Monday, January 10, 2011

WAHHABI KUTUK PALESTINA DAN PUJI ISRAEL


Kedok gerakan wahabi-salafiyun sebagai antek yahudi sebenarnya sudah tercuka cukup lama oleh beberapa bukti tak terbantahkan. Misalnya adanya dokumen rahasia yang menunjukkan konspirasi keluarga kerajaan Saudi sang patron gerakan wahabi-salafi dengan pemerintah zionis Inggris untuk menumbangkan kekhalifahan Usmani dan menyerahkan negeri Palestina untuk Israel. Adanya pangkalan-pangkalan militer Amerika dan Israel di kerajaan Saudi, padahal nabi Muhammad S.A.W dalam amanat terakhirnya sebelum wafat memerintahkan pengusiran orang-orang kafir dari Tanah Haram. Dan bukti yang saya sertakan sebagai gambar dalam tulisan ini yang menunjukkan keimanan sebenarnya sang raja Saudi patron gerakan wahabi-salafiyun, yang ternyata memuja salib.

Namun bukti paling nyata adalah sikap politik kaum wahabi-salafiyun dalam isu paling sensitif dalam dunia politik Islam internasional, yaitu konflik Palestina-Israel. Jauh dari sikap yang diharapkan umat Islam di seluruh dunia yang setidaknya memiliki sedikit hati nurani, negara Arab Saudi dan para ulama wahabinya justru mendukung Israel dan memusuhi Palestina. Ketika rakyat Palestina di Jalur Gaza dibantai tentara Israel secara sistematis melalui blokade maupun invasi militer sebagaimana terjadi awal tahun 2009, pemerintah Arab Saudi diam seribu bahasa. Yang mengejutkan adalah para ulama wahabi mereka justru mengecam rakyat Palestina yang dengan kemampuan seadanya mengadakan perlawanan terhadap aksi biadab Israel. Hingga kini pun gerakan perlawanan Palestina, Hamas, terus-menerus mendapat kecaman dari kaum wahabi-salafiyun dan dianggap sebagai gerakan bid'ah dan kafir.

Salah satu ulama terbesar kaum wahabi, Albani, misalnya, justru mengkafirkan umat Islam Palestina yang berada di wilayah pendudukan Israel dan meminta mereka semua untuk keluar dari bumi Palestina dan menyerahkannya untuk Israel. Pernyataan tersebut dimuat di majalah Al-Liwa Jordan yang terbit tahun 1993 serta dalam buku karangan Albani “Fatawa Al-Bani” dan juga dalam rekaman ceramah AlBani dirumahnya pada bulan April 1993, serta dalam surat kabar As-Suhuf tgl 1/9/1993.

Tanpa ayal fatwa sesat tersebut mendapat kecaman pedas dari para ulama Islam, di antaranya Dr. Solah Al-Kholidy yang menyatakan fatwa Albani tersebut bertolak belakang dengan pandangan As-Sunnah dan Islam. Seorang pejabat menteri Jordania, Dr. Ali Al-Faqir bahkan menuduh pandangan tersebut sebagai pandangan yahudi.

Sementara itu ulama wahabi lainnya, BinBaz, bersikap sebagai menteri propaganda Israel dengan himbauannya agar umat Islam mau berdamai dengan Israel meski Israel telah merampas hak-hak rakyat Palestina dan Arab. Karuan saja seruan tersebut mendapat kecaman keras dari para ulama Islam di seluruh dunia. Tidak kurang dari Yusuf Qardawi, ulama yang dianggap sebagai "guru" kaum salafi, turut mengutuk BinBaz.

Maka saya tidak heran jika seorang pembaca blog ini, seorang salafiyun yang mengaku sebagai "bumi" atau "gyovani" pernah memaki-maki dan mengkafirkan saya karena artikel-artikel dalam blog ini yang membela pandangan Syiah dan menyodorkan pendapat Albani sebagai rujukannya.

No comments:

Post a Comment