Saturday, September 29, 2012

SANG TERPILIH (RELOADED) 4

Heloh mestinya tahu sejak awal keterlibatan Joyowi dengan "organisasi persaudaraan", yaitu ketika ia mulai sering mengacung-ngacungkan tangannya membentuk tanda "el diablo sign" atau "tanduk setan". Namun kesibukannya meningkatkan citra diri membuatnya teledor dan lupa dengan dinamika "organisasi".

Memang "organisasi" memiliki banyak cabang yang semuanya mengarah pada satu sosok misterius yang akhir-akhir ini sering disebut-sebut sebagai "big brother", sosok yang tingkatnya jauh di atas George Soros yang telah menghancurkan ekonomi kawasan Asia Timur dalam krisis monoter tahun 1997-1998. Dan Joyowi tidak termasuk dalam cabang yang diikuti Heloh dan PM Toh.

Joyowi direkrut "organisasi" sekitar 10 tahun lalu, tatkala ia masih menjadi penjual mebel pinggiran jalan. Kesahajaannya yang menarik simpati orang serta latar belakang pendidikannya yang cukup baik adalah faktor yang menarik "organisasi" untuk merekrutnya. Namun istrinya-lah yang membuat keputusan perekrutan dilakukan. Istrinya adalah keturunan dari HFJ Sneevliet, orang yahudi Belanda pendiri komunisme Indungsia, melalui salah seorang gundhik-nya yang warga lokal.
Joyowi sendiri sebenarnya masih termasuk golongan "darah biru". Ia masih keturunan dari RM Adisoeryo, seorang priyayi Boeitenzorg yang disebut-sebut oleh sastrawan-sejarawan Prayoedya Atanta Noer sebagai pendiri Sarekat Islam, organisasi pergerakan nasional pertama di Indungsia yang berjuang membebaskan Indungsia dari penjajahan. Bagi yang mau berfikir sedikit tentu saja klaim itu sangat mengherankan. Bagaimana mungkin seorang priyayi Boeitenzorg (markas pemerintahan penjajah Belanda di Indungsia) yang dekat dengan sang Gubernur Jendral, menjadi pendiri organisasinya orang-orang santri-pengusaha.

Tentu saja Prayoedya berbohong. Ia, yang sangat membenci Islam, sengaja mengaburkan peran orang-orang Islam dalam pergerakan kemerdekaan Indungsia. Faktanya adalah Sarekat Islam didirikan oleh Haji Samanhoedi, seorang pengusaha batik dari Solo.

Kebencian Prayoedya terhadap Islam tampak jelas dalam karya-karyanya. Tidak hanya dalam karya-karyanya yang fiksi, memoarnya waktu dipenjara di sebuah pulau terpencil karena keterlibatannya dalam partai komunis Indungsia juga disisipi dengan kisah-kisah anti-Islam. Tokoh antagonis kesukaannya adalah seseorang berdarah Arab. Dikisahkan dalam memoarnya itu tentang seorang keturunan Arab Indungsia sesama anggota partai komunis Indungsia yang dipenjara, yang memiliki sifat-sifat licik dan pengecut. Ia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa hampir tidak ada orang Arab yang menjadi komunis kecuali ia seorang Arab yahudi.

Gamal Abdul Nasser, Yasser Arafat, Hafez al Assad, Khadaffi, Saddam Hussein adalah orang-orang sosialis sekuler yang anti-agama. Namun mereka tidak pernah menjadi komunis. Karena sekali mereka mengklaim sebagai komunis, bahkan keluarganya sendiri akan meninggalkannya dan mereka akan dianggap seorang yang "kafir najis".

SPANYOL TERANCAM PERANG SAUDARA

Spanyol pernah mengalami peristiwa perang saudara yang sangat keras dan kejam sebelum terjadinya Perang Dunia 2. Sebagai kelanjutan dari konspirasi yahudi internasional untuk menghancurkan negara-negara agama Eropa setelah Perang Sipil Inggris, Revolusi Perancis dan Revolusi Bolshevik Rusia, Spanyol menjadi sasaran berikutnya. Dengan menggunakan komunis sebagai alatnya, yahudi internasional berupaya merebut kekuasaan di Spanyol dengan kekerasan. Namun rakyat Spanyol yang religius dan nasionalis, melawan di bawah kepemimpinan Jendral Franco dan para pendeta Katholik. Perang sipil kemudian meluas setelah Uni Sovyet, kaum komunis dan zionis internasional (terutama Inggris dan Amerika) mengerahkan kekuatan membantu pemberontak komunis, dengan senjata maupun ribuan personil militer. Sementara Jendral Franco mendapat dukungan Jerman (dipimpin Hitler) dan Italia (dipimpin Mussolini). Akhirnya Jendral Franco pun berhasil memenangkan peperangan. Terima kasih kepada Hitler dan Mussolini.

Kini ancaman perang saudara melanda kembali di Spanyol akibat krisis ekonomi yang melanda negara-negara Eropa termasuk Spanyol.Spanyol telah sampai pada puncak penderitaan akibat krisis ekonomi: tumpukan hutang yang terus membebani keuangan negara, kredit macet sektor properti yang membengkak, tingkat pengangguran yang mencapai 25% yang sebagian besarnya adalah angkatan muda, ditambah berbagai aksi kerusuhan menentang program "penghematan" pemerintah. Kini masalah itu semakin serius setelah provinsi otonom Catalonia, wilayah paling makmur negeri Spanyol, mengancam untuk memisahkan diri.

Krisis politik dampak krisis ekonomi ini bermula 2 minggu lalu di ibukota Catalonia, Barcelona, ketika sejuta lebih warga Catalonia (total penduduk provinsi ini 7,5 juta jiwa) melakukan aksi demonstrasi di jalanan menuntut kemerdekaan.

Perselisihan antara Catalonia dengan pemerintah pusat sebenarnya telah berlangsung lama, namun krisis ekonomi yang terjadi sekarang menambah krisis itu mencapai puncaknya. Catalonia menganggap mereka terlalu besar menanggung beban krisis. Di bawah kebijakan fiskal yang berlaku, mereka harus membayar €16 setiap tahunnya kepada pemerintah pusat dan itu membangkrutkan ekonomi provinsi Catalonia. Dan kini, dengan rencana penghematan anggaran pemerintah dengan mengurangi anggaran sosial dan pendidikan, beban itu terasa semakin berat.

Pada hari Kamis (20/9) Presiden Catalonia Artur Mas bertemu perdana menteri Mariano Rajoy. Awalnya Mas bermaksud meminta dilakukan perubahan kebijakan fiskal terhadap Catalonia. Namun demonstrasi besar-besaran menuntut kemerdekaan membuat pertemuan gagal. Rajoy menolak Mas dengan mengigatkannya bahwa konstitusi tidak mengijinkan adanya pemisahan wilayah.

"Konstitusi perlu dimodifikasi atau tidak, namun tidak boleh mengabaikan keinginan rakyat," balas Mas lantang seusai pertemuan.

Sebagai pemimpin Democratic Convergence of Catalonia sekaligus koalisi "Convergència i Unió (CiU)" yang memerintah Catalonia, ia mewakili kelas menengah Catalonia dan dukungannya pada kemerdekaan hanya sebuah ambisi lama. Namun ambisi itu seakan kini menemukan jalannya.

"Catalonia akan mengikuti jalannya," katanya. Dan tidak terlalu lama lagi parlemen Catalonia akan menentukan sikap tentang jalan itu.

"Illegal dan berbahaya," kata menlu Spanyol José García-Margallo menanggapi isu pemisahan diri Catalonia. Ia mengancam jika memisahkan diri, Catalonia tidak akan pernah diakui sebagai anggota Uni Eropa.

Namun demikian sehari setelah pertemuan Mas dan Rajoy, jubir CiU Francesc Homs meningkatkan langkah menuju pemisahan. Setelah pemilu yang kemungkinan akan digelar tgl 25 November, parlemen Catalonia kemungkinan akan menginiasi upaya pemisahan diri, baik melalui referendum atau bahkan pernyataan pemisahan oleh parlemen. Homs menggambarkan Spanyol sebagai "singa" yang menyerang "kijang" (Catalonia).

Selain dampak ekonomi yang akan semakin menghancurkan Spanyol, pemisahan Catalonia memungkinkan terjadinya perang saudara yang berdarah-darah sebagaimana perang sipil tahun 1930-an. Atas masalah ini militer Spanyol telah menentukan sikapnya.

"Kemerdekaan Catalonia? Langkahi dulu mayat saya," kata Kolonel Francisco Alaman. "Bahkan jika seekor singa tengah tertidur, jangan pernah membangunkannya karena ia akan menunjukkan kekuatannya," tambahnya.



Ref:
"Spain Might Break Apart"; Testosterone Pit; 21 September 2012


Friday, September 28, 2012

UNTUK PARA PENGUNJUNG SETIA

Alhamdulillah. Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberi kekuatan kepada saya (blogger) untuk terus menulis dan meng-update artikel-artikel dan berita-berita selama 4 tahun lebih.

Ketika pertama kali menulis artikel di blog ini, saya hanya berharap tulisan-tulisan saya dibaca oleh orang. Tidak peduli dengan jumlahnya, sepanjang masih ada yang membaca, meski hanya 1 orang per-hari, saya akan terus menulis. Demikian tekad saya. Rupanya blog ini mendapat sambutan baik di masyarakat, khususnya di Indonesia. Pelan namun pasti jumlah pengunjung harian terus meningkat. Peningkatan signifikan terjadi setelah saya mempostingkan tulisan bersambung "Sang Terpilih" yang membuat pengunjung harian blog mencapai 700 hit perhari dari sebelumnya hanya sekitar 200-an. Kenaikan signifikan selanjutnya terjadi setelah saya memposting tulisan tentang pangakuan Anggito Abimanyu tentang subsidi BBM yang sempat membuat heboh dunia maya Indonesia. Akibat tulisan itu blog ini pernah dikunjungi hampir 15.000
hit per-hari. Dan setelahnya secara stabil blog ini dikunjungi oleh sekitar 1.000 hit per-hari.

Jumlah pengunjung yang terus meningkat itu membuat saya bertambah semangat untuk lebih aktif meng-update tulisan-tulisan di blog ini, dan hal ini berpengaruh sangat signifikan terhadap kenaikan pengunjung harian blog ini. Saat ini jumlah pengunjung harian blog ini telah menembus angka 2 ribu-an hit. Saya boleh berbangga karena dari indikator itu blog ini ternyata tidak kalah populer dengan blog-blog papan atas tanah air. (Sebagai perbandingan blog Catatan Dahlan Iskan juga dikunjungi oleh 2.000-an pengunjung setiap harinya).

Saya tidak terlalu peduli dengan indikator Alexa Rank yang menempatkan blog ini di peringkat "jeblok", karena saya tahu Alexa memberikan penilaian negatif pada blog-blog yang "numpang" di provider-provider seperti "blogspot" dan "wordpress". Selain itu cara pemeringkatan Alexa juga terasa tidak rasional. Contohnya, ketika pengunjung harian blog ini masih sekitar 1.000-an dan Google Pagerank-nya adalah 1, Alexa memberi peringkat 1.5 jutaan. Namun ketika pengunjungnya mencapai 2 ribu-an dan Pagerank meningkat menjadi 2 seperti sekarang ini, Alexa Rank-nya justru melorot ke angka 3 juta-an. Ketidak rasionalan juga terlihat dari bagaimana Alexa tidak memberikan peringkat pada blog populer namun isinya bertentangan dengan aspirasi orang-orang yahudi, seperti blognya DR. David Duke.

Namun meng-update blog secara konsisten, apalagi dengan tulisan-tulisan sendiri, ternyata bukan pekerjaan mudah. Banyak blog-blog besar yang "mati" karena pengelolanya tidak kuat untuk secara konsisten mengupdate blognya. Termasuk saya. Seringkali saya mengalami kesulitan untuk mengupdate blog ini karena tanaga dan pikiran saya tersita oleh pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

Ketika mulai membuat blog ini saya tidak pernah membayangkan untuk memanfaatkan blog ini untuk mendapatkan keuntungan finansial darinya. Bahkan ketika blog ini telah mulai dikenal dan beberapa teman pernah menyarankannya. Namun sekitar setahun yang lalu setelah beberapa usaha kecil-kecilan yang saya rintis belum memberikan hasil yang diharapkan. Saat ini saya tengah membutuhkan suntikan dana untuk menambah modal demi menjaga "tungku dapur tetap mengebul". Bagi para pengunjung yang peduli, pada
pribadi saya atau pada keberadaan blog ini saya, saya sangat berharap kepeduliannya.

