARNO DAN MOERSI (2)

Seperti sudah diperkirakan, jika Moersi dan Ikhwanul Muslimin tidak mau bersikap realistis dengan menerima "peta jalan" yang ditawarkan militer, mereka bakal menghadapi konsekuensi pahit yang tidak hanya diraskan oleh mereka, namun juga pendukung-pendukung mereka yang tidak bersalah, serta juga seluruh rakyat Mesir yang menghendaki kedamaian dan ketenteraman. Dan kekhawatiran itu akhirnya terjadi tgl 14 Agustus lalu ketika polisi dan militer Mesir membantai ratusan hingga ribuan pendukung Moersi.

Namun pembantaian itu tidak berhenti sampai di situ. Dua hari kemudian militer dan polisi kembali melakukan pembantaian yang menewaskan 178 pengikut Moersi. Selanjutnya pada tgl 18 Agustus sebanyak 36 tahanan Ikhwanul Muslimin tewas di penjara diduga akibat penyiksaan. Sehari kemudian terjadi serangan teroris terhadap aparat keamanan Mesir di Sinai yang menewaskan 25 tentara Mesir. Di antara peristiwa-peristiwa itu terjadi berbagai aksi kekerasan yang menewaskan belasan orang di berbagai penjuru Mesir, termasuk pembakaran tempat-tempat ibadah.

Kekacauan yang terjadi akibat konflik internal di Mesir itu hanya memberikan keuntungan bagi satu pihak, yaitu Israel.

Setelah Libya dan Irak dilemahkan oleh serangan Amerika dan NATO serta sekutu-sekutunya, sedangkan Syria tengah dihancurkan oleh konflik bersenjata, Mesir adalah satu-satunya kekuatan militer Arab yang bisa mengancam eksistensi Israel. Maka Mesir pun mendapat gilirannya.

Lalu siapa yang bertanggungjawab atas penghancuran Mesir saat ini? Jendral al-Sisi dan pendukung-pendukungnya memang harus bertanggungjawab. Namun mereka yang mengkondisikan kudeta dan pertumpahan darah juga harus bertanggungjawab. Dan mereka itu adalah Moersi dan para pemimpin Ikhwanul Muslimin Mesir.

Mengapa Moersi dan Ikhwanul Muslimin begitu ngotot mempertahankan kekuasaan pada saat kondisi tidak mendukung, sungguh sangat tidak difahami oleh akal sehat. Sejarah Islam yang dipercayai orang-orang Ikhwanul Muslimin sendiri mengajarkan untuk melakukan tindakan politik secara realistis. Ketika kaum muslimin masih lemah dan menghadapi ancaman pembantaian, Nabi Muhammad S.A.W memerintahkan kaumnya untuk ber-"taqiyah" alias menyembunyikan keimanan demi keselamatan jiwa. Baru setelah umat Islam memiliki kekuatan, Nabi memerintahkan kaum muslimin untuk angkat senjata, itupun dengan syarat-syarat yang cukup ketat. Di sisi lain Islam juga mengecam tindakan merusak diri sendiri apalagi tindakan bunuh diri.

Saya mengagumi perjuangan Hizbollah hingga berhasil mengalahkan Israel dalam beberapa pertempuran dan kini menjadi kelompok yang paling berpengaruh di Lebanon. Padahal sebelum munculnya Hizbollah dan kelompok perjuangan bersenjata Gerakan Amal awal tahun 1980-an, kaum Shiah Lebanon hanyalah warga kelas 2. Bahkan para pengungsi Palestina yang menjadi tamu di Lebanon berani melakukan tindakan-tindakan pelecehan terhadap mereka tanpa rasa takut.

Hizbollah sangat menjauhi aksi-aksi serangan bunuh diri. Kalau pun mereka melakukan serangan "teroris" seperti ketika membom markas tentara Amerika dan Perancis tahun 1983, mereka melakukannya dengan menggunakan "remote control" jarak jauh. Hizbollah juga tidak pernah (sepanjang pengetahuan saya) melakukan serangan teror yang ditujukan terhadap sasaran-sasaran sipil. Hizbollah melakukan semua aksinya dengan cermat dan proffesional.

Lalu ketika saya bandingkan dengan "perjuangan" para Ikwanul Muslimin di Mesir saat ini, sungguh saya menyaksikan suatu perbedaan yang sangat prinsipal. Para Ikhwan itu tampak seperti orang-orang bodoh yang putus asa, meski ditutupi dengan retorika "jihad". Manusia berakal sedikit saja tidak akan pernah berfikir Ikhwanul Muslimin bisa mengalahkan militer Mesir dengan kekerasan. Ikhwanul Muslimin bukan organisasi bersenjata yang memiliki milisi sebagaimana Hizbollah atau Hamas Palestina. Bahkan jika pun saat ini mereka memaksakan diri untuk membentuk milisi demi melawan militer, mereka hanya akan menciptakan kelompok-kelompok teroris sebagaimana mereka yang kini memerangi pemerintah Syria. Padahal para teroris itu gagal menjatuhkan kekuasaan regim Syria yang secara militer jauh lebih lemah dibanding Mesir, bahkan meski telah mendapat bantuan tanpa batas dari Amerika, Israel, Uni Eropa, Turki dan negara-negara Arab.

Selain "akal" dan "rasio", perjuangan "jihad" juga membutuhkan kepekaan "nurani", karena dengan itulah "pertolongan" Tuhan akan datang. Yang terakhir itulah yang juga membedakan antara Soekarno dengan Moersi. Jika Soeharno cukup memiliki hati nurani untuk menjauhi pertumpahan darah yang tidak perlu, tidak demikian dengan Moersi yang justru memprovokasi pendukung-pendukungnya yang lugu untuk melakukan bunuh diri demi mereka.