Wednesday, July 25, 2012

IRAN ANCAM SERANG MUSUH-MUSUH SYRIA

Ini adalah ancaman paling serius yang dilontarkan Iran terhadap negara -negara yang terlibat dalam konspirasi di Syria, yaitu negera-negara ZOG (Zionist occupied goverment) Amerika, Uni Eropa dan Arab badui.

Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Iran mengancam akan melakukan penyerangan terhadap negara-negara yang terlibat dalam intervensi militer terhadap Syria. Peringatan ini lebih ditekankan lagi kepada negara-negara Arab badui sekutu Amerika-Israel.

"Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mempunyai teman di kawasan ini yang akan melakukan serangan pada saat terjadi intervensi terhadap Syria," kata Jendral Masoud Jazayeri, jubir komando staff gabungan Iran yang juga komandan pasukan elit Pengawal Revolusi kepada kantor berita Iran "Fars News Agency", Selasa (23/7).


"Tidak satupun sahabat Syria atau front besar perlawanan (anti Israel/Amerika) telah memasuki gelanggang, dan saat itu terjadi, pukulan telak akan menimpa musuh-musuh khususnya para penguasa Arab yang dibenti," tambahnya.

Tidak ada satu negara pun secara jelas dituding Masoud Jazayeri, namun semua tahu mereka adalah negara-negara Arab badui terutama Saudi dan Qatar yang aktif dan terbuka menjadi pendukung pemberontak Syria.

Jayazeri meyakinkan bahwa pemerintahan Bashar tidak akan terjungkal dari kekuasaan. "Rakyat Syria dan sahabat-sahabatnya tidak akan membiarkan hal itu terjadi," katanya.

Pernyataan keras tersebut muncul sebagai reaksi atas perkembangan Syria yang semakin menjurus pada aksi intervensi barat meski para analis memperkirakan jika benar terjadi akan dilakukan setelah pemilihan presiden Amerika. Terakhir isu senjata kimia, yang pertama kali diributkan oleh dubes Syria untuk Irak yang membelot, menjadi dasar intervensi. Demikian ramainya isu tentang senjata kimia itu hingga Israel pun menyatakan ancaman untuk turut menyerang Syria.

Reaksi yang sama dengan intensitas lebih rendah dikemukan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengingatkan bahwa intervensi militer atas Syria akan menimbulkan perang bersaudara berkepanjangan yang tidak menguntungkan negara-negara pengintervensi sebagaimana terjadi di Afghanistan.



PUTIN MEMPERINGATKAN

Menanggapi perkembangan Syria Presiden Vladimir Putin pada hari Selasa (23/7) memperingatkan terjadinya perang sipil berkepanjangan jika Bashar al Assad digulingkan secara inkonstitusional. Pernyataan
tersebut diungkapkan setelah menlu Sergei Lavrov menuduh Amerika berusaha dengan sengaja untuk menghancurkan Syria.

"Kami tidak ingin situasi berkembang menurut skenario berdarah perang saudara yang berlangsung sampai waktu yang tidak diketahui sebagaimana terjadi di Afghanistan," kata Putin setelah mengadakan pembicaraan
dengan PM Italia Mario Monti yang berkunjung ke Rusia.

Menurut Putin satu-satunya penyelesaian krisis yang baik adalah melalui perundingan antara oposisi dengan pemerintah, untuk menentukan masa depan Syria sendiri.


FLOTILA RUSIA UNTUK SYRIA SAMPAI DI LAUT TENGAH

Sementara itu di tengah ancaman intervensi barat, Rusia menunjukkan keteguhannya untuk mendukung pemerintah Syria dengan terus mengirimkan bantuan senjata dan pengiriman armada-armada lautnya ke Syria. Selain gugus laut yang berada di pangkalan laut di Tartus, Syria, Rusia tengan mengirim satu flotilla (armada kecil AL) berkekuatan beberapa kapal perang ke Syria. Satuan tugas ini dikabarkan telah memasuki Laut Tengah setelah berlayar dari Laut Baltik. Sebelumnya Rusia telah menambah kekuatan lautnya yang dikirim dari Armada Laut Hitam.

"Kapal-kapal perang Rusia telah melalui Selata Gibraltar dan memasuki Laut Mediterania," tulis kator berita Rusia "Itar-Tass" mengutip keterangan jubir kementrian pertahanan Rusia, Selasa (23/7).

Menurut keterangan tersebut kapal-kapap itu akan melakukan "manuver-manuver yang telah direncanakan", tanpa menyebutnya secara jelas.

Flotilla tersebut dipimpin oleh kapal destroyer Admiral Chabanenko dan 3 kapal pendarat yang berangkat dari pangkalan Severomorsk awal bulan ini. Rencananya sesampai di Laut Mediterania kapal-kapal tersebut akan disambut oleh kapal patroli Rusia Yaroslav Mudry dan beberapa kapal lainnya.



Sumber:
"Iran threatens to "strike out" at any intervention in Syria"; almanar.com.lb, 24 Juli 2012

"Putin Warns: Long Civil War in Syria If Assad Unconstitutionally"; almanar.com.lb; 24 Juli 2012


No comments:

Post a Comment