Saya tidak ingin menyediakan kolom iklan dalam blog ini agar blog ini tidak menjadi blog komersial. Dalam hal ini yang saya lakukan adalah menghimbau para pengunjung setia blog ini untuk menyisihkan sebagian hartanya menjadi donatur bagi blog ini dengan mengirimkannya ke rekening berikut:

Bank Mandiri Rek. No. 106-00-0430519-2, A/N Cahyono Adi.

Dengan menjadi donatur, otomatis pengunjung turut berperan menjaga eksistensi blog ini sekaligus ikut menjadi "pemilik" blog ini, lengkap dengan segala visi dan misi yang menyertainya sebagai "penyebar kebenaran", insya Allah.

Saya tidak ingin memberi batasan donasi, 1.000 rupiah, 10.000 rupiah, atau bahkan sejuta rupiah, saya anggap sebagai bentuk dukungan atas keberadaan blog ini.

Dan sebelumnya perkenankanlah mengutip satu ayat dalam Al Qur'an mengenai keutamaan berkorban:

Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar

Demikian, atas perhatian dan dukungannya saya ucapkan terima kasih.

Blogger,

Cahyono Adi.

Thursday, September 27, 2012

SADAT KHIANATI SYRIA DALAM PERANG YOM KIPPUR

Sesuai janji saya beberapa waktu lalu bahwa saya akan memaparkan sebagian dari fakta sejarah perjuangan bangsa Syria melawan kekuataan zionis Israel, berikut saya sampaikan fakta-fakta sejarah Perang Yom Kippur yang melibatkan Syria dalam perang hidup mati melawan Israel. Namun berbeda dengan versi "resmi", tulisan ini berdasarkan "edisi revisi", berasal dari file rahasia yang ditulis dubes Sovyet untuk Mesir Vladimir M. Vinogradov yang kemudian ditulis dalam sebuah artikel oleh penulis berdarah yahudi Israel Shamir yang dimuat di situs independen "Counterpunch" dengan judul "What Really Happened in the Yom Kippur War?".

Menurut tulisan itu Presiden Mesir Anwar Sadat telah mengkhianati Syria dalam Perang Yom Kippur tahun 1973 demi memenuhi ambisi pribadinya. Dalam pengkhianatannya terhadap Syria, Sadat bekerjasama dengan pemimpin Israel Golda Meir serta menlu Amerika Henry Kissinger.

Menurut versi "resmi" Perang Yom Kippur yang dimulai tgl 6 Oktober 1973 dimulai dengan aksi serangan dadakan Mesir dan Syria secara serempak terhadap Israel. Pasukan Mesir berhasil menerobos Sinai (wilayah Mesir yang diduduki Israel sejak Perang 6 Hari tahun 1967) sejauh beberapa mil dan pasukan Syria menerobos Dataran Golan (wilayah Syria yang direbut Israel tahun 1967). Kedua serangan terpisah namun terkoordinasi rapi itu menimbulkan kerugian besar bagi Israel sekaligus menjadi momen pertama kalinya dimana Arab berhasil mengalahkan Israel. Namun kemudian Israel melakukan serangan balik dan berhasil memukul mundur Syria dari Golan dan mengancam balik ibukota Damaskus. Disusul kemudian serangan balik Israel atas Mesir yang berhasil menerobos Mesir dan mengepung Tentara Ketiga Mesir. Perang akhirnya berakhir melalui gencatan senjata yang disponsori Amerika dengan posisi tidak ada pihak yang menang maupun kalah.

Menurut Vinograd aksi serangan Mesir dan Syria yang menjadi awal peperangan sama sekali bukan aksi dadakan. Aksi tersebut telah diketahui, bahkan dirancang bersama oleh Sadat, Golda Meir dan Kissinger. Perencanaan bahkan mencakup penghancuran tentara Syria dan pengepungan Tentara Ketiga Mesir (1 Tentara terdiri dari beberapa korps, 1 korps terdiri dari beberapa divisi, dan 1 divisi berkekuatan sekitar 10.000 personil militer. Satu Tentara berkekuatan sekitar 200-300 ribu personil).
Jalannya peperangan juga menimbulkan banyak pertanyaan. Misalnya saja, mengapa tentara Mesir berhenti melakukan serangan setelah menerobos Sinai dan membiarkan Tentara Ketiga terpencil sendirian tanpa penjagaan? Mengapa Mesir membiarkan divisi tank Ariel Sharon menerobos pertahanan Mesir dan mengepung Tentara Ketiga? Mengapa tidak ada pasukan cadangan Mesir di Tepi Barat Terusan Suez yang bisa mencegah pengepungan Tentara Ketiga?

Tentang hal ini Vinogradov menulis: "Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak bisa dijawab selama kita menganggap Sadat sebagai seorang patriot bagi bangsa Mesir. Pertanyaan-pertanyaan itu baru bisa dijawab seluruhnya jika kita mempertimbangkan adanya kolusi antara Sadat dengan pemimpin-pemimpin Israel dan Amerika yang masing-masing dari mereka mencoba meraih tujuan masing-masing. Suatu konspirasi di mana masing-masing pemain tidak mengetahui sepenuhnya tujuan pemain lainnya. Suatu konspirasi dimana masing-masing pemain berusaha meraih hasil yang lebih besar dari kesepakatan semula."

Ketika Sadat mulai menduduki jabatannya sebagai Presiden Mesir sepeninggal Gamal Abdul Nasser, ia menanggung beban moral yang tidak tertanggungkan: sebagai pecundang besar Perang 6 Hari tahun 1967. Ia adalah komandan pasukan Mesir dalam perang yang memalukan itu. Hanya dalam waktu 6 hari Israel bisa mencaplok Gaza dan Sinai dari Mesir, Dataran Golan dari Syria, dan mengusir Yordania dari Al Quds (Jerussalem). Dan bahkan ketika Arab belum sempat melakukan serangan balik untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang diduduki Israel, mereka sudah menerima tawaran gencatan senjata. Tentu saja hal itu terjadi karena lemahnya kepemimpinan para pemimpin Arab, atau telah terjadi konspirasi untuk keuntungan Israel.

Sadat tidak saja menanggung malu di hadapan rakyat Mesir, namun juga di hadapan seluruh bangsa Mesir mengingat Mesir adalah "pemimpin" di antara bangsa Arab karena kekuatan militer dan jumlah penduduknya. Beban itu baru bisa hilang jika ia bisa menunjukkan sebagai pemimpin yang berani dan tangguh dengan menyerang Israel.

Namun untuk memulai perang, Sadat tidak mendapat dukungan Uni Sovyet. Sebaliknya, ambisi pribadinya yang besar tercium oleh Henry Kissinger, menlu Amerika sekaligus seorang zionis sejati. Kissinger pun menawarkan solusi: Bersama Israel, Amerika mengijinkan Mesir menyerang Israel dan merebut kembali sebagian Sinai. Namun pada akhirnya Israel akan memukul balik Mesir ke perbatasan sebelum perang. Terakhir Amerika akan campur tangan untuk menfasilitasi gencatan senjata.

Di sisi lain Mesir terjalin perjanjian militer dengan Syria yang mewajibkan setiap perang yang melibatkan Mesir otomatis juga melibatkan Syria. Syria dipimpin oleh Haffez al Assad, juga komandan perang dalam Perang 6 Hari. Seperti Sadat, ia pun memiliki obsesi untuk menyerang Israel dan merebut kembali Dataran Golan milik Syria. Bedanya dengan Sadat, Haffez benar-benar menjadikan Golan sebagai musuh pribadinya dengan Israel yang tidak akan ditukarnya dengan apapaun.

Maka Mesir dan Syria pun terlibat dalam perencanaan serangan bersama terhadap Israel. Namun diam-diam Sadat telah membuat kesepakatan dengan Kissinger dan Golda Meir untuk mengorbankan Syria. Sebenarnya tidak hanya Syria, namun juga pasukan penjaga perbatasan Israel sebagaimana juga Tentara Ketiga Mesir.

Selama masa dekolonisasi setelah berakhirnya Perang Dunia 2, Amerika kehilangan pengaruhnya di Timur Tengah dengan minyaknya yang melimpah, Terusan Suez yang vital dan menguntungkan, serta penduduknya yang padat sebagai pasar. Sekutunya, Israel, harus didukung, namun negara-negara Arab juga semakin kuat. Israel harus dibuat flexibel dan sikap kerasnya terhadap negara-negara Arab harus diredam. Maka Israel harus dilindungi sekaligus dihancurkan arogansinya. Hal itu hanya bisa terjadi jika Mesir bisa "memukul keras" Israel untuk kemudian diselamatkan Amerika.

Di sisi lain Amerika juga membutuhkan bantuan Israel untuk mengukuhkan kedudukannya di Timur Tengah karena saat itu Amerika hanya mempunyai 2 sekutu, yaitu Israel dan Saudi Wahabiah. Jika pengaruh Amerika menguat di Timur Tengah, maka Israel pun ikut "terangkat derajatnya". Sementara Sadat kurang menyukai Uni Sovyet dan kekuatan-kekuatan progressif di negerinya, ia bisa dibujuk untuk bergabung dalam poros Amerika-Israel-Saudi. Sementara Syria, kekuatan Arab progressif yang masih teguh memusuhi Israel, bisa diatasi secara militer dan dihancurkan.

Maka setelah tercapai kesepakatan rahasia antara Sadat, Kissinger dan Meier, disusunlah sebuah skenario. Mesir akan dibiarkan menerobos Sinai dengan menyeberangi Terusan Suez dan Israel hanya akan mempertahankan lembah menuju Mittla and Giddi. Sementara untuk Syria diputuskan untuk dihancurkan secara militer. Itulah sebabnya Israel lebih banyak mengkonsentrasikan pasukannya di perbatasan timur dengan Syria daripada perbatasan barat dengan Mesir meski yang terakhir ini memiliki kekuatan militer jauh lebih besar. Adapun beberapa ribu tentara Israel yang ada di perbatasan Suez, sengaja dikorbankan.

Namun sebagaimana aksi-aksi konspirasi lainnya, tidak semua aspek berjalan sesuai rencana. Demikian juga dalam konspirasi Perang Yom Kippur. Tidak seperti yang diperkirakan, Uni Sovyet dengan mengabaikan resiko terlibat konflik dengan Amerika, ternyata sangat antusias membantu Arab dengan gelontoran senjata yang dikirim langsung dengan pesawat-pesawat pengangkut militernya. Dan senjata-senjata itu adalah yang termodern pada masanya, khususnya rudal-rudal anti tank. Masalah lainnya adalah ternyata senjata-senjata yang dikirimkan Sovyet ternyata jauh lebih unggul dibanding senjata Israel yang dipasok Amerika.

Sebelum Perang Yom Kippur, Israel sering mengolok-olok tentara Arab yang kebanyakan menderita penyakit phobi atau ketakutan terhadap tank. Mereka berlarian dari posnya jika mendengar atau melihat tank-tank Israel menuju ke posisi mereka. Namun dengan senjata-senjata anti-tank "Sagger" yang akurat dan cukup dipanggul oleh seorang tentara, Mesir tiba-tiba saja menjadi kampiunnya perang tank. Senjata satu itu bertanggungjawab atas hancurnya 800 sampai 1200 tank Israel.

Maka pasukan Mesir dengan "lenggang kangkung" menerobos Sinai. Gema "Arab mengalahkan Israel!" menggema di seluruh Arab dan bahkan dunia, namun itu justru membuat Sadat bingung. Untuk mencegah skenario lebih melenceng dari rencana, Sadat pun memerintahkan pasukan Mesir untuk berhenti. Mereka hanya diperintahkan untuk menunggu tentara Israel.

Namun saat itu Israel masih sibuk menghadapi Syria di front timur. Merasa aman dari ancaman Mesir, Israel pun mengerahkan seluruh kekuatannya menghadapi Syria. Syria yang awalnya sukses menerobos Golan, akhirnya terdesak mundur. Haffez al Assad meminta pasukan Mesir untuk maju demi mengurangi tekanan atas Syria, namun Sadat menolak. Tentara Mesir tetap diam tidak bergerak meski tidak ada satu unit pun tentara Israel menghadang mereka. Saat itu juga Haffez al Assad (ayah dari Presiden Bashar al Assad) sadar kalau Sadat telah mengkhianatinya.

Sebagaimana Sadat, para pemimpin Israel pun terkejut dengan perkembangan perang. Syria memang mundur, namun setiap meter kemajuan Israel harus dibayar dengan mahal. Hanya pengkhianatan Sadat lah yang telah menyelamatkan Israel dari Syria. Skenario penghancuran total pasukan Syria gagal dilakukan, namun Syria juga tidak mampu lagi melakukan offensif baru.

Israel kemudian mengalihkan konsentrasinya ke barat. Kali ini Golda Meir, yang kecewa pada Sadat yang telah menghancurkan tentaranya dengan terlalu kejam, memutuskan untuk menghukum Sadat. Ia pun memindahkan sebagian besar pasukannya yang telah dilengkapi dengan senjata-senjata terbaru Amerika, ke barat.

Kala itu Yordania, yang terlibat dalam peperangan dengan mengirimkan pasukan ekspedisi ke pihak Syria, mendapat kesempatan untuk memotong jalur transportasi Israel dari Utara ke Selatan. Raja Yordania Hussein pun mengajukan usulnya ke Sadat dan Haffez. Haffez dengan gembira menerima usul itu, namun Sadat menolak.

Dalam pengakuannya kepada Vinogradov kemudian, Sadat memberikan jawaban yang tidak rasional menurut Vinogradov. Soal berhentinya tentara Mesir di Sina, Sadat berdalih ia tidak ingin pasukannya menghabiskan energi mencari tentara Israel. Sedang mengenai proposal Raja Hussein Sadat mengaku tidak percaya dengan kemampuan tempur pasukan Yordania. Jika Yordania diserang Israel maka Mesir terpaksa harus menyelamatkannya.

Padahal bahkan para pemimpin Israel bisa memastikan, jika saja pasukan Mesir maju, dengan mudah mereka akan membebaskan seluruh Sinai dan Gaza dari pendudukan Israel. Vinogradov menulis bahwa diamnya pasukan Mesir adalah karena Sadat menunggu Amerika turun tangan. Namun yang datang ternyata adalah hukuman Israel.

Kala itu Tentara Ketiga Mesir berada 40 km dari posisi pasukan pendukungnya, Tentara Kedua. Padahal seorang kadet militer yang masih hijau saja tahu, hal itu sangat membahayakan. Membiarkan satu pasukan besar tanpa pelindung di garis belakangnya sama saja dengan menghancurkan pasukan itu. Musuh bisa dengan mudah menerobos dan kemudian mengepung pasukan tersebut hingga hancur perlahan-lahan. Sebagaimana terjadi pada Tentara Ketiga Jerman dalam Perang Dunia II yang terkepung oleh pasukan Uni Sovyet justru ketika tengah mengepung kota Stalingrad. Seluruh pasukan berkekuatan lebih dari 300.000 tentara itu pun hancur dan hanya 90.000 tentara tersisa yang ditawan Uni Sovyet.

Maka pasukan Israel di bawah komando Ariel Sharon menerobos "pertahanan" Mesir sekaligus memotong jalur transportasi antara Tentara Kedua dengan Tentara Ketiga sekaligus secara efektif menjadikan Tentara Ketiga terkepung di Sinai. Tidak hanya itu, tank-tank Ariel Sharon bahkan menyebarangi Terusan Suez dan mengancam kota-kota utama Mesir. Pada saat ini Amerika baru bertindak untuk "menyelamatkan Mesir".

Gencatan senjata pun ditetapkan melalui Konperensi Genewa yang diboikot Syria. Dan sejak saat itu terjadi perubahan orientasi politik luar negeri Mesir yang sangat tajam. Sadat menjauhi Uni Sovyet dan mendekati Amerika, sikap politik yang selanjutnya ditiru oleh pemimpin-pemimpin Arab lainnya. Ia bahkan berkoar-koar bahwa Sovyet tidak serius membantunya dalam perang.

Selain Amerika yang menangguk keuntungan politis, Sadat juga demikian halnya. Ia muncul sebagai "pahlawan baru Arab" yang berhasil mengalahkan Israel. Kamun ia tidak bisa berlama-lama menikmati kemenangannya, peluru-peluru tajam tentaranya yang merasa dikhianati, menembus jantungnya dan menewaskannya tidak lama kemudian.


ISRAEL GAGAL, IRAN SUKSES

(PERCOBAAN RUDAL TERBARU)



Uji coba rudal "Arrow 3", senjata pertahanan anti rudal paling modern Israel dinyatakan ditunda hingga akhir tahun karena alasan yang tidak jelas. Demikian laporan majalah mingguan Amerika "Space News" sebagaimana dikutip oleh " Globes" baru-baru ini.

Pengembangan "Arrow 3" sebenarnya telah terlambat selama setahun dari jadwal semula. Para ahli yang terlibat dalam proyek ini menolak menyebut alasan penundaan ujicoba yang mestinya dilakukan bulan September ini. Namun diperkirakan masalahnya cukup serius karena rudal tersebut harus dikirim kembali dari lokasi peluncuran ke sebuah instalasi perbaikan milik Israel Aerospace Industries.

Seorang sumber dari dephan Amerika menyebutkan kepada “Space News” bahwa penundaan ujicoba tersebut merupakan yang pertama kali terjadi, disebabkan karena adanya "tambahan pekerjaan yang diperlukan untuk memperbaiki satu masalah".

Direktur Israel Missile Defense Organization, Yair Ramati, dikabarkan telah melaporkan masalah tersebut kepada direktur U.S. Missile Defense Agency Letjend Patrick O’Reilly dalam sebuah konperensi di Berlin minggu lalu.
Ujicoba ini sedianya akan menjadi yang pertama dari ujicoba sistem secara keseluruhan. Sebelumnya tiap sub-sistem telah menjalani ujicoba dan berhasil baik. Rudal "Arrow 3" merupakan pengembangan dari rudal "Arrow 2" dan dibuat oleh kerjasama antara perusahaan negara Israel Aerospace Industries dan Boeing Company dari Amerika. Rudal ini ditujukan untuk mempertahankan Israel dari ancaman rudal-rudal jarak jauh Iran seperti Shehab-3 serta rudal Sejjil-2 yang lebih canggih yang tengah dikembangkan Iran. "Arrow 3" memiliki daya jangkau 2 x lebih tinggi dari seri pendahulunya karena dibuat 2 tingkat dengan masing-masing tingkat memiliki sistem pendorongnya sendiri.

Menurut keterangan Itzak Kaya, kepala program pengembangan rudal "Arrow 3", ujicoba terakhir akan meliputi simulasi intersepsi (tumbukan) untuk menguji kemampuan deteksi rudal "Arrow 3". Banyak analis yang meragukan efektifitas rudal-rudal "Arrow". Baik "Arrow 1" maupun "Arrow 2" belum pernah teruji dalam pertempuran sebenarnya. Demikian juga halnya "Arrow 3" yang diragukan kemampuannya, meski telah mendapat tambahan kemampuan, untuk menghentikan "hujan rudal" yang dilancarkan Iran.

"Saya tidak bisa menjamin bahwa setiap rudal yang datang akan bisa dijatuhkan. Tidak ada perlindungan 100% dan tidak semuanya sukses. Namun saya pastikan bahwa setiap rudal Iran akan mendapatkan 1 rudal "Arrow" yang akan menjatuhkannya," kata Uzi Rubin, pakar rudal Israel yang pernah menjadi komandan satuan rudal Israel kepada radio tentara Israel, "IDF Radio" baru-baru ini.

Menurut perkiraan Rubin Iran memiliki 300 sampai 400 rudal Shehab-3 yang bisa menjangkau Israel dengan akurasi tinggi.

Sementara itu Iran menyatakan sukses melakukan uji coba rudal anti-kapal dalam ujicoba yang dilakukan di Selat Hormuz. Rudal tersebut ditembakkan secara simultan dan menghancurkan sasaran "sasaran besar" seukuran kapal perang dan menenggelamkannya dalam waktu 50 detik. Demikian pernyataan Jendral Ali Fadavi, komandan pasukan Pengawal Revolusi sebagaimana dikutip media Iran, "Fars", Rabu (25/9). Namun Fadavi tidak menyebutkan nama rudal yang dimaksud. Iran memiliki beberapa rudal anti-kapal, buatan sendiri maupun Cina dan Rusia. Salah satua rudal anti kapal Iran adalah rudal balistik Khalij Fars yang sukes diujicoba pertengahan tahun ini dalam latihan perang.

Laporan "Fars" tersebut mengindikasikan bahwa Iran juga melakukan latihan perang di tempat yang tidak jauh dari lokasi latihan perang yang dilakukan Amerika dan sekutu-sekutunya di Teluk Parsia yang telah dimulai minggu lalu.

Fadavi tidak membantah maupun membenarkan latihan perang yang dilaksanakan Iran. Namun ia menyebutkan bahwa Iran akan melaksanakan latihan perang besar-besaran di Selat Hormuz tidak lama lagi.



Ref:
"Arrow 3 Test Postponed due to Unknown Problem"; Gil Ronen; Israel National News; 19 September 2012

"Iran Missiles Test-Fired In Strait Of Hormuz"; NASSER KARIMI; Associated Press; 25 September 2012 .

Wednesday, September 26, 2012

KEMENANGAN SUDAH DEKAT: PM SYRIA


Peperangan yang terjadi di Syria saat ini hampir sama dengan pertempuran antara seekor banteng melawan sekawanan singa. Setelah bertahan beberapa menit, biasanya dalam pertempuran seperti itu sang banteng akan kehabisan tenaga, kawanan singa berhasil menjatuhkannya dan nasib banteng pun berakhir tragis. Namun dalam drama kehidupan liar yang luas, terkadang terjadi peristiwa dimana seekor banteng sangat tangguh untuk dijatuhkan. Meski badannya dipenuhi luka gigitan dan cakaran, sang banteng terus melawan. Hingga akhirnya kawanan singa lah yang kehabisan tenaga. Pada saat seperti itu para singa akan menyingkir dan membiarkan sang banteng melangkah pergi. Para singa sadar, jika mereka terus memaksakan pertempuran, mereka sendiri yang akan mati kelelahan.

Demikian pula dalam pertempuran di Syria. Pasukan pemerintahan Bashar al Assad adalah banteng yang sangat tangguh. Meski hampir 2 tahun digempur habis-habisan oleh pasukan-pasukan pemberontak, pasukan Syria masih sangat tangguh. Meski telah kehilangan ribuan tentaranya, puluhan atau bahkan ratusan tank dan beberapa pesawat serta helikopter, pasukan Syria masih memiliki ribuan tank dan ratusan pesawat terbang dan helikopter serta ratusan ribu pasukan cadangan dan milisi pendukung pemerintah. Namun itu masih belum seberapa. Pemerintah Syria masih memiliki pasukan cadangan strategis, yaitu ribuan tentara dan milisi dari Iran, Irak, Lebanon, yang akan membanjiri Syria membantu pemerintahan Bashar al Assad pada saat kritis. Belum lagi Rusia dan China yang tidak akan membiarkan Bashar jatuh. Lebih dari itu semua, Bashar dan pendukung-pendukungnya akan gigih bertempur sampai mati, karena kekalahan hanya akan mengantarkan mereka ke tiang gantungan.

Sebaliknya bagi "singa-singa tauhid" (meminjam istilah media massa zionis Amerika tentang para pemberontak Syria) dan majikan-majikannya, mereka mulai kelelahan, dan mereka sadar, mereka sendiri yang akan mati kelelahan jika diteruskan. Sampai kapan Saudi, Qatar dan Turki tahan untuk menggelontorkan jutaan dollar dana setiap harinya untuk memberi makan "singa-singa tauhid" itu? Bassma Qodmani, salah seorang pentolan pemberontak Syria, contohnya, telah menyadari hal itu. Maka ia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ekskutif organisasi payung pemberontak. Apalagi dengan opini publik masyarakat dunia yang mulai berubah mengutuk aksi-aksi teror para pemberontak. Pemerintahan Erdogan di Turki bahkan sudah mulai merasakan "angin balik" atas kebijakannya mendukung pemberontak Syria, dengan adanya kecaman-kecaman terhadap dirinya dari para politisi dan aktifis HAM Turki serta aksi-aksi terror gerilyawan Kurdi yang meningkat tajam. Jika tidak diantisipasi, tidak lama lagi kecaman-kecaman akan berubah menjadi aksi-aksi demonstrasi menuntut pengunduran dirinya, diikuti dengan aksi kudeta oleh militer yang sudah lama menyimpan kebencian pada Erdogan.
Tidak heran jika pemerintah Syria sangat percaya diri. Sebagaimana dikatakan Presiden Bashar al Assad beberapa waktu lalu, "Kami hanya butuh waktu untuk menang!" Katanya.

Pernyataan serupa dikatakan oleh perdana menteri Dr. Wael al-Halqi, Senin (24/9). Dalam pertemuannya dengan delegasi Asosiasi Farmasi Syria di kantornya di Damaskus, Al Halqi mengatakan bahwa pasukan pemerintah telah mengalami kemajuan signifikan dalam memerangi para pemberontak dan "kemenangan telah dekat di tangan".

Al Halqi juga memuji peran para ahli farmasi dalam peperangan yang tengah melanda Syria. "Kesehatan adalan sektor nasional yang mengalami kerugian besar akibat sanksi (barat) dan serangan senjata pemberontak," katanya.

Al Qalil selanjutnya menyatakan komitmennya untuk menjamin keamanan transportasi bagi industri farmasi dan kesehatan serta mereformasi undang-undang dan perangkat hukum terkait sektor ini.

Tidak lupa Al Qalil menyinggung perubahan sikap masyarakat internasional atas krisis Syria. Ia merujuk barat dan sekutu-sekutunya di Timur Tengah yang mulai berfikir realistis dengan mempertimbangkan solusi damai melalui perundingan. Padahal selama ini mereka ngotot untuk tidak mau berunding selama Bashar al Assad masih berkuasa.



Ref:
"Al-Halqi: Victory is Close at Hand"; SANA; 24 September 2012



Monday, September 24, 2012

SANG TERPILIH (RELOADED) 3

Heloh S Namidub alias Budiman Sholeh tengah galau akhir-akhir ini. Setelah yakin telah menjadi figur yang paling besar peluangnya untuk menjadi presiden Indungsia tahun 2014, kini ia merasa peluang itu merosot tajam.

Setelah Subagyo menunjuknya sebagai seorang menteri strategis, ia merasa impiannya untuk menjadi presiden Indungsia telah berada dalam jangkauan. Dengan semangat, ia pun menyusun tim kecil yang terdiri dari teman-teman lamanya sesama wartawan ditambah para mantan anak buahnya yang telah banyak menduduki jabatan penting di berbagai sektor di Indungsia. Rekomendasi yang didapatnya dari tim kecil yang dibentuknya adalah bahwa ia harus aktif membangun citra diri yang positif. Terutama adalah citra diri sebagai sosok yang sederhana dan cepat bertindak, dua sisi kelemahan yang ada pada figur Subagyo dan menjadi sasaran tembak lawan-lawan politiknya, dan dianggap sebagai dua aspek kepemimpinan yang dibutuhkan masyarakat Indungsia saat ini.

Maka serangkaian aksi pun dirancang. Pertama adalah aksi buka pintu tol yang dilakukan sendiri oleh Heloh. Dengan aksi ini diharapkan citra diri Heloh sebagai sosok yang cepat bertindak, terbentuk. Meski yang terjadi adalah aksi itu dianggap masyarakat sebagai tindakan yang "lebay" dan menunjukkan kengototan Heloh untuk membangun citra belaka. Aksi kedua adalah aksi tidur di lantai di rumah petani miskin di suatu daerah terpencil, meniru apa yang dilakukan Presiden Iran yang mendapat banyak simpati. Aksi ini untuk membangun citra diri sebagai pribadi yang sederhana. Namun lagi-lagi, aksi itu juga menjadi bahan olok-olokan sebagai aksi pembangunan citra.
Adapun aksi lainnya adalah menjadi promotor pengembangan mobil listrik. Dengan aksi ini Heloh ingin membangun citra sebagai pribadi yang cerdas, sebagai seorang "problem solver", meski ide ini ia contek dari blog "Cahyono Adi's Blog" yang jauh-jauh hari telah memaparkan bahwa mobil listrik adalah solusi bagi berbagai krisis sosial, ekonomi dan lingkungan di Indungsia. Aksi ini sekaligus juga untuk mengimbangi aksi simpatik Joyowi, seorang walikota sebuah kota yang tengah naik daun dan tengah digadang-gadang untuk menjadi gubernur Daerah Khusus Ibukota, yang mempromosikan mobil buatan domestik. Lagi-lagi, aksi Joyowi pun sebenarnya hanya menjiplak opini yang pernah dipublikasikan di blog "Cahyono Adi's Blog" yang bahkan lebih maju pemikirannya dengan mengusulkan dibuatnya UU Produk Dalam Negeri.

Ya, Joyowi-lah yang telah membuat Heloh galau bukan kepalang. Popularitas Joyowi (lengkapnya Joyo Widagdo) demikian cepat melesat setelah berhasil terpilih sebagai gubernur Daerah Khusus Ibukota, mendepak nama Heloh dari peredaran calon presiden mendatang. Sial-nya pada saat seperti ini, penyakit lamanya kambuh lagi, yaitu penyakit ginjal. Dokter-dokter Cina yang telah mencangkokkan ginjal bekas seorang tokoh komunis lokal yang meninggal karena dihukum mati akibat korupsi, telah menjamin bahwa ginjal barunya akan tahan hingga 20 tahun. Namun kini, hanya 5 tahun setelah operasi, ia mulai melihat tanda-tanda gagal ginjal, yaitu kulit wajahnya yang menghitam. Ia jadi teringat kematian tragis sohibnya, seorang tokoh Islam Liberal, setelah menjalani operasi ginjal di Singapura. Wajahnya menghitam dan orang-orang Islam konservatif mengolok-oloknya sebagai bentuk hukuman Tuhan kepada orang kafir.

Meski Heloh telah lama menganggap Joyowi sebagai pesaing, ia tidak menganggapnya terlalu serius. Hingga suatu ketika Surya P.M. Toh, temannya sesama anggota "organisasi persaudaraan" yang menjadi pemilik sebuah group media massa nasional, berkata kepadanya.

"Big Brother memilih Joyowi!" kata Surya dalam pertemuan informal anggota "organisasi persaudaraan", tiga  hari sebelum dilaksanakannya pilkada Daerah Khusus Ibukota.

Tidak lama kemudian Heloh melihat tanda-tanda kemenangan Joyowi yang tidak bisa dibendung. Media massa yang hampir semuanya memberikan dukungan kepadanya, bahkan yang sebelumnya memberikan dukungan pada lawan Joyowi. Demikian pula lembaga penyelenggara dan pengawas pilkada serta lembaga-lembaga survey yang semuanya telah mendapat perintah untuk mengamankan kemenangan Joyowi.


(bersambung)




KRISIS SUKSESI, ANCAM REGIM SAUDI

Sebuah artikel menarik muncul di media terkemuka Amerika "The Washington Post", Selasa (18/9) lalu. Berjudul "Next up in the Middle East mess? Saudi Arabia’s succession fight" tulisan itu menyoroti krisis yang tengah melanda Saudi yang mengancam keberadaan negara kerajaan itu. Krisis itu bukan disebabkan karena berkurangnya dukungan barat yang menjadi penopang keberadaan kerajaan itu, atau berkurangnya pendapatan minyak yang menjadi sumber utama kehidupan negara itu. Krisis itu adalah sistem suksesi kekuasaan yang dianut negeri kerajaan itu.

Sejak kematian pendiri kerajaan Saudi, Raja Abdul Aziz bin Saud tahun 1953, kekuasaan digilirkan di antara anak-anak laki-laki Abdul Aziz, dimulai dari yang tertua. Saat ini raja yang berkuasa, Abdullah, telah berusia mendekati 90 tahun-an dan telah sakit-sakitan. Calon penggantinya, Pangeran Salman telah berusia 76 tahun. Dan bahkan jika daftar calon raja ditambahkan dengan para menantu, kandidat termuda sudah berumur 60-an tahun.

Menurut penulis artikel tersebut, wartawati Karen Elliott House, sang putra mahkota Pangeran Salman dan para kandidat raja lainnya tidak memiliki kemampuan untuk mengendalikan negeri Saudi Arabia dan memecahkan masalah-masalah yang dihadapi negerinya di era reformasi yang melanda negeri-negeri Arab. Saudi, di masa mendatang, akan mengalami kesulitan menyelesaikan masalah-masalah klasiknya seperti pendidikan masyarakat yang rendah, kemiskinan, pengangguran, birokrasi yang korup, ekonomi yang tidak merata, dan terlebih lagi menghadapi generasi muda yang semakin frustasi dengan kondisi sosial-ekonomi negerinya.

"Krisis suksesi Saudi akan terjadi di dunia yang baru," tulis Karen.
Selain masalah-masalah internal di atas, ketegangan di kawasan Timur Tengah dan hubungan Saudi dengan Amerika yang riskan juga menjadi masalah serius. Karena juga menunjukkan telah retaknya tiga pilar utama keberadaan kerajaan Saudi, yaitu minyak, para mufti wahabi, dan keluarga kerajaan.

Pendatan minyak yang selama puluhan tahun menjadi penopang hidup kerajaan, akan berkurang seiring menurunnya cadangan minyak serta tingkat konsumsi BBM yang terus meningkat. Sementara keberadaan para mufti wahabi-salafi yang menjadi legitimator kerajaan juga semakin menurun kredibilitasnya di mata publik Saudi sendiri. Dan terakhir, tentu saja adalah ancaman perpecahan di antara anggota keluarga kerajaan sendiri. Di antara anak-anak dan menantu Raja Abdul Aziz sendiri telah terjadi friksi-friksi yang keras, apalagi saat generasi tersebut habis dan kursi kekuasaan harus berpindah ke generasi baru.

Secara teori generasi baru raja Saudi yang lebih berpendidikan dan berfikiran terbuka, akan mengendorkan kontrol kerajaan di bidang ekonomi dan politik dalam rangka memenuhi tuntutan masyarakat. Hal inilah yang kemungkian besar akan memicu perselisihan antara anggota kerajaan, antara mereka yang pro-perubahan melawan anti-perubahan.

Kepemimpinan Arab Saudi adalah sangat khas bangsa-bangsa terbelakang di masa lalu. Yaitu ketika para pangeran diijinkan menikah beberapa kali dan memelihara gundik tanpa batas sehingga masing-masing pangeran bisa memiliki puluhan anak. Saat ini saja terdapat sekitar 7.000-an pangeran di Saudi.

Karen menyamakan Saudi dengan regim Uni Sovyet yang menjelang runtuh, dimana para pemimpin lemah saling bergantian memimpin. Karen masih belum yakin dengan sistem pergantian kekuasaan yang baru yang akan diterapkan, ketika raja terakhir yang berasal dari daftar putra-putra Raja Abdul Aziz, meninggal.

Sebagian warga Saudi mengkhawatirkan keberadaan "Dewan Kesetiaan" yang dibentuk raja tahun 2006 untuk memuluskan suksesi kerajaan, akan tumbang seiring matinya kerajaan.

Generasi muda Saudi kini telah berbeda dengan pendahulu-pendahulu mereka. Dengan dunia informasi yang berkembang maju, mereka lebih banyak tahu tentang kehidupan anggota-anggota kerajaan sebagaimana kehidupan masyarakat dunia. Mereka tidak menyukai apa yang mereka ketahui tentang negaranya.

60 persen rakyat Saudi adalah generasi mudah di bawah 20 tahun. 40 persen rakyat hidup dalam kemiskinan, 70% tidak memiliki rumah, dan 90% pekerja sektor swasta adalah pekerja asing. Sementara tingkat pengangguran di antara penduduk usia 20 sampai 24 tahun mencapai 40%. Penduduk laki-laki Saudi tidak akan mau bekerja pada pekerjaan-pekerjaan rendahan dan bahkan para wanitanya dilarang untuk bekerja.


IRAN: PERANG TAKKAN TERHINDARKAN

Komandan tentara Garda Revolusi Iran Mohammad Ali Jafari menyatakan bahwa perang oleh Amerika dan Israel terhadap Iran tidak mungkin bisa dihindarkan. Masalahnya adalah kapan dan dimana perang itu dimulai.

"Perang akan terjadi, namun masih belum jelas dimana dan kapan," kata Jafari kepada wartawan Iran, Sabtu (22/9).

Jafari menegaskan kesiapan Iran dalam menghadapi kemungkinan serangan terhadap Iran dan mengingatkan musuh Iran (Israel) bahwa peperangan hanya akan membuat Israel hancur.

"Jika mereka memulainya, maka perang akan menghancurkan mereka sekaligus menghentikan petualangan mereka," kata Jafari.

Menurut Jafari revolusi Iran telah mengantarkan negeri Iran ke cita-cita yang diharapkan, dan hal ini menjadi sesuatu yang tidak bisa ditolerir musuh-musuh Iran. Itulah sebabnya, cepat atau lambat musuh-musuh tersebut akan menciptakan peperangan melawan Iran.
This is not tolerable for them and they will one day create a war situation,” katanya.

Baru-baru ini Israel meningkatkan tekanan politiknya kepada pemerintahan Amerika untuk melakukan serangan terhadap Iran sebelum dimulainya pemilihan presiden Amerika pada 6 November mendatang. Namun pemerintah Amerika menolak.

Para pejabat Iran telah berulangkali memberikan ancamannya bahwa serangan terhadap Iran akan membawa kehancuran bagi musuh-musuh Iran, khususnya Israel.

Pada hari Jum'at (21/9) seorang komandan militer senior Iran mengejek retorika perang yang dilancarkan musuh-musuh Iran dan menegaskan kesiapan militer Iran untuk memberikan balasan yang "cepat dan cermat" terhadap setiap ancaman.

"Siapapun yang mencoba mewujudkan ancamannya, akan menerima balasan mematikan dari angkatan bersenjata Rapublik Islam Iran yang memiliki kemampuan cepat dan kuat," kata Komandan AD Iran Brigjen Ahmad Reza Pourdastan.

Sementara itu seorang komandan militer Iran meremehkan kekuatan Israel dengan menyebutnya sebagai negara yang bisa ditundukkan kurang dari 24 jam oleh militer Iran.

"Sebuah negara yang beberapa titik wilayahnya hanya selebar 24 km, akan  patah tulang punggungnya oleh satu batalion infantri kita dalam waktu 24 jam saja," kata jendral Hossein Salami kepada televisi Iran, Minggu (23/9).


Ref:
"Israel's policies will eventually result in attack on Iran: Cmdr."; Press TV; 22 September 2012

"Iran would clobber Israel within 24 hours: Cmdr."; Press TV, 23 September 2012

Sunday, September 23, 2012

AMERIKA MARAH, USAID-NYA DITENDANG RUSIA

Amerika menyatakan kemarahannya atas keputusan Rusia mengusir lembaga bantuan Amerika, USAID dari Rusia paling tgl 1 Oktober mendatang. Keputusan ini menyusul disahkannya UU yang menyebutkan LSM penerima bantuan asing sebagai "agen asing". 2 hal itu, yaitu UU LSM dan pengusiran USAID dianggap sebagai bentuk sikap pemerintahan Presiden Vladimur Putin untuk membersihkan Rusia dari anasir-anasir Amerika yang sudah melekat cukup kuat di Rusia. 

"Adalah sangat disayangkan atas keputusan yang diambil Rusia, pertama dan yang terutama adalah bagi rakyat Rusia sendiri," kata jubir kemenlu Amerika Victoria Nuland dalam keterangan persnya terkait keputusan pengusiran USAID dari Rusia, di Washington, Rabu (19/9), atau sehari setelah perintah penutupan kantor USAID oleh pemerintah Rusia.

Nuland menyebut selama keberadaannya di Rusia, USAID yang beroperasi di Rusia sejak tumbangnya regim komunis, telah menggelontorkan dana tidak kurang dari $50 juta setiap tahunnya. Dana sebesar itu ditujukan untuk program-program pembangunan di bidang "civil society", kesehatan dan penyelamatan lingkungan.

"Sangat disayangkan bahwa rakyat Rusia tidak bisa lagi mendapatkan manfaat dari dukungan yang diberikan rakyat Amerika melalui program USAID ini," kata Nuland.
Nuland membantah tuduhan pemerintah Rusia yang menyebut USAID telah terlibat campur tangan dalam urusan politik dalam negeri Rusia, terutama terkait dengan hasil pemilihan umum yang memenangkan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia.

"Kami menolak sepenuhnya tuduhan bahwa dukungan kami bagi masyarakat sipil, demokrasi, dan HAM, telah mencampuri masalah-masalah politik," kata Nuland.

"Kami tidak berpura-pura dengan fakta bahwa saat kami mendukung pemilu yang bebas, jujur dan terbuka, kami benar-benar menginginkan pemilu yang bebas, jujur dan terbuka," tambahnya.


 Ref:
"US Says Russia’s Expulsion of USAID ‘Regrettable’"; AFP; 20 SEptember 2012

Friday, September 21, 2012

KEMENANGAN JOKOWI

Beberapa waktu yang lalu saya melihat sebuah film cerita di layar televisi sebuah stasiun tv swasta. Fim-nya tentang seorang raja perkasa nan bijaksana dari sebuah negeri di Skandinavia. Saya tidak tahu apakah itu legenda atau bukan. Suatu saat sang raja berhasil membunuh seekor monster mengerikan berbentuk setengah manusia yang telah meneror negerinya. Namun penderitaan rakyat negeri itu belum berakhir karena kemudian muncul monster baru yang lebih mengerikan. Sang Raja pun memburu moster baru tersebut ke sarangnya. Namun yang ditemukannya adalah seorang wanita sangat cantik yang kemudian mengaku sebagai ibu dari monster pertama yang dibunuh raja. Sang wanita cantik yang ternyata adalah iblis wanita kemudian menawarkan persekutuan dengan raja dengan janji akan menjadikan sang raja sebagai raja di raja dengan kekuasaan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari yang telah dimilikinya. Syarat perjanjian adalah sang raja bersedia tinggal bersama sang iblis betina semalam saja. Dan sebagai tanda perjanjian adalah pusaka sang raja ditahan oleh iblis betina. Selama pusaka itu di tangan iblis betina, maka perjanjian itu masih berlaku.

Tergiur oleh kekuasaan, sang Raja pun setuju. Dan setelah menunaikan kewajibannya ia kembali ke negerinya. Kepada rakyatnya ia mengaku telah membunuh monster yang diburunya dan pusaka kerajaan yang dibawanya hilang dalam pertarungan. Tidak lama kemudian ia pun mendapatkan apa yang diimpikannya, kerajaannya tumbuh menjadi kerajaan besar yang meliputi negeri-negeri lain di sekitarnya. Namun setelah bertahun-tahun menikmati kemasyuran sebagai raja besar yang dipuja-puji rakyatnya dan dikagumi musuh-musuhnya, tiba-tiba muncul bencana baru, yaitu kemunculan monster baru lagi yang mengobrak-abrik negerinya. Bahkan tentara raja yang lebih besar pun tidak mampu menghentikan kebuasan sang monster. Namun ada yang lebih mengejutkan sang raja, yaitu ditemukannya pusaka kerajaan oleh seorang rakyatnya. Saat itu juga sang raja teringat dengan perjanjiannya dengan iblis betina.

Maka, di usianya yang sudah senja namun masih tetap perkasa, sang raja pun memburu monster tersebut. Dan setelah melalui pertarungan hebat, sang raja berhasil membunuhnya. Kali ini sang raja mengalami luka hebat yang akhirnya mengantarkan kepada kematiannya. Sementara itu sebelum mati, sang monster berubah wujud menjadi manusia yang wajahnya mirip sang raja. Saat itu juga raja sadar bahwa monster tersebut adalah anaknya hasil hubungannya dengan iblis betina.

Di bagian akhir cerita, pengganti raja yang tidak lain adalah sahabat dekat sang raja yang selalu menemani raja ke mana pun, termasuk saat memburu monster-monster, didatangi oleh seorang wanita cantik yang tidak lain adalah iblis betina. Sang raja baru tampak terpesona dengan kecantikan sang iblis betina.
Pesan dari film itu adalah bahwa manusia selalu mendapat godaan iblis, dan godaan paling berat adalah kekuasaan. Siapapun bisa tergoda oleh bujukan iblis, bahkan seseorang yang arif dan bijaksana sekalipun sebagaimana sang raja dalam cerita tersebut di atas. Dan tatkala ia tergoda, saat itu pula ia telah terjerumus dalam dosa yang membawa bencana.

Film tersebut kembali muncul ke ingatan saya setelah melihat kemenangan Jokowi sebagai Gubernur Jakarta. Ketika saya membaca sebuah tulisan tentang keterkaitannya dengan sebuah organisasi penyembahan berhala (freemasons) melalui istrinya (secara fisik istri Jokowi memang tampak bukan asli Jawa yang biasanya berwajah bundar, berhidung pesek dan berkulit gelap), saya masih berusaha untuk tidak terlalu mempercayai. Apalagi setelah melihat programnya yang cerdas, yaitu membagi-bagikan kartu jaminan pendidikan dan kesehatan gratis (membuktikan selama ini sebagian besar anggaran-anggaran pemerintah lebih banyak digunakan untuk hal-hal yang kurang tepat), saya jadi simpati kepadanya. Namun setelah melihat tingkah polahnya mengacung-ngacungkan tanda "tanduk setan", terutama dalam iklan kampanyenya, saya menjadi yakin 95% bahwa ia telah terperangkap dalam godaan "iblis", "Big Brother", "dajjal" atau sebutan lainnya, dan karenanya semua kebaikannya telah runtuh dengan sendirinya.

Meski demikian segala kemungkinan bisa terjadi. Mungkin saja ia tidak mengetahui arti simbol "tanduk setan" yang diacung-acungkannya dan hanya mengikuti instruksi tim suksesnya. Semoga demikianlah adanya, dan Jokowi adalah pemimpin yang arif dan bijaksana. Kita tunggu "buah" yang bakal dihasilkannya.

IRAN SANGGUP HANCURKAN ISRAEL: MENHAN

Kemampuan militer Iran telah memungkinkannya untuk menghancurkan Israel dari muka bumi. Demikian ancaman yang dikeluarkan menhan Iran Brigjen Ahmad Vahidi melalui kantor berita Iran IRNA, Rabu (19/9). Ancaman itu dikeluarkan terkait dengan retorika perang yang dikeluarkan pejabat-pejabat Israel yang semakin meningkat akhir-akhir ini.

"Kemampuan pertahanan Iran menghadapi ancaman regim zionis (Israel) telah berkembang ke tingkat kemampuan untuk menghancurkan Israel dari muka bumi," kata Vahidi.

Dalam tahun-tahun terakhir Iran telah banyak mencapai kemajuan di bidang pertahanan dengan dikembangkannya persenjataan-persenjataan terbaru. Namun hanya sebagian kecil saja dari kemajuan-kemajuan itu yang telah ditunjukkan ke publik. Demikian Vahidi menambahkan. Perkembangan terakhir dan telah diumumkan ke publik minggu ini adalah peluncuran kapal selam yang dibangun Iran meniru kapal selam kelas-Kilo Rusia, salah satu kapal selam paling maju di dunia. Kapal selam ini Kapal ini akan menjadi model pengembangan kapal selam Iran selanjutnya.

Menurut Vahidi, retorika-retorika perang yang dilancarkan Israel adalah upaya menutup-nutupi persoalan internal Israel sendiri. Ia dan pejabat-pejabat Iran telah berulangkali membantah program senjata nuklir Iran sekaligus mengancam akan membalas setiap serangan dengan aksi yang keras.
 
BANTAH KEBERADAAN PERSONIL MILITER IRAN DI SYRIA

Dalam kesempatan tersebut di atas Vahidi juga membantah desas-desus keberadaan personil militer Iran di Syria.

"Kami tidak memiliki personil militer di Syria," kata Vahidi membantah rumor tersebut. Keberadaan personil militer Iran di negara-negara lain, menurut Vahidi, terbatas sebagai staff atase militer sebagaimana norma hubungan internasional yang berlaku.

"Sebagaimana atase-atase militer asing berada di negeri kami, atase-atase militer kami juga berada di Syria, Lebanon dan negara-negara lain," tambah Vahidi.

Beberapa waktu lalu Vahidi mengatakan bahwa Iran menganggap pemerintah Syria yang merupakan sekutu dekat Iran, akan sanggup mengatasi pemberontakan yang terjadi. Sebaliknya Vahidi mengancam akan melakukan serangan terhadap negara-negara yang berani melakukan intervensi terhadap Syria.

Dalam keterangannya kepada IRNA itu Vahidi juga menyinggung isu intervensi militer asing atas Syria.

"Menurut saya musuh-musuh Syria tidak akan "berani" menyerang Syria, karena setiap serangan atas Syria akan membakar seluruh kawasan ini. Maka jika mereka bijak, mereka tidak akan menyerang Syria," kata Vahidi.

Syria dilanda aksi-aksi kerusuhan akibat pemberontakan bersenjata sejak bulan Maret tahun lalu. Pemerintah Syria menuduh pemberontakan itu dirancang oleh Amerika dan sekutu-sekutu regionalnya.



Ref:
"Iran can wipe out Israel: Defense minister"; Press TV, 20 September 2012

"Iran has no military presence in Syria: Defense Minister"; Press TV, 20 September 2012

Thursday, September 20, 2012

HARI-HARI AKHIR ISRAEL YG SUDAH DEKAT

Pada tgl 12 September lalu saya membaca di sebuah media massa online Iran pernyataan Presiden Iran Ahmadinejad bahwa Israel telah memasuki "hari-hari akhir". Secara aneh pada hari yang sama saya juga melihat pernyataan yang sama dari Gilad Atzmon, seorang pejuang hak-hak Palestina berdarah yahudi yang tinggal di Inggris.

"Israel, The Day After". Begitu judul tulisan Atzmon di blog miliknya yang terkenal, "gilad.co.uk", yang dipostingkan tgl 12 September lalu. Sebagaimana biasanya, tulisan-tulisan Gilad sangat "menohok" para zionis. Tidak saja karena gaya bahasanya yang lugas, namun terlebih lagi karena kebenarannya berdasarkan pengetahuannya yang mendalam tentang sejarah, watak dan kharakter orang-orang yahudi sendiri.

"Following Netanyahu, Barak and AIPAC’s relentless push for Armageddon, and bearing in mind that collective suicidal narratives such as Samson and Masada are so precious within the Zionist and Israeli discourses, we should stay on high alert." Itulah sebagian dari isi tulisan tersebut.

Samson adalah seorang "nabi"-nya orang-orang Israel. Ia melakukan aksi bunuh diri sebagai misi terakhirnya melawan musuh-musuh Israel. Sedangkan Masada adalah benteng terakhir orang-orang yahudi dalam pemberontakan bersenjata melawan Romawi. Setelah berbulan-bulan mengalami penderitaan akibat kepungan tentara Romawi, orang-orang dalam benteng memutuskan melakukan aksi bunuh diri massal sebagai misi terahir mereka.
Atzmon mengingatkan kepada kita semua bahwa Israel akan meniru Samson dan orang-orang yahudi di Masada dalam misi terakhirnya. Namun, sebagaimana Samson menghancurkan musuh-musuh Israel bersama kematiannya, Israel pun akan menghancurkan dunia bersama kehancurannya sendiri. Perlu diingat bahwa Israel memiliki ratusan hulu ledak nuklir dan beberapa tokoh garis keras Israel pernah mengancam dunia dengan nuklir.

Tulisan Gilad dilandasi oleh tulisan seoran yahudi lainnya, Daniel Gordis, dalam situs "Tablemag.com". Dalam tulisanya Gordis mengkritisi tentang "kehancuran negara Israel yang tak terhindarkan" dan konsekuensinya bagi masyarakat yahudi di seluruh dunia terutama Amerika. Tulisan itu, menurut Gilad, telah menggambarkan dengan tepat identitas politik, budaya dan psikologi massal masyarakat yahudi.

Tulisan Gordis dipicu oleh kekhawatirannya akibat menurunnya perhatian warga muda yahudi di Amerika terhadap eksistensi negara Israel sebagaimana ditunjukkan oleh sebuah "pooling". Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa 50 persen kaum yahudi Amerika (berusia 35 tahun atau kurang) menganggap kehancuran Israel bukan sebagai sebuah tragedi.

Menurut Gilad, hal itu disebabkan kaum muda yahudi diaspora (di luar Israel) merasa sangat percaya diri dengan kekuatan mereka (yahudi) baik di bidang politik dan ekonomi. Terlebih dengan adanya kekuatan militer Amerika yang melindungi mereka. Namun sejarah berkata lain. Justru setelah orang-orang yahudi meresa kuat dan nyaman, kehancuran ternyata telah menunggu mereka. Ini terjadi ketika orang-orang Katholik Spanyol membantai mereka setelah selama ratusan tahun hidup aman damai di bawah perlindungan orang-orang Islam. Juga ketika orang-orang yahudi menemukan "surga" di Jerman sebelum munculnya Hitler. Saya (blogger) menambahkan contoh lain, yaitu ketika orang-orang Mesir menindas mereka setelah sebelumnya orang-orang yahudi hidup nyaman di Mesir di bawah perlindungan Nabi Yusuf (Joseph).

Tulisan Gordis, menurut Gilad, menunjukkan apa yang disebutnya sebagai kondisi kejiwaan "Pre Traumatic Stress Disorder" yang melanda orang-orang yahudi modern. Inilah kondisi dimana orang-orang yahudi secara kolektif memiliki tendensi untuk secara kultural, spiritual, dan politik, dibentuk oleh fantasi, gambaran, masadepan dan peristiwa-peristiwa traumatis.

"Politik yahudi selalu dibentuk oleh trauma atas masa depan," tulis Gilad. "Bukan masa lalu yang mempersatukan kaum yahudi, melainkan masa depanlah yang mempersatukannya," tambahnya.

Menurut Gordis kekuatan kaum yahudi global disebabkan oleh faktor keberadaan negara Israel yang telah menyatukan mereka. Namun justru dalam kekuatan yang kini dimiliki, kaum yahudi justru merasa tidak membutuhkan Israel.

“Israel telah mengubah kondisi kaum yahudi di semua tempat di dunia, termasuk Amerika. Tanpa Israel, kepercayaan diri dan rasa memiliki kaum yahudi Amerika akan menghilang dengan cepat," tulis Gordis sebagaimana dikuti oleh Gilad.

Dan justru hal inilah yang tengah menanti orang-orang yahudi. Kehancuran negara Israel yang akan diikuti dengan kehancuran eksistensi yahudi di seluruh dunia.

Kejayaan kaum yahudi saat ini tengah menuju ke titik akhir yang tak terhindarkan. Pertanyaannya adalah, apakah para pemimpin yahudi dan Israel akan membiarkan dunia tetap utuh, atau menghancurkannya bersama kehancuran Israel sebagaimana Samson dan orang-orang Masada. Dengan ratusan hulu ledak nuklir yang dimiliki Israel serta penyakit "Pre Traumatic Stress Disorder" yang melekat pada orang-orang Israel, tampaknya kemungkinan kedua-lah yang akan terjadi.




PBB AKUI TERORIS ASING PERBURUK KONDISI SYRIA

Kelompok-kelompok militan asing yang jumlahnya semakin bertambah telah membuat krisis Syria semakin brutal. Demikian laporan yang dikeluarkan para penyidik dari Dewan HAM PBB, Senin (17/9).

Menurut laporan tersebut, kelompok-kelompok militan asing telah mengubah para pemberontak lokal menjadi lebih radikal. Namun sayangnya ketua tim penyidik yang juga mantan diplomat dan profesor dari Brazil, Paulo Sergio Pinheiro, tidak menjelaskan siapa para militan asing itu dan bagaimana mereka mempengaruhi konflik di Syria.

"Kelompok-kelompok itu mendorong para pemberontak anti-pemerintah untuk menjadi lebih radikal," kata Pinheiro dalam penjelasannya kepada pers.

Menurutnya ada indikasi-indikasi kuat yang menunjukkan para militan itu terlatih dalam membuat bom. Anggota tim lainnya, Karen Koning AbuZayd menambahkan bahwa aksi-aksi pemboman yang terjadi di Syria dilakukan oleh kelompok-kelompok radikal Islam dari luar Syria.

Kelompok ahli yang dipimpin Pinheiro ditugaskan oleh Dewan HAM PBB untuk melakukan penyelidikan atas aksi-aksi kekerasan yang terjadi di Syria. Pada bulan Agustus lalu tim ini juga telah memberikan laporan yang menyebutkan bahwa semua pihak yang terlibat konflik di Syria terlibat dalam aksi-aksi terror.

Laporan menjelaskan bahwa tingkat kekerasan yang terjadi di Syria terus meningkat, baik kuantitas maupun kualitasnya, sehingga tidak semua aksi kekerasan bisa diselidiki oleh tim.
"Pelanggaran-pelanggaran HAM telah meningkat dalam jumlah, intensitas, dan skalanya. Rakyat sipil, banyak dari mereka adalah anak-anak, telah menjadi korban aksi-aksi itu," kata Pinheiro.



RUSIA: BARAT DUKUNG TERORISME JIKA UNTUNGKAN MEREKA

Sementara itu menlu Rusia Sergey Lavrov sebelumnya telah menuduh bahwa barat mendukung aksi-aksi terorisme jika mentungkan mereka. Tuduhan itu dikeluarkan Lavrov setelah pemerintah negara-negara barat menolak untuk mengutuk aksi-aksi teror yang terjadi di Syria akhir-akhir ini.

"DK PBB selalu menyatakan bahwa aksi-aksi terorisme tidak bisa diterima. Namun untuk pertama kalinya negara-negara barat menjauhkan diri dari posisi ini setelah terjadinya aksi pemboman di Damaskus yang menewaskan beberapa pejabat keamanan," kata Lavrov.

Menurut Lavrov tidak hanya aksi terorisme di Syria yang disepelekan negara-negara, namun juga aksi-aksi serupa di Irak. Aksi pemboman di Aleppo, Syria, hari Minggu (16/9) menewaskan 27 orang dan melukai belasan orang lainnya. Sebagian dari mereka adalah aparat keamanan Syria dan lainnya adalah warga sipil. Menurut pejabat-pejabat barat, aksi tersebut tidak termasuk aksi teroris karena korbannya adalah aparat keamanan. Lavrov menyebut penjelasan seperti itu sebagai "kebodohan".

Pejabat senior Rusia lainnya, deputi menlu Gennady Gatilov, juga menuduh barat melakukan standar ganda atas terjadinya aksi teririsme di Syria.

"Jadi ada teroris-terotis jahat yang harus dikutuk, dan teroris-teroris baik yang bebas dari sanksi masyarakat internasional," sindir Gatilov dalam akun "Twitter"-nya.

Sebelumnya Rusia gagal menggoal-kan resolusi DK PBB untuk mengutuk aksi pemboman di Aleppo tgl 9 September yang menewaskan 50 orang dan melukai 100 orang. Draft resolusi yang gagal disetujui itu telah beredar di antara anggota DK PBB pada tgl 10 September bersama-sama dengan dokumen sejenis yang mengutuk aksi pemboman di Irak.



Ref:
"UN panel: Foreigners making Syrian rebels radical"; John Heilprin; Associated Press; 17 September 2012

"West accepts terrorism when it's politically expedient: Russian FM"; Russia Today, 12 September 2012

RUSIA BANTAI ISRAEL

"Wow, dari Swiss saya ucapkan selamat. 4-0 adalah skor yang hebat. Saya sangat senang bahwa Israel kalah. Namun mengapa Israel berada dalam group Eropa adalah pertanyaan yang harus dijawab. Mungkin karena tidak ada orang yang menyukai Israel di Asia. Saya harap mereka akan masuk kotak dan kita tidak melihat mereka di Brazil nanti. Majulah Rusia!"

Demikian komentar seorang pengunjung situs berita Press TV tentang berita kekalahan tim sepakbola kualifikasi Piala Dunia Israel atas Rusia yang ditulis di situs kantor berita Iran itu tgl 12 September lalu. Dan sebagaimana orang Swiss itu, saya pun sangat gembira mendengar kabar tersebut segembira kala melihat petinju Miguel Cotto "mambantai" petinju Israel beberapa waktu lalu. Itulah sebabnya saya posting-kan berita yang mungkin tidak begitu menarik sebagaimana berita tewasnya Dubes Amerika di Libya akibat aksi demo menentang film anti-Islam yang dibuat "cecunguk-cecunguk" zionis Amerika.
Yang menjadi daya tarik lainnya adalah tim Rusia membantai Israel di kandang sendiri, Tel Aviv.

Pelatih Rusia asal Italia yang juga mantan pelatih timnas Inggris, Fabio Capello, membuat perubahan susunan pemain dalam lawatannya ke Israel itu. Namun terbukti strateginya tepat. Pada menit ke-6 Aleksandr Kerzhakov berhasil memanfaatkan tendangan bebas menjadi gol, 1-0. Dua belas menit kemudian Rusia menambah keunggulannya melalui Aleksandr Kokorin yang berhasil memanfaatkan kemelut di depan gawang Israel yang diwarnai dengan jatuhnya pemain Rusia Vladimir Bystrov.

Setelah gol itu Rusia bermain defensif hingga babak pertama selesai, sementara Israel menggencarkan serangan untuk mengejar ketinggalan. Satu peluang diperoleh Isrel ketika pemainnya Maharan Radi lolos dari penjagaan dan melakukan tembakan jitu dari sudut sempit, namun sayang bola hanya menghantam mistar.

Pada babak kedua Israel tampaknya bakal mendapat keuntungan dengan cederanya 3 pemain andalan Rusia karena cedera, Bystrov, Kokorin dan Aleksandr Anyukov. Namun ternyata pemain-pemain pengganti mampu memainkan perannya dengan baik. Pada menit ke-64 pemain pengganti, Faizulin memberikan umpan matang yang berujung gol yang dicetak oleh Kerzhakov. Bahkan 13 menit menjelang bubar, Faizulin sendiri yang berhasil mencetak golnya memanfaatkan umpan silang dari Aleksandr Samedov, 4-0. 

Rusia pun berhasil membalaskan dendamnya atas pembantaian puluhan juta rakyat Rusia oleh orang-orang komunis yahudi selama era Uni Sovyet.

Wednesday, September 19, 2012

TV ONE DAN PROPAGANDA ZIONIS ATAS KRISIS SYRIA

Beberapa hari yang lalu, Minggu 16 September 2012 pukul 16.00, saya menyaksikan sebuah program siaran di TVOne tentang konflik Syria. Awalnya saya berharap bahwa sebagai televisi Indonesia yang berada jauh dari daerah konflik, negara mayoritas Islam yang politik luar negerinya menentang zionisme, sekaligus negara pendiri gerakan Non-Blok, TVOne akan melakukan liputan yang jujur dan berimbang. Namun saya sangat kecewa karena TVOne jauh menyimpang dari harapan-harapan tersebut. Propaganda anti-Syria juga pernah dilakukan TVOne beberapa waktu lalu melalui acara "Damai Indonesiaku" ketika seorang ustadz wahabi yang mengisi acara tersebut dengan berapi-api membakar sentimen anti-Shiah terkait krisis yang terjadi di Syria.

Penyimpangan pertama adalah TVOne tidak melakukan liputan langsung di daerah konflik sehingga bisa menyajikan laporan jurnalisme yang jujur. Alih-alih TVOne hanya mengandalkan laporan pihak ketiga melalui wawancara yang dilakukan di wilayah Turki. Lebih parahnya lagi adalah pihak ketiga yang dijadikan sumber informasi hanya berasal dari 1 kelompok yang terlibat pertikaian, yaitu kelompok oposisi, khususnya anggota tentara pemberontak Free Syrian Army (FSA).

Satu-satunya hal yang agak menghibur saya, namun tidak sebanding dengan kekecewaan saya terhadap seluruh isu siaran tersebut, adalah pernyataan seorang ibu rumah tangga warga negara yang tinggal di Turki yang suaminya bekerja di Syria sebagai TKI. Sang ibu yang sederhana itu lebih cerdas dibanding seluruh jajaran redaksi TV ONe dalam melihat konflik Syria. Dengan jujur ia mengatakan bahwa konflik di Syria disebabkan oleh campur tangan Amerika.
"Selama ratusan tahun rakyat Syria, Sunni-Shiah hidup damai, dan tiba-tiba saja terjadi kerusuhan hebat. Semua ini karena campur tangan Amerika," katanya.

Sayangnya pernyataan ibu rumah tangga itu ditempatkan seolah terpisah dari jalinan cerita yang disajikan dan ditempatkan di awal siaran sehingga tidak memberikan pesan yang kuat bagi pemirsa. Beda tentunya jika ditempatkan di bagian akhir liputan. Itu semua adalah sebuah kesengajaan.

Hampir seluruh liputan berisi pernyataan anggota Free Syrian Army (mereka tengah merencanakan mengganti nama menjadi National Syrian Army untuk meninggalkan gambaran negatif yang terlanjur melekat akibat aksi-aksi biadab mereka yang bocor ke publik dunia) yang tentu saja menyalahkan pemerintahan Presiden Bashar al Assad dalam konflik yang melanda Syria. Orang-orang yang tidak pernah sekalipun mengungkapkan keprihatinannya atas pendudukan Israel atas Dataran Golan (wilayah Syria yang diduduki Israel sejak tahun 1967) itu tiba-tiba saja dengan penuh semangat menyerukan jihad menumbangkan Bashar Al Assad yang disebutnya sebagai kafir dan biadab. Padahal Bashar telah memimpin Syria dengan relatif baik. Bahkan dibandingkan pemimpin-pemimpin Indonesia, ia masih lebih baik. Misalnya saja ia menanggung semua biaya pendidikan (hingga kuliah) dan kesehatan semua warganya (termasuk pengobatan dan perawatan paling mahal sekalipun). Ia juga melindungi semua golongan etnis dan agama.

Tentu saja, sebagaimana negara-negara di seluruh dunia, masih ada kelemahan-kelemahan seperti korupsi atau ulah diskiriminatif aparat pemerintahan, namun tidak se-ekstrim yang dikatakan media-media massa.

Sebaliknya liputan TVOne tidak bisa menjelaskan, mengapa aksi-aksi protes sebagian warga yang diinspirasi oleh revolusi Tunisia dan Mesir bisa berubah menjadi pemberontakan bersenjata tak berkesudahan. Padahal pemerintah Syria, bahkan sebelum mulai terjadi aksi-aksi demonstrasi bulan Maret 2011, telah melakukan berbagai langkah reformasi. Langkah-langkah reformasi itu tergolong sangat drastis dan mendahului semua program reformasi yang dilakukan negara-negara di Timur Tengah lainnya, seperti penerapan UU Kebebasan Pers dan UU Parpol dan Pemilu. Tidak hanya itu, Syria bahkan telah menjalankan pemilu.

Memang ada sebagian warga yang kurang puas dengan pemerintahan Bashar al Assad, namun itu hanya sebagian kecil. Lagipula dasar ketidak puasan adalah sentimen agama dan golongan, karena Bashar berasal dari mazhab Alawi yang minoritas. Mazhab ini memang memiliki kedekatan dengan Mazhab Shiah karena memuliakan saudara dan menantu Rosulullah, Ali bin Abi Thalib, berdasar sebuah hadits Rosul yang diakui kevaliditasannya oleh seluruh umat Islam di dunia: "Aku adalah gerbang kota ilmu, dan Ali adalah kuncinya." Namun dari segi ritual dan dasar-dasar keimanan lain, mashab ini tidak berbeda jauh dengan mashab Sunni yang mayoritas. Misalnya, mereka sholat dengan bersedekap sebagaimana orang-orang Sunni, tidak melepaskan tangan sebagaimana Shiah. Mereka masih dalam kelompok kaum muslimin yang menjalankan kewajiban-kewajiban dalam Islam seperti sholat, puasa, zakat dan berhaji. Namun musuh-musuhnya menyebutnya sebagai kafir yang harus diperangi.

Tidak adakah orang-orang atau kaum lain yang lebih utama untuk diperangi? Bukankah masih ada Israel yang menjajah rakyat Palestina dan merampok tanah orang-orang muslim? Bukankah ada regim Burma yang membantai orang-orang muslim Rohingya? Dan bukankah ada Amerika dan sekutu-sekutunya yang masih menduduki negeri Afghanistan dan kini juga memerangai orang-orang muslim Pakistan, Afghanistan, Somalia dan lain-lainnya?

Tanpa penjelasan yang rasional atas "kampanye" anti pemerintah Syria, kita harus berfikir kritis sebagaimana ibu rumah tangga Indonesia, istri TKI yang bekerja di Syria. Krisis di Syria disebabkan oleh skenario jahat zionisme internasional dengan dukungan antek-anteknya Turki, Saudi dan Qatar. Dan para "mujahid" yang kini tengah memerangi pemerintah Syria adalah orang-orang bodoh yang diperalat oleh orang-orang zionis internasional. Sebagaimana pelaku Bom Bali yang setelah sadar kemudian insyaf dan menyesal.

Beberapa waktu lalu pemimpin pemberontak Syria mengatakan bahwa seandainya ia menang dan menjadi pemimpin Syria, ia akan memerintahkan dilakukan perundingan dengan Israel untuk mendapatkan kembali Dataran Golan yang diduduki Israel.

Apakah ia lebih bodoh dari kerbau yang bisa menghindari lubang yang pernah memerosokkanya? Selama belasan tahun Palestina, di bawah pemerintahan Yasser Arafat, melakukan perundingan dengan Israel untuk mengembalikan hak-hak rakyat Palestina. Namun yang terjadi, Israel justru mempermainkan Palestina bagai boneka. Dan terakhir Arafat harus menebus hidupnya sebagai korban pembunuhan konspirasi zionisme karena "ngotot" dengan tuntutan-tuntutan politiknya.

Sebaliknya Hizbollah, sebuah organisasi militan Lebanon yang lebih kecil dari pasukan Palestina, mampu membebaskan sebagian besar wilayah Lebanon yang diduduki Israel dengan jalan peperangan. Demikian juga HAMAS yang berhasil merebut Gaza karena kekuatan senjata.

Itulah sebabnya Bashar al Assad tidak pernah mau berdamai dengan Israel yang masih menduduki Dataran Golan, karena ia belajar dari Palestina dan Lebanon. Dan karena itulah kini ia diperangi. Bagi Israel dan para zionisme internasional, Syria dan blok perlawanan anti Israel yang dibangun bersama Iran, Hizbollah dan Hamas, adalah batu penghalang proyek besar pembangunan negara Israel Raya.

Insya Allah lain kali saya akan postingkan tulisan tentang perlawanan Syria terhadap upaya dominasi Israel, termasuk konspirasi zionisme dengan presiden Mesir Anwar Sadat terhadap Syria dalam Perang Yom Kippur.

Saturday, September 15, 2012

SENJATA MAKAN TUAN UNTUK SANG DUBES

Senjata makan tuan, mungkin adalah istilah yang tepat untuk menggambarkan kematian tragis dubes Amerika untuk Libya, Chris Stevens, dalam kerusuhan anti-Amerika di Benghazi, 11 September lalu. Chris adalah salah seorang yang bertanggungjawab atas terjadinya revolusi di Libya yang akhirnya menewaskannya.

Chris Stevens tewas dalam aksi kerusuhan memprotes film anti-Islam yang dibuat oleh para zionis Amerika di kantor konsulat Amerika di Benghazi. Aksi protes berubah menjadi kekerasan bersenjata ketika para demonstran menembakkan senjata api dan roket ke kantor konsulat, kemudian membakarnya. Chris tewas bersama 3 staff konsulat Amerika, 5 orang lainnya menderita luka-luka serius. Ia tewas hanya 4 bulan setelah menduduki jabatan duta besar.

Stevens adalah pejabat yang menjadi "utusan" Amerika bagi para pemberontak Libya sejak kerusuhan meletus di Libya Februari tahun lalu, dimana Amerika dan NATO membantu pemberontak menumbangkan regim Khadaffi yang telah berkuasa 40 tahun lebih. Pemberontak bahkan kemudian menembak mati Khadaffi yang tertangkap, di tengah-tengah keramaian di siang hari bolong tanpa pengadilan. Namun para pemberontak pula-lah yang diduga kuat terlibat dalam aksi penyerangan yang mengakibatkan tewasnya Stevens.

"Saya terkesan melihat rakyat Libya bangkit untuk menyuarakan tuntutan hak-haknya," kata Stevens dalam video perkenalan yang dirilis oleh deplu Amerika setelah ia dilantik menjadi dubes untuk Libya pada Mei 2012 lalu.
"Kini dengan senang hati saya kembali ke Libya untuk meneruskan pekerjaan besar yang telah kita mulai, membangun hubungan yang solid antara pemerintah Libya dan Amerika, membantu Anda semua, rakyat Libya, meraih cita-cita," tambahnya.

Dalam video tersebut Stevens yang lancara berbahasa Arab dan Perancis itu menceritakan dirinya tumbuh besar di California dan lulus dari University of California at Berkeley. Ia mendeskripsikan bagaimana ia jatuh cinta dengan Timur Tengah dan Afrika Utara setelah menjadi relawan Peace Corps selama 2 tahun dengan bekerja sebagai guru bahasa Inggris di daerah pegunungan Atlas, Marokko. Selanjutnya ia diterima sebagai staff kemenlu Amerika dengan tugas pertama di Jerussalem, disusul kemudian Damaskus, Kairo dan Riyadh.

Namun tugas paling lamanya adalah di Libya, dimana ia pernah bekerja sebagai wakil utusan khusus antara tahun 2007 hingga 2009, tidak lama setelah Amerika memulihkan hubungannya dengan regim Khadaffi.

Hingga kini kematian Stevens masih menyimpan sejumlah pertanyaan. Misalnya, mengapa ia berada di Benghazi saat terjadinya kerusuhan, dan bukan di posnya di Tripoli. Beberapa spekulasi pun merebak perihal penyebab kematian Stevens. Misalnya saja tentang persaingan politik internal Libya antara faksi-faksi Benghazi (anti- Khadaffi) melawan faksi-faksi Tripoli (eks loyalis Khadaffi). Apalagi karena kerusuhan terjadi saat rakyat Libya tengah mengadakan pemilihan perdana menteri baru. Namun tidak kalah populernya adalah tentang persaingan politik di Amerika antara kubu pro-Obama (Demokrat) melawan anti-Obama (Republik). Kematian seorang pejabat negara seperti Stevens tentu mencoreng kredibilitas Barack Obama.

Namun satu hal penting adalah bahwa kerusuhan berdarah seperti yang telah menewaskan duta besar Amerika tentu tidak akan terjadi jika negara stabil seperti selama dalam pemerintahan Khadaffi.



TERORIS BINAAN AMERIKA

Banyak pakar dan politisi yang memperingatkan pemerintah Amerika bahwa menggunakan kelompok-kelompok teroris untuk menumbangkan regim-regim tiran di Timur Tengah tidak akan memberikan hasil yang memuaskan. Namun Amerika terlalu bersemangat untuk mengganti regim-regim yang tidak disukainya, tanpa berfikir jauh siapa yang bakal menggantikannya.

Mereka percaya buta dengan anggapan bahwa mereka yang menentang regim orotiter seperti Mubarak dan Khadaffi adalah para "pejuang kemerdekaan", "pembela demokrasi" dan sebagainya. Kenyataannya adalah sebuah ironi bagi Amerika.

Dalam berbagai aksi protes menentang pembuatan film anti-Islam "Innocence of Moslems" akhir-akhir ini, para militan Islam menyerbu kantor-kantor diplomatik Amerika, menurunkan dan membakar bendera Amerika, kemudian menggantinya dengan bendera Al Qaida. Di Benghazi, di mana Amerika dan sekutu-sekutunya menggunakan Al Qaida dan kelompok-kelompok teroris lainnya untuk menumbangkan Khadaffi, para demonstran bahkan menembaki kantor konsulat Amerika dengan roket sebelum menjarah isinya dan terakhir membakarnya. Tampak sekali mereka tidak mau "berterima kasih" pada Amerika yang telah membantu mereka melawan Khadaffi, sebagaimana perkiraan para pajabat Amerika.

Selama bertahun-tahun pemerintah dan media Amerika berteriak-teriak bahwa Al Qaida adalah teroris musuh bersama. Namun dalam gerakan-gerakan revolusi Arab yang melanda sejak tahun lalu Amerika tanpa malu-malu bekerjasama dengan Al Qaida dan kelompok-kelopmpok teroris lainnya.

Berikut adalah tulisan kantor berita Inggris "Reuters" tentang insiden kantor konsulat Amerika di Benghazi:

"Serangan tersebut dipercaya dilakukan oleh Ansar al-Sharia, sebuah kelompok Sunni model Al Qaida yang aktif beroperasi di Benghazi. Saksi-saksi mata menyebutkan aksi penyerangan juga dilakukan oleh kabilah-kabilah, milisia dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya.

Kendaraan-kendaraan kelompok Ansar al-Sharia datang pertama kali pada saat dimulainya kerusuhan, dan kemudian pergi setelah terjadinya penyerangan. Para demonstran bertebaran ke dalam kompleks konsulat mencari orang-orang Amerika, mereka hanya mencari orang Amerika untuk ditangkap."

Dan ini adalah pernyataan mantan pajabat CIA Bruce Riedel tentang para pemberontak anti-Khadaffi:

"Tidak ada lagi keraguan bahwa turunan Al Qaida di Libya, Libyan Islamic Fighting Group, adalah bagian dari pemberontak Libya. Mereka-lah musuh terbesar Khadaffi dan markas mereka di Benghazi. Yang masih belum jelas adalah, seberapa banyak pemberontak yang adalah anggota Al Qaida/Libyan Islamic Fighting Group, 2 persen atau 80 persen?"

Para pemimpin pemberontak Libya bahkan berterus terang bahwa sebagian besar dari mereka adalah para pemberontak yang menyerang tentara Amerika di Irak. Dan berikut adalah tulisan di harian "Telegraph" Inggris:

"Abdel-Hakim al-Hasidi, pemimpin pemberontak Libya yang bertempur melawan pasukan koalisi di Irak, kini berada di garis depan melawan pemerintahan Khadaffi."

Jadi kita melihat Amerika mempersenjatai orang-orang yang telah memerangi mereka di Irak dan mendukung mereka di Libya. Orang-orang itulah yang telah membunuh dubes Amerika setelah menyeretnya dari kantornya ke jalanan dalam keadaan pingsan sebagaimana seekor binatang. Sekedar catatan: orang-orang yang sama yang didukung Amerika itu kini berada di Syria untuk menumbangkan pemerintahan Bashar al Assad.



Ref:
"US envoy killed in attack had hailed Libya revolt"; AFP; 12 September 2012

"Thanks Obama - The Terrorists You Used To Topple Regimes In Egypt And Libya Are Now Attacking Our Embassies"; Michael; The American Dream; 12 September 2012    

PLOT ZIONIS ANTI-ISLAM DAN "INNOCENCE OF MUSLIMS"

Bulan September ini kita menyaksikan sebuah upaya global sistematis mendeskreditkan Islam. Selain film "Innocence of Muslims" yang dirilis di Amerika, di Inggris muncul film dokumenter "Islam: The Untold Story" yang juga banyak mendeskreditkan Islam. Meski yang pertama-lah yang banyak menarik perhatian dan menimbulkan aksi-aksi protes di seluruh negara Islam, film "Islam: The Untold Story" yang ditayangkan di televisi "Channel 4" perlu mendapat perhatian lebih serius. Jika "Innocence of MuslIms" adalah film fiksi yang "sembrono" dan dibuat oleh para amatir dan pelaku pornografi, "The Untold Story" lebih serius karena dibuat dalam format film dokumenter, meski tetap saja jauh dari standar ilmiah.

Sutradara "The Untold Story", Tom Holland, misalnya, mengklaim bahwa tidak ada sumber-sumber tertulis yang otentik tentang sejarah Nabi Muhammad dan awal Islam. Hal ini membuktikan pengetahuan Holland yang sangat dangkal tentang sejarah Islam. Tidak ada sumber-sumber sejarah tentang seorang manusia yang lebih lengkap dan mendetil sebagaimana Nabi Muhammad, dan tidak ada sumber-sumber sejarah sebuah kebudayaan yang lebih lengkap dan mendetil selain Islam.

Sejarah Nabi telah ditulis dan dibukukan orang antara abad pertama dan kedua Hijriah. Demikian juga catatan tentang tindakan-tindakan dan ucapan beliau yang dikenal sebagai hadits. Dan kitab-kitab itu masih menjadi referensi hingga sekarang. Tanpa bermaksud melebih-lebihnya, semuanya itu bisa dikatakan sebagai sebuah keajaiban yang diberikan Tuhan untuk mensucikan Islam dari segala fitnah, mengingat bahwa bangsa Arab adalah bangsa yang terbelakang dalam budaya tulis menulis. Dari ini saja klaim Tom Holland dan orang-orang sejenisnya, terbantahkan dengan telak.
Dalam filmnya Tom Holland menyertakan Patricia Crone, seorang "ahli" tentang Islam dari "Institute for Advanced Study in Princeton" yang sudah banyak mengekspresikan sentimen anti-Islam. Salah satunya adalah buku berjudul "Hagarism: The Making of the Islamic World" yang ditulisnya bersama Michael Cook. Crone mengklaim bahwa Al Qur'an ditulis pertama kali di Syria dan Irak lebih dari 50 tahun setelah kematian Rosulullah. Selanjutnya Al Qur'an ditulis lagi dengan versi baru oleh khalifah Dinasti Abassiah, Abdul Malik (685-705), demi melegitimasi kekuasaannya. Lagi-lagi klaim-klaim tanpa dasar karena memang tidak ada referensinya sama sekali kecuali adalah sangkaan-sangkaan negatif belaka.

Tentang itu saya (blogger) teringat dengan klaim seorang non-Islam yang mengklaim sebagai "ahli" tentang Islam, bahwa Al Qur'an dibukukan oleh Khalifah Usman, 300 tahun setelah kematian Rosulullah. Padahal Usman adalah sahabat Rosul yang usianya tidak berbeda jauh dengan Rosul. Bagaimana ia bisa hidup lebih dari 300 tahun?

Crone menyebut Islam sebagai "Hagarisme", diambil dari nama Hagar, istri kedua Nabi Ibrahim yang menurunkan Nabi Ismail dan Nabi Muhammad. Adapun Yahudi dan Kristen berasal dari keturunan Nabi Ibrahim dengan istri pertamanya, Sarah.

Film "The Untold Story" tentu saja mendapat kecaman dari kalangan muslim. "Channel 14" setidaknya telah menerima 1.000 pernyataan protes, dan regulator televisi Inggris, Ofcom, menerima 200 pernyataan protes. Namun hingga saat ini Ofcom tidak mengambil tindakan apapun.

Di Inggris saat ini terdapat satu partai yang didanai oleh zionis yahudi dan Inggris, yang secara aktif menyebarkan kebencian terhadap Islam, bernama English Defense League (EDL). Kelompok ini dalam beberapa tahun terakhir menyebar ke seluruh Eropa dan membentuk kelompok-kelompok sejenis. Dan salah satu aktifis kelompok semacam ini adalah Anders Behring, pelaku pembantaian massal yang menewaskan 77 warga Norwegia simpatisan perjuangan rakyat Palestina. Ia memiliki ratusan "teman" jejaring sosial "Facebook" yang berasal dari EDL. Baik EDL maupun Norwegian Defence League (NDL) adalah kelompok yang sama hanya beda nama dan tempat operasi. Sekali-sekali anggota-anggota NDL mendapat pelatihan di markas EDL.

Pada bulan Oktober 2010 pemimpin yahudi Amerika, Rabbi Nachum Shifren berkunjung ke markas EDL yang ia sebut sebagai "satu kelompok di Inggris yang memiliki keberanian moral". Sebaliknya dalam pidatonya Rabbi menghina Islam seolah tanpa batas dimana ia menyebut orang-orang Islam sebagai "anjing-anjing yang memakan hidup-hidup satu sama lain".

"Sejarah akan mencatat, yang akan dibaca oleh anak cucu kita dalam keabadian, sebuah kelompok telah memantik api kebebasan yang membebaskan kita dari penindasan, yaitu EDL yang membebaskan Inggris dari kejahatan," tambah Rabbi dalam pidatonya.

Tentu saja upaya-upaya penyebaran kebencian terhadap Islam tidak kalah gencarnya dilakukan di Amerika. Pendeta Terry Jones adalah ikon-nya dengan aksi bakar Al Qur'an-nya. Pada tgl 11 September lalu, atau bersamaan dengan ulang tahun Tragedi WTC ke 11, Terry Jones muncul dalam video streaming internet selama 13 menit mempromosikan film "Innocence of Muslims".



PRODUSER "INNOCENCE OF MUSLIMS" JALANI PEMERIKSAAN

Seseorang yang diduga menjadi produser "Innnocence of Muslims" kini menjalani pemeriksaan aparat penyidik dengan sangkaan melanggar hak siar dengan menggunakan nama samaran.

Seseorang bernama Nakoula Basseley Nakoula (55 tahun) dari Los Angeles, mengaku bukan sebagai penulis film "Innocence of Muslims", kecuali membantu logistik awak film. Namun seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya menyatakan kepada kantor berita Amerika, "Associated Press" bahwa Naloula, seseorang mantan narapida kasus kejahatan keuangan, adalah produser film tersebut.

Membuat film tentu saja bukan satu kejahatan di Amerika, namun apa yang dirilis Nakoula di internet melarangnya menggunakan nama samaran tanpa persetujuan pejabat berwenang.

"Kantor US Probation Office di Central District California kini tengah menyidiki kasus ini," kata Karen Redmond, jubir instansi tersebut kepada wartawan di Kantor Pengadilan Washington, DC, kemarin.

Pada tahun 2010, Nakoula dinyatakan bersalah dalam kasus kejahatan perbankan dengan menjalani hukuman salama 21 bulan di penjara dan 5 tahun dalam pengawasan pengadilan. Ia terbukti membuka kartu kredit dengan menggunakan identitas palsu. Namun sebelum habis masa tahanannya, ia dibebaskan dari penjara pada bulan Juni 2011.

Dalam kasus film "Innocence of Muslims" Nakoula yang juga disebut-sebut dengan nama Sam Bacile, mengaku mendapatkan 5 juta dollar dari komunitas yahudi Amerika untuk membuat film tersebut.



SUTRADARA FILM PORNO

Diduga film "Innocence of Muslims" disutradarai oleh Alan Roberts (65 tahun) seorang sutradara film-film murah yang berpengalaman dalam pembuatan film-film porno. Di antara film-film panas buatannya adalah "The Sexpert" dan  "The Happy Hooker Goes to Hollywood."

Nama Alan Robert muncul dalam daftar casting film "Innocence of Muslims" sejak pertengahan 2011 lalu kala film ini masih diberi judul "Desert Warriors." Namun nama Robert sebenarnya adalah Robert Brownell, yang namanya muncul dalam beberapa chek pembayaran yang dilakukan pada masa pre-produksi.

Setelah kerusuhan-kerusuhan merebak menyembunyikan diri dan menutup teleponnya. Diduga Alan Roberts menjadi korban penipuan yang dilakukan oleh produser film yang mengaku sebagai Sam Bacile. Sebagaimana awak film lainnya, mereka semua terpedaya oleh pernyataan Bacile (Nakoula Basseley Nakoula) yang mengatakan kepada semua awak film bahwa mereka tengah membuat film tentang kehidupan orang-orang Mesir kuno, jauh sebelum lahirnya Nabi Muhammad.



Ref:
"Sinister September: Zionist anti-Islam plot simmering"; Ismail Salami; Press TV; 12 September 2012

"Suspected anti-Islam movie's producer may land in prison for probation violation"; Press TV; 15 September 2